Pembalasan Istri yang Kau Duakan

Pembalasan Istri yang Kau Duakan

last updateLast Updated : 2025-01-02
By:  Amy_AsyaCompleted
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
10
3 ratings. 3 reviews
60Chapters
2.6Kviews
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
SCAN CODE TO READ ON APP

Synopsis

Kayla merasa suaminya berubah, tetapi ia tak pernah menyangka suaminya akan berkhianat dengan wanita lain! Tak hanya itu, Kayla bahkan diceraikan dan diusir begitu saja. Untungnya saat Kayla terpuruk, seorang pria datang menemui dan menawarkan sesuatu, yang tidak bisa Kayla tolak. "Apa kau mau aku bantu untuk membalaskan dendammu pada pria payah itu? Tapi, dengan satu syarat!" Bagaimana dengan kisah selanjutnya? Dan siapa sebenarnya pria yang tiba-tiba datang membantu Kayla?

View More

Chapter 1

1. Wanita Murahan

"Lakukan sendiri saja kalau memang kamu sudah tidak tahan lagi. Lagi pula, aku tidak habis pikir dengan wanita yang punya nafsu tinggi seperti dirimu, Kayla. Kenapa semakin lama kamu semakin terlihat seperti wanita murahan?"

Deg!

Kayla membelalak mendengar ucapan sang suami. Padahal, dia sampai buru-buru pulang untuk merayakan anniversary pernikahan mereka yang kedua. Dan dulu, pria itulah yang lebih sering meminta jatah dibanding dirinya.

Kenapa sekarang seolah dirinya saja yang berminat?

"Tapi, Mas--"

"Udah! Jangan ngajak ribut deh. Aku mau istirahat!" Tanpa basa-basi, pria itu berlalu dari hadapan Kayla yang terdiam.

Dirinya terlalu syok dikatai segitunya oleh sang suami.

Akhir-akhir ini, Andra memang tampak dingin, hingga keduanya kerap berdebat. Tapi, Kayla pikir itu malam ini mereka akan berbaikan, lalu melakukan percintaan panas—mengulangi masa-masa indah seperti awal pernikahan.

Ternyata semua itu hanya ada dalam khayalan Kayla saja.

Bahkan setelah dia merengek pun, Andra tetap tidur meninggalkannya.

"Malam ini lembur lagi?" tanya Kayla pada Andra keesokan paginya.

Namun, pria itu tampak tak merasa bersalah melanjutkan sarapannya. "Aku belum tau. Nanti aku kabarin kalau aku pulang malam lagi, dan lebih baik kamu nggak usah nungguin aku ... apalagi sampai harus pakai baju seksi kaya semalam." 

Dari pandangannya, Kayla bisa tahu Andra terlihat risi dengan dirinya.

"Iya, lagian aku dinas malam hari ini. Jadi, kayanya aku pulang besok pagi," ujar Kayla akhirnya berbohong.

Sebenarnya, dia masih dinas pagi di rumah sakit hari ini, tetapi lebih baik mengatakan kebohongan seperti itu saja, agar Kayla tidak terlalu berharap.

"Oh, bagus, deh, kalau begitu," sahut Andra, lalu menyuapkan makanan ke dalam mulutnya dengan bermain ponsel di tangan. Tak jarang Kayla mendapati Andra senyum-senyum sendiri.

"Mas."

Andra hanya berdeham dengan mata yang masih fokus pada ponselnya.

Melihat hal itu, Kayla jadi urung untuk melanjutkan perbincangan mereka. Sampai pada akhrinya, Andra meletakkan ponsel dan menatap Kayla.

"Ada apa?" tanya Andra. "Kamu butuh sesuatu? Uang bulanan udah habis?"

Kayla menggeleng kuat. Dia tidak butuh uang sekarang. "Kalau kamu libur kita ke rumah sakit, yuk!"

"Rumah sakit?"

"Iya, kita coba program bayi tabung. Tabungan aku udah cukup, kok, Mas. Jadi, kita nggak perlu pakai uang tabungan kamu." Kayla menatap suaminya dengan penuh harap.

Apalagi saat melihat Andra hanya diam saja seperti sedang banyak berpikir.

"Kamu mau punya anak?"

Kayla mengangguk cepat dengan senyum merekah. 

Dulu, dia bertemu dengan Andra saat mulai bekerja di rumah sakit milik keluarga Dewanta.

Kebetulan, Kayla adalah perawat yang merawat ibu Andra.

Setelah perkenalan yang cukup panjang, Kayla tidak menyangka jika akan dilamar oleh Andra.

Pria itu begitu baik dan hangat, sehingga ia, yang tak banyak menerima kasih sayang sejak kecil, jatuh hati.

Kayla juga berpikir dengan hadirnya anak di antara pernikahan mereka, Andra bisa berubah seperti semula.

Lagipula, memangnya wanita mana yang sudah menikah dan tidak mau punya anak, kan?

Hanya saja, harapan itu pupus kala mendengar ucapan Andra yang tak diduganya.

"Kamu yakin, Kayla? Punya anak itu repot."

"Repot?" tanya Kayla yang heran dengan cara berpikir suaminya.

"Iya, kalau aku sih setelah punya anak masih bisa kerja dan punya kehidupan seperti ini. Kalau kamu? Kamu bakalan stay di rumah 24 jam, Kay. Terus resign dari rumah sakit."

"Memangnya kamu nggak mau bantu aku buat jaga bayi kita?"

Andra menarik napasnya dalam-dalam. "Aku harus kerja, Kay. Kebutuhan akan semakin banyak kalau kita punya anak. Kalau aku bantuin kamu, siapa yang cari uang?"

Ya, apa yang Andra katakan itu tidak salah. Kalau Andra membantunya di rumah kelak, siapa yang akan memenuhi kebutuhan mereka?

Apalagi masih ada rumah yang perlu mereka cicil.

"Kamu pikir mateng-mateng dulu, deh. Lagian kalau kamu berhenti bekerja sekarang, siapa yang mau bantu panti kamu itu. Aku nggak mau kalau harus pakai uang aku, kan kamu tahu sendiri aku harus bayar cicilan rumah setiap bulan."

Kayla menundukkan wajahnya yang lesu.

Kalau dia hamil dan harus berhenti dari pekerjaannya di rumah sakit sekarang, siapa yang akan membantu ibu panti?

Adik-adiknya di panti masih butuh biaya karena kondisi panti setahun terakhir juga nyaris memburuk.

Tidak ada donatur yang masuk karena isu buruk yang menyebar. Padahal itu semua hanya fitnah saja karena Kayla tahu jika ibu pantinya tidak mungkin berbuat seburuk itu.

Sebagai anak yatim piatu yang diasuh oleh Bu Arum, dia tentu tak mungkin membiarkannya.

"Aku berangkat sekarang." Andra tiba-tiba mengusap bibirnya dan langsung berdiri.

"Ingat kata-kataku tadi, Kay. Kalau kamu memang mau punya anak, kamu harus siap dengan semua konsekuensinya. Pertama kamu harus resign, dan stay di rumah. Yang kedua, aku nggak mau bantu panti. Buat apa bantu panti yang suka menjual anak-anak?"

"Mas!" sergah Kayla tidak terima. Wanita itu langsung berdiri dan menatap Andra dengan tidak percaya. "Kok, kamu bisa bilang begitu? Bu Arum bukan orang yang seperti itu."

"Tapi kabarnya memang gitu, kan? Udah, deh, jangan bela wanita tua itu lagi. Sekarang aja kalau bisa, lebih baik kamu tabung uang gaji kamu semua, daripada harus dibagi buat mereka."

Deg!

"Mas Andra, aku nggak percaya kamu tega berpikir seperti ini. Kalau aku nggak bantu mereka, mau siapa lagi?" lirih Kayla, kecewa.

Tapi, Andra tampak biasa saja. "Itu urusan Bu Arum. Suruh siapa dia menerima anak yatim piatu?" 

"Aku juga yatim piatu, Mas." Suara Kayla terdengar pedih. Dia merasa sakit hati dengan perkataan suaminya.

Kenapa Andra bisa sekejam ini? Apakah dia lupa dirinya juga berasal dari panti?

Expand
Next Chapter
Download

Latest chapter

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments

user avatar
Amy_Asya
Halo, semuanya. Aku datang dengan kabar gembira. Jangan lupa mampir ke novel baru aku "Dekapan Panas CEO Arrogant", spin-off dari novel "30 Hari Bersama CEO Angkuh". Terima kasih dan selamat membaca.
2025-02-07 18:14:58
0
user avatar
Michellyn Ling
up byk bab thor, semangat
2024-07-27 23:53:30
1
user avatar
Amy_Asya
Halo, semuanya. Selamat datang di buku baru aku :) Semoga kalian semua suka. Jangan lupa berikan dukungan dan ulasan kalian, biar aku semangat updatenya, hihihi. Terima kasih
2024-05-30 22:05:45
1
60 Chapters
1. Wanita Murahan
"Lakukan sendiri saja kalau memang kamu sudah tidak tahan lagi. Lagi pula, aku tidak habis pikir dengan wanita yang punya nafsu tinggi seperti dirimu, Kayla. Kenapa semakin lama kamu semakin terlihat seperti wanita murahan?"Deg!Kayla membelalak mendengar ucapan sang suami. Padahal, dia sampai buru-buru pulang untuk merayakan anniversary pernikahan mereka yang kedua. Dan dulu, pria itulah yang lebih sering meminta jatah dibanding dirinya.Kenapa sekarang seolah dirinya saja yang berminat?"Tapi, Mas--" "Udah! Jangan ngajak ribut deh. Aku mau istirahat!" Tanpa basa-basi, pria itu berlalu dari hadapan Kayla yang terdiam.Dirinya terlalu syok dikatai segitunya oleh sang suami.Akhir-akhir ini, Andra memang tampak dingin, hingga keduanya kerap berdebat. Tapi, Kayla pikir itu malam ini mereka akan berbaikan, lalu melakukan percintaan panas—mengulangi masa-masa indah seperti awal pernikahan.Ternyata semua itu hanya ada dalam khayalan Kayla saja.Bahkan setelah dia merengek pun, Andra tet
last updateLast Updated : 2024-05-13
Read more
2. Kunjungan Mendadak
Di sisi lain, Andra hanya menghembuskan napas dengan kesal. "Aku pergi dulu kalau begitu. Ini masih pagi dan aku malas berdebat." Andra meraih tas kerjanya. Namun, sebelum pergi dia kembali menatap Kayla yang hanya diam saja. "Pikirkan baik-baik ucapanku tadi. Lagian aku juga belum mau punya anak sekarang. Merepotkan saja!" Kayla hanya bisa berdiri mematung, menatap punggung Andra yang perlahan pergi meninggalkan dia. 'Aku belum mau punya anak sekarang. Merepotkan saja!' Jadi, setelah berdebat panjang tadi, intinya Andra tetap tidak ingin punya anak darinya? Untungnya, pekerjaannya di Rumah Sakit begitu menguras tenaga dan pikiran, hingga ia bisa mengalihkan pikirannya. Tak terasa, Kayla bahkan telah bekerja selama empat jam. "Kayla!" panggil Alana yang langsung membuat Kayla menoleh. "Makan siang, yuk!" Kayla mengusap keringat di wajahnya. "Yuk. Pas banget sebentar lagi juga jam istirahat." "Gimana UGD hari ini? Aku lihat banyak pasien yang masuk." Kayla mengangguk lemah. "Be
last updateLast Updated : 2024-05-14
Read more
3. Wanita Lain
Hanya saja, suara sirine yang memekakakn telinga membuat Kayla kembali tersadar akan tugasnya.Segera dilupakannya pria yang ditabraknya di koridor rumah sakit tadi."Kayla, bantu cepat!" ujar salah seorang dokter yang keluar bersama Kayla barusan.Wanita itu pun bergerak lihai setelah tahu jika pasien yang datang adalah wanita yang akan melahirkan.Dia segera membantu dokter pria itu, dan mencoba menenangkan pasien yang mulai kesakitan."Kay, arahkan keluarga pasien untuk mengurus administrasinya, ya. Setelah itu susul aku ke ruang persalinan.""Baik, Dok, tapi keluarganya di mana?"Wanita yang sedang mengerang kesakitan itu berusaha menjawab dengan suara terbata-bata, "Suamiku sedang di jalan, Sus. Dia akan datang sebentar lagi.""Ah, baiklah kalau begitu." Setelah membantu dokter mendorong brankar untuk masuk ke dalam lift, Kayla kembali ke bagian administrasi untuk memberitahu tentang pasien yang baru saja datang tadi."Suaminya baru akan tiba sebentar lagi. Kamu bisa 'kan bantu
last updateLast Updated : 2024-05-14
Read more
4. Bertemu Kembali
Wanita itu tidak memedulikan lagi keadaan rumah sakit yang ramai, atau orang-orang yang mulai menatap ke arahnya dengan wajah kebingungan.Isi kepala Kayla saat ini penuh dengan pertanyaan, kenapa Andra melakukan ini padanya?"Kayla!" panggil Alana ketika tidak sengaja melihat Kayla menangis.Namun, Kayla tidak menjawab sama sekali. Dia ingin keluar untuk menghirup udara segar sekarang."Kay!"Lagi, Kayla mengabaikan panggilan Alana. Dia hanya menatap lurus ke depan dengan tatapan kosong. "Mas Andra mengkhianatiku?" lirihnya, pedih.Saat wanita itu berjalan pelan seperti mayat hidup, dan tidak melihat jalan di depannya, Alana berteriak ketika sebuah mobil melaju dari arah berlawanan."Kay, awas!"CIT! Suara gesekan antara ban mobil dan jalanan terdengar cukup kuat, hingga membuat perhatian orang-orang teralihkan.Kayla yang terkejut langsung jatuh dengan tubuhnya yang gemerart. Tidak hanya itu, jantungnya juga berpacu cepat saat melihat jarak antara dirinya dan juga mobil yang tin
last updateLast Updated : 2024-05-14
Read more
5. Sagara
Setelah selesai bekerja seprofesional yang dia bisa, Kayla memilih berjalan kaki untuk pulang ke rumah. Padahal jarak dari rumah sakit menuju rumahnya terbilang cukup jauh.Dia bahkan menolak pergi ke kafe yang sebenarnya dia ingin kunjungi bersama Alana.Jujur, Kayla ingin seorang diri.Dia juga tidak mau pulang ke rumah itu atau bertemu dengan Andra.Tapi kalau dia tidak pulang, Kayla mau tidur di mana malam ini?"Dia bilang tidak mau punya bayi. Jadi, itu alasannya tidak mau punya bayi." Kayla menatap sepatunya dengan air mata tergenang.Tangis yang sedari tadi ditahannya, kembali luruh.Wanita itu berjongkok di tepi trotoar, seraya menutup wajah dengan kedua tangannya.Dia merasa sendirian.Kayla tak berani menceritakan ini pada siapapun, bahkan Alana.Mau taruh di mana wajahnya? Padahal baru pagi tadi dia membanggakan Andra—suaminya yang ternyata brengsek itu.Dan Andra ... suaminya itu dulu berulang kali mengatakan jika dia mencintainya, tetapi kenapa dia bisa berselingkuh seper
last updateLast Updated : 2024-05-29
Read more
6. Bertengkar
"Tidak, Tuan. Suamiku yang membeli rumah ini.""Suami?" Sudut alis Sagara terangkat ketika mendengar jika Kayla sudah mempunyai suami. "Suamimu pasti punya jabatan tinggi di tempat pekerjaannya. Kalau begitu, aku permisi dulu. Maaf karena sudah lancang bertanya tentang rumahmu."Kayla kembali menggeleng dengan senyum tipis. Senyum yang langsung membuat Sagara merasakan dejavu."Tidak, Tuan. Saya mengerti. Anda pasti takut saya melakukan pekerjaan yang aka merugikan rumah sakit, bukan?"Sagara terdiam. Padahal dia tidak berpikir seperti itu. Dia bertanya karena memang benar-benar penasaran."Kalau suamimu melihat dan salah paham, kabari saja aku. Aku tidak mau dicap sebagai pria perebut istri orang. Kamu masih menyimpan kartu namaku, kan?"Kayla mengangguk dengan senyum yang dipaksakan. Andra tidak akan marah atau berhak untuk melakukan hal itu kepadanya.Sebab pria itu sudah berbuat hal yang di luar batas.Tanpa berpamitan lagi, Sagara segera menutup kaca mobilnya dan berlalu begitu s
last updateLast Updated : 2024-05-29
Read more
7. Perpisahan Sepihak
"Apa? Kamu gila, ya?" hardik Andra dengan napas naik turun. Dia begitu emosi begitu mendengar Kayla memintanya untuk meninggalkan Adelia. "Adel baru saja melahirkan. Lalu kamu minta aku buat ninggalin dia dan bayi kami? Kamu punya otak nggak, sih, Kay?"Kayla menahan tangannya yang gemetar saat mendengar jawaban Andra.Bukan! Bukan jawaban seperti ini yang dia mau.Apa Kayla salah mengenai permintaannya pada Andra? Biar bagaimana pun Kayla masih berhak untuk Andra. Pria itu masih suami sahnya, dan Kayla berharap mereka bisa memperbaiki hubungan yang sudah rusak ini."Kamu yang lebih nggak punya otak dan perasaan, Mas. Aku ini istri kamu, aku juga bisa kasih kamu anak, tapi kenapa kamu malah berbuat zinah dengan wanita seperti itu?"Plak!Kali ini Andra yang menampar pipi Kayla dengan kuat karena berpikir jika wanita itu sudah melewati batas.Sementara itu, Kayla menyentuh pipinya dengan perasaan bercampur aduk. Ini adalah pertama kalinya Andra melakukan kekerasan seperti ini, dan itu s
last updateLast Updated : 2024-05-29
Read more
8. Putus Asa
Mendengar ucapan Andra yang seperti petir di siang hari, Kayla hanya bisa menggeleng lemah. "Mas, kamu menceraikan aku tanpa berpikir panjang lagi hanya karena wanita murahan seperti itu?" Mata Andra langsung menatap nyalang ke arah Kayla. "Sudah berapa kali kukatakan, jangan menganggap Adelia wanita seperti itu, Kay! Sekarang kita sudah tidak punya hubungan apa pun lagi, dan ingat, Adelia itu istriku." "Istri?" Satu pertanyaan itu lolos dari bibir Kayla dengan hati yang hancur berkeping-keping. "Jadi, kalian sudah menikah di belakangku? Itu sebabnya kamu tidak terima aku mengatai kalian berzina? Kalau seperti itu kenapa kamu masih meminta izinku untuk menjadikan dia seorang madu, Mas?!" teriak Kayla putus asa. Andra sudah mencuranginya sejauh ini, dan Kayla masih berusaha menganggap jika suaminya tidak mungkin sejahat itu. "Silakan kemasi barang-barangmu, Kay. Ini rumahku, tinggalkan tempat ini, dan semua urusan perceraian biar aku yang urus. Aku mau cepat-cepat meresmik
last updateLast Updated : 2024-06-09
Read more
9. Wanita Gila
Kayla mendongakkan wajah, merasakan setiap rintik hujan yang membasahi tubuh. Hujan ini terasa begitu damai. Akankah ini menjadi hujan terakhir bagi Kayla? Pikiran Kayla benar-benar buruk. Wanita itu tidak tahu tujuan hidupnya lagi sekarang, setelah dihancurkan oleh Andra menjadi butiran debu. Mata wanita itu menatap--menerawang ke arah lalu lalang lalu lintas yang tampak ramai. Kendaraan banyak yang mengebut karena hujan yang semakin deras. Tanpa banyak berpikir lagi, kaki Kayla melangkah ke depan. Mungkin ini akan benar-benar menjadi hujan terakhirnya. Namun, saat wanita itu berdiri di tengah jalan, tiba-tiba saja sepasang tangan besar menariknya dengan keras, menuju pinggiran. "Kamu gila!" bentak pemilik tangan yang membuat Kayla langsung menengadahkan pandangannya. "Tuan Saga," panggil Kayla dengan mata mendelik. Dia terkejut. "Kamu punya otak itu dipakai, Kayla! Apa kamu nggak berpikir bagaimana perasaan orang yang nggak sengaja nabrak kamu di jalanan n
last updateLast Updated : 2024-06-09
Read more
10. Sudah Punya Pacar
"Kayla!" panggil Bu Arum terpekik saat melihat Kayla berdiri basah kuyup di depan pintu. Waktu sudah hampir tengah malam, dan wanita paruh baya itu tidak tau alasan apa yang membawa Kayla sampai ke sini. "Rico!" panggil Bu Arum dengan berteriak. Dia segera membawa Kayla masuk. "Kamu kenapa, Nak? Rico, cepat ambil handuk! Kak Kayla kebasahan." Tidak lama setelah itu, seorang anak laki-laki berusia sepuluh tahun berlari, diikuti oleh beberapa anak lainnya dengan membawa handuk yang Bu Arum minta. Bu Arum tidak banyak bertanya. Dia segera membantu Kayla dengan cara mengeringkan rambut wanita itu yang sudah basah. Melihat mata Kayla yang sembab, wanita paruh baya itu sudah tahu jika ada yang tidak beres. "Kak Kayla kenapa, Bu?" "Kalian masuk aja, dan tidur lagi. Kak Kayla cuma kecapekan." Tidak ada bantahan. Anak-anak itu segera kembali masuk ke dalam kamar setelah melihat Kayla hanya diam saja. "Kayla--" "Aku boleh menginap di sini, Bu?" tanya Kayla yang pada ak
last updateLast Updated : 2024-06-12
Read more
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status