Share

Bab 407

Penulis: Lilia
Anggi mengira permohonan audiensinya pada Permaisuri Dariani akan ditolak. Siapa sangka, ternyata semua berjalan dengan sangat lancar. Setelah lama tidak berjumpa, Anggi menyadari wajah cantik ibu mertuanya terlihat sedikit melankolis.

Setelah para pelayan undur diri, Anggi berdiri dan memberi hormat pada Permaisuri Dariani. Katanya, "Ibunda, Putra Mahkota beberapa kali ingin berkunjung. Tapi, karena terkendala beberapa urusan, dia nggak bisa datang. Jadi saya menggantikannya datang untuk menanyakan kabar Ibunda."

Permaisuri Dariani tersenyum dan menjawab, "Kabarku sangat baik."

Tatapan Permaisuri Dariani tertuju pada Anggi, tetapi juga seakan-akan melewatinya dan tengah menatap sesuatu yang samar-samar di depan. Dia berucap lagi, "Bagus, syukurlah. Kamu lebih beruntung dariku."

"Ibunda ...," panggil Anggi. Dalam hal apa dirinya lebih beruntung? Kata-kata Permaisuri Dariani ini jelas memiliki makna khusus.

"Kamu mungkin nggak tahu, ada seorang gadis yang datang ke istana semalam. Dia k
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • Pembalasan Dendam Sang Pemeran Figuran   Bab 809

    Kunjungan pulang kali ini sama sekali tidak terlihat ada kejanggalan. Satu-satunya hal yang sedikit mencurigakan hanyalah ketika Maira bertanya kenapa suara Najwa masih belum juga pulih.Najwa pun menjawab dengan lancar, lebih dulu berterima kasih atas perhatian ibunya, lalu berkata bahwa dia berencana pergi ke kantor medis wanita untuk bertanya langsung kepada tabib istana atau tabib wanita di sana."Suaramu tak kunjung sembuh. Kalau terus ditunda, aku dan ayahmu akan khawatir," ucap Maira dengan penuh perhatian.Najwa mengangguk. Dia memang hanya putri selir dan ibu kandungnya telah meninggal. Posisinya di Keluarga Raharjo memang tidak begitu diprioritaskan, tetapi juga tidak sampai diperlakukan dengan buruk. Maira pun terlihat cukup baik hati.Usai makan, Daud dan Kumar masuk ke ruang kerja."Daud, putriku ini agak penakut dan lembut. Kalau ada kekurangannya, tolong dimaklumi.""Ayah Mertua terlalu merendah. Najwa orangnya sangat baik."Kumar mengangguk puas, lalu mempersilakan Daud

  • Pembalasan Dendam Sang Pemeran Figuran   Bab 808

    "Jenderal ...." Dari luar pintu terdengar suara ketukan.Itu adalah Ghali, pengawal pribadi Daud, yang mulai mengetuk pintu sesuai perintah sebelumnya. "Ada urusan mendesak di militer. Mohon Jenderal segera pergi menanganinya."Daud menghentikan gerakannya, lalu bersuara, "Baiklah."Dia menoleh pada Najwa. "Maaf, aku harus pergi sebentar."Saat itu, Najwa sangat menginginkan tubuh Daud. Hanya saja, dia tidak bisa berbuat apa-apa. Dia hanya bisa berpura-pura mengerti. "Pergilah, aku akan menunggu Jenderal.""Baik." Daud berdiri, meletakkan kain lap, lalu pergi.Najwa menatap punggungnya. Tangannya menyentuh tubuhnya yang sensitif, membuatnya semakin tak tahan. Akhirnya, dia hanya bisa memuaskan diri sendiri.Entah sudah berapa lama ... tiba-tiba seseorang melompat masuk dari jendela.Najwa terkejut sampai melompat. Begitu melihat bahwa itu adalah Tora, dia pun menahan suara dan marah. "Kamu gila? Gimana kalau dia kembali ....""Jangan khawatir, Nyonya. Hamba sudah melihat Daud pergi ke

  • Pembalasan Dendam Sang Pemeran Figuran   Bab 807

    Najwa berbicara dengan sangat fasih, begitu fasihnya sampai Daud sama sekali tidak melihat sedikit pun rasa bersalah di wajahnya."Baiklah," ucap Daud dengan nada datar.Keduanya pun makan bersama dengan harmonis. Setelah makan, para pelayan datang membereskan meja.Daud menoleh ke arah kepala pelayan. "Pilihkan seorang pelayan wanita yang baik untuk membantu Risa merawat Nyonya.""Baik."Najwa tersenyum. Dengan cara ini, Risa pun berhasil disingkirkan. Selama dirinya tidak kembali ke Kediaman Keluarga Raharjo, tidak akan ada seorang pun yang mencurigai identitasnya. Karena itu, senyumannya tampak begitu tenang.Seusai makan, Daud berbincang dengannya sebentar, tetapi kemudian tidak menemukan topik lain untuk dibicarakan.Tiba-tiba, Najwa mendekatinya. Daud sontak merangkul pinggangnya. Pinggang ini ... kenapa terasa lebih ramping dibanding semalam? Aroma tubuhnya saat mendekat ... juga tidak sama dengan aroma tubuh semalam.Daud menariknya, mendekapnya lebih erat, lalu menunduk untuk

  • Pembalasan Dendam Sang Pemeran Figuran   Bab 806

    Aska benar-benar tidak mau mendengar nasihat. Kenapa dia masih mengkhawatirkan urusan Anggi dan suaminya? Apa dia tidak tahu, mereka hanya ingin Aska bisa hidup damai dan sehat? Jika tidak, kenapa harus menyembunyikan darinya?Sekalipun Najwa bukanlah Jelita yang bersembunyi selama bertahun-tahun, sangat mungkin dia adalah salah satu kaki tangan Jelita yang kembali bangkit.Setelah keluar dari Kediaman Putra Mahkota, Daud melihat Sura dan Dika. Dia tersenyum pahit, lalu berjalan mendekat. "Kalian menungguku?""Mm. Kalau nggak bisa diceritakan, kami juga nggak akan bertanya. Kami hanya ingin menunjukkan sedikit perhatian," kata Dika.Daud tersenyum. "Nggak apa-apa, mungkin perjodohanku ini memang sudah ditakdirkan nggak akan baik."Sejak hari Aska meramal, dia sudah samar-samar merasakannya. Belakangan, Permaisuri juga sempat memberinya kesempatan. Jika ingin membatalkan pernikahan ....Sebenarnya, tidak membatalkan pernikahan pun tidak masalah. Dia justru ingin tahu, sebenarnya apa yan

  • Pembalasan Dendam Sang Pemeran Figuran   Bab 805

    Ternyata soal itu.Daud memberi hormat dengan mengepalkan tangan, "Menjawab Kaisar, Permaisuri, Najwa pernah bilang, dia memang akan pergi ke Kantor Medis Wanita.""Akan pergi ...." Luis bergumam pelan, lalu melirik ke arah Anggi.Semua ini tampak seperti kebetulan, tetapi samar-samar justru membuat mereka merasa ... kalau terlalu banyak hal yang terjadi kebetulan, itu berarti semuanya bukanlah murni kebetulan.Setidaknya, Luis dan Anggi sama-sama memercayai Aska. Kepercayaan mereka pada Aska sama besarnya seperti mereka saling percaya satu sama lain.Hati Daud agak gelisah. Dia memberanikan diri bertanya, "Kaisar, Permaisuri, apakah Najwa telah melakukan kesalahan?"Bagaimana mungkin dia tidak menyadari, Kaisar dan Permaisuri tampak ... tidak begitu menyukai Najwa?"Bukan karena dia berbuat salah, melainkan karena dia sangat mencurigakan ...," ujar Luis blak-blakan.Di Negeri Cakrabirawa ini, Luis adalah segalanya. Dia yakin Daud adalah orang yang setia dan jujur. Namun jika suatu har

  • Pembalasan Dendam Sang Pemeran Figuran   Bab 804

    Luis tahu apa yang sedang dipikirkan Anggi, lalu berkata, "Sebentar lagi Torus akan membawa laporan resmi kembali. Aku nggak akan mengabaikan urusan pemerintahan." Dia terdiam sejenak, lalu menambahkan, "Aku cuma ingin sesekali saja bersikap manja."Apa lagi yang bisa Anggi katakan? Anggi belakangan baru tahu, sebenarnya Luis sama sekali tidak ingin duduk di kursi Kaisar. Hanya saja, takdir memaksa mereka berdua berada di posisi ini."Tadi malam kamu pergi ke mana?" Anggi mengulurkan tangan untuk mengambil sebutir nasi yang menempel di sudut bibirnya. "Kayak pencuri saja, belepotan begini mulutmu."Yang dimaksud Anggi sebenarnya adalah butiran nasi yang belepotan. Namun, Luis menafsirkannya lain. Dia langsung membantah, "Mana mungkin aku curi-curi selingkuh? Kenapa kamu ngomong begitu tentang aku?""Kalau aku benar-benar selingkuh, mana mungkin tadi pagi aku masih belum puas memelukmu?"Anggi terkekeh, "Padahal kita tidur bersama, tapi waktu bangun kamu nggak ada di sisiku.""Ada hal

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status