Share

Bab 11

Author: Mrs.Jeon
last update Huling Na-update: 2025-06-01 03:12:21

Sementara itu, di rumah.

Scarlett baru saja selesai bekerja dan masuk ke dalam rumah, lalu mendapati Melly tampak sangat bersemangat. “Nona Scarlett,” ujar Melly dengan antusias, “Tuan Tristan menelepon tadi. Katanya, dia akan pulang malam ini.”

Melly sebenarnya tahu bahwa itu hanyalah cara halus Tristan untuk memberi tahu Scarlett tanpa harus menghubunginya secara langsung.

Scarlett menyerahkan tasnya kepada Melly sambil tersenyum dan berkata, “Baiklah, aku akan naik ke atas dan membersihkan diri sebentar.”

Setelah memanjakan diri dengan mandi air hangat yang cukup lama dan mengenakan piyama barunya, Scarlett menunggu. Namun Tristan tak kunjung datang. Ketika jam hampir menunjukkan pukul sebelas malam dan Tristan masih belum tiba, Scarlett kehilangan semangat untuk bekerja. Dengan kesal, ia melemparkan berkas-berkas di mejanya, mengambil ponselnya, dan menelepon Andrew. “Andrew, ada apa dengan Tristan? Bukankah seharusnya dia sudah pulang?”

Menelepon Andrew adalah pilihan terakhir ba
Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App
Locked Chapter

Pinakabagong kabanata

  • Peluklah aku Seperti Dulu   Bab 91

    Sebelum Scarlett sempat membalas, Tristan memotongnya, “Scarlett, jangan pernah berpikir tentang perceraian.” Sejak ia menyetujui pernikahan itu, ia tidak pernah sekalipun mempertimbangkan untuk mengakhirinya.Melihat Tristan yang menolak untuk berpisah, Scarlett hanya menatapnya beberapa saat, lalu dengan santai meletakkan sarapannya ke samping. Setelah itu, ia hanya memalingkan wajah ke arah jendela dan terdiam.Lebih dari sepuluh menit kemudian, mobil berhenti di depan gedung firma hukum. Scarlett turun dan berjalan pergi tanpa menoleh.Setelah melihat Scarlett masuk ke dalam gedung, ponsel Tristan berdering—Helen menelepon.Suara Helen terdengar lembut dan halus, “Tristan, bisakah kita bertemu?”Dua puluh menit kemudian, mereka bertemu di kafe yang sama. Helen awalnya duduk di kursi roda, tetapi ketika melihat Tristan mendekat, ia bertumpu pada sandaran tangan dan berdiri, “Tristan, apa kabar?”“Nona, hati-hati,” pelayan yang menemaninya segera menghampiri untuk membantu Helen ber

  • Peluklah aku Seperti Dulu   Bab 90

    Scarlett mendengarkan pertanyaan Tristan. “Jika kamu khawatir, besok kita pergi ke rumah sakit untuk pemeriksaan.”Nada tenang Scarlett justru mengusik hati Tristan. “Kita perlu bicara,” katanya.“Baik, kita bicara di kantor catatan sipil,” jawab Scarlett tanpa ragu.Mendengar kata kantor catatan sipil, Tristan langsung menutup ponselnya tanpa sepatah kata pun. Ini adalah kali kedua ia datang mencarinya atas inisiatif sendiri. Terakhir kali ia datang, itu untuk meminta maaf atas sesuatu yang ia ucapkan dalam kondisi emosi. Namun, Scarlett tetap bersikap keras, dan Tristan berpikir, “Sudahlah, aku tidak mau berurusan dengan ini lagi.” Dengan kesal, ia melemparkan ponselnya ke dashboard, menyalakan mobil dengan wajah masam, berbelok tajam, dan pergi tanpa menoleh.Sudah cukup lama Scarlett tidak kembali ke Bougenville Residence, dan meski banyak hal yang terjadi, ia tetap menginginkan perceraian. Tristan hampir mencapai batas kesabarannya. Ia mengira Scarlett akan melunak seiring waktu,

  • Peluklah aku Seperti Dulu   Bab 89

    Tristan sebenarnya tidak berniat bertengkar dengan Scarlett malam itu, tapi ketika perempuan itu dengan santainya mengeluarkan berkas perceraian, seolah-olah ia menyalakan api pada amarah Tristan. Tidak pernah terlintas dipikirannya, bahwa ia ingin bercerai dari Scarlett.Di Celestial Manor, begitu Scarlett dan Zoe masuk, ponsel Scarlett berdering. Ketika ia melihat layar dan mendapati itu panggilan dari Tristan, ia langsung menolaknya dan mematikan ponselnya.Pertengkaran mereka sebelumnya masih punya celah untuk berdamai, tapi kali ini Tristan sudah kelewat batas dengan meminta ayahnya Scarlett mundur demi Helen, dan hati Scarlett sudah membeku. Ia tidak sanggup lagi mendengar suara Tristan, apalagi mengingat Helen ternyata masih hidup.Zoe memperhatikan wajah Scarlett yang langsung mengeras setelah mematikan telepon. “Tristan?” tanya Zoe, nada suaranya penuh kekhawatiran.“Ya,” jawab Scarlett datar.Zoe menatapnya lama sebelum berkata, “Kalau kamu ingin mengakhirinya, lakukan saja.

  • Peluklah aku Seperti Dulu   Bab 88

    Scarlett tak bisa menahan diri untuk tertawa sinis saat ia meletakkan bukunya dan menoleh pada Tristan, matanya memancarkan kilatan mengejek. “Tristan, sejak kapan kamu punya hak untuk meminta ayahku membatalkan sebuah proyek?”Sebelum Tristan sempat menjawab, Scarlett melanjutkan, suaranya terdengar acuh tak acuh, “Dan apa tepatnya hubungan pekerjaan terbaru Helen dengan keluarga Wilson?”Sikapnya yang begitu santai membuat Tristan tak mampu berkata-kata, mulutnya terbuka dan tertutup tanpa suara.Saat tatapan mereka bertemu, Scarlett dengan tenang menyingkirkan tangan Tristan dari lengannya, bangkit dari tempat tidur, dan berjalan menuju mejanya. Ia mengambil dua berkas kontrak lalu kembali menatap Tristan. “Karena ayahku sudah berjanji akan memberikan proyek itu padamu, maka meskipun terasa menyakitkan, aku akan menerimanya. Selesaikan administrasinya besok. Mulai sekarang, kita jalani jalan masing-masing dan jangan pernah saling berurusan lagi.”Scarlett merasa ia sudah mengerahka

  • Peluklah aku Seperti Dulu   Bab 87

    Beberapa hari yang lalu, Chris sudah mendengar bahwa proyek Silverdawn dipimpin langsung oleh Helen — proyek pertamanya sejak ia bergabung dengan perusahaan.Pikiran tentang hubungan masa lalu Tristan dengan Helen, ditambah dengan kembalinya Helen yang begitu tiba-tiba, secara alami membuat Chris merinding.Sebenarnya, ada hubungan apa antara Tristan dan Helen sekarang? Dan bagaimana status mereka? Chris berusaha untuk tidak terlalu memikirkan hal itu, tetapi ia tidak suka jika urusan pribadi tercampur dengan urusan profesional. Sama seperti beberapa tahun terakhir, meskipun Scarlett sudah menikah dengan Tristan, kedua keluarga tetap menjaga batas antara urusan pribadi dan bisnis.Namun, ketika Tristan datang menemuinya secara langsung, Chris berada dalam posisi yang sulit. Ia hanya menatap Tristan dan bertanya, “Jadi, apa yang sebenarnya kau inginkan, Tristan?”Mendengar pertanyaan itu, Tristan langsung menyampaikan maksudnya tanpa bertele-tele.“Aku berharap Ayah bisa menyerahkan pr

  • Peluklah aku Seperti Dulu   Bab 86

    Sebelum Scarlett sempat mengatakan apa pun, Bruce sudah lebih dulu berbicara, “Dengar, Scarlett. Dalam urusan hati, lebih baik kita segera mengambil keputusan tegas, seperti mencabut plester dengan cepat. Kalau kamu berpisah sekarang, mungkin kamu akan sedih—paling lama satu atau dua minggu. Tapi kalau tidak, rasa sakit itu akan terus ada. Untuk apa kamu menyiksa diri sendiri seperti itu? Lagi pula, kamu bukan tidak punya pilihan lain, bukan?”Saat Bruce terus bicara, ekspresi Melly berubah muram, nyaris seperti awan gelap menjelang badai. Ketika pelayan datang membawa teh dan kue, Melly langsung merebut nampan itu dengan wajah tegang.Tak lama kemudian, Melly masuk ke ruang tamu dengan langkah keras, menaruh nampan di depan Bruce dengan kasar, lalu berkata tajam, “Tuan Bruce, saya ingat Tuan Tristan itu sepupu Anda. Dia tidak pernah berbuat salah pada Anda, bukan?”“Bagaimana mungkin, sebagai sepupunya, Anda datang ke rumahnya dan malah mendorong istrinya untuk bercerai? Maaf kalau s

Higit pang Kabanata
Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status