Share

Bab 4

Sekarang Intan harus mencari alasan! Ia memutar otaknya, padahal kepalanya sedang sakit.

Franz berjalan di depan Intan dengan kaki yang lebar dan cepat. Seolah sedang berada dalam situasi darurat. 

"Seandainya mas Franz masih seperti yang dulu, aku pasti akan di gandeng tangannya. Aku yang akan marah dan ngambek jika ia seperti ini padaku, setan mana yang menempeli suamiku, Tuhan?" pinta Intan dalam hati.

Dia benar-benar tidak sanggup mengikuti langkah Franz saat ini. Bahkan dia berjalan tanpa menengok sedikitpun. Intan bukan seperti seorang istri, malahan ia seperti seorang asistannya.

"Mas Franz," ucap Intan lirih.

Bugh!

Stress membuat Intan pingsan.

Ia memikul beban banyak di kepalanya. Wajahnya tampak pucat pasi. Ia memang sudah makan, namun ia terlalu lama mengisi perutnya hingga pingsan.

Franz yang mendengar suara di belakang terjatuh membalikan badannya. Orang-orang merasa simpatik padanya. Mereka turut berkerumun.

Raut wajah Franz yang acuh begitu nampak. Bahkan dia keceplosan mengatakan yang membuat geram orang di sana.

"Dasar istri menyusahkan!"

Seorang lelaki paru baya berani menyahut karena saking geramnya. Berbeda dengan yang lainnya hanya saling berhadapan. Mereka yang tidak kenal bahkan rela bangkit dari duduk ingin membantunya. Suaminya malah mengatai istri sendiri.

"Jadi suami tanggung jawab! Di tempat umum Anda sangat kejam mulutnya, bagaimana Anda saat berada di rumah dengannya?" Lelaki itu menggelengkan kepala.

Sorot mata mereka yang berada di sana menatap kasihan kepada Intan. Tubuhnya Intan memang semakin kurus. Membuat mereka semakin tidak tega.

Sorot mata mereka bahkan menatap Franz buruk. Franz juga bisa merasakannya. Dia sendiri malah merasa sedang dikeroyok. Sehingga dia semakin menantang.

"Anda tidak perlu ikut campur urusan rumah tangga saya!"

Franz menyahut dengan wajah emosi. Matanya menatap tajam.

Lelaki paru baya itu terpancing emosi. Hampir saja mereka adu jotos. Namun seseorang diantara mereka melerainya.

"Anak muda zaman sekarang, tidak ada sopan santun sama sekali!"

Beruntung tidak terjadi adu jotos di antara mereka. Sehingga Intan bisa di bawa ke rumah sakit. Pasalnya, kakinya keluar darah.

"Minggir! Saya tidak penyakitan, saya kuat, saya tidak butuh bantuan kalian, saya bisa membawa dia sendiri!" ucap Franz menohok hati.

Mereka yang mendengar terpancing emosi. Bahkan mereka menatap kasihan kepada istrinya.

" Ada ya, manusia seperti itu!"

"Ahh, pasti karena dia anak pejabat. Tukang korupsi si bapaknya!"

"Songong lo!" teriak anak muda yang gemas melihat Franz. Mereka menatap kepergian Franz yang menggendong istrinya seraya mengelus dada.

"Wanita itu sungguh pembawa sial. Mam! Selalu saja menggangguku bahkan sekarang harus merepotkanku! Kalau seperti ini caranya, mending aku menikah lagi, Mam!"

Franz menghubungi Sarah. Dia mengadu padanya tentang perbuatan Intan. Dia berbicara hingga urat nadinya nampak tertarik.

Franz sangat emosi, ia sangat geram kepada Intan.

"Karena dia aku sangat malu hari ini mam! Aku di marahi orang!"

Franz menjelaskan di telfon kepada Sarah. Dia terpaksa membawa Intan ke rumah sakit. Franz yang berbicara ngalor ngidul akhirnya jujur.

"Iya. Karena Intan hamil. Saat dibawa ke mobil, di kakinya ada darah. Saking parahnya, ada dua orang yang mengikutiku, dia memastikan aku membawa ke rumah sakit. Jika tidak, mereka akan melaporkan polisi. Bahkan mereka menunggu Intan sadar. Ini sungguh sangat gila!"

Franz sendiri tidak tahu anak siapa yang di kandung oleh Intan. Pasalnya, dia sendiri beberapa kali melakukan hubungan badan dengan Intan akhir-akhir ini di siang hari. Pasalnya, jika mabok dia dilarang keras satu kamar oleh Sarah. Setiap malam dia selalu pulang mabok.

Dua orang lelaki yang berada di rumah sakit tadi duduk menunggu Intan. Franz yakin mereka sakit hati dan ingin berbuat buruk padanya.

"Siapa mereka? Sampai segitunya tungguin istri orang, dasar bodoh!" gumam Intan.

Franz yakin dia memiliki niat terselubung di balik ini semua!

Franz menatap penampilan mereka. Lalu tersenyum menyeringai menghampirinya. Dia mengira dengan uang mereka akan segera pergi.

"Hai kalian, aku tahu kalian di sini karena modus kan?" ucap Franz dengan yakin.

Seorang diantara mereka bersuara, " Saya tidak modus sama sekali. Saya di sini hanya perintah dari bos saya!"

"Oh, gampang. Sebaiknya kalian pergi saja dari sini. Dan kembalilah kalian ke rumah sakit jiwa. Buatlah namaku bagus di sana. Aku akan kasih imbalan untuk kalian," ucap Franz dengan percaya diri.

"Maaf Tuan, saya tidak akan melakukan hal itu. Saya di sini ingin memastikan kondisi wanita tadi," kekeh orang itu.

Franz menarik kerah orang itu dengan emosi. Dia menonjoknya dan memukulinya, beruntung mereka bisa di lerai. jika tidak, Franz mungkin sudah menghabisinya.

Orang tadi memprovokator orang-orang yang kebetulan berada di sana menunggu orang yang sedang sakit. Dia berkata dengan suara keras,

"Anda pasti punya niat buruk kan kepada istri Anda! Saya tahu itu, makanya Anda kekeh mengusir kami!"

Orang suruhan itu terpancing emosi. Dia sedari tadi sabar menyaksikan kejadian semenjak di rumah sakit. Kini dia harus mengatakan sebenarnya. Dia berkata sambil melotot, dia mengatakan firasatnya di depan umum.

"Hai Anda siapa? Apa Anda ada hubungan dengan istri saya? Mau saya apakan dia itu bukan urusan Anda!"

"Dengarlah, apa yang dia katakan!" Orang itu berkata kembali. Wajahnya meyakinkan orang-orang di sekeliling.

Akhirnya Intan terbangun mendengar suara berisik yang ada di depan ruang rawatnya. Ia berjalan dengan lemah dan memegang dinding. Kepala rasanya sangat pusing. Namun sudah lebih baik dari sebelumnya.

Saat Intan berada di sana, ternyata ada juga Sarah. Intan menjadi bingung. Tapi juga cemas.

"Mengapa mamah bisa berada di sini?" ucap Intan dengan lirih.

Alih-alih menjawab, wanita tua itu menatapnya sinis.

"Sudah cukup sudah! Anak saya ini anak yang baik-baik, bapak-bapak, ibu-ibu. Hanya saja istrinya bukan wanita baik-baik, ia itu tukang selingkuh!" teriak sang mertua lantang, hingga orang-orang di sana sontak menatap Intan dengan rendah.

Komen (1)
goodnovel comment avatar
Safiiaa
lanjut .........
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status