Share

Bab 79

Satu menit yang tak utuh itu mampu membuyarkan kepingan-kepingan yang berusaha Nawangsih kukuhkan. Suara Suryawijaya masih melenakan telinga Nawangsih, dia terngiang 'selamat pagi' di pembaringan saat suasana pagi yang cerah merenggut seluruh semangatnya.

"Satu menit dan ambyar seketika." Nawangsih menatap langit-langit kamar yang berupa cor-coran semen dan di cat dengan warna putih.

Nawangsih mengangkat tangan kirinya dan melepas gelang emas dari pergelangan tangannya. Dia mengamati gelang itu dengan perasaan campur aduk. "Lho, ada aksara Jawanya." gumamnya saat mengamati ukiran yang ada di bagian dalam gelang itu.

Nawangsih bangkit, dia berjalan mendekati jendela seraya menyingkap gorden. Cahaya matahari yang benderang membantunya dalam mengamati ukiran aksara Jawa yang terlihat sekecil semut merah.

Nawangsih berusaha menerjemahkannya dengan teliti. Dan puncaknya dia mengulum senyum sembari memasang lagi geleng emas itu ke tangan kirinya. Gelang yang mengikatnya dalam asa fana.

'Mi
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (11)
goodnovel comment avatar
Dian Susantie
Kenes cuma mau kedukukan nya..serta keuntungan2 yg menyertai ..bukan tugas2nya...seandainya km tau yg noo itu Tania.. ndomas... jungkir balik lagi duniamu...!!
goodnovel comment avatar
Ari Martiana
Gantikan posisiku , maksudnya Ndu nanti nikah dg Kenes , gitu Sur ?
goodnovel comment avatar
Yanyan
tania jadilah wanita mandiri kuat.. klo jodoh pasti bersatu.. semesta sedang mengujimu
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status