Share

Bab 550

Author: Emilia Sebastian
Syakia bahkan menggunakan Cempaka untuk mengancam Kahar, supaya Kahar membuat pilihan di antara Ayu dan Cempaka. Apa hak wanita jalang yang belum masuk dalam keluarga ini dibandingkan dengannya?

Ayu merasa sangat marah hingga menggertakkan gigi. Ketika menunduk, tatapannya itu terlihat sangat mengerikan dan berbisa.

“Merusak hubungan kalian?” Syakia hanya merasa ucapan Kahar sangat absurd. Dia menyindir, “Cuma orang berhati kotor yang bisa merasa semua orang begitu.”

Kemudian, Syakia melirik Ayu dan berujar dengan tidak sudi, “Kalian kira, aku mungkin ganggu ketenangannya dengan manfaatkan kalian? Jangan mimpi lagi, kalian masih nggak pantas.”

“Cih! Ngomongnya saja enak didengar! Kalau bukan karena kamu tulis surat untuk ngadu sama dia, mana mungkin Cempaka yang tinggal baik-baik di Wajura tiba-tiba kembali, juga mau batalkan pernikahan denganku!”

Sampai sekarang, Kahar masih mengira Syakia yang telah mengatakan sesuatu pada Cempaka sehingga Cempaka baru berbuat seperti ini.

“Kamu kir
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (2)
goodnovel comment avatar
Dennis Yoseph
lagi pliss...
goodnovel comment avatar
Yufa
oalah sedikitnya
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Pembalasan Dendam Sang Putri Adipati   Bab 550

    Syakia bahkan menggunakan Cempaka untuk mengancam Kahar, supaya Kahar membuat pilihan di antara Ayu dan Cempaka. Apa hak wanita jalang yang belum masuk dalam keluarga ini dibandingkan dengannya? Ayu merasa sangat marah hingga menggertakkan gigi. Ketika menunduk, tatapannya itu terlihat sangat mengerikan dan berbisa.“Merusak hubungan kalian?” Syakia hanya merasa ucapan Kahar sangat absurd. Dia menyindir, “Cuma orang berhati kotor yang bisa merasa semua orang begitu.”Kemudian, Syakia melirik Ayu dan berujar dengan tidak sudi, “Kalian kira, aku mungkin ganggu ketenangannya dengan manfaatkan kalian? Jangan mimpi lagi, kalian masih nggak pantas.”“Cih! Ngomongnya saja enak didengar! Kalau bukan karena kamu tulis surat untuk ngadu sama dia, mana mungkin Cempaka yang tinggal baik-baik di Wajura tiba-tiba kembali, juga mau batalkan pernikahan denganku!”Sampai sekarang, Kahar masih mengira Syakia yang telah mengatakan sesuatu pada Cempaka sehingga Cempaka baru berbuat seperti ini.“Kamu kir

  • Pembalasan Dendam Sang Putri Adipati   Bab 549

    Jika ingin menyingkirkan Keluarga Angkola yang besar hanya dengan mengandalkan beberapa ekor serangga ini, itu tentu saja tidak mungkin. Bagaimanapun juga, unta yang kurus pun masih tetap lebih besar daripada kuda.Tentu saja, itu bukan sepenuhnya tidak mungkin. Hanya saja, harga yang harus dibayar terlalu mahal. Contohnya, perjanjian nikah di antara Keluarga Angkola dengan Keluarga Sumarno.Begitu Keluarga Angkola dituduh bersekongkol dengan suku asing, Damar pasti akan memikirkan segala cara untuk membersihkan reputasinya dari tuduhan ini. Cara yang terbaik tentu saja adalah melibatkan lebih banyak orang dalam masalah.Keluarga Sumarno yang masih memiliki perjanjian nikah dengan Keluarga Angkola akan menjadi yang pertama untuk terkena dampaknya. Terutama karena adanya hubungan di antara Cempaka dengan Syakia, ini juga akan menjadi salah satu alasan Damar menyeret Keluarga Sumarno ke dalam masalah.Jadi, sebelum menyelesaikan pembatalan pernikahan Cempaka dengan Kahar, Syakia masih ti

  • Pembalasan Dendam Sang Putri Adipati   Bab 548

    “Kamu ....”Begitu mendengar ucapan Syakia, ekspresi Ayu langsung menjadi suram. Dia menekan amarahnya dan berkata, “Putri Suci kan bukan anggota Pasukan Bendera Hitam, sepertinya nggak cocok juga kalau kamu yang menggeledah?”Ayu memaksakan seulas senyum dan melanjutkan, “Apalagi, semua orang tahu tentang dendam di antara Kak Syakia dan Ayu. Bagaimana kalau ....”Ayu tidak menyelesaikan kalimat terakhirnya, tetapi orang yang seharusnya mengerti pun mengerti maksudnya. Bagaimana jika Syakia masuk dan melakukan sesuatu untuk mencelakainya?Syakia menoleh ke arah Ayu. Wajahnya yang mulus dan cantik dihiasi senyum tipis. “Aku nggak begitu licik dan nggak tahu malu sepertimu.”Makian itu langsung membuat ekspresi Ayu berubah drastis. Namun, pada detik berikutnya, Syakia lanjut berkata, “Tapi, hal ini memang nggak boleh diabaikan. Berhubung Nona Ayu begitu khawatir, aku akan menggeledah dengan berdiri di depan pintu.”Menggeledah dengan berdiri di depan pintu? Bagaimana Syakia mau menggele

  • Pembalasan Dendam Sang Putri Adipati   Bab 547

    “Sembarangan!”Ada kilatan bahaya yang melintasi tatapan tajam Damar. Dia menatap kereta kuda yang dinaiki Syakia. Melalui celah dari tirai kereta kuda, dia langsung menyalahkan Syakia.“Syakia, kamu tahu apa yang lagi kamu lakukan? Ini adalah tindakan menjebak pejabat istana dan merupakan kejahatan serius! Kalau kamu nggak bisa keluarkan buktinya, meski kamu itu mantan putriku, aku juga nggak akan ampuni kamu!”“Untuk apa Adipati buru-buru menggertakku seperti itu?”Saat berbicara, Syakia membuka tirai kereta kuda, lalu berjalan keluar dengan perlahan.Eira melangkah maju dengan gesit, lalu memapah Syakia turun dari kereta kuda dengan perlahan layaknya para dayang putri keluarga bangsawan.Setelah turun dari kereta kuda, Syakia memandang Damar yang berdiri di seberang Pasukan Bendera Hitam dan tersenyum tipis. “Kalau nggak punya bukti, mana mungkin Putri Suci ini berani memimpin pasukan untuk mengepung kediaman Adipati?”Bertindak menggunakan plat pribadi Adika berbeda dengan bertinda

  • Pembalasan Dendam Sang Putri Adipati   Bab 546

    Memangnya kenapa meskipun Adika mendukung Syakia? Kahar tidak percaya hanya seorang Pangeran Pemangku Kaisar dapat memaksanya membatalkan pernikahan!Setelah mendengar ucapan Kahar, Damar pun meliriknya dengan dingin dan berujar, “Sebaiknya kamu pikirkan dulu bagaimana cara menyelamatkan kakakmu. Kalau kakakmu meninggal, kamu juga nggak perlu pikirkan pernikahanmu lagi. Aku nggak punya putra yang nggak punya hati nurani sepertimu!”Ekspresi Kahar langsung menjadi suram. Dia tahu putra kesayangan ayahnya bukanlah dirinya, melainkan Abista yang dibimbing dengan sepenuh hati. Namun, dia tidak menyangka ayahnya begitu kejam. Meskipun masalahnya sudah mencapai tahap ini, ayahnya masih mengancamnya dengan menggunakan perjanjian nikah itu.Kahar tidak lagi berbicara.Namun, pada saat ini, kepala pelayan malah berujar dengan ekspresi masam, “Adipati, Tuan Kahar, yang memimpin Pasukan Bendera Hitam kali ini bukan Pangeran Adika.”Setelah mendengar ucapan itu, Damar menoleh lagi ke arah kepala p

  • Pembalasan Dendam Sang Putri Adipati   Bab 545

    “Eira, kemari. Biar aku periksa wajahmu.”Setelah mengusir Damar dan Kahar, Syakia buru-buru menarik Eira mendekatinya.“Nggak apa-apa. Tamparan itu nggak kena wajahku. Tadi, aku berhasil menghindar sedikit. Jadi, cuma kena kepalaku.”Meskipun begitu, tamparan Kahar tadi benar-benar kuat. Kepala Eira sampai berdengung beberapa saat sebelum kembali normal.“Jangan khawatir. Aku pasti akan membuatnya merasakan balasan yang setimpal,” ujar Syakia dengan ekspresi suram dan nada yang sangat marah.Eira segera menyahut, “Jangan, jangan. Putri Suci, nggak perlu kok. Tadi, kamu sudah bantu aku menamparnya. Masalah ini nggak perlu diperpanjang lagi.”Eira sama sekali tidak memiliki kenalan di ibu kota. Namun, setelah mengikuti Syakia selama ini, hal yang diketahuinya pun makin banyak. Dinilai dari percakapan Syakia dengan ayah dan anak tadi, dia tentu saja bisa langsung menebak identitas mereka. Yang satu adalah mantan ayah Syakia, sedangkan yang satu lagi adalah mantan kakaknya. Hubungan mere

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status