“Kamu tidak bisa menjawabnya kan?” Agni tersenyum sinis dan memukul dada Kaisar. “Kamu tamak Kai, lihat saja aku akan mengambil semua yang menjadi kebanggaanmu, Kamu mau aku mulai dari mana? Memberi tahu papa bahwa kamu memiliki hubungan gelap dengan putri saingannya?”Kaisar terdiam, dia bahkan bingung dengan langkah yang akan dia ambil ke depan. Namun, menceraikan Agni jelas tidak ada dalam rencananya, mungkinkah sebaiknya dia meninggalkan Airin saja? 🌸🌸🌸Di sisi lain, Airin bingung dengan situasi yang terjadi. Bukankah seharusnya Agni marah, menjambak, memukul dan melabrak selayaknya istri yang dizalimi, tapi kenapa wanita itu berbeda, bahkan sorot mata Agni membuat Airin takut, perempuan itu ternyata tidak sebodoh dan sepolos seperti apa yang dia kira.Airin meraih ponselnya, mencoba menghubungi Kaisar lagi dan kali ini dia lega karena pria itu setuju bertemu. Agni yang sedang duduk manis di kursi kerjanya di K Sport nampak tersenyum, dari ponselnya dia bisa mendengar suara k
“Miss A sebenarnya terus memaksa Pak Kaisar untuk menceraikan Anda, dia bahkan pernah datang ke K Sport dan berkata bahwa dia dan suami Anda memiliki hubungan di depan mertua dan adik ipar Anda. Miss A juga mengaku tengah mengandung anak pak Kaisar, tapi beberapa minggu kemudian dia mengalami keguguran.”“benarkah? lalu apa yang dilakukan Kaisar saat wanita itu datang menemuinya?” tanya Agni saat Adrian memberinya informasi.“Suami anda menolaknya mentah-mentah.”“Apa?” Agni mengernyit heran. “Dasar pria brengsek, bagaimana bisa pelacur itu tetap mau bersamanya,” ucap Agni sinis.__“Hadiah apa?” Dewa mengulang pertanyaan dan membuat Agni tersadar dari lamunannya.“Ah … itu, hadiah yang akan membuat mereka pusing.” Agni tersenyum kemudian berdiri, dia menatap ponselnya di mana Adrian mengirim pesan bahwa para wartawan sudah mendapatkan foto Kaisar dan Airin dalam satu apartemen.Agni memang sengaja mengirim wartawan ke sana untuk memecah belah Airin dan Kaisar. Dari informasi yang d
“Berikan aku alasan kenapa kamu berselingkuh dengannya?” tanya Agni dengan tatapan mata masih sama. Tajam dan ingin menelan bulat-bulat Kaisar.“Apa kamu benar-benar ingin mendengarnya?” “Kamu tidak perlu menanyakannya lagi,” ketus Agni.“Karena aku terpaksa menikah denganmu, aku tidak ingin Ale mendapatkan apa yang dia inginkan,” ucap Kaisar dengan sedikit menunduk menatap wajah Agni.“Apa?”“Kamu jelas tahu kalau Ale menyukaimu, tapi sayangnya bocah itu sepertinya tidak bisa membuatmu tertarik, matamu sejak awal hanya tertuju padaku.” Kaisar merasa jumawa. Kalendra adiknya memang menyukai Agni saat kuliah karena mereka teman seangkatan, tapi Agni hanya menganggap pria yang akrap disapa Ale itu teman, tidak lebih. Agni benar-benar semakin sakit hati mendengar ucapan suaminya, dia tidak menyangka jika selama ini hidup di dalam kepalsuan.“Jadi, sejak awal kamu memang tidak mencintaiku.” Suara Agni terdengar bergetar, tentu saja dia merasa hancur mendengar Kaisar berkata menikahinya
Malam sebelumnyaPLAKSebuah tamparan mendarat di pipi Airin dari Wijaya. Pria paruh baya itu murka mendengar kabar yang kini beredar luas di internet bahkan di kalangan pengusaha tentang putrinya yang berselingkuh dengan Kaisar-putra saingannya.“Apa kamu sudah tidak punya otak? Menurutmu kenapa Papa menikahkanmu dengan Dewa? Itu karena Papa tidak ingin kamu dekat-dekat dengan anak Kamal, tapi ternyata dua tahun ini kalian malah menjalin hubungan dan kamu menikah dengan Dewa hanya untuk pura-pura.”Airin terdiam memegangi pipinya yang terasa panas, dia sadar meskipun dia anak satu-satunya yang dimiliki sang papa, tapi pria itu tak segan memberikan hukuman jika dia melakukan kesalahan. “Aku mencintainya, dan kami saling mencintai. Kenapa? kenapa kami tidak boleh berhubungan?” bentak Agni dan kembali mendapat tamparan dari Wijaya.“Kamu memang anak tak tahu diuntung, dia sudah memiliki istri. Putri tunggal seorang Wijaya menjadi perebut suami orang, mau ditaruh mana muka Papa, Airin?”
Suara Kaisar membuat Airin melepaskan tangannya yang menarik kasar rambut Agni. Dia mendekat ke arah Kaisar tapi pria itu malah bersikap tak peduli. Kaisar berhenti di depan istrinya dan bertanya, “Apa kamu baik-baik saja?”Sontak Airin hanya bisa tertawa pilu, sementara Agni sibuk memindai wajah suaminya, mencoba membaca apa yang sedang direncanakan Kaisar sekarang. Pria itu menoleh ke Airin, tapi seolah tidak mengenalnya, dia menarik Agni pergi menjauh. “Brengsek, apa kamu sedang bermain sandiwara?” gumam Agni di dalam hati, tak ingin menjadi boneka suaminya dia berniat memegang kendali. Agni berpura-pura limbung, hingga Kaisar dengan sigap memegang ke dua pundak. Pria itu meraih kopi yang berada di tangannya untuk diberikan ke petugas keamanan yang berdiri tak jauh dari mereka.“Kepalaku pusing,” ucap Agni bersandiwara. Kaisar pun segera membopong tubuh sang istri dan bergegas pergi menuju ke klinik yang berada di perusahaannya. Sebelum benar-benar jauh, Agni sengaja menatap Ai
Airin semakin mengernyit, dia masih saja berpikir bahwa Agni seharusnya marah, menjambak, menampar, memukul atau setidaknya menunjukkan luapan emosi karena perselingkuhannya dan Kaisar, tapi Agni? Wanita itu malah seolah mendorongnya untuk mendapatkan Kaisar.“Kejadian pagi tadi hanya salah satu bukti bahwa dia tidak benar-benar mencintaimu.” Agni berbicara masih dengan nada sindiran. “Apa maksudmu?” Airin hanya bisa bertanya dengan kalimat pendek-pendek. Dia masih bingung membaca pikiran lawan bicaranya. “Jika memang mencintaimu, dia pasti lebih memilih pergi denganmu tadi.” Agni menjeda kalimatnya. “Aku tidak ingin bilang bahwa dia mencintaiku, karena aku sudah tidak percaya dengan ucapan pria brengsek itu, tapi ketahui lah, sekarang aku pemegang saham terbesar K Sport, aku yakin Kaisar bersikap seperti itu karena ingin mengambil rasa simpatiku.”Airin menelan saliva, meski sudah seperti itu hatinya tetap saja belum goyah. Dia bertekad akan tetap mencintai Kaisar apa pun yang terj
Kaisar merasa senang saat Agni mau menjawab panggilannya, pria itu sudah gede rasa, berpikir akan mudah membujuk Agni. Ia bergegas pulang setelah menyelesaikan beberapa pekerjaan, berharap saat sampai dirumah, Agni sudah menunggu. Kaisar mengemudikan mobil dengan senyum di bibir, dia yakin bisa membujuk Agni sampai luluh. Pria itu tidak tahu jika Agni bersama Airin tadi, bahkan selingkuhannya itu mendengar semua rayuannya ke sang istri. Janji Kaisar meninggalkannya, membuat Airin sakit hati. Kaisar melirik ponselnya yang berada di dashboard, dia merasa aneh karena Airin tidak menghubungi sejak kejadian di lobi K Sport. Biasanya wanita itu akan memberondongnya dengan pertanyaan dan bergegas mengajaknya bertemu. Masa bodoh dengan hal itu, Kaisar bersikap cuek, merasa percaya diri, karena yakin apa pun yang dia lakukan, Airin tidak akan pernah pergi meninggalkannya. Untuk sekarang fokus Kaisar hanya tertuju pada Agni. Istrinya itu adalah harapan satu-satunya agar dia bisa menyelamatka
Kaisar berpikir dengan keras, bagaimana cara meluluhkan hati Agni agar bisa baik kepadanya seperti dulu, hingga pria itu memiliki sebuah ide untuk menjerat sang istri kembali. Malam itu dia sengaja pergi ke dapur, Kaisar tahu kebiasaan Agni mengganti makan malamnya dengan minuman diet belakangan ini. Mendapati pembantu rumah yang akan membuatkan minuman itu, Kaisar pun berbasa-basi bertanya. "Buat nyonya?""Oh ... iya,Tuan.""Hmm ... aku mau teh, bisakah kamu membuatkannya untukku duluan!" Tipu Kaisar yang sebenarnya hanya ingin mengalihkan perhatian pembantunya. Pembantu itu mengangguk dan langsung pergi ke meja pantry untuk membuatkan Kaisar teh. Ketika posisi pembantu itu memunggunginya, Kaisar langsung memasukkan sesutu ke dalam minuman diet milik Agni. Senyuman licik pun menghiasi wajah Kaisar. Apakah dia ingin meracuni sang istri? 🌸🌸🌸Sementara itu, Agni tengah sibuk di kamar tamu tempatnya tidur belakangan ini sambil membaca beberapa pesan di ponsel. Ia menoleh ke arah