Share

Bab 9

Author: Mrs.Jeon
last update Last Updated: 2025-05-31 02:13:46

Isak tangis Nicole terdengar pelan dan penuh duka. Tristan tetap tenang, suaranya datar saat berkata, “Aku akan kirim Andrew untuk membantumu.” Setelah itu, ia menutup telepon dan segera menelepon Andrew, memintanya untuk segera datang.

Sementara itu, napas Scarlett mulai teratur dan tenang. Ia benar-benar mengira Tristan akan meninggalkannya malam itu.

Setelah menutup telepon, Tristan melirik ke arah Scarlett dengan ekspresi datar yang tak menunjukkan apa pun. “Kalau kamu sudah bangun, turun sendiri dari mobil. Aku tidak akan menggendongmu.”

Namun, Scarlett tidak membuka matanya.

Melihat hal itu, Tristan melepas sabuk pengamannya, membuka pintu mobil, dan berjalan menuju rumah tanpa menoleh ke belakang.

Menyadari bahwa Tristan sungguh-sungguh akan meninggalkannya di mobil, Scarlett dengan cepat membuka sabuk pengamannya dan buru-buru menyusulnya. Ia mengejar dan segera menggandeng lengan Tristan. Tristan menatapnya dingin, namun Scarlett tetap menunjukkan wajah ceria seperti biasanya
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Peluklah aku Seperti Dulu   Bab 12

    Sebelum Andrew sempat menyelesaikan ucapannya, ponsel Scarlett bergetar. Tanpa ragu, Scarlett menjawab, “Halo, Danny.”Begitu tersambung, Danny langsung meluncurkan serangkaian keluhan panjang lebar, tanpa memberi jeda.Kata-kata yang ingin diucapkan Andrew pun tertahan di tenggorokannya. Tapi yang paling mengganggunya adalah kebiasaan Scarlett menyebut Tristan sebagai “bosmu.” Andrew menyadari bahwa jarak antara Scarlett dan Tristan semakin menjauh—bahkan nama depannya pun sudah jarang disebut.Sepuluh menit kemudian, mereka tiba di kantor firma hukum. Scarlett, yang masih berbicara di telepon, hanya sempat mengucapkan terima kasih singkat pada Andrew sebelum buru-buru naik ke atas.Sore itu, Tristan kembali ke Bougenville Residence, sementara Scarlett sedang dinas ke luar kota. Selama tiga hari berikutnya, Tristan terus pulang ke rumah, namun Scarlett tetap berada di Silverdawn untuk urusan pekerjaan. Ia tak pulang sama sekali dalam periode itu. Tristan pun merasakan bagaimana rasan

  • Peluklah aku Seperti Dulu   Bab 11

    Sementara itu, di rumah.Scarlett baru saja selesai bekerja dan masuk ke dalam rumah, lalu mendapati Melly tampak sangat bersemangat. “Nona Scarlett,” ujar Melly dengan antusias, “Tuan Tristan menelepon tadi. Katanya, dia akan pulang malam ini.”Melly sebenarnya tahu bahwa itu hanyalah cara halus Tristan untuk memberi tahu Scarlett tanpa harus menghubunginya secara langsung.Scarlett menyerahkan tasnya kepada Melly sambil tersenyum dan berkata, “Baiklah, aku akan naik ke atas dan membersihkan diri sebentar.”Setelah memanjakan diri dengan mandi air hangat yang cukup lama dan mengenakan piyama barunya, Scarlett menunggu. Namun Tristan tak kunjung datang. Ketika jam hampir menunjukkan pukul sebelas malam dan Tristan masih belum tiba, Scarlett kehilangan semangat untuk bekerja. Dengan kesal, ia melemparkan berkas-berkas di mejanya, mengambil ponselnya, dan menelepon Andrew. “Andrew, ada apa dengan Tristan? Bukankah seharusnya dia sudah pulang?”Menelepon Andrew adalah pilihan terakhir ba

  • Peluklah aku Seperti Dulu   Bab 9

    Isak tangis Nicole terdengar pelan dan penuh duka. Tristan tetap tenang, suaranya datar saat berkata, “Aku akan kirim Andrew untuk membantumu.” Setelah itu, ia menutup telepon dan segera menelepon Andrew, memintanya untuk segera datang.Sementara itu, napas Scarlett mulai teratur dan tenang. Ia benar-benar mengira Tristan akan meninggalkannya malam itu.Setelah menutup telepon, Tristan melirik ke arah Scarlett dengan ekspresi datar yang tak menunjukkan apa pun. “Kalau kamu sudah bangun, turun sendiri dari mobil. Aku tidak akan menggendongmu.”Namun, Scarlett tidak membuka matanya.Melihat hal itu, Tristan melepas sabuk pengamannya, membuka pintu mobil, dan berjalan menuju rumah tanpa menoleh ke belakang.Menyadari bahwa Tristan sungguh-sungguh akan meninggalkannya di mobil, Scarlett dengan cepat membuka sabuk pengamannya dan buru-buru menyusulnya. Ia mengejar dan segera menggandeng lengan Tristan. Tristan menatapnya dingin, namun Scarlett tetap menunjukkan wajah ceria seperti biasanya

  • Peluklah aku Seperti Dulu   Bab 9

    Ketika Melly datang membawa camilan dan teh, Tristan bertanya dengan santai tentang rutinitas Scarlett. Melly menjawab, “Nona Scarlett sesekali bekerja lembur, tapi tidak sering. Biasanya beliau pulang cukup awal. Hari ini pun masih tergolong awal.”Awal? Padahal sekarang sudah lewat pukul sembilan malam. Scarlett sering mengeluh karena Tristan jarang pulang, namun kenyataannya, dia sendiri tidak lebih baik.Tristan berpikir bahwa saat ia menyanggupi untuk pulang seminggu sekali, Scarlett akan menunggunya di rumah, dengan penuh antusias menyambut kepulangannya. Namun kenyataannya tidak seperti yang ia bayangkan.Dengan tangan di dalam saku, Tristan tetap berdiri di dekat jendela besar yang menjulur dari lantai hingga ke langit-langit, enggan beranjak. Kini, ia justru penasaran kapan Scarlett akan pulang malam ini.Sementara itu, di dalam sebuah mobil Audi A4, seorang pria muda memegang erat kemudi sambil melirik ke arah Scarlett, yang sedang menyandarkan kepala di jendela dengan dahi

  • Peluklah aku Seperti Dulu   Bab 8

    Melihat situasinya, Scarlett pun ikut-ikutan menambahkan makanan ke piring Tristan sambil berkata, “Terima kasih sudah mempermudah Kerjasama perusahaanku. Kamu sebaiknya makan yang banyak.”Tristan menatapnya dengan dingin, namun Scarlett hanya membalas dengan senyuman, matanya menyipit penuh semangat. Setelah mendapatkan kerja sama kuasa hukum untuk Perusahaan Tristan, suasana hatinya memang sedang sangat baik.Lalu Audrey memanfaatkan momen, ia berkata, “Tristan, Scarlett, kalian jarang sekali kesini. Bagaimana kalau kalian menginap malam ini?”Ruby menambahkan, “Rumah tua ini punya suasana yang hangat. Menginaplah di sini malam ini. Siapa tahu, Scarlett bisa hamil.”Ia melanjutkan dengan nada menggoda, “Tristan, berusahalah dengan sungguh-sungguh nanti malam. Siapa tahu bisa langsung dapat anak kembar.”Tristan hanya menghela napas. Pada akhirnya, yang diinginkan keluarga hanyalah agar mereka segera memiliki anak.Sesampainya di kamar atas, Scarlett bertanya, “Jadi, apakah kita aka

  • Peluklah aku Seperti Dulu   Bab 7

    Bar itu remang-remang, suara orang-orang bercampur aduk dengan dentuman musik yang mengisi malam yang riuh.Sebelum Scarlett sempat bicara, gadis itu sudah berkata, “Tristan tidak pulang lagi malam ini. Pasti sedang bermalam dengan Wanita lain.”Zoe, dengan tangan santai di saku celana, tersenyum sinis. “Camilla, apa kamu kesini juga ingin menenggelamkan diri ke dalam alcohol? Tapi serius, sebaiknya begitu. Karena, selera Tristan berganti lebih cepat dari menu KFC. Kamu bahkan tidak masuk ke dalam daftarnya, bahkan setelah 2 tahun.”“Zoe, kamu—” Wajah Camilla memerah karena marah. “Lalu kenapa? Kamu pikir Scarlett itu istrinya Tristan? Coba saja telepon Tristan dan panggil dia ‘suami’, lihat apakah dia bakal diakui.”Camilla merasa dialah yang seharusnya dekat dengan keluarga King. Ayahnya dan ayah Tristan sudah sempat bersulang membicarakan pertunangan mereka. Tapi kemudian Scarlett datang dan mencuri perhatian. Diam-diam, Camilla sudah sering mencoba menjatuhkan Scarlett, menimbulka

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status