Share

Bab 15.

     Keesokan Harinya.

     Seperti biasa, Joey berangkat ke kampusnya untuk kuliah. Semua pandangan yang melihatnya adalah hal yang sudah tak asing, dari penampilannya khas dirinya sebagai laki-laki culun. Semua mahasiswa dan mahasiswi hanya menatapnya lalu mengalihkan pandangan mereka.

     Semua mengabaikannya. Hal itu benar-benar sudah biasa bagi Joey.

     Di tempat Parkir.

     Rifky dan gengnya seperti biasa nongkrong di parkiran sebelum jam masuk, hanya saja Sandi belum terlihat. Rifky dan gengnya menatap mengejek saat melihat Joey sudah masuk ke kelasnya.

     "Anak itu, masih berani menampakan dirinya. Padahal sudah berkali-kali kita mengganggunya." ucap Richard terkekeh.

     Rifky mengangguk kepalanya. "Ya, aku salut keberaniannya."

     Rangga, dan Hendrik tertawa kecil, tapi tertawa mereka berdua hanya dibuat-buat, karena mereka masih heran dengan kelakuan Joey. Beberapa saat kemudian, sebuah mobil datang. Pintu belakang terbuka. Ternyata Sandi, yang turun dari mobil.

     Setelah turun mobilnya pun pergi dibawa supirnya. Sandi terlihat berjalan sedikit pincang, dan lengan tangan kirinya diperban. Semua menatap heran dan bertanya-tanya di isi kepala mereka.

     Rifky menatap ke arah sandi, "Tanganmu kenapa bisa diperban? Lalu kenapa kakimu jalannya seperti pincang? Dan ini kenapa pipimu sedikit bengkak."

     Rangga, Hendrik, dan Richard menatap Sandi.

     "Tumben sekali kamu diantar pake supir." kata Hendrik.

     "Iya, biasa kamu bawa mobil sendiri." kata Richard.

     "Apa kalian tidak melihat, kakinya aja sedang terluka, jadi di kesulitan menginjak pedalnya saat membawa mobil." kata Rangga.

     "Benar juga." sahut Hendrik dan Richard.

     "Kenapa kamu begini?" tanya Rifky.

     Mendapat pertanyaan dari Rifky dan teman lainnya.

     Sandi menjawab, "Tadi malam aku jatuh menghantam meja saat lantai rumah habis di pel. Dan pipiku menghantam lantainya."

     Mendengar jawaban Sandi, Rifky dan ketiga teman lainya tertawa. Mereka tak menyangka kalau seorang Sandi bisa jatuh karena ceroboh.

     "Tertawa terus, kalau kalian merasakan apa yang kurasakan, pasti gak enak rasanya." ucap Sandi dengan wajah kesal.

     "Hahaha... baiklah, aku hanya terkejut saja, kalau kamu bisa jatuh seperti ini." ucap Rifky dan tiga teman yang lainnya mengangguk-angguk kepalanya.

     "Ya sudah ayo kita ke kelas." ucap Sandi sambil berjalan sedikit pincang.

     Rifky dan ketiga teman lainnya berjalan mengikuti Sandi dari belakang. Mereka sambil sedikit tertawa melihat cara berjalannya Sandi. Sandi hanya bisa menghela nafasnya. Mau tak mau, ia harus mengerjakan tugasnya.

     Tugas yang diberikan oleh Joey sebagai pengawas Rifky dan ketiga teman lainnya.

     —

     Kejadian semalam, saat Joey menyusup ke dalam rumah besar Sandi. Saat di tengah-tengah Joey bermain pisaunya saat melukai Sandi, ia memberi penawaran.

     "Aku punya penawaran untukmu." kata Joey dengan wajah polosnya dan senyumannya.

     Nafas Sandi naik turun karena menahan sakit pada kaki dan lengan tangannya. Ia menatap Joey.

     "Kau ingin kamu menjadi orang dalamku, kamu awasi pergerakan, segala kegiatan Rifky, dan ketiga temanmu. Laporkan padaku jika ada yang menarik." kata Joey memberi penawaran.

     Sandi melebar kedua matanya. Kata-kata Joey, berarti ia harus menjadi penghianat kepada Rifky dan gengnya.

     "Kenapa? Kamu tidak mau?" tanya Joey sambil tersenyum miring.

     "Hmpp... Hmpp...." mulut Sandi masih ditutupi lakban.

     "PLAK!"

     Joey menampar pipi Sandi sangat keras, "Jawab!"

     "Hmpp... Hmpp..."

     "PLAK!" Joey menampar pipi Sandi lagi dengan keras.

     "Kamu punya mulut, seharusnya digunakan!" ucap Joey sambil mencengkram dagunya Sandi, beberapa detik kemudian, Joey melepas cengkramannya, ia menyadari sesuatu.

     "Ahh... benar juga, mulutmu dilakban ya. Hahaha… pantes gak jawab. Makanya bilang dari tadi kalau mulutmu dilakban." kata Joey terkekeh.

     Entah ingin marah, dan memukul mulut Joey. Kalau boleh jujur, Sandi benar-benar kesal, gimana mau menjawab, yang melakban mulutnya siapa? Jelas-jelas Joey sendiri yang melakukannya. Dengan kasar Joey melepas lakban yang menutup mulut Sandi.

     Karena kasar, jelas sakit rasanya. Sandi meringis kesakitan, "Gimana? Lega ya mulutnya sudah bisa bicara lagi?" tanya Joey dengan wajah polosnya.

     Sandi memandang benci, ia sangat benci dengan sosok Joey. Joey yang melihat tatapan itu, ia memasang wajah datarnya.

     "Bagaimana dengan penawaranku tadi?" tanya Joey.

     "Aku menolak." jawab Sandi tegas.

     Joey menghela nafasnya, "Sudah kuduga."

     "Baiklah, urusan kita sudah selesai. Sudah malam, dan aku harus pulang." ucap Joey berjalan ke pintu keluar.

     "Hey culun!" panggil Sandi, meski masih terikat, ia berusaha tetap untuk berani.

     Dengan malas Joey membalikkan tubuhnya. "Ada apa? Bukankah kamu menolak tawaranku?"

     "Kamu ingin pergi begitu saja? Apa kamu bodoh membiarkanku dalam posisi seperti ini? Setelah ini pasti semua orang pasti akan mencarimu." kata Sandi tersenyum mengejek. Tapi Joey malam tertawa nyengir.

     "Siapa juga yang mau langsung pergi? Aku mau bakar rumah ini kok, setelah itu aku pulang." jawan Joey santai.

     Joey tak menunjukan rasa takutnya sama sekali, ia sudah menjalankan semua rencananya. Bahkan CCTV sudah ia matikan dan menghapus datanya. Ia membajaknya setelah membuat Sandi pingsan,

     Sandi terbelalak, "Kamu sudah berani ya!"

     "Kasih ancaman bos? Aku tidak takut. Setelah bakar rumah ini, kamu pasti mati. Tapi aku akan membuat kematianmu tidak tenang, karena setelah kematianmu, aku akan meniduri Nita. Huuu bayangkan saja, bagaimana kalau gadis yang kau cintai tidur denganku?" kata Joey santai tanpa dosa.

     Kedua mata Sandi melebar, rasanya runtuh jika wanita incarannya menjadi korban selanjutnya jika ia mati sekarang. Memang benar sesuai ingatan pemilik tubuhnya. Sandi memang mengincar Nita, salah satu the most wanted di kampusnya.

     Kelemahan Sandi adalah Nita. Joey Kembali bersuara, "Hmm… kalau kamu ingin kulepas, terima tawaranku."

Komen (3)
goodnovel comment avatar
Nr Falh
katanya free.. kok pake koin...
goodnovel comment avatar
Leni Leni Arkan
iya mahal koin nya
goodnovel comment avatar
Naffy
buset, mahal bgt buat buka bab selanjutnya,
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status