Share

Bab 32.

Rifky masih diam, dalam hatinya takut melihat Joey yang saat ini. Darah yang menempel pada wajah, dan baju, itu saja Joey cukup terlihat seperti pembunuh. Namun mengingat kalau dirinya adalah anaknya ketua mafia, ia pun mulai untuk berani.

Rifky pun bersuara. "Ternyata begini, sosok yang selama ini bersembunyi di balik penampilan culunmu."

Joey terkekeh mendengarnya. "Tanpa aku kasih tau, ternyata kamu sudah bisa menebaknya."

"Jadi, kamu ingin balas dendam padaku? Karena aku dan teman-temanku selalu membullymu?" tanya Rifky tersenyum mengejek, ia mencoba untuk berani.

Joey memegang dagunya. "Hmm, itu salah satunya."

Rifky masih tersenyum mengejek sambil mengangkat alis sebelahnya, "Sepertinya cerita Rangga dan Hendrik yang dulu, ada benarnya. Dan benar saja, aku tertipu karena penampilanmu."

"Ahh… Hendrik ya. Sayang sekali, dia dan Sandi terlalu mudah dibunuh." jawab Joey yang masih tenang, dan masih memegang dagunya.

Joey dengan ekspresi yang
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status