Share

Bab 749

Author: Lilia
Daud merasa agak gelisah. Dia merasa tatapan Kaisar padanya sama sekali tidak ramah.

"Permaisuri, bagi saya, yang penting orangnya bijaksana dan murah hati. Itu sudah cukup."

Anggi mencebik. "Kenapa kalian ini kalau soal memilih istri selalu begitu asal-asalan? Dika begitu, sekarang Daud juga begitu."

Orang lain tidak berani ikut berbicara.

Luis malah menyombongkan diri. "Dengan adanya aku sebagai teladan, wajar saja mereka semua mencontohku. Menikahi istri yang bijak, sehidup semati hanya dengan satu pasangan. Ini jauh lebih baik daripada membiarkan rumah kacau karena ada banyak wanita."

"Benar, kami memang berpikir begitu."

Kaisar hanya punya satu istri. Toh mereka tidak punya tenaga untuk membujuk banyak selir. Kalaupun ada, dengan Kaisar sebagai panutan, mana berani mereka menikahi banyak perempuan cantik?

Anggi termenung, lalu mengerutkan alis dan bertanya, "Jadi, maksud kalian, aku ini nggak cukup cantik?"

Dia menatap Luis. "Aku ini hanya bijak, tapi bukan wanita tercantik di mat
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (2)
goodnovel comment avatar
Xinxui
thor coba bahas ishaq nya jg dong thor...udah penasaran bgt nih gimana dengan si Ishaq nya ngapain aja di sana ato g Anggi ngunjungi Ishaq gtu thorr...jngn jelita Mulu bosen
goodnovel comment avatar
Tortor Shop
torus lucu bgt wkwkkw duh kpn matiny seh itu manusia, makin btele2 kdg masa tiap ini itu lolos mulu..
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Pembalasan Dendam Sang Pemeran Figuran   Bab 801

    Luis yang mengenakan jubah hitam duduk di dipan bersama Aska sambil memainkan catur. Ekspresinya tampak serius sekaligus santai.Setelah bidak hitam menang, Aska berkata, "Sudah tiga ronde, Kaisar selalu menang."Luis menjawab, "Aku memegang bidak hitam dan melangkah lebih dulu, itu hanya bisa dibilang mendapat sedikit keuntungan dari langit."Aska tersenyum tipis, "Kaisar terlalu merendah.""Bukan merendah. Aku datang tengah malam begini ... kamu pasti tahu apa tujuanku." Luis menatapnya, kali ini dia memilih bidak putih dan membiarkan Aska melangkah dulu.Aska langsung mengerti. Dia tak punya pilihan selain mengambil bidak hitam lebih dulu. "Hamba tentu saja tahu."Luis berkata, "Tapi yang tak bisa kupahami, kenapa dia bisa punya masalah dengan Nona Najwa?"Pandangannya mengarah pada tangan kiri Aska yang selalu dia sembunyikan, serta Bola Heksagram yang tergantung di pinggangnya.Bola Heksagram itu adalah pemberian Anggi. Luis tahu benar akan hal itu. Melihat Aska membawanya ke mana

  • Pembalasan Dendam Sang Pemeran Figuran   Bab 800

    "Jangan ...."Najwa teringat jelas, tadi tubuh Risa penuh bekas, bahkan di lehernya ada bekas ciuman. Kalau Daud benar-benar menyalakan lilin, bukankah semua akan ketahuan?"Kalau begitu, apa yang kamu inginkan?""Sayang, kamu terlalu perkasa ... tadi aku cuma bercanda. Lebih baik kita segera beristirahat.""Terserah kamu saja, Sayang ...."Daud memang sudah sangat letih, sehingga dia kembali merebahkan diri. Aroma wanita di sisinya terasa agak berbeda dari yang dia rasakan saat mabuk sebelumnya, tetapi dia terlalu lelah untuk mencari tahu lebih jauh. Dalam sekejap, dia kembali terlelap.Najwa sendiri berbaring dengan gelisah dan sulit terlelap.Hasrat yang sempat menguasai dirinya perlahan memudar, berganti dengan kecemasan. Dia mulai memikirkan apakah malam ini Junaryo sudah berhasil membawa Nandaka keluar dari kota dan menyelundupkan anak itu pergi ....Jika dihitung-hitung waktunya, seharusnya sudah tiba saatnya. Dia mengambil saputangan yang sudah dibasahi obat bius, lalu menahann

  • Pembalasan Dendam Sang Pemeran Figuran   Bab 799

    Meskipun Najwa sudah mengatakan bahwa Daud tidak akan bisa membedakan suara mereka setelah meminum obat, Risa tetap tidak berani bersuara.Suara gesekan kain terdengar samar-samar.Tak lama kemudian, tubuh Risa sudah ditindih oleh pria itu ........Sejam kemudian.Rintihan pun akhirnya berhenti.Najwa yang bersembunyi di balik tirai, jelas-jelas mendengar suara nikmat itu dengan begitu nyata.Sejak kecil tubuhnya sudah rusak oleh obat-obatan, sehingga membuatnya sangat sensitif. Mendengar desahan itu, tubuhnya pun melemah, lalu terjatuh duduk di lantai.Sampai keduanya berhenti dan Daud benar-benar terlelap.Barulah Risa yang hanya mengenakan pakaian dalam tipis, berjalan mendekat dengan pelan. "Nona ...," bisiknya lirih, "Sudah tidur."Dalam temaram cahaya, Risa melihat Najwa duduk lemah di lantai. Dia segera menunduk membantu mengangkatnya.Najwa menatap wanita di hadapannya. Kalau bukan karena Daud sudah menelan obat racikan, siapa tahu malam ini akan berakhir seperti apa. Hanya me

  • Pembalasan Dendam Sang Pemeran Figuran   Bab 798

    Mata Najwa berkaca-kaca menatap Daud dengan penuh kepolosan. Suaranya pun serak menahan tangis, "Jenderal Daud ... apa kamu hanya menikahiku karena merasa bertanggungjawab setelah menyelamatkanku, bukan karena menyukaiku?"Dari sorot mata hingga setiap perubahan kecil di wajahnya, semua seolah-olah sengaja dirancang untuk memikat hati orang. Daud yang menatapnya pun merasakan dadanya mengencang sesaat.Kemudian, dia pun menggeleng. "Nggak. Aku merasa, pertemuan kita adalah jodoh yang dianugerahkan langit.""Aku juga merasa demikian," ucap Najwa pelan. Dia kembali menuang arak, lalu mengundang Daud untuk minum bersama.Daud menatapnya sejenak, lalu mengangkat cawan dan meneguk bersamanya. Mereka berbincang sambil minum, seakan semua kekhawatiran Daud di hadapan Najwa hanyalah bayangan semu.Tatapan mata Najwa yang berkaca-kaca dan penuh kepolosan membuat belas kasih Daud mencapai puncaknya. "Menikahimu berarti aku ingin bersamamu seumur hidup. Aku nggak akan pernah menikahi selir.""Kam

  • Pembalasan Dendam Sang Pemeran Figuran   Bab 797

    Najwa sendiri pun merasa ada yang janggal. Dia terpaksa bersuara, "Suamiku? Apa itu kamu?"Suara lembut perempuan itu yang penuh dengan harapan akan kebahagiaan, mengetuk pelan di hati Daud.Dulu, memang Daud yang menyelamatkan Najwa. Dia juga yang terlebih dulu menyatakan ingin menikahi Najwa. Namun ... mengapa Aska pernah berkata bahwa pernikahan ini mungkin bukanlah cinta yang benar-benar diinginkannya?"Ini aku," jawab Daud singkat.Pria itu duduk di sampingnya. Kedua tangannya terletak di atas lutut. "Najwa, aku sangat senang bisa menikahimu."Sangat senang? Kalau begitu, kenapa nada bicaranya terdengar semuram itu? Apakah ada sesuatu yang terjadi?Najwa tidak tahu. Dia hanya bisa mencoba berbicara dengannya. Hanya dengan komunikasi, dia bisa memahami apa yang ada di hati lelaki ini dan dari sanalah jalan untuk menaklukkan hatinya."Sayang, aku juga sangat senang. Hanya saja, kudengar suaramu sepertinya ... nggak terlalu bahagia." Sikap lembut dan pengertian Najwa membuat Daud sek

  • Pembalasan Dendam Sang Pemeran Figuran   Bab 796

    Risa menggigit bibirnya erat-erat.Beberapa waktu terakhir, Najwa memang pernah berkata akan mengangkatnya menjadi selir Jenderal Daud. Karena itu, diam-diam Dia merasa gembira.Namun, dia tidak menyangka Najwa akan memintanya untuk mewakili menjalankan malam pertama di hari pernikahan ini.Kalau Jenderal Daud sampai tahu .... Hanya membayangkannya saja sudah membuatnya ketakutan."Risa, perutku tiba-tiba sakit. Aku nggak boleh mengecewakan Jenderal di malam ini. Tolonglah aku, nanti kita berdua bukan lagi hubungan majikan dan pelayan, tapi kita akan jadi saudara yang saling menjaga. Kamu juga akan membantu memperbanyak keturunan Jenderal ...."Risa menelan ludah, lalu mengangguk dengan takut-takut. "Hamba ... hamba akan menurut apa yang diperintahkan Nona Najwa." Dia ragu sejenak, lalu menambahkan, "Hanya saja ... bagaimana mungkin hamba bisa menipu Jenderal tanpa ketahuan?"Jelita menariknya berdiri. "Tadi aku sudah merias wajahmu. Ayo, berdirilah dan lihatlah sendiri." Dia mendorong

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status