Dewi Aria kesal ketika Ken jatuh dalam lembah neraka yang menjadi wilayah kekuasaan dari Lord of Anciant Dragon Garga, tetapi sekarang dia senang karena mengetahui kutukan yang dia berikan kepada Ken sudah berkerja. Dewi Aria yang tidak bisa melihat secara langsung saat Ken berada di wilayah Garga. Membuat dia hanya bisa menunggu Ken meninggal agar dia bisa melihat Ken yang tersiksa disaat ajal menjemputnya.
Kutukan yang dia berikan kepada Ken merupakan kutukan yang kuat dan akan menyiksa Ken secara perlahan-lahan. Meski kutukan itu memiliki kelemahan, tetap saja bila kutukan itu sudah bekerja maka orang tersebut akan langsung tersiksa. Pada akhirnya membuat orang yang dikutuk putus asa hingga dia meninggal, apalagi tempat Ken jatuh adalah lembah neraka yang penuh dengan monster buas. Hampir lima jam Dewi Aria menunggu, tetapi Ken masih belum meninggal. Kenyataan bila Ken masih hidup meski kutukanya sudah berkerja, membuat Dewi Aria langsung murka, apalagi rencana yang Dewi Aria lakukan tidak berjalan mulus. Dewi Aria jadi semakin murka karena tidak bisa memantau Ken secara langsung.
***
Seluruh kerajaan di dunia sedang gempar karena kemurkaan dari Dewi Aria. Mereka semua tidak mengerti apa yang sudah membuat Dewi Aria menjadi murka. Awalnya mereka mendengar suara yang menggema dan membuat telinga mereka terasa sakit. Suara itu juga menyebabkan gempa di seluruh dunia. Beberapa saat kemudian gempa kembali terjadi, dari sanalah para Pendeta di semua Kerajaan mengatakan bila saat itu Dewi Aria sedang murka. Ternyata suara yang mereka dengar itu adalah suara dari Dewi Aria yang mereka dengar secara langsung tanpa perantara Pendeta, karena itu membuat telinga semuanya menjadi sakit, apalagi saat itu Dewi Aria sedang murka hingga membuat dunia berguncang.
Kerajaan Iblis juga sedang gempar, Raja Iblis agung mengumpulkan semua Raja Iblis untuk mengadakan pertemuan guna membahas tentang apa yang sedang terjadi.
“Ada yang bisa memberi informasi tentang detail yang terjadi saat ini?” tanya Raja Iblis agung.
Raja Iblis kemurkaan berdiri dan menjawab, “Biarkan saya menjelaskannya Tuanku.”
Raja Iblis kemurkaan menjelaskan bila Dewi Aria sedang murka akan sesuatu hal yang belum diketahui dengan pasti penyebabnya. Para Pendeta yang menjadi perantara Dewi juga belum mendapatkan informasi apapun tentang hal yang sedang terjadi. Mereka semua hanya mengetahui bila saat itu sang Dewi sedang murka.
Mengetahui hal tersebut, Raja Iblis agung mendapatkan sebuah ide untuk melakukan serangan saat itu juga. Semua Raja Iblis yang ada juga setuju akan hal itu, mereka merasa saat itu merupakan saat yang tepat, karena semua kerajaan Manusia sedang dilanda kekacauan oleh ulah Dewi mereka Sendiri. Mereka melanjutkan diskusinya tentang rencana untuk melancarkan serangan kepada kerajaan Manusia mana yang akan mereka pilih.
Pada saat yang sama, Pendeta agung juga mengumpulkan semua Pahlawan dan Raja dari semua kerajaan untuk berdiskusi. Tidak seperti Pendeta biasa yang mendengar suara Dewi Aria dalam doa mereka di tempat khusus. Pendeta agung bisa mendengar secara langsung suara dari sang Dewi dalam pikirannya di mana saja. Pendeta agung mengetahui dengan pasti penyebab kemurkaan sang Dewi, karena itu dia tidak bisa membiarkannya begitu saja. Pendeta agung meminta Pahlawan dan para Raja bekerja sama untuk menyelidiki Manusia yang sudah membuat sang Dewi menjadi murka.
***
Ken hanya bisa pasrah saat monster buas itu akan memakannya. Sebelum monster itu melahap Ken, ada monster lain yang lebih dulu menyerang monster itu. Akhirnya kedua monster itu bertarung hingga salah satu dari mereka kalah dan menjadi santapan sipemenang. Saat monster yang menang melihat Ken, muncul beberapa monster lain yang datang dan akhirnya mereka kembali saling bertarung. Pertarungan mereka sangat sengit, tetapi Ken tetap tidak bisa bergerak dan terus merasakan sakit di seluruh tubuhnya. Meski begitu Ken tetap beruntung karena tidak ada monster lain yang menyerangnya pada saat itu, Ken juga tidak terkena dampak sama sekali dari pertarungan para monster itu.
Tiba-tiba tubuh Ken gemetar ketakutan, dia juga merasakan sebuah tekanan pada tubuhnya. Ternyata semua itu disebabkan oleh seekor Dragon yang baru saja tiba. kedatangannya juga membuat pertarungan para monster langsung terhenti, beberapa dari mereka bahkan melarikan diri. Dengan sekali serangan, dua monster yang tidak melarikan diri langsung tumbang dan menjadi santapannya.
Dragon tersebut hanya melirik Ken saat dia selesai menyantap dua monster yang dikalahkannya. Dragon itu tampak tidak peduli dengan Ken dan membentangkan sayapnya sambil meraung dengan keras. Ken langsung terhempas hingga berguling-guling karena angin kencang yang disebabkan kepakan sayap dari Dragon yang hendak pergi. Tubuh Ken beberapa kali terbentur pepohonan, hingga akhirnya dia jatuh ke sebuah danau yang jernih.
Semua luka yang ada pada tubuh Ken perlahan sembuh saat terkena air dari danau tersebut. Ken yang saat itu sadar dengan apa yang terjadi langsung masuk ke danau untuk menyembuhkan semua lukanya. Ken juga mencoba untuk meminum air danau tersebut, setelah meminumnya dia merasa bila lebih segar dan tenaga kembali pulih.
Setelah kondisinya kembali pulih Ken memperhatikan sekitarnya untuk mencari tepat bersembunyi. Saat Ken menemukan tempat yang tepat, dia langsung bersembunyi dan melihat kembali statusnya. Stats miliknya yang awalanya minus, kini sudah kembali normal lagi. Ken juga memperlajari kutukan yang Dewi Aria tanamkan kepadanya.
Ken mulai memahami kutukan yang dia miliki, kutukan itu akan aktif bila Ken hanya diam tanpa bergerak sedikitpun selama satu jam. Stat miliknya akan terus berkurang bila Ken diam, kemudian dia juga akan merasakan sakit satu jam setelah aktif. Waktu kutukan itu aktif juga akan terus dipersingkat bila kutukan itu semakin sering aktif.
Kutukan itu juga membuat Ken tidak memiliki mana dan membuat monster yang berjarak sepuluh meter dari posisinya langsung menyerang. Dengan semua efek negatif dari kutukan, bisa membuat orang yang terkena kutukan itu akan lumpuh seperti yang Ken alami, pada akhirnya akan membuatnya tersiksa dan meninggal atau dimakan oleh monster. Meski begitu saat Ken mengerti tentang kutukan itu, Ken mulai memahami bila kutukan itu bisa bermanfaat baginya bila dia menggunakan kutukan tersebut dengan baik.
“Dewi sialan itu sepertinya memberikan kutukan seperti ini karena sifatku, tapi dia salah besar memberikan kutukan ini kepadaku.”
Ken memegang dagunya dan tersenyum lebar, karena berpikir apa yang Dewi Aria rencanakan untuknya tidak akan berjalan mulus seperti yang Dewi Aria harapkan. Padahal yang sebenarnya Dewi Aria pikirkan tidak seperti yang Ken pikirkan saat itu. Dewi Aria memberikan kutukan itu kepada Ken, karena kutukan itu selalu berhasil melenyapkan semua pahlawan yang membangkang kepadanya.
Ken kembali mempelajari status miliknya, dia akhirnya tahu tentang hal yang sudah membuatnya selamat hingga sampai ke danau itu. Semua itu karena stats keberuntungan yang Ken miliki sudah mencapai seratus ponit. Ken melihat dengan jelas saat semua statsnya berkurang hingga minus, tetapi stats keberuntungannya tetap tidak berkurang. Ken yakin bila semua keberuntungannya yang sudah menyelematkan Ken dari apa yang terjadi kepadanya.
Hal yang tersisa adalah cara Ken untuk mengatasi efek negatif dari kutukannya. Karena kutukannya akan selalu aktif bila Ken tidak bergerak, artinya kutukannya akan membuat Ken tidak bisa tidur selamanya. Saat Ken sedang berpikir, sudah muncul sekelompok monster yang bersiap untuk menyerangnya.
“Sialan, bukan hanya tidak bisa tidur, bahkan aku juga tidak bisa bersantai,” ucap Ken.
Ken memperhatikan bila monster yang datang merupakan satu kelompok, yang artinya mereka akan berkerja sama untuk menyerang Ken. Hal yang terjadi pasa monster sebelumnya tidak akan terjadi kali ini, tetapi Ken berpikir bila saat itu adalah waktu yang tepat untuk menguji sesuatu, apalagi Ken sudah bisa bergerak normal dan tidak lagi merasa takut.
Saat memperhatikan kawanan srigala di hadapannya, Ken juga sempat melihat monster lain yang terbang di udara. Para monster itu memncarkan sebuah mana dari tubuhnya. Monster yang terbang di udara memancarkan mana berwarna orange, sedangkan kawanan srigala di hadapannya memancarkan mana berwarna putih, tetapi ada satu srigala yang paling besar memancarkan mana berwarna kuning. Jika dilihat dari ukuran tubuhnya saja, bisa dipastikan bila srigala besar itu merupakan pemimpin dari kawanan. Pengalaman Ken dalam bermain game di bumi langsung bisa mencerna informasi tersebut. Ken yakin bila monster yang memancarkan mana berwarna putih adalah monster lemah.Salah satu srigala yang sudah bersiap langsung menyerang Ken yang sedang berpikir. Cakar tajam srigala itu langsung menargetkan kepala Ken. Meski dia tahu akan hal itu, Ken tetap tanang untuk mengamati situasinya. Ken juga mulai belajar tentang apa saja yang dia bisa lakukan dengan stat yang baru dia dapatkan. Ken dengan jelas melihat seran
Ken yang masih belum cukup memiliki pengalaman bertarung secara langsung memilih untuk lari. Ken juga belum bisa menganalisa tentang tingkatan monster yang bisa dia hadapi dengan kekuatannya saat itu, dia hanya percaya pada insting yang memberinya sebuah sinyal peringatan bahaya. Saat tahu Ken melarikan diri, monster itu langsung mengejar Ken, hal itu membuat Ken mempercepat laju kakinya untuk bisa kabur dari kejaran monster tersebut.Selain masalah dengan monster tersebut, Ken memiliki masalah dengan statusnya yang berubah setelah kutukan Dewi Aria aktif. Meski hanya sesaat tetapi stats Ken berkurang dua point secara menyeluruh, apa lagi pengurangan statsnya kali ini 2 kali lipat dari yang Ken alami saat pertama kali kutukan itu aktif. Hanya stats keberuntungannya yang tetap tidak berkurang. Level Ken juga kembali lagi menjadi level satu, kutukan itu bukan hanya mengurangi stats miliknya tapi exp yang Ken dapat juga ikut berkurang.Semua hal yang baru saja terjadi membuat kepala Ken
Rencana Ken berhasil untuk membuat monster itu tidak tertarik kepadanya. Ken menyadari hal itu disaat dia mengetahui monster itu hanya membuatnya sebagai mainan. Karena itu dia mencoba memperlihatkan ekspresi wajah putus asa untuk memastikan kebenarannya. Disaat Ken melihat monster yang puas melihat ekspresi wajahnya, Kemudian Ken mulai merubah ekspresinya menjadi acuh dan pasrah. Hal itu dia lakukan untuk membuat monster itu tidak lagi berminat kepadanya yang sudah tidak memberikan kesenangan lagi untuk dijadikan mainan. Meski cara itu memiliki resiko tinggi dan mungkin akan berakhir dengan Ken yang mati dimakan, tetapi Ken berhasil selamat. Ken berpikir bila stats keberuntungannya juga memiliki peranan besar atas kesuksesan rencananya itu.Ken terus menghitung waktu yang berjalan sambil memperhatikan monster yang berjalan menjauh. Dia tahu bila waktu kutukannya aktif sudah dipersingkat menjadi dua puluh enam menit dan sekarang hanya tersisa lima menit saya sebelum kutukannya aktif.
Ken melihat para monster itu saling meraung, seakan mengusir monster lainnya. Terbukti dengan raungan monster yang kuat membuat para monster lemah langsung kabur. Ken langsung mengaktifkan jebakan yang sudah dia siapkan untuk para monster yang kabur. Kemudian dia memastikan kembali beberapa jebakan yang sudah dia pasang, dan hasilnya tidak semua monster terkena jebakan dan dia juga melihat beberapa jebakannya tetap hancur.“Sepertinya tulang monster level ini belum cukup kuat, aku memang harus menggunakan tulang dari monster yang kuat untuk membuat jebakan.”“Exp yang aku dapat juga tidak terlalu banyak bila membunuh monster dengan jebakan, sepertinya aku harus bergegas menjalankan rencana yang selanjutnya.” Ken langsung kembali ke tempat dia mengintai tadi.Saat kembali, Ken sudah disuguhkan pertarungan para monster yang sedang memperebutkan daging. Dia harus tetap fokus dan bersembunyi di tempat yang aman, bila Ken gegabah maka dia bisa menjadi incaran monster atu terkena imbas pert
Jantung Ken berdetak sangat kencang dan nafasnya menjadi tidak beraturan. Pikirannya juga kacau karena perasaan ragu yang dia alami saat itu, hal itu akibat pikiran dan hati yang tidak selaras. Hati Ken merasa bila saat itu dia tidak ingin melawan monster tersebut, sedangkan pikirannya sudah membuat rencana dengan cepat untuk bisa mengalahkan monster itu. Tubuhnya juga sudah bergerak menyiapkan semua yang dia butuhkan untuk bertarung.Ken akhirnya memutuskan untuk mengikuti apa yang dia pikirkan, meski hatinya sedikit tidak tenang dengan apa yang dia lakukan. Demi menggapai tujuanya untuk bisa membalas perbuatan Dewi Aria kepadanya, Ken merasa tidak bisa melepaskan kesempatan untuk mendapatkan exp tinggi yang ada di hadapannya, meski itu beresiko tinggi. Ken berpikir bila kali ini pasti akan berbeda dari pertarungan sebelumnya, karena dia sudah melakukan persiapan yang matang untuk melawan monster kelinci itu.“Dengan semua ini harusnya aku bisa melawan monster itu dan bisa mengantisi
Ken harus cepat memutuskan pilihan yang menurutnya sulit. Bukan hanya tentang berpacu dengan waktu yang sangat singkat, tetapi Ken juga harus bisa memikirkan tentang sisa mana miliknya. Dia berpikir untuk memberikan serangan terakhir kepada monster kelinci selagi masih terkena efek sengatan listrik. Itulah yang Ken pikirkan, tetapi melihat monster yang tampak semakin seram membuat Ken memilih untuk mengikuti kata hatinya kali ini.‘Sebaiknya aku cepat melarikan diri ke tempat yang aman,’ pikir Ken yang langsung bergegas untuk melarikan diri.“Roooaaarrr!” monster kelinci meraung semakin keras seolah menyatakan bila dia marah.Monster kelinci itu mengendus dan mengerakkan telinganya untuk mencari Ken yang sudah kabur. Tidak lama telinga monster kelinci berhenti bergerak dan dia langsung berlari. Kecepatan berlari yang seperti kilat membuatnya mencapai tempat Ken dalam waktu singkat. Ken terkejut dengan monster kelinci yang masih bisa bergerak secepat kilat, tetapi dengan mengetahui hal
Armor tanah bisa melindungi tubuh dengan kerasnya untuk menahan serangan, sedangkan armor api akan membakar saat diserang musuh. Armor patir akan memberikan serangan kejut pada lawan dan armor air dapat mengurangi dampak serangan yang diterima. Terakhir adalah armor angin yang belum pernah dia gunakan, Ken berpikir bila armor angin memiliki fungi yang bisa menghempaskan lawan saat tersentuh. Itulah yang Ken perkirakan tentang armor angin setelah dia menggunakan empat element lainnya sebagai armor.Kenyataan yang terjadi dan yang Ken alami pada saat itu berbeda dari apa yang Ken pikirkan. Ken tidak begitu yakin dengan pasti, tetapi dia benar-benar melihat bila pukulan dari monster kelinci seperti berbelok saat mereka akan beradu pukulan. Hal itu membuat pukulan monster kelinci meleset, sedangkan Ken berhasil memberikan pukulan telak pada monster kelinci.Buugggkk! Wooossst! Baaaammmm!Monster kelinci langsung terpelanting dan menghantam tanah dengan keras akibat pukulan Ken. “Apakah ya
Dewi Aria menyadari saat kutukan yang dia berikan kepada Ken aktif, tetapi kali ini dia tidak senang dengan hal itu. Sudah dua hari Ken jatuh ke lembah Nereka dan kenyataan kutukannya masih aktif mengartikan bila dia masih hidup. Kenyataan itu membuatnya semakin kesal dan tidak sabar menunggu berita kematiannya, para pahlawan juga masih belum mencapai jantung dari lembah yang menjadi tempat di mana Ken berada.“Trik seperti apa yang dia lakukan hingga bisa bertahan sampai sekarang?” tanya Dewi Aria yang bingung dan kesal.“Ini membuatku sangat kesal saat ingat wajah manusia rendahan itu yang berani menghinaku yang merupakan sosok mulia dan agung ini, aku tidak bisa tenang selama dia masih hidup.”“Aku akan terus mengawasi lembah Neraka dan akan menggunakan otoritasku sebagai Dewi untuk mengaktifkan kutukannya hingga dia mati, hahahahaha,” Dewi Aria tertawa gembira saat membayangkan bagaimana kematian yang Ken alami saat rencananya berhasil.***Di lembah Nereka Ken masih berdiri denga