Share

Tak Terima

Perdebatan kami menimbulkan banyak bisikan dan tatapan tak menyenangkan. Aku masih diam menghormati almarhum bapak dan para tamu lain yang pasti ingin suasana tenang sebelum jenazah di kebumikan. Beberapa kali mas Fandi mencuri pandang ke arahku, dan Satria berusaha membuatku tenang dengan terus berada di sisiku.

Hingga waktu keberangkatan jenazah, ibu tersedu berdiri mengiringi peti bapak keluar dari dalam rumah, sementara ku peluk Lala dalam dekapan karena anak itu merasa sangat terpukul sekarang.

"Biar aku yang gendong Lala."Satria menawarkan diri saat melihatku kepayahan menopang berat tubuh Lala.

Aku melihat sosok ayah dalam diri Satria, bahkan Lala yang sulit dekat dengan orang baru tak sungkan melingkarkan tangannya pada Satria.

"Apa kita ikut ke makam?" Satria bertanya saat kami sama-sama berjalan keluar rumah.

"Lala mau ikut ke makam kakek?" Aku bertanya pada gadis kecil ku, sebab aku kemari juga karena dirinya.

"Mau ma, kita ikut ke makam ya ma?"

"Lala mau di gendong Ayah sa
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status