Share

Bab 11

Author: Mrs.Jeon
last update Huling Na-update: 2025-06-01 03:12:21

Sementara itu, di rumah.

Scarlett baru saja selesai bekerja dan masuk ke dalam rumah, lalu mendapati Melly tampak sangat bersemangat. “Nona Scarlett,” ujar Melly dengan antusias, “Tuan Tristan menelepon tadi. Katanya, dia akan pulang malam ini.”

Melly sebenarnya tahu bahwa itu hanyalah cara halus Tristan untuk memberi tahu Scarlett tanpa harus menghubunginya secara langsung.

Scarlett menyerahkan tasnya kepada Melly sambil tersenyum dan berkata, “Baiklah, aku akan naik ke atas dan membersihkan diri sebentar.”

Setelah memanjakan diri dengan mandi air hangat yang cukup lama dan mengenakan piyama barunya, Scarlett menunggu. Namun Tristan tak kunjung datang. Ketika jam hampir menunjukkan pukul sebelas malam dan Tristan masih belum tiba, Scarlett kehilangan semangat untuk bekerja. Dengan kesal, ia melemparkan berkas-berkas di mejanya, mengambil ponselnya, dan menelepon Andrew. “Andrew, ada apa dengan Tristan? Bukankah seharusnya dia sudah pulang?”

Menelepon Andrew adalah pilihan terakhir ba
Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App
Locked Chapter

Pinakabagong kabanata

  • Peluklah aku Seperti Dulu   Bab 83

    Nick tidak akan pernah mendapat kesempatan untuk bertemu Lexi lagi — dan sekalipun itu terjadi, Lexi tetap akan bersikeras untuk bercerai.Dulu, Lexi hidup di bawah kendali Nick, takut akan keselamatan orang tua dan adik perempuannya. Namun kini, setelah Nick dijatuhi hukuman penjara selama 28 tahun, ia tak lagi bisa menyentuh Lexi.Kasus Nick menjadi pelajaran besar bagi Scarlett. Ia tidak habis pikir bagaimana Nick masih punya keberanian untuk menolak perceraian, apalagi menuntut untuk bertemu Lexi.Olivia masuk ke kursi penumpang dengan wajah cemas. “Scarlett, apakah Nick sudah menandatangani surat-suratnya?”Olivia khawatir Nick akan tetap berusaha menyeret adiknya ke dalam penderitaan, menahannya seumur hidup hanya karena dendam. Nick memang tipe pria yang akan melakukan hal semacam itu.Scarlett menyerahkan berkas yang telah ditandatangani. “Sudah.” Ia bahkan tidak menyinggung permintaan Nick untuk bertemu Lexi. Pria seperti itu tidak pantas mendapat kesempatan, apalagi seorang

  • Peluklah aku Seperti Dulu   Bab 82

    "Tidak bisakah aku tidur dengan tenang?" Ucap Scarlett malas.Melihat hal itu, Tristan meletakkan buku yang sedang ia baca, lalu menarik selimut dari tubuh Scarlett. Dalam satu gerakan cepat, ia merengkuh Scarlett ke dalam pelukannya. “Kenapa kamu lebih memilih meminta bantuan Bruce?”Nada suaranya terdengar cemburu, tapi Scarlett justru merasa geli. “Mulai sekarang, apa pun yang terjadi, aku ingin jadi orang pertama yang kamu datangi.”Tristan tidak bisa memungkiri bahwa ia merasa sedikit terganggu—bahkan cemburu—melihat kedekatan Scarlett dengan Bruce, meski Bruce adalah sepupunya sendiri.Scarlett tetap diam tanpa memberi jawaban. Melihatnya hanya terbaring begitu saja, Tristan mengusap pinggangnya perlahan hingga Scarlett akhirnya berucap, “Baiklah, aku akan datang padamu untuk apa pun.”Dengan janji itu, Tristan memeluknya erat dan perlahan tertidur. Tanpa disadari, harapannya terhadap Scarlett semakin besar—ia ingin Scarlett lebih bergantung padanya.Sementara Tristan memeluknya

  • Peluklah aku Seperti Dulu   Bab 81

    Sidang sedang berlangsung dengan intens, dan bukti terus bermunculan. Rekaman drone yang diambil bocah kecil untuk Scarlett menjadi bukti yang memberatkan—rekaman itu tidak hanya menunjukkan Nick sedang melakukan kekerasan dalam rumah tangga, tetapi juga merekam momen mengerikan saat Nick mencekik leher Lexi dan mendorongnya jatuh dari balkon.Prediksi Scarlett terbukti benar mengenai bagaimana Nick menyiksa Lexi dan bagaimana Lexi berusaha menghindar darinya.Dengan bukti yang tak terbantahkan, termasuk adegan saat Nick mendorong Lexi dari balkon apartemen mereka yang terekam kamera, Nick benar-benar hancur, kontras dengan sikap arogan yang sebelumnya ia tunjukkan.Segala rencana dan ambisinya musnah. Ia tidak akan lagi bisa merayu wanita kaya seperti Piper. Sisa hidupnya kemungkinan besar akan dijalani di balik jeruji besi.Setelah pemutaran bukti video selesai, hakim menoleh ke arah pengacara pembela Nick dengan tatapan tegas.“Penasihat hukum, apakah Anda memiliki pembelaan untuk

  • Peluklah aku Seperti Dulu   Bab 80

    Tristan menatapnya dengan sorot mata yang mengandung sebuah pertanyaan.Scarlett, yang hampir saja berkata sesuatu, akhirnya hanya tersenyum menenangkan. “Kita akan punya anak jika sudah waktunya.”Tristan membalas dengan 'Hmm', Ia membungkuk dan mengecup pipi Scarlett. Saat hendak mencium bibirnya, Scarlett menahannya. “Kamu bau alkohol. Mandi dulu, nanti aku buatkan teh untukmu.”“Astaga, sekarang ciuman pun tak bisa?” keluh Tristan sambil bercanda, mencubit pipinya sebelum membawa pakaian yang sudah Scarlett berikan padanya, lalu masuk ke kamar mandi.Melihat punggung Tristan yang menjauh, Scarlett tak kuasa menahan napas lega.Tak lama kemudian, Tristan keluar dari kamar mandi. Scarlett sudah menyiapkan teh hangat dan sepiring buah untuknya, kali ini benar-benar berperan sebagai istri yang penuh perhatian.Tristan melingkarkan lengannya di sekeliling tubuh Scarlett. Saat hendak menciumnya lagi, Scarlett menahan, “Makan dulu sedikit, biar perutmu terisi.”Tristan menatapnya dengan

  • Peluklah aku Seperti Dulu   Bab 79

    Melly awalnya berniat menyapa pasangan itu dengan ramah, namun begitu melihat Scarlett bergegas menuju kamar mandi dengan tangan menutup mulut, ia pun buru-buru menyusul dengan panik.“Ada apa, Nona Scarlett?” tanya Melly, tepat saat Scarlett mulai muntah, lalu ia berspekulasi, "Mungkin keracunan makanan!" Belum sempat selesai berbicara, Scarlett sudah membungkuk di depan toilet, muntah.Tak lama kemudian Tristan muncul membawa segelas air hangat. Setelah berkumur, kondisi Scarlett sedikit membaik.Tristan tetap di sisinya, lembut mengusap punggung Scarlett, sementara Melly bergumam, “Makanan dari luar bisa jadi tidak sehat. Seharusnya kalian minta Pak Lee saja yang mengantar makan siang untuk kalian.”Scarlett mengangguk setuju, mencoba berdiri, namun gelombang mual kembali menyerangnya.Saat Scarlett kembali terhuyung ke toilet, mata Melly berkilat penuh kesadaran. Ia melirik Tristan, lalu kembali menatap Scarlett, pikirannya berputar cepat. Belakangan, Tristan memang sering hadir,

  • Peluklah aku Seperti Dulu   Bab 78

    Sepanjang perjalanan, Scarlett hanya diam, membuat Tristan sesekali melirik ke arahnya. “Apa yang sedang kamu pikirkan?” tanyanya pelan.Scarlett menyandarkan sikunya di jendela mobil, menopang wajah dengan tangannya, lalu menjawab lesu, “Tidak memikirkan apa-apa.”Masih ada jurang di antara dirinya dan Tristan, sebuah dinding tak kasatmata yang tidak bisa disembunyikan hanya dengan berpura-pura melupakan kenyataan yang menyakitkan.Tristan tidak pernah menyinggung masa lalu, dan Scarlett pun tidak ingin melakukannya. Lagi pula, membicarakan mantan kekasih Tristan—terlebih seseorang yang sudah tiada—bukanlah langkah bijak. Itu hanya akan membuat dirinya tampak tidak berharga di mata Tristan, sekaligus mengangkat nama Helen dalam hatinya, menyeretnya kembali ke pelukan kenangan lama.“Aku seharusnya tidak membawamu ke sini,” gumam Tristan.Scarlett menoleh dengan senyum menggoda. “Jadi, kamu tidak ingin aku menjadi bagian dari hidupmu?”“Kamu tahu maksudku bukan begitu,” jawab Tristan.

Higit pang Kabanata
Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status