Setelah putriku dinyatakan mengalami kematian otak, suamiku membujukku untuk menandatangani perjanjian donor organ. Aku menderita karena rasa rindu yang begitu menyakitkan, semangat hidupku sudah hampir hancur. Namun secara tidak sengaja, aku menemukan bahwa dokter penanggung jawab yang bernama Sarah, adalah pujaan hati suamiku. Mereka memalsukan laporan dan menyatakan bahwa putriku mati otak, hanya demi membujukku menandatangani perjanjian itu, lalu menipuku untuk memberikan jantung putriku pada putrinya Sarah. Aku menyaksikan suamiku yang mengantar putri Sarah keluar dari rumah sakit. Mereka bertiga tertawa bahagia, seolah-olah mereka adalah sebuah keluarga yang sempurna. Aku pun menghadap mereka, hanya untuk didorong jatuh dari tangga dan mati di tangan suamiku dan pujaan hatinya. Namun aku diberikan sebuah kesempatan lagi, aku kembali ke hari aku menandatangani perjanjian donor itu. Sambil melihat putriku yang terbaring di atas tempat tidur rumah sakit, aku diam-diam bersumpah. Kali ini, demi kamu putriku, aku akan membuat pria dan wanita bajingan itu membayar dengan nyawa mereka.
Lihat lebih banyakKota ini tidak besar, keesokan harinya, skandal yang menggemparkan itu sudah tersebar.Pak Bondan tidak berani melapor ke polisi, apalagi meminta pertanggungjawaban. Dia hanya menyelinap ke rumah sakitnya sendiri untuk pengobatan, berbohong dengan mengatakan bahwa dia terluka karena jatuh.Para suster muda menutupi mulut mereka dan tertawa."Mana mungkin jatuh saja bisa mengakibatkan bekas pukulan di seluruh wajahnya?'Sarah terlalu malu untuk pergi kerja, dia hanya bisa menempel pada Axel seperti hidupnya tergantung padanya."Apa yang ada di antara aku dan Pak Bondan, semuanya karena dia memaksaku! Dia adalah atasanku, aku nggak punya pilihan ...."Aku mendengarkan percakapan mereka dari luar ruangan sambil merenung.Masih belum cukup, Axel si bajingan ini masih harus diberikan satu pukulan terakhir.Untungnya aku sudah melakukan persiapan.Satu jam kemudian, aku menunggu di samping mobil Axel. Amarah di wajah Axel sudah memudar sedikit, sementara Sarah masih menempel di sisinya.Begi
"Menggodamu? Cara itu memang ada, tapi itu bukan aku."Saat berbicara, kami sudah tiba di pintu kamar 701.Aku mengangguk pada staf hotel, staf itu segera mengeluarkan kartu kunci dan menggeseknya, lalu pintu pun terbuka."Ah, siapa itu!"Ruangan itu tampak hening sebelum terdengar suara Sarah.Axel tercengang."Sarah? Kenapa kamu ada di sini?"Dia berjalan hendak masuk ke kamar, tetapi Sarah yang terlihat panik dan hanya memakai handuk segera menghalanginya."Kamu ngapain? Aku sedang mandi."Axel melirik ke dalam kamar."Sedang apa kamu di kamar hotel?"Aku bersandar di kusen pintu dengan santai."Axel, apa pemandangan ini masih perlu dijelaskan?"Sarah memelototiku, dia menghalangi pintu dan pura-pura mau menutupnya."Hari ini ada rapat di hotel, aku ke sini setelah rapat selesai .... Tolong tunggu aku pakai baju dulu."Aku cepat-cepat menghentikannya dan mengeluarkan ponselku."Sudahlah, kata-kata saja nggak akan cukup. Sebaiknya kamu lihat saja sendiri."Rekaman CCTV mulai bermain
Anak bernama Rara itu sepertinya seumuran dengan Miyu, dia duduk di kursi belakang mobil Axel sambil memegang es krim yang meleleh.Sarah duduk di kursi depan, sedang pura-pura marah sambil memukul-mukul dada Axel. Rara tertawa riang, dengan lelehan es krim yang menetes mengenai kursi.Axel tidak marah, mereka bertiga tertawa dengan makin riang.Axel selalu suka kebersihan, dia tidak mengizinkanku dan putriku untuk makan apa pun di dalam mobil.Suatu hari karena jalanan macet, putriku sudah terlalu lama kelaparan. Aku tidak tega, jadi aku memberinya sebatang cokelat. Lelehan cokelat itu pun menetes sedikit dan Axel meledak marah, dia langsung mengusirku dan Miyu dari mobil.Sambil menggendong Miyu, aku terperangkap di dalam lalu lintas yang ramai. Aku tidak bisa mundur ataupun maju. Aku hanya bisa menyaksikan Axel yang mengemudi pergi sementara Miyu menangis meminta maaf."Ayah! Jangan tinggalkan aku dan Ibu! Semuanya salahku! Aku akan menurut, aku nggak akan mengotori mobil Ayah lagi!
Aku berteriak dengan penuh percaya diri, "Axel, karena kamu terus-terusan mendorongku, aku akan membuatmu puas!"Begitu aku selesai berbicara, layar besar di depan kamar rawat tiba-tiba memainkan suara genit Sarah."Benarkah? Kamu kejam sekali, aku jadi agak takut."Mata semua orang pun tertuju pada layar tersebut, layar besar itu ternyata memainkan rekaman CCTV dari kantor pribadi Sarah.Terlihat Sarah yang sedang memeluk leher Axel dengan menggoda. Dia duduk di pangkuan pria itu dengan wajah saling berhadapan, menggoyang-goyangkan pinggangnya sambil berbicara."Oke oke, jangan gerak-gerak. Kalau aku sampai terangsang, apa kamu mau bertanggung jawab?"Axel menatap Sarah, wajahnya penuh dengan nafsu."Kalau aku nggak kejam pada Miyu, bagaimana kita bisa menyelamatkan Rara, putri kita?""Biaya di ruang ICU bisa mencapai jutaan per harinya, selain itu, siapa yang tahu apakah dia bisa diselamatkan atau nggak? Daripada aku bangkrut karena anak dan wanita tua itu, lebih baik aku menyimpan s
Mendengar ini, Sarah menggigit bibirnya dan menundukkan kepala, seolah-olah dia akan menangis."Aku nggak mengerti, jelas-jelas anggota keluarga sudah menyetujuinya. Tim kami sudah bekerja sepanjang hari, wartawan yang kami undang juga sudah nggak sabar menunggu ....""Sekarang, hanya karena seorang anggota keluarga menolak untuk menerima kenyataan, apakah kami harus dipaksa sampai seperti ini?"Para dokter junior dan suster di sekeliling pun menyuarakan ketidakpuasan mereka."Benar, Dokter Sarah sudah bekerja keras. Kami semua melihatnya sendiri!""Apa gunanya semua kerja keras itu kalau seorang pembuat onar hanya akan menghancurkannya?""Ibu itu jelas-jelas sudah setuju untuk menandatangani perjanjian, keluarga-keluarga yang menunggu donor organ begitu gembira ketika mendengar beritanya! Tapi sekarang, dia malah memberikan mereka harapan palsu. Jahat sekali."Axel juga berdiri di belakang Sarah dan ikut mendukungnya."Sebagai anggota keluarga, aku nggak meragukan diagnosis Dokter Sar
Axel pun ikut menambahkan, "Sebagai anggota keluarga, aku setuju!"Melihat suster yang membawa suntikan mendekat, aku dengan putus asa memberontak dan berteriak. Namun tidak ada seorang pun yang menolongku."Hentikan! Segera lepaskan dia!"Tiba-tiba, sebuah suara yang penuh amarah membuat semua orang membeku.Kakakku, Nathan Kencana, akhirnya datang bersama tim medis.Saat suster dan satpam tercengang, aku pun mengambil kesempatan dan mendorong mereka. Kemudian aku segera berlari ke samping kakakku."Kak, cepat selamatkan Miyu!"Kakak menepuk-nepuk dan menenangkanku, lalu dia dengan marah menghadapi Axel."Apa kamu membantu orang asing untuk menyakiti istri dan anakmu sendiri?""Di mana sertifikat untuk kematian otak Miyu? Cepat bawa ke sini!"Seluruh tubuhku gemetar, punggungku sudah basah oleh keringat dingin.Seandainya Kakak terlambat sedikit saja, aku mungkin sudah disuntik obat penenang, lalu dipaksa menandatangani perjanjiannya dan benar-benar kehilangan Miyu!Sarah menenangkan
Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.
Komen