Share

Bab 19

Author: Fitt ramadhan
last update Last Updated: 2022-02-05 07:40:42

Di perusahaan El, ia masih sibuk seperti biasanya dengan segala pekerjaan yang tak pernah selesai, ia begitu fokus dengan berbagai laporan yang diterima nya.

Tok... tok... tok suara ketukan pintu membuat El menatap pintu sejenak.

"Masuk!"

Seno masuk keruangan tuannya. "Permisi tuan maaf saya mengganggu anda, ini ada laporan dari pak Dito orang suruhan anda untuk mengikuti nona Kiara." Memberikan sebuah amplop coklat yang ia terima untuk tuan El.

"Kiara?" Dengan senyum dan semangat El meraih amplop itu lalu membuka nya. Senyuman El semakin mengembang ketika ia melihat sebuah foto Kiara yang sedang berada di kampus lalu El pun terus membuka foto lainnya, sekilas El mengerutkan kening nya ketika ia melihat foto Kiara saat ia berjualan minuman nya.

"Kiara jual minuman?" tanya El penuh selidik. "Coba kamu ceritakan bagaimana kehidupan Kiara setelah kejadian pertengkaran dengan Amanda." Pintanya.

"Begini tuan, saat kejadian antara nona Amanda dan nona Kiara terjadi, nona Amanda tidak terima atas keberanian nona Kiara yang dengan sangat tenang membalas ucapannya, lalu ia pun meminta pihak tempat bekerja nona Kiara untuk memecatnya dengan alasan akan menjelekkan nama tempat bekerja nona Kiara kepada semua orang tentang nona Kiara yang menjadi pengganggu hubungan orang lain, setelah kejadian itu nona Kiara membuka usaha minuman itu di bantu oleh sahabatnya.

El menghela nafasnya panjang, "Apa Kiara baik-baik saja dalam kehidupan nya setelah ia di pecat?" Tanya El lirih, ia merasa bersalah pada Kiara.

"Selama ini kehidupan sehari-hari nya seperti biasa, nona Kiara tidak pernah menampilkan kesedihan  atau pun trauma." Jelas Seno.

"Baguslah kalau begitu, saya harap dia selalu kuat, dan pastikan jangan sampai ada lelaki yang mencoba mendekatinya apalagi berniat menjadi pacarnya." Perintah El pada Seno dengan tegas.

"Baik tuan."

"Kiara kamu gadis yang kuat dan penuh semangat, aku semakin yakin kamu layak untuk aku perjuangkan, tunggu saja!" Gumamnya dalam hati dan tersungging senyuman di bibirnya.

"Kalau begitu saya permisi tuan!"

El nya mengangguk dan Seno pun keluar ruangan El. "Kiara saya akan membuat mu bahagia suatu saat nanti, kamu baik-baik ya disana dan aku disini akan terus memantau kamu." Ucapnya pelan menatap foto gadis yang selalu ada di hati nya itu.

*

*

*

Siang hari yang begitu sangat cerah, membuat Kiara sebagai penjual minuman pun bersemangat, kini ia sedang membereskan bahan-bahan minumannya dengan sedikit bergumam dengan sebuah nyanyian. 

 

"Permisi mba, boleh saya duduk di sini?" Ijin seorang laki-laki yang tengah berdiri di belakang tubuh Kiara yang sedang asyik dengan kegiatannya siang itu.

 

Kiara membalikkan tubuhnya menatap ke arah dimana ada seseorang terdengar meminta ijin. Seorang laki-laki memakai topi, kacamata hitam dan juga masker menutupi sebagian wajahnya. "Silahkan mas." Kiara pun dengan ramah mempersilahkan laki-laki itu duduk di tempat yang sudah di siapkan Kiara, sebuah meja berupa dua kursi untuk pembeli menunggu minuman yang ia buat.

 

"Terima kasih." Ucap laki-laki itu seraya mendudukkan bokong nya pada kursi di sana.

 

Kiara masih melanjutkan pekerjaannya dengan penuh semangat. Sesekali ia melihat handphone yang selalu berdering tanda sebuah pesan masuk.

 

Setelah menyelesaikan pekerjaan nya Kiara pun menatap ke arah laki-laki yang terlihat sibuk dengan handphone nya.

 

"Mau minum mas?" Tawar Kiara dengan lembut.

 

"Boleh." Sahut nya seraya menatap Kiara dan menyimpan handphone ke dalam sakunya.

 

"Minuman milk shake atau jus buah?" Kiara pun menanyakan apa keinginan pembeli.

 

"Saya mau jus buah saja." Jawabnya pendek.

 

"Jus apa mas?" Kiara gemas pada pembeli satu ini yang tidak langsung mengatakan jus apa yang ia inginkan.

 

"Emh menurut kamu, jus apa yang enak di siang hari seperti ini?" Tanya nya meminta saran.

 

"Kalau menurut saya sih, jus strawberry manis asem gitu, cocok di minum tengah hari seperti ini." Saran Kiara.

 

"Ya sudah saya pesan jus alpukat saja." Pesan El dengan senyum tipis jahil nya di balik masker yang ia pakai.

 

Menarik nafasnya dalam-dalam Kiara pun tersenyum lembut mencoba untuk bersabar. Karena tamu adalah raja. Walaupun di hati sungguh sangat sebal. "Tunggu sebentar saya akan buatkan minuman nya." Ijin Kiara seraya bersiap untuk membuat jus alpukat pesanan laki-laki menyebalkan itu.

 

Tak lama jus alpukat pun sudah siap. "Ini mas minuman nya, silahkan." Kiara memberikan minuman itu kepada laki-laki di hadapannya lalu di terima oleh nya.

 

"Terima kasih." Ucapnya.

 

Kiara tersenyum ramah saja, lalu ia pun mendaratkan bokong nya pada kursi yang selalu ia duduki, tidak jauh dari tempat dimana pembeli duduk.

 

Kiara membalas pesan singkat yang ia terima. Laki-laki yang ada di sampingnya itu hanya mampu melirik Kiara dari balik kacamata yang ia pakai. Namun karena kaca mata yang ia pakai adalah kaca mata hitam membuat nya tidak jelas saat ia ingin memandang gadis yang sangat ia rindukan itu.

 

Dia pun membuka kaca mata itu dengan perlahan, mungkin jika kaca mata hitam yang ia buka tidak akan membuat Kiara mengenal wajah nya secara sepenuhnya. 

 

Laki-laki itu pun bisa melihat dengan jelas gadis yang ada di hadapannya semakin hari semakin cantik, ia benar-benar tidak mampu menahan rasa, ia ingin sekali memeluk gadis itu, namun akal logis menguatkan untuk menahan hasrat kerinduan pada gadis itu.

 

Ya laki-laki yang menggunakan topi dan mengenakan masker serta kaca mata hitam itu adalah El, si pengagum rahasia Kiara. Si pengagum kaya yang akan melakukan apapun demi melindungi gadis yang sangat ia cintai namun kekayaan nya tidak mampu membuat gadis itu menjadi milik nya, karena ia sulit melepaskan perjodohannya dengan seorang gadis yang sama sekali tidak ia cintai pilihan almarhum ayahnya.

 

"Hari ini panas banget ya mba." El mencoba mengajak Kiara untuk mengobrol.

 

"Ya mas." Sahut nya tanpa melirik ke arah dimana El duduk ia masih sibuk membalas pesan singkat nya.

 

El sedikit merasa di acuhkan, ia pun melirik ke arah handphone yang Kiara pegang, ia ingin tahu dengan siapa Kiara membalas pesan sampai mengacuhkan dirinya, seakan kehadirannya tidak pernah ia harapkan. Ia melihat Kiara tengah membalas pesan dengan nomor yang bernama Tristan membuat El merasa penasaran siapa Tristan itu.

 

 

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Pelayan cantik mencari cinta   bab 36

    Sesampainya di depan ruangan El masuk dengan rasa gugup sekaligus senang nya, ia langsung duduk di kursi kepemimpinan dan memutar kursi itu membelakangi Kiara yang dari tadi mengikuti nya.El langsung memegangi dadanya yang berdebar tiga kali lebih cepat saat ini. Wajahnya yang berseri dan bibir nya yang tersenyum di balik sana membuat Kiara mengerutkan kening nya."Sedang apa yang di lakukan pak El, kenapa dia diamkan aku seperti ini? Dia tadi memanggil ku untuk mengikuti nya sekarang malah aku di anggurin seperti ini!" Kesal Kiara karena El tak kunjung menyampaikan apa maksud dia menyuruh Kiara untuk ke ruangannya."Pak Rafael..." Panggil Kiara dengan hati-hati. "Maaf pak tadi bapak panggil saya ke sini untuk apa ya?" Tanyanya dengan sangat hati-hati.Sedangkan El ia masih memegang dadanya itu, ia masih menenangkan hatinya yang kurang ajar nya masih berdebar-debar mengingat kejadian tadi, lalu El pun menyentuh bibirnya yang masih merasakan bagaimana lembut nya

  • Pelayan cantik mencari cinta   bab 35

    Kiara mengikuti langkah cepat dan lebar pimpinan sekaligus pemilik hotel itu. Langkah cepatnya El membuat Kiara pun menjadi cepat padahal ia saat ini menggunakan sepatu yang berhak cukup tinggi.Ketika mereka melangkahkan kaki, Kiara melihat seorang rekan kerjanya yang sedang mengepel lantai, dan mungkin El tidak memperhatikan nya, maklum saja dia adalah bos untuk apa memperhatikan bawahan nya secara detail."Awas pak El ada genangan a....aaaaaa." Mendengar Kiara berteriak dengan cepat El membalikkan tubuhnya dan dengan refleks menarik pinggang Kiara dengan tangan nya yang akan terjengkang itu. Kiara pun yang merasakan tubuhnya akan terjatuh menjengkang karena licin nya genangan air itu pun tanpa sadar menarik jas yang El kenakan saat ini, sehingga jika di slow motion gerakan mereka terlihat jelas saling tarik menarik, dan pada saat itu El tanpa sengaja mengecup kening Kiara saat Kiara menarik jas El dengan kedua tangan nya sehingga Kiara menabrak dada bidang El itu. S

  • Pelayan cantik mencari cinta   Bab 34

    Kiara menjamu semua tamu yang hadir dalam penjamuan tersebut, salah satu di antara mereka Kiara mengenalnya ya Kiara melihat Ferdi berada di sana duduk dengan santai nya. "Apa kak Ferdi masih sedang bekerja ya? Oh mungkin kak Ferdi di ajak bos nya kesini karena dia kan bekerja di perusahaan itu." batin Kiara. Dengan sopan dan ramah Kiara bersikap, semua tamu di sana pun sangat bersikap ramah. Kiara yang bertugas menjamu apapun yang mereka butuhkan dari mengambilkan makanan, minuman dan hidangan penutup. Terdengar dari obrolan mereka seperti pertemuan keluarga bukan seperti pertemuan kolega bisnis. Dan alangkah terkejutnya Kiara saat mendengar pemilik itu mengenalkan anaknya kepada semua tamu nya itu, dan anak yang di maksud nya adalah Ferdi kakak kelas Kiara semasa kuliah. Saat Kiara tak sengaja melihat Ferdi, Ferdi pun sedang menatap Kiara dan tersenyum tipis. Kiara membalas senyuman Ferdi kaku. Setelah selesai menjamu keluarga Ferdi yang masih

  • Pelayan cantik mencari cinta   Bab 33

    Setelah kejadian 350 itu terjadi hari hari Kiara jalani dengan ikhlas ya suatu kata yang mudah di ucapkan namun sulit untuk di jalani, tapi mau bagaimana lagi semua sudah terjadi Kiara meyakini bahwa setiap masalah pasti ada solusinya. Ya, solusi yang akan membuat nya susah seumur hidup Kiara. "Kiara" panggil seseorang, Kiara pun membalikkan badan nya untuk mengetahui siapa yang memanggil nya. "Kak Ferdi kakak lagi ngapain disini?" tanya Kiara pada Ferdi "Aku sedang kerja disini itu perusahaan tempat aku bekerja." ucapnya menunjukkan ke arah perusahaan besar dekat hotel Kiara bekerja. "Kak Ferdi kerja di perusahaan itu? Wah keren banget kakak bisa kerja di sana, itu kan perusahaan besar dan gak mudah orang bisa kerja di sana." ucap Kiara kagum. Ferdi hanya tersenyum dengan perkataan Kiara, "Kamu kerja di hotel ini?" tanya Ferdi melihat dari seragam Kiara. Kiara hanya mengangguk membenarkan pertanyaan Ferdi. "Wah kita bisa terus ketemu dong Kiara." cic

  • Pelayan cantik mencari cinta   Bab 32

    "Kamu tidak akan saya pecat, kamu masih bisa bekerja disini dan soal mengganti kerugian nya kamu bisa mencicil nya dengan uang gaji kamu selama kamu mampu." urai El penuh serius. Kiara melongo tidak percaya akan penawaran gila El, bagaimana mungkin uang sebanyak 350 juta di bayar dengan mencicil menggunakan uang gaji nya, bisa-bisa seumur hidup ia harus mencicil nya. "Kalau kamu tidak menerima penawaran saya kamu bisa membayar semua kerugian saya cash sekarang juga!" ancamnya. Kiara semakin melongo tak percaya dari mana ia bisa dapat kan uang sebanyak itu dengan waktu yang sangat cepat. Kiara menghela napas nya berat, "Baiklah pak saya terima penawaran yang pertama saja, saya akan mencicil nya, walaupun seumur hidup saya." ujarnya sendu dan pasrah. "Pilihan pertama lebih baik dari pada pilihan kedua sangat berat." ucap kiara dalam hatinya. "Baiklah kalau begitu, masalah sudah terselesaikan kan jadi mari kita bersalaman." ucapnya El lalu ia pun mengulurkan tan

  • Pelayan cantik mencari cinta   Bab 31

    Di sebuah ruangan El dan Kiara tengah berada, tadi El memerintahkan Kiara untuk mengikuti keruangan nya. El yang duduk di kursi kepemimpinan nya dengan santai sedangkan Kiara berdiri didepan meja El dengan wajah tertunduk, takut dan jantung berdebar kencang yang kini Kiara rasakan. Tangan yang berada di belakang tubuhnya ia remas pertanda bahwa seorang Kiara sedang sangat gugup. Bagaimana tidak gugup, berdua dalam satu ruangan dan sang bos besar sedang menatap secara intens tanpa ada kata-kata. "Ah kenapa pak El hanya diam saja tanpa berbicara, lebih baik aku di marahi oleh nya daripada di tatap seperti itu." batin Kiara dalam hatinya. "Apa aku yang harus lebih dulu berbicara dan minta maaf ya." batin nya takut. "Aku sangat merindukan sosok perempuan yang ada di hadapanku ini, dia sekarang berbeda, sangat cantik dan terlihat lebih dewasa, ingin rasanya aku memeluk nya dengan erat mengobati rasa rindu yang begitu dalam." batin El merindukan. "Maaf pak.

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status