Share

Bab 527

Author: Emilia Sebastian
Namun, sebelum pergi ke Kuil Bulani, Damar malah mendengar sebuah kabar lain.

“Cempaka sudah kembali ke ibu kota?” Damar mengerutkan keningnya.

Kepala pelayan mengelap keringat di dahinya. Ini adalah kelalaiannya. Berhubung tiba-tiba terjadi sesuatu pada Abista, semua orang di Kediaman Adipati Pelindung Kerajaan pun panik. Setelahnya, mereka juga sangat sibuk menangani urusan Abista hingga lupa melaporkan perihal Cempaka kepada Damar.

Sampai Damar memberi perintah untuk menyiapkan kereta kuda karena ingin pergi ke Kuil Bulani, kepala pelayan baru teringat pada Cempaka yang juga sedang berada di Kuil Bulani.

Kepala pelayan buru-buru menjawab, “Benar. Dua hari yang lalu, Nona Cempaka yang baru saja tiba di ibu kota langsung datang mencari Tuan Kahar. Setelah bertengkar dengan Tuan Kahar, Nona Cempaka mengatakan di depan umum bahwa ....”

Suara kepala pelayan menjadi makin kecil.

Damar langsung meliriknya dan bertanya dengan tatapan tajam, “Bilang apa?”

“Dia bilang, dia mau batalkan perni
Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App
Locked Chapter

Pinakabagong kabanata

  • Pembalasan Dendam Sang Putri Adipati   Bab 530

    Ekspresi Kahar seketika menjadi sangat suram.“Aku sudah bilang, Ayu itu benar-benar gadis yang polos dan baik hati. Kalau kamu ketemu sama dia, kamu pasti juga bersedia jadi temannya ....”“Jangan ngomong hal yang begitu menjijikkan,” sela Cempaka dengan ekspresi kesal. “Aku nggak mungkin jadi teman dengan seorang putri haram, apalagi putri haram yang berhati busuk.”Begitu mendengar ucapan itu, jangankan Kahar, bahkan ekspresi Damar juga menjadi agak suram. Namun, Cempaka tidak peduli pada mereka.“Kamu bilang dia polos. Kalau begitu, kenapa Syakia bisa dipaksa jadi biksuni? Kamu bilang dia baik hati. Kalau begitu, kenapa dia bisa meracunimu? Kenapa? Kahar, kamu punya kesenangan yang nggak kuketahui seperti suka diracuni orang?”Selama tinggal bersama Syakia selama 2 hari terakhir, Cempaka sudah mendengar banyak hal yang menarik, termasuk perihal Ayu yang meracuni Kahar.Kahar menekan amarahnya dan menyahut, “Syakia jadi biksuni karena pilihannya sendiri. Dia sendiri yang punya hati

  • Pembalasan Dendam Sang Putri Adipati   Bab 529

    “Kamu terluka?”Cempaka tertegun sejenak, lalu melirik ke arah punggung Kahar dan melihat noda darah di pakaiannya. Dia pun membelalak. “Hebat sekali kamu, Kahar! Ternyata kamu sengaja datang kemari untuk menungguku! Aku nggak cambuk punggungmu! Kamu mau limpahkan kesalahannya padaku? Aku nggak bodoh!”“Kamu!”Dasar wanita bodoh! Kahar sangat murka. Dia juga tidak berharap Cempaka akan memapahnya berdiri. Jadi, dia pun bangkit dari lantai dengan tampang menyedihkan, lalu memelototi Cempaka dengan marah dan berseru, “Sialan! Siapa yang bilang mau limpahkan kesalahannya padamu? Setelah lihat punggungku yang penuh luka, memangnya kamu nggak bisa tunjukkan perhatian padaku dulu?”Cempaka langsung menjulingkan matanya. “Perhatian padamu? Cih, memangnya kamu layak? Asal kamu tahu, nggak usah pasang tampang kasihan di depanku! Cara ini nggak akan bisa meluluhkan hatiku!”Daripada memperhatikan bajingan tak berhati nurani ini, lebih baik Cempaka mencurahkan perhatiannya kepada Syakia. Dia su

  • Pembalasan Dendam Sang Putri Adipati   Bab 528

    Kahar berdiri di samping dengan ekspresi suram. Sementara itu, Damar menyuruh orang untuk lanjut mengetuk pintu dengan ekspresi datar. Sayangnya, tidak peduli bagaimana mereka mengetuk pintu kali ini, tidak ada orang yang membukakan pintu lagi.Mereka paling-paling hanya mendengar seruan dari dalam, “Putri Suci lagi sibuk. Harap Adipati Damar datang lagi lain hari.”Setelah mendengar jawaban yang sama lagi, Kahar yang berwajah pucat pun melangkah maju. Namun, Damar malah menariknya dan bertanya, “Kamu mau apa?”Kahar menjawab sambil menggertakkan gigi, “Aku mau panggil Cempaka! Bukannya Cempaka ada di sini? Aku mau tahu apa dia juga nggak mau keluar sama seperti Syakia!”Begitu mendengar jawaban itu, Damar pun melepaskan Kahar. Mereka memang tidak boleh masuk secara paksa, tetapi mungkin saja bisa melakukannya melalui Cempaka.Damar berujar dengan tenang, “Kamu suruh saja dia keluar menemuimu untuk bicarakan masalah pembatalan pernikahan.”Kahar menoleh dan bertanya dengan terkejut, “A

  • Pembalasan Dendam Sang Putri Adipati   Bab 527

    Namun, sebelum pergi ke Kuil Bulani, Damar malah mendengar sebuah kabar lain.“Cempaka sudah kembali ke ibu kota?” Damar mengerutkan keningnya. Kepala pelayan mengelap keringat di dahinya. Ini adalah kelalaiannya. Berhubung tiba-tiba terjadi sesuatu pada Abista, semua orang di Kediaman Adipati Pelindung Kerajaan pun panik. Setelahnya, mereka juga sangat sibuk menangani urusan Abista hingga lupa melaporkan perihal Cempaka kepada Damar.Sampai Damar memberi perintah untuk menyiapkan kereta kuda karena ingin pergi ke Kuil Bulani, kepala pelayan baru teringat pada Cempaka yang juga sedang berada di Kuil Bulani.Kepala pelayan buru-buru menjawab, “Benar. Dua hari yang lalu, Nona Cempaka yang baru saja tiba di ibu kota langsung datang mencari Tuan Kahar. Setelah bertengkar dengan Tuan Kahar, Nona Cempaka mengatakan di depan umum bahwa ....”Suara kepala pelayan menjadi makin kecil.Damar langsung meliriknya dan bertanya dengan tatapan tajam, “Bilang apa?”“Dia bilang, dia mau batalkan perni

  • Pembalasan Dendam Sang Putri Adipati   Bab 526

    Setelah memikirkan hal ini, Yamir pun memicingkan matanya. Jelas-jelas setelah Ayu lahir, Citra pun meninggal. Tanpa ada orang yang mengajarinya, dia juga tetap mampu menguasai ilmu sihir racun ini.Sepertinya, gadis bodoh di mata mereka juga tidak sepenuhnya tidak berguna. Hal ini malah lebih membuktikan lagi bahwa Ayu memang adalah keturunan Keluarga Barus.“Kita harus cari cara untuk pertahankan nyawa Abista.”Ayu tidak boleh mati. Jadi, pewaris Keluarga Angkola juga tidak boleh mati.“Singkirkan ketiga bunga ini. Jangan biarkan orang luar menemukannya.”Safron merupakan bunga suci suku kelompok Yamir. Meskipun orang dari Dinasti Minggana yang mengetahui hal ini sangat sedikit, dia tetap harus waspada. Jika mereka diincar oleh Adika gara-gara bunga ini, hal itu akan menimbulkan kerepotan yang benar-benar sangat besar.“Apa tabib istana yang diundang datang Adipati Damar sebelumnya mengatakan caranya?”Setelah mengetahui Ayu menimbulkan masalah sebesar ini, Yamir pun langsung mengutu

  • Pembalasan Dendam Sang Putri Adipati   Bab 525

    “Bawa mereka pergi! Kurung mereka di aula leluhur untuk berlutut selama 3 hari. Tanpa perintahku, nggak ada orang yang boleh kasih mereka makanan ataupun minuman.”Setelah Damar memberi perintah, pengawal rahasia segera melangkah maju dan membawa pergi Ayu serta Kahar.Bawahan di belakang Yamir mau tak mau bertanya, “Tuan, kita nggak perlu mencegahnya?”Damar sudah memukul Ayu. Kenapa Damar masih mau mengurungnya? Jika Ayu benar-benar dibiarkan berlutut selama 3 hari tanpa diberi makan dan minum, dia akan tersiksa sampai mati!Namun, Yamir malah menggeleng. “Nggak perlu.”Yamir telah menyadari satu hal. Ucapan Damar memang terdengar galak, tetapi dia masih belum mencapai tahap di mana dia benar-benar tidak menunjukkan belas kasihan terhadap Ayu. Jika dia benar-benar ingin memberi pelajaran pada Ayu, pada saat Kahar datang untuk melindungi Ayu, kenapa dia tidak langsung menyuruh orang untuk menyeretnya pergi?Damar mencambuk mereka bersama, tetapi cambukannya akhirnya lebih banyak menge

Higit pang Kabanata
Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status