Share

7. Perpisahan Sepihak

Author: Amy_Asya
last update Last Updated: 2024-05-29 16:05:32
"Apa? Kamu gila, ya?" hardik Andra dengan napas naik turun. Dia begitu emosi begitu mendengar Kayla memintanya untuk meninggalkan Adelia. "Adel baru saja melahirkan. Lalu kamu minta aku buat ninggalin dia dan bayi kami? Kamu punya otak nggak, sih, Kay?"



Kayla menahan tangannya yang gemetar saat mendengar jawaban Andra.



Bukan! Bukan jawaban seperti ini yang dia mau.



Apa Kayla salah mengenai permintaannya pada Andra? Biar bagaimana pun Kayla masih berhak untuk Andra. Pria itu masih suami sahnya, dan Kayla berharap mereka bisa memperbaiki hubungan yang sudah rusak ini.



"Kamu yang lebih nggak punya otak dan perasaan, Mas. Aku ini istri kamu, aku juga bisa kasih kamu anak, tapi kenapa kamu malah berbuat zinah dengan wanita seperti itu?"



Plak!



Kali ini Andra yang menampar pipi Kayla dengan kuat karena berpikir jika wanita itu sudah melewati batas.



Sementara itu, Kayla menyentuh pipinya dengan perasaan bercampur aduk. Ini adalah pertama kalinya Andra melakukan kekerasan seperti ini, dan itu semua karena wanita yang datang dari masa lalunya.



Kayla termenung, seketika lututnya terasa lemas sampai dia jatuh terduduk di hadapan Andra, dengan air mata yang turun begitu saja.



"Salah aku apa, Mas?"



"Sekali lagi kuperingatkan, jangan pernah menganggap Adelia wanita seperti itu. Dia wanita terbaik yang pernah aku kenal!"



Kayla masih menatap datar ke depan sana, dengan tangan yang masih memegang pipinya yang terasa panas.



"Mas Andra," panggil Kayla lirih. Dengan tangan gemetar, wanita itu berusaha menggapai tangan Andra. "Aku mohon. Kita mulai lagi semuanya dari awal. Sejak awal dia tidak pernah ada dalam cerita kita, Mas."



Wajah Andra yang mengeras tampak terpengaruh dengan permohonan Kayla. Wanita itu menangis dengan memegang tangannya, dan Andra merasa tidak tega.



"Mas, tinggalkan wanita itu, dan aku bisa memberikanmu anak." Kayla menggeleng kuat dengan rambut yang sudah berantakan. "Aku akan turuti semua keinginan kamu. Aku akan resign dan stay di rumah."



Kayla sangat mencintai Andra lebih dari dirinya sendiri. Di dunia ini hanya Andra yang menerimanya dengan tangan terbuka. Hanya Andra yang mau menikahi gadis yatim piatu tanpa asal usul yang jelas seperti dia.



Kalau Andra pergi, lalu bagaimana dengan semua dunia Kayla?



Hati Andra berdesir saat mendengar semua permintaan Kayla. Andra tahu jika dia sudah berbuat kesalahan, dan Kayla sama sekali tidak melakukan apa pun yang bisa membuatnya marah. Wanita itu selalu menuruti semua keinginannya.



Jujur saja, hati Andra menjadi tergugah. Meski dia sangat mencintai Adelia, tetapi Kayla tetap punya tempat tersendiri di hatinya.



"Bangun, Kay!"



Kayla menggeleng. "Aku mau memulai semuanya dari awal lagi. Aku tidak punya siapa pun lagi di dunia ini selain kamu, Mas. Jangan bersikap seperti ini kepadaku."



Andra menghela napas panjang, lalu melepaskan tangan Kayla. Kemudian pria itu merunduk dan menyentuh bahu istrinya yang bergetar, lalu membantu Kayla untuk berdiri.



"Kamu masih ingin kita bersama?"



Wajah Kayla langsung berbinar mendengar pertanyaan Andra. Wanita itu mengangguk dengan senyum lebar. "Aku mau, Mas. Kita mulai semuanya dari awal lagi, ya?"



"Tapi dengan satu syarat!"



"Syarat?"



"Ya, Adelia akan menjadi madumu!"



Deg!



Kayla merasa seperti disambar petir di siang hari mendengar syarat yang Andra katakan.



Wajah wanita itu memerah karena menahan rasa sakit dan juga amarah.



Andra memintanya untuk berbagi suami?



Itu mustahil!



"Maduku? Kamu gila, Mas! Aku tidak mau berbagi apa pun, termasuk suamiku sendiri."



"Aku tidak bisa meninggalkan Adelia begitu saja, Kay. Bayi kami masih baru lahir. Memangnya kamu tega membuat anak yang baru lahir itu tidak mengenal siapa ayahnya?"



"Dia tetap bisa mengenal siapa ayahnya, Mas, atau kalau kamu minta aku buat merawat bayi itu aku juga bersedia. Tapi, untuk berbagi suami ... aku tidak bisa."



Andra mengusap wajahnya dengan gusar mendengar penolakan Kayla. Padahal baru saja dia tergugah dan merasa bersalah karena telah menyelingkuhi istrinya.



Namun, setelah mendengar penolakan Kayla, hatinya langsung merasa panas.



"Kenapa kamu jadi tidak tau diri seperti ini, Kayla! Aku mau menerimamu kembali karena aku merasa bersalah."



"Mas."



"Aku merasa kasihan karena kamu tidak punya siapa pun lagi, tapi untuk meninggalkan Adelia aku tidak bisa. Dia cinta pertama aku, Kay," ucap Andra seolah menekankan posisi Adelia di hatinya.



"Tapi aku istri kamu, Mas!"



Andra terdiam dengan wajah gusar. Pria itu tidak punya pilihan lain selain ....



"Kalau begitu aku beri kamu pilihan. Tetap bersamaku dengan menerima Adelia sebagai madumu, atau ... kita berpisah!"



Kayla mematung dengan air muka tak percaya. Andra baru saja memintanya untuk berpisah?



"Kamu pasti bercanda, kan, Mas?" tanya Kayla sekali lagi. Dia kembali meraih tangan Andra, tetapi pria itu menepisnya dengan kasar.



"Tidak. Aku serius. Aku tidak bisa meninggalkan Adelia, Kay. Kami sudah punya anak, sementara denganmu? Kita tidak punya apa pun yang bisa dipertahankan."



Hati Kayla menjerit! Mereka tidak punya apa pun yang bisa dipertahankan? Apa Andra tidak menganggap cintanya layak untuk dipertahankan?



"Pilihannya ada di tangan kamu sekarang, Kay!"



Kayla terdiam dengan berbagai macam pertanyaan rumit yang hampir membuat kepalanya meledak.



"Lagi pula aku sudah bosan sama kamu dan dunia kamu yang hanya berputar di panti saja. Aku menyesal pernah mengenal gadis yatim piatu seperti kamu, Kay!"



Kayla terperangah mendengar ucapan Andra yang begitu menyakitkan.



"Jadi, lebih baik kita berpisah saja!" tukas Andra pada akhirnya, tanpa membiarkan Kayla berpikir dulu.



"Mas, kamu bercanda, kan? Kamu ingin kita berpisah setelah semua ini?" Kayla menggeleng tidak percaya jika Andra bisa setega ini.



Namun, Andra terlihat tidak peduli lagi dengan rengekan Kayla. Dia sudah bulat dengan keputusannya. Menurut Andra, Adelia lah wanita terbaik untuk hidupnya sekarang.



"Mas!" panggil Kayla ketika Andra hanya diam saja. "Kamu pasti bercanda Kita nggak mungkin pisah cuma gara-gara wanita itu?"



Andra menggeleng pelan. Pria itu menyentuh bahu Kayla, sebelum pada akhirnya mengeluarkan kata-kata yang menakutkan untuk didengar. "Kayla, mulai sekarang aku ceraikan kamu. Kita sudah tidak punya hubungan apa pun lagi. Kamu juga sudah bukan tanggung jawabku!"
Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Pembalasan Istri yang Kau Duakan   60. Cinta dan Kesembuhan

    Kayla menatap Sagara dengan tatapan penuh tanda tanya. Suara lembut pria itu masih terngiang di telinganya. "Kayla, ada sesuatu yang harus kamu tahu. Ini tentang janjiku padamu, waktu itu." Rasa cemas merambat di hati wanita itu, ketika Sagara menjelaskan segalanya. Tentang Devan, dan keluarga Sanjaya, dan semua cerita tentang Devan yang mencari-cari keberadaan adik kandungnya selama 20 tahun terakhir. Kayla menggeleng pelan, mencoba menolak kenyataan yang tak pernah dia duga. "Itu tidak mungkin," katanya dengan suara gemetar. Devan yang berdiri di sudut ruangan, mendekatinya perlahan. Di tangan pria itu ada sebuah album foto tua yang telah menguning oleh waktu. Dia menyerahkan album itu kepada Kayla. "Buka halaman ini," kata Devan, menunjuk sebuah halaman yang menampilkan foto seorang gadis kecil yang mengenakan gaun merah muda. Rambutnya dikuncir kuda, dan dia memegang permen lollipop di tangannya dengan senyum yang lebar.Kayla memandang foto itu dengan saksama, air mata mengg

  • Pembalasan Istri yang Kau Duakan   59. Kebenaran yang Tak Terduga.

    “Adik?” tanya Sagara dengan wajah tak percaya. Dia sama sekali tak tahu jika temannya itu memiliki seorang adik. Selama ini Devan memang tak banyak bercerita tentang keluarganya. Sagara hanya tahu jika Devan tinggal dengan ayahnya saja. Dia pikir, kedua orang tua Devan berpisah, itu sebabnya temannya itu tak banyak menceritakan tentang apa pun.“Iya. Dia hilang waktu kecelakaan. Waktu itu usianya sekitar … delapan tahun,” jawabn Devan dengan berusaha mengingat-ingat.“Terus selama ini lo nggak pernah cari atau berusaha cari dia, Van?”“Gue udah lakuin semuanya untuk cari Kay, Ga.” Pria itu tertunduk sedih. “Tapi, hasilnya selalu nihil. Sampai pencarian dihentikan sama tim sar, kita juga masih tetap berusaha cari dengan bayar banyak orang, tapi hasilnya tetap sama.”Sagara menggeleng. “Ini nggak masuk akal.”“Maksud lo apa?”“Ya, ini nggak masuk akal, Devan!” seru Sagara hampir berteriak. “Gimana bisa lo nggak menemukan adik lo sendiri selama 20 tahun ini.”Devan terduduk lemas. Selu

  • Pembalasan Istri yang Kau Duakan   58. Kedatangan Devan

    Kayla terdiam. Dia tak bicara apa pun karena sudah menduga jika Sagara tak mungkin semudah itu menemukan keluarganya setelah puluhan tahun.Wanita itu hanya terdiam sembari menatap Sagara yang masih menanti jawabannya.Dia harus menjawab apa?Menerima permintaan Sagara untuk meresmikan pernikahan mereka? Seharusnya, tak ada yang meragukan tentang sifat dan apa yang pria itu miliki, tetapi berbeda dengan Kayla.Kayla sempat membuka hatinya saat tahu jika Sagara adalah remaja laki-laki yang menjadi temannya dulu. Namun, Kayla juga masih tahu diri.Sagara adalah cucu dan penerus D&W Company. Apa dia pantas bersanding dengan pria seperti itu?“Kayla—”“Maaf, Ga. Keputusanku akan tetap sama.” Kayla menghela napas panjang. Dia dapat merasakan genggaman tangan Sagara melonggar, dengan tatapan penuh arti kepadanya. “A-aku bukan wanita yang cocok bersanding dengamu, Sagara. Kehidupan kita berbeda. Aku hanya anak yatim piatu yang tak jelas asal usulnya sampai sekarang. Aku nggak mau semua tenta

  • Pembalasan Istri yang Kau Duakan   57. Tidak Berhasil

    Devan masuk ke dalam ruangan Sagara tanpa meminta izin lebuh dulu. Pria itu terlalu terburu-buru sehingga tidak peduli dengan orang yang berusaha menghentikannya sekarang.Namun, bukan Sagara yang dia lihat di sana, melainkan hanya ruangan kosong. Sagara sudah tak ada lagi di tempat itu.“Di mana Sagara?” tanya Devan tanpa basa-basi pada sekretaris temannya itu.“Tuan sedang ada urusan di luar.”“Di mana?”Wanita itu menggeleng tanda jika dia tidak tahu. “Dia hanya berpesan jika tidak akan kembali ke kantor hari ini.”Devan membuang napasnya dengan kasar mendengar hal itu. Pria itu langsung berbalik dan meninggalkan wanita yang berdiri di belakangnya tadi tanpa sepatah kata.Sekarang di dalam mobil, pria itu duduk termenung. Ke mana dia harus mencari Sagara untuk menanyakan tentang foto tersebut?Sudah beberapa kali juga dia mencoba menghubungi temannya itu, tetapi tak ada jawaban sama sekali. Jika memang seperti ini, itu artinya Sagara tak mau diganggu. “Harus ke mana aku mencari ta

  • Pembalasan Istri yang Kau Duakan   56. Anak yang Hilang

    “Yang ini—”“Gue pulang dulu!” kata Devan memotong ucapan Sagara. Pria itu baru saja akan menunjuk yang mana Kayla, tetapi Devan lebih dulu pergi. Namun, bukan dengan tangan kosong melainkan dengan membawa foto yang dia pegang tadi.“Fotonya mau lo bawa ke mana, Van?”“Gue pinjam sebentar. Nanti gue balikin lagi.” Devan langsung menutup pintu dan berlari meninggalkan kantor Sagara.Sementara itu, Sagara dan Daffa tampak masih bingung dengan sikap Devan yang tiba-tiba saja berubah. Keduanya saling pandang, dengan semua isi kepala masing-masing.***Devan langsung membanting pintu mobil setelah sampai di rumahnya. Pria itu berlari seperti orang kesetanan, dan langsung menuju ruang kerja ayahnya.“Loh, Van. Kamu sudah pulang?” tanya Pram—ayah Devan yang sedang duduk di meja kerja. Pria yang sudah paruh baya itu tampak mengerutkan kening saat melihat putranya hanya diam saja. “Kamu cari apa?” tanya Pram saat melihat Devan membuka satu persatu laci lemari.“Foto keluarga kita dulu, Pa.”“D

  • Pembalasan Istri yang Kau Duakan   55. Seperti Jalan Buntu

    “Kamu bercanda?” tanya Kayla yang tampak tak percaya.Menjadikan pernikahan kontrak mereka sebagai pernikahan sungguhan? Itu terdengar tak masuk akal bagi Kayla.Bukan apa-apa. Perbedaan status sosial di antara mereka sangat jauh. Dari awal saja, Kayla sudah merasa tak percaya diri berada di dekat Sagara. Lalu, bagaimana bisa pria itu berpikir untuk menjadikan pernikahan ini sebagai pernikahan resmi?“Kenapa? Aku besungguh-sungguh, Kay. A-aku ingin melindungimu, Kayla.”“Melindungku? Melindungi dari apa dan siapa?”Sagara menghela napas panjang. Awalnya memang seperti itu. Dia menawarkan pernikahan kontrak dengan Kayla hanya karena ingin membantu wanita itu membalaskan rasa sakit hatinya.Akan tetapi, semakin hari semenjak mengenal Kayla, Sagara akui ada yang berbeda dalam di dalam hatinya. Ada sebuah rasa yang tak bisa dia ungkapkan sekarang.“Aku tidak punya musuh, sehingga kamu harus melindungi aku, Sagara. Aku juga sudah bisa menjaga diri sendiri.”Sagara terdiam. “Kita masih ha

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status