Share

Bab 4 aku menginginkannya

Paginya sangat cerah, Mentari menyinari langit, Awan biru begitu indah menghiasi. Namun tidak untuk Kiara gadis cantik yang tengah patah hati harus pergi bekerja seperti biasa, dengan langkah gontai nya ia pun menuju tempat ruangan karyawan untuk berganti bajunya dengan seragam kerja nya.

 

Aldi yang melihat Kiara keluar dari ruangan dengan wajah sedihnya mencoba untuk menghibur hati Kiara dengan candaannya.

 

Sedikit terhibur, Kiara tersenyum memukul dan mencubit lengannya, Aldi pun meringis berpura-pura kesakitan.

 

"Ah kak Aldi maaf, sakit ya?" Tanya Kiara merasa tidak enak.

 

Aldi tersenyum tipis. "Enggak kok cantik..." Goda Aldi dengan candaan.

 

"Idih kak Aldi genit!" Seru Kiara sebal seraya pergi meninggalkan Aldi cekikikan.

 

*

 

*

 

*

 

Di sebuah perusahaan

 

El yang sedang sibuk dengan pekerjaannya di bantu oleh sekretaris nya yang bernama Seno.

 

"Seno, proyek dari perusahaan X itu harus kita menangkan. Ini proyek yang sangat besar dan menguntungkan. Kapan kita akan adakan pertemuan nya, saya sudah tidak sabar untuk memenangkannya!" Ucap El tidak sabar.

 

"Iya tuan, saya yakin anda pasti mendapatkan apa yang anda inginkan." Jawab Seno merasa yakin dengan kemampuan tuannya itu. 

 

El tersenyum bangga. "Kamu bisa di andalkan Seno." Puji El dengan senyum tipis terlihat dari bibirnya.

 

"Jadi kapan?" Tanya El memastikan.

 

"Besok tuan, saya akan siapkan keperluan yang anda butuhkan nanti." Seru Seno.

 

*

 

*

 

*

 

Pagi hari ini pekerjaan Kiara dan rekan nya sangat sibuk, mereka menyiapkan segala keperluan hotel dan resto, mereka akan kedatangan para tamu terhormat.

 

Siang harinya Kiara tengah di belakang pantry sedang menunggu pesanan tamu, terdengar suara ramai di luar sana, Kiara pun melangkahkan kakinya ke depan mencari tahu penyebab keramaian itu.

 

Seorang tamu terhormat tengah masuk untuk makan siang. Iya tuan El berencana makan siang setelah beberapa menit sampai di kota ini.

 

Semua orang terutama para wanita ramai membicarakan tuan El yang mencolok. Mereka memuji dengan ketampanan dan tubuh atletis nya yang memperlihatkan bagaimana tubuh nya yang sangat gagah itu.

 

Sebenarnya El sedikit risih pada orang-orang sekitar, namun karena ia sangat lapar, mau tidak mau ia harus tahan dengan keramaian ini.

 

"Ada apa sih kak rame banget di luar?" Tanya Kiara penasaran.

 

"Itu!" Tunjuk Aldi pada seorang tamu. "Kita kedatangan tamu istimewa, tuan El namanya. Kabar nya ia adalah seorang pengusaha muda yang beberapa hari ini akan check in di hotel kita bersama para client nya. Makanya sekarang di perintahkan oleh pak Anton untuk bekerja dengan benar dan hati-hati." Terang Aldi kepada Kiara.

 

"Oooo." Sahut Kiara seraya manggut-manggut tanda mengerti.

 

"Itu Bu Anya kan? Mau apa dia kesini?" Tanya Kiara pada seniornya itu.

 

"Kamu gak lihat apa, dia datang untuk menghampiri tuan El dan sekretaris nya, memang mau apa lagi?" Jawabnya datar.

 

"Iya Kiara, paling Bu Anya cari muka tuh sama tuan El, secara dia kan belum laku. Ckckck." Celetuk Dini meledek bu Anya wakil manager.

 

"Shuuut... Jangan kencang-kencang bahaya lho!" Tegas Aldi mengingatkan pada junior nya itu.

 

"Kamu gak mau coba apa deketin tuan El seperti wanita lain?" Tawar Aldi menggoda Kiara.

 

"Aku sadar diri kali kak." Ucapnya cepat. "Laki-laki biasa saja nyakitin apalagi laki-laki luar biasa seperti tuan El itu." Sahut Kiara sendu mengingat kisah cintanya yang kandas karena sebuah penghianatan.

 

"Hemmm baiklah sepertinya ada yang sedang patah hati." Ledek Aldi menggoda Kiara yang terlihat cemberut dan termenung.

 

***

 

"Kiara... Kiara!" Panggil Aldi memanggil nama Kiara.

 

Kiara yang sedang diam berdiri mematung pun menoleh pada Aldi yang memanggilnya tadi, lalu ia pun menghampiri nya.

 

"Ini kamu yang bawa ya, bantu aku." Tunjuk Aldi pada sebuah nampan berisi dua gelas minuman. "Dan aku bawa yang ini." Tunjuk Aldi pada nampan satunya yang berisi makanan pesanan.

 

"Ini pesanan makanan ke meja mana kak." Tanya Kiara pada Aldi.

 

"Ikuti aku saja!" Titah nya tanpa ragu.

 

Sedikit kesal pada Aldi namun Kiara tidak ambil hati, ia pun mengikuti langkah Aldi.

 

Setelah sampai di meja pesanan mereka berhenti. "Ya Tuhan ini pesanan tuan El?" Batin Kiara sedikit terkejut.

 

Ketika nampan berisi minuman yang Kiara bawa akan di letakan pada meja dimana El pesan, tiba-tiba Kiara dengan tidak sengaja menumpahkan minuman itu dan terkena pada pakaian yang El pakai.

 

Prang.... Suara gelas terjatuh ke lantai setelah mengenai pakaian El.

 

El langsung berdiri, mengibaskan tangannya pada kemeja serta jas yang ia pakai saat ini untuk ia membersihkan dari dinginnya jus yang mengenai pakaian nya itu.

 

Kiara pun refleks membersihkan pakaian El yang terkena minumannya menggunakan tisu dengan terus meminta maaf. Dengan sigap tangan kanan Kiara membersihkan noda minuman yang mengotori pakaiannya itu, sedangkan tangan kirinya dengan tidak sadar memegang jemari tangan El.

 

"Gadis ini." Batin El mengingat-ingat.

 

El tersenyum tipis sangat tipis sehingga tidak ada yang menyadari nya. Mengingat gadis yang ia lihat saat di Bali lalu.

 

"Nona kamu sudah mengotori pakaian tuan El." Seno dengan tegas menegur Kiara.

 

"Maaf tuan... maaf saya benar-benar tidak sengaja." Ucap Kiara lirih.

 

Pak Anton dan Bu Anya pun datang menghampiri meja El dan sekretaris nya itu untuk meminta maaf kepada tamu terhormat nya itu, atas kejadian yang tidak terduga ini.

 

Tidak mau memperpanjang masalah ini dan tidak mau mempermalukan Kiara di depan orang banyak, El pun meminta kepada Seno sekretaris nya untuk di antarkan saja ke hotel.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status