Share

Bab 18

Author: Fitt ramadhan
last update Huling Na-update: 2022-02-05 07:40:30

Hari-hari telah di lewati Kiara tanpa pekerjaan yang biasa ia kerjakan, semua sudah ia ceritakan kepada ibu dan ayahnya, mereka pun mengerti ya walaupun kedua orang tuanya tidak terima dengan alasan anaknya di pecat karena masalah seperti itu, tapi mau bagaimana lagi mereka tidak mau memperpanjang masalah dengan sebuah masalah.

Hari berganti minggu, minggu berganti bulan Kiara masih belum mendapatkan pekerjaan walaupun ia sudah melamar kemana-mana tapi belum ada yang memanggil nya untuk bekerja. Kuliah yang Kiara jalani masih ia jalani karena orang tuanya bilang sangat sayang jika Kiara harus berhenti kuliah.

Kiara pun menuruti perkataan ibu dan ayahnya untuk terus kuliah walaupun biaya sekarang menggunakan uang ayahnya sementara, berebutan dengan biaya sekolah sang adik. Kiara pun berjanji akan mengganti uang orang tua nya nanti setelah ia bekerja. Karena Kiara berniat dari awal ingin membiayai kuliahnya sendiri.

"Sore Kiara..." Sapa Wina salah satu sahabat nya, ia menyapa Kiara yang sedang diam melamun di bawah pohon depan kelas di kampus nya.

"Sore juga Win." Jawabnya malas.

"Kenapa sih bengong terus dari tadi diam begitu lagi ada masalah? Cerita dong siapa tahu gue bisa bantu." Tanya Wina penasaran.

"Aku lagi bingung Win pekerjaan belum dapat padahal lamaran udah aku lamar kemana-mana tapi masih aja belum ada panggilan, sedangkan biaya kuliah harus ada." jawab Kiara pilu.

Wina memang sudah tahu sahabatnya itu sudah tidak bekerja ia pun belum bisa membantu kesusahan Kiara karena ia pun kuliah dari biaya ia bekerja sebagai pelayan mini market, sama halnya dengan Kiara, Wina pun kuliah dengan sambil bekerja karena ia ingin merubah nasibnya menjadi lebih baik nantinya.

"Ini buat kamu Win!" Menyodorkan sebuah minuman berupa jus yang ia buat dengan tangan nya sendiri.

"Ih makasih banget lho tahu banget kalau gue lagi haus plus lapar hihi." Wina pun menerima dan meminum jus itu dengan senang hati, setidaknya minum jus buah sedikit mengganjal perut lapar saat ia tak sempat makan.

"Iya sama-sama Win abisin kalau kamu suka kalau enggak suka buang aja." Ucap Kiara dengan datar.

"Kenapa mesti di buang segala ini enak kok, enak banget malahan ini elu yang buat Kiara!" Seru Wina memuji jus yang di buat Kiara itu saat setelah meminum sampai tandas.

"Enak karena kamu lagi kehausan dan kelaparan jadi yang masuk di perut terasa enak." Balas Kiara tak percaya.

"Elu enggak percaya sama gue, ini enak bukan karena gue haus tapi ini memang rasanya enak tahu." Ucap Wina meyakinkan.

"Iya dah terserah kamu aja." Jawab nya malas.

Di saat mereka tengah asyik menikmati minuman nya. "Aha..." Wina mendapatkan ide dan menepuk bahu Kiara sampai Kiara tersedak saat ia minum jusnya.

Uhuk... "Apa sih kamu, lihat tuh baju aku jadi basah Win!" Ucapnya kesal sambil mengelap baju nya dengan tisu.

"Sorry..." lirih nya. "Gue enggak sengaja Kiara, eh tapi gue dapat ide bagus Kia, gimana kalau elu bikin usaha minuman aja, bikin jus gitu atau minuman yang di mix, elu kan suka bantuin bikin minuman kan waktu elu kerja di hotel?" tanya nya antusias.

Kiara berpikir sejenak, "Boleh juga tuh ide kamu, bisa-bisa aku nanti pikirin deh, makasih ya..." Ucapnya senang. "Eh tapi... aku jualan dimana Win? Masa iya aku jualan di rumah paling yang beli 1 atau 2 orang aja." Merasa pesimis.

Wina mengetuk-ngetuk jari nya pada bibir sambil berpikir." Ah gimana kalau elu jualan di depan mini market tempat gue kerja, nanti gue minta ijin sama si bos, di dekat kerja gue kan belum ada yang jualan minuman, gimana?" Tanyanya antusias.

"Wah boleh tuh Win makasih ya udah mau bantuin aku, kamu the best deh hehe." Seru Kiara bahagia.

*

*

*

Setelah mendapatkan ijin dari bos nya Wina, Kiara pun akhirnya membuka usaha berjualan minuman di depan mini market yang tidak jauh dari rumahnya.

Hari berganti menjadi minggu, bulan berganti menjadi tahun, Kiara masih menjalankan usaha berjualan nya, memang awalnya pembeli bisa di hitung dengan jari tapi lama kelamaan usaha nya cukup laris, ya lumayan untuk ia membiayai kuliahnya sendiri dari hasil penjualannya itu.

Ada beberapa panggilan lamaran kerja yang memanggil nya namun ia tidak menerima nya karena tidak sesuai dengan jadwal kuliahnya. Kiara lebih memilih menjalankan usaha minuman nya sampai ia benar-benar lulus kuliah.

Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App

Pinakabagong kabanata

  • Pelayan cantik mencari cinta   bab 36

    Sesampainya di depan ruangan El masuk dengan rasa gugup sekaligus senang nya, ia langsung duduk di kursi kepemimpinan dan memutar kursi itu membelakangi Kiara yang dari tadi mengikuti nya.El langsung memegangi dadanya yang berdebar tiga kali lebih cepat saat ini. Wajahnya yang berseri dan bibir nya yang tersenyum di balik sana membuat Kiara mengerutkan kening nya."Sedang apa yang di lakukan pak El, kenapa dia diamkan aku seperti ini? Dia tadi memanggil ku untuk mengikuti nya sekarang malah aku di anggurin seperti ini!" Kesal Kiara karena El tak kunjung menyampaikan apa maksud dia menyuruh Kiara untuk ke ruangannya."Pak Rafael..." Panggil Kiara dengan hati-hati. "Maaf pak tadi bapak panggil saya ke sini untuk apa ya?" Tanyanya dengan sangat hati-hati.Sedangkan El ia masih memegang dadanya itu, ia masih menenangkan hatinya yang kurang ajar nya masih berdebar-debar mengingat kejadian tadi, lalu El pun menyentuh bibirnya yang masih merasakan bagaimana lembut nya

  • Pelayan cantik mencari cinta   bab 35

    Kiara mengikuti langkah cepat dan lebar pimpinan sekaligus pemilik hotel itu. Langkah cepatnya El membuat Kiara pun menjadi cepat padahal ia saat ini menggunakan sepatu yang berhak cukup tinggi.Ketika mereka melangkahkan kaki, Kiara melihat seorang rekan kerjanya yang sedang mengepel lantai, dan mungkin El tidak memperhatikan nya, maklum saja dia adalah bos untuk apa memperhatikan bawahan nya secara detail."Awas pak El ada genangan a....aaaaaa." Mendengar Kiara berteriak dengan cepat El membalikkan tubuhnya dan dengan refleks menarik pinggang Kiara dengan tangan nya yang akan terjengkang itu. Kiara pun yang merasakan tubuhnya akan terjatuh menjengkang karena licin nya genangan air itu pun tanpa sadar menarik jas yang El kenakan saat ini, sehingga jika di slow motion gerakan mereka terlihat jelas saling tarik menarik, dan pada saat itu El tanpa sengaja mengecup kening Kiara saat Kiara menarik jas El dengan kedua tangan nya sehingga Kiara menabrak dada bidang El itu. S

  • Pelayan cantik mencari cinta   Bab 34

    Kiara menjamu semua tamu yang hadir dalam penjamuan tersebut, salah satu di antara mereka Kiara mengenalnya ya Kiara melihat Ferdi berada di sana duduk dengan santai nya. "Apa kak Ferdi masih sedang bekerja ya? Oh mungkin kak Ferdi di ajak bos nya kesini karena dia kan bekerja di perusahaan itu." batin Kiara. Dengan sopan dan ramah Kiara bersikap, semua tamu di sana pun sangat bersikap ramah. Kiara yang bertugas menjamu apapun yang mereka butuhkan dari mengambilkan makanan, minuman dan hidangan penutup. Terdengar dari obrolan mereka seperti pertemuan keluarga bukan seperti pertemuan kolega bisnis. Dan alangkah terkejutnya Kiara saat mendengar pemilik itu mengenalkan anaknya kepada semua tamu nya itu, dan anak yang di maksud nya adalah Ferdi kakak kelas Kiara semasa kuliah. Saat Kiara tak sengaja melihat Ferdi, Ferdi pun sedang menatap Kiara dan tersenyum tipis. Kiara membalas senyuman Ferdi kaku. Setelah selesai menjamu keluarga Ferdi yang masih

  • Pelayan cantik mencari cinta   Bab 33

    Setelah kejadian 350 itu terjadi hari hari Kiara jalani dengan ikhlas ya suatu kata yang mudah di ucapkan namun sulit untuk di jalani, tapi mau bagaimana lagi semua sudah terjadi Kiara meyakini bahwa setiap masalah pasti ada solusinya. Ya, solusi yang akan membuat nya susah seumur hidup Kiara. "Kiara" panggil seseorang, Kiara pun membalikkan badan nya untuk mengetahui siapa yang memanggil nya. "Kak Ferdi kakak lagi ngapain disini?" tanya Kiara pada Ferdi "Aku sedang kerja disini itu perusahaan tempat aku bekerja." ucapnya menunjukkan ke arah perusahaan besar dekat hotel Kiara bekerja. "Kak Ferdi kerja di perusahaan itu? Wah keren banget kakak bisa kerja di sana, itu kan perusahaan besar dan gak mudah orang bisa kerja di sana." ucap Kiara kagum. Ferdi hanya tersenyum dengan perkataan Kiara, "Kamu kerja di hotel ini?" tanya Ferdi melihat dari seragam Kiara. Kiara hanya mengangguk membenarkan pertanyaan Ferdi. "Wah kita bisa terus ketemu dong Kiara." cic

  • Pelayan cantik mencari cinta   Bab 32

    "Kamu tidak akan saya pecat, kamu masih bisa bekerja disini dan soal mengganti kerugian nya kamu bisa mencicil nya dengan uang gaji kamu selama kamu mampu." urai El penuh serius. Kiara melongo tidak percaya akan penawaran gila El, bagaimana mungkin uang sebanyak 350 juta di bayar dengan mencicil menggunakan uang gaji nya, bisa-bisa seumur hidup ia harus mencicil nya. "Kalau kamu tidak menerima penawaran saya kamu bisa membayar semua kerugian saya cash sekarang juga!" ancamnya. Kiara semakin melongo tak percaya dari mana ia bisa dapat kan uang sebanyak itu dengan waktu yang sangat cepat. Kiara menghela napas nya berat, "Baiklah pak saya terima penawaran yang pertama saja, saya akan mencicil nya, walaupun seumur hidup saya." ujarnya sendu dan pasrah. "Pilihan pertama lebih baik dari pada pilihan kedua sangat berat." ucap kiara dalam hatinya. "Baiklah kalau begitu, masalah sudah terselesaikan kan jadi mari kita bersalaman." ucapnya El lalu ia pun mengulurkan tan

  • Pelayan cantik mencari cinta   Bab 31

    Di sebuah ruangan El dan Kiara tengah berada, tadi El memerintahkan Kiara untuk mengikuti keruangan nya. El yang duduk di kursi kepemimpinan nya dengan santai sedangkan Kiara berdiri didepan meja El dengan wajah tertunduk, takut dan jantung berdebar kencang yang kini Kiara rasakan. Tangan yang berada di belakang tubuhnya ia remas pertanda bahwa seorang Kiara sedang sangat gugup. Bagaimana tidak gugup, berdua dalam satu ruangan dan sang bos besar sedang menatap secara intens tanpa ada kata-kata. "Ah kenapa pak El hanya diam saja tanpa berbicara, lebih baik aku di marahi oleh nya daripada di tatap seperti itu." batin Kiara dalam hatinya. "Apa aku yang harus lebih dulu berbicara dan minta maaf ya." batin nya takut. "Aku sangat merindukan sosok perempuan yang ada di hadapanku ini, dia sekarang berbeda, sangat cantik dan terlihat lebih dewasa, ingin rasanya aku memeluk nya dengan erat mengobati rasa rindu yang begitu dalam." batin El merindukan. "Maaf pak.

Higit pang Kabanata
Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status