Share

Bab 19

Aku bisa mendengar hembusan nafas Lastri yang terdengar memburu ketika mengusap dada bidangku dengan lembut. Hembusan nafas Lastri yang mengenai leherku membuat gairah tak bisa lagi aku bendung. Sebagai pria normal, akhirnya aku menyerah juga. Hingga terjadilah pertempuran panas di malam yang dingin ini.

Aku dan Lastri menumpahkan segala hasrat yang cukup lama terpendam. Sebab akhir-akhir ini, kami jarang sekali melakukan hubungan intim. Mungkin karena seringnya kami cek-cok membuat kami tak tertarik untuk melakukannya.

Lastri tiba-tiba mendorong tubuhku dengan kasar ketika kami sedang sama-sama dalam puncak kenikmatan. Melepaskan pergulatan panas yang baru saja terjadi di antara kami. Aku yang masih menikmati permainan panas kami merasa cukup kecewa dengan ulah Lastri yang menyudahi permainan kami secara sepihak. Wajah Lastri tiba-tiba berubah terlihat merah padam. Seolah ia sedang benar-benar sangat marah padaku. Entah setan apa yang merasukinya saat ini.

"Kamu kenapa sih, Las?" ta
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status