Share

Pembalasan Manis Istri CEO
Pembalasan Manis Istri CEO
Author: Ina Patilele

Mandul

Author: Ina Patilele
last update Huling Na-update: 2024-12-19 13:35:26

“Aleya, kamu mandul ya?”

Belina — ibu mertua Aleya tiba-tiba menuduhnya. Kedua matanya menatap sinis kepada Aleya.

“A—apa? Aku mandul?”

Aleya terkejut mendengar dirinya dituduh mandul oleh mertuanya. Saking terkejutnya, alat makannya sampai terjatuh. Aleya sedang makan malam di rumah mertuanya.

“Itu tidak benar,” Aleya tidak terima dengan tuduhan jahat itu.

Bukan hanya Aleya yang terkejut dengan tuduhan mandul tersebut. Purnama —ayah kandung Aleya juga ikut terkejut.

“Benarkah? Astaga, sial betul keluarga Alvaro mempunyai anak sepertimu.”

Purnama semakin membenci Aleya. Sementara itu, Angelina dan Mila tersenyum melihat Aleya gusar. Sejak menjadi ibu tiri Aleya, Angelina sering membuat Aleya menangis dan memaksanya harus selalu mengalah kepada Mila—adik tirinya.

“Sial. Aku jadi tidak selera makan karena kamu, Aleya,” dengus Purnama.

Makan malam kedua keluarga menjadi tegang. Keluarga Leopard tidak terima dengan keadaan Aleya yang mandul, sedangkan keluarga Alvaro malu dengan kondisi Aleya yang mandul.

“Tapi ma, dokter tidak bilang begitu.“ Aleya masih ingat betul pernyataan dokter kemarin siang.

Aleya tidak terima dengan tuduhan tersebut. Air matanya sudah ada di pelupuk mata.

“Lalu kenapa sampai saat ini kamu belum bisa memberikan Jarvis seorang anak?” Belina kembali melontarkan pertanyaan yang membuat Aleya bingung harus menjawab apa.

Tentu saja ia tidak bisa hamil, karena sejak menikah tidak pernah disentuh oleh Jarvis. Angelina — ibu tiri  Aleya malah tersenyum tipis, seolah mendengar kabar bahagia. Tatapan semua orang kepadanya membuatnya semakin kesal. 

 “Ini hasil pemeriksaan Aleya.”

Jarvis—suami Aleya mengeluarkan hasil pemeriksaan kemarin di rumah sakit Permata. Aleya justru terkejut melihat Jarvis memiliki hasil pemeriksaan dirinya, sedangkan kemarin dokter tidak memberikan surat apapun. Belina segera membuka kertas yang berisi keterangan jika Aleya mandul.

“Kamu mau mengelak bagaimana lagi? Ini jelas tertulis kalau kamu mandul,” sentak Belina, lalu melemparkan kertas tersebut ke wajah Aleya.

Aleya segera membuka kertas tersebut. Matanya terbelalak melihat isi kertas tersebut.

“Ini tidak benar! Dokter sendiri yang bilang jika aku baik-baik saja," ujar Aleya meyakinkan semua orang.

Aleya berusaha menjelaskan kebenarannya, tapi ia tidak bisa membuktikan ucapannya.

“Aleya, jangan membantah lagi! Dasar anak tidak berguna!” ucapan Purnama semakin membuat Aleya tambah kesal dan marah.

Dada Aleya tiba-tiba terasa sesak, menahan marah atas perlakuan semua orang kepadanya.

“Aku akan menceraikan Aleya,” ucapan Jarvis membuat semua orang terkejut, termasuk Aleya yang duduk di sampingnya.

Tubuh kurus Aleya sampai gemetar menahan marah, air matanya tidak terbendung lagi ketika mendengar ucapan Jarvis, ucapan yang selama ini ia inginkan. Tapi, tuduhan mandul sangat menyakitkan hati Aleya.

“Cerai?” Purnama terkejut sekaligus panik mendengar ucapan Jarvis.

Jika Jarvis bercerai dengan Aleya, maka ia tidak akan mendapatkan suntikan dana lagi untuk perusahaan yang bernama PT. Prediksi Mart, yang merupakan perusahaan retail ternama di Endosiana. Purnama gusar.

“Jarvis, sebaiknya kita bicarakan baik-baik mengenai perceraian.”

Purnama berusaha membuat Jarvis berubah pikiran.

“Aku akan menikah dengan Mila,” ujar Jarvis sambil tersenyum.

Lelaki sombong dan arogan tersebut membuat Aleya  mematung mendengar ucapannya.

“Apa?”

Kali ini Aleya benar-benar tidak dihargai, Jarvis bahkan tidak peduli dengan perasaan istrinya.

“Baguslah, akhirnya kamu melepaskan wanita itu.”

 Verrel — ayah kandung Jarvis, tersenyum tipis, sikapnya tidak kalah angkuh seperti Belina.

“Silakan, kamu ceraikan aku. Silakan kamu menikahi wanita jalang itu!” teriak Aleya yang tidak bisa menahan amarahnya lagi.

Mendengar ucapan kasar Aleya, Jarvis berdiri dan menampar pipi Aleya.

Plak!

“Lancang! Sekali lagi kamu menghina Mila,” sentak Jarvis.

Tamparan Jarvis kepada Aleya membuat semua orang yang ada di ruang makan tersebut tampak puas.

“Kamu gila?!”  ujar Aleya dengan suara bergetar.

Aleya menghapus darah yang ada di ujung bibirnya. Air matanya mengalir deras.

“Kenapa tidak sejak dulu kamu menceraikan aku?” teriak Aleya menggebrak meja lalu berdiri menatap orang-orang di sana.

Melihat sikap menantunya yang berani membuat kegaduhan di hadapannya, Verrel menyilangkan kedua tangan di dadanya, selera makannya hilang, kini malah ingin memarahi Aleya.

“Kalau begitu, kamu malam ini juga pergi dari rumah keluarga Leopard!” Verrel menatap Aleya, kemudian  menunjuk ke  arah pintu keluar.

Aleya malah menatap Verrel dengan tatapan tajam, sama sekali tidak menunjukkan rasa takut kepada ayah mertuanya.

“Baik, aku akan pergi!” suara Aleya bergetar mendapatkan hinaan dari keluarga Leopard.

Aleya kembali menatap Jarvis.

“Jika kamu ingin cerai, aku akan menuruti keinginanmu. Aku pergi dari sini, aku tidak akan membawa apapun dari rumah ini,” Aleya menunjuk Jarvis, lalu ia melepaskan cincin dari jari manisnya dan melemparkan cincin tersebut ke wajah Jarvis.

“Kalau begitu tanda tangan dokumen cerai!” Jarvis mengeluarkan dokumen cerai. Aleya langsung menandatangani dokumen cerai tersebut.

Tidak ada yang mengira jika Aleya akan menandatangani surat percerainya, wanita berambut hitam sebahu tersebut pergi meninggalkan rumah Leopard tanpa membawa apapun. Sikapnya sungguh berani, tidak memperlihatkan kelemahannya seperti selama ini.

“Biarkan anak tidak berguna itu di jalanan, aku anggap dia sudah mati sama seperti ibu kandungnya,” ujar Purnama tanpa belas kasihan.

Sementara itu,  Aleya berjalan sendirian tidak tentu arah, air matanya mengalir deras menangisi nasibnya yang buruk.

“Kesialan apa lagi yang akan terjadi kepadaku, Tuhan....” teriak Aleya meratapi nasibnya.

Tiba-tiba tangan kanannya di tarik oleh seorang lelaki.

“Lepaskan! Dasar lelaki mesum!” teriak Aleya kepada lelaki yang menariknya secara paksa.

Aleya berontak sekuat tenaga, tapi lelaki tersebut berhasil membawanya ke dalam mobil. Aleya tertegun melihat lelaki yang menariknya. Lelaki yang sama angkuhnya seperti anggota keluarga Leopard lainnya.

Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App

Pinakabagong kabanata

  • Pembalasan Manis Istri CEO   161. Salah sasaran

    Wanita muda yang dicengkeram oleh Belina terlihat tidak gentar dan malah balik menyerangnya dengan mengarahkan tangan kanannya ke leher Belina.“Aku tidak akan tinggal diam, kamu yang memulai.” Tatapan Aleya begitu tajam, sehingga menghadirkan rasa takut di hati Belina untuk pertama kalinya.Semakin Belina melawan, Aleya malah memperkuat cengkeraman tangannya di leher mantan mertuanya tersebut.Belina terlihat sesak, cengkeraman tangannya juga mulai melonggar.“Nyonya, lepaskan. Nyonya besar bisa meninggal,” ujar Rita yang khawatir dengan keselamatan Belina.“Nyonya!” teriak Rita yang mulai putus asa, melihat Belina semakin lemas. Ketika para penjaga akan membantu, Aleya melepaskan cengkeramannya. Tubuh Belina terkulai lemas di lantai.“Uhuk...uhuk...” Belina terbatuk-batuk karena saluran napasnya sempat terhambat oleh cengkeraman tangan Aleya.Belina ingin berteriak, tapi suaranya tercekat.“Bagaimana rasanya hampir mati? Bukankah kamu menikmatinya?” tanya Aleya sambil mengukir senyu

  • Pembalasan Manis Istri CEO   Pemilik Bros

    “Nyonya, kenapa Anda mengacuhkan Olivia? Dia berteriak terus.”Rita terlihat cemas dengan sikap Aleya yang terkesan hanya mengambil informasi darinya tanpa memenuhi janjinya.“Kalau dia capek nanti berhenti sendiri. Biarkan saja,” sahut Aleya tanpa menghentikan langkahnya.“Tapi keluarganya ...” belum juga menyelesaikan kalimatnya, Rita di buat terkejut ketika Aleya menghentikan langkahnya secara tiba-tiba.“Aku sudah atur mengenai perlindungan keluarga Olivia. Bahkan sebelum bicara dengannya, aku sudah memindahkan keluarganya ke tempat yang aman.” Aleya menjelaskan tanpa menoleh.Mendengar penjelasan dari Aleya, membuat Rita bernapas lega. “Syukurlah. Aku yakin pikiran Olivia tidak akan tenang dengan ancaman dari orang yang menjadi dalang semua ini.”Aleya membalikkan badannya, sekarang dia berhadapan dengan Rita.“Aku lapar, kita mampir ke restoran dulu ya.” Aleya tersenyum, tapi Rita cemberut.“Iya, tapi tidak perlu ngagetin begitu, kan?” Rita sadar jika majikannya tersebut sedang

  • Pembalasan Manis Istri CEO   Olivia

    “Nyonya, aku mendapatkan laporan dari anak buahku di banker.”Gavin menghampiri Aleya untuk memberitahu informasi yang diterimanya dari anak buahnya.“Apa informasinya?” Aleya penasaran dengan informasi yang maksud.“Olivia terpaksa melakukan perintah dari seseorang, karena jika tidak melakukan perintahnya, maka keluarganya akan celaka.”Gavin menjelaskan informasi yang didapatnya dengan wajah serius.“Siapa orang yang memerintahnya?” Aleya semakin penasaran.“Olivia tidak mengenal wanita ini, karena waktu bertemu wajahnya tertutup hoodie.”“Bagaimana dia tahu kalau wanita itu bisa mencelakai keluarganya kalau tidak tahu siapa wanita itu,” Aleya mulai kesal dengan informasi dari Olivia yang hampir membuat rumah tangganya dengan Yavid menjadi hancur.Gavin menghela napas panjang, “Adik kandungnya yang baru pulang sekolah dipukuli oleh orang yang tidak dikenal dan wanita itu mengaku jika pemukul itu adalah orang suruhannya. Sebenarnya Olivia pernah menolak perintah wanita itu, makanya t

  • Pembalasan Manis Istri CEO   Jebakan Licik

    “Ja-jadi semua efek yang kamu rasakan ini karena obat perangsang?”Tanya Aleya di tengah desahan yang terus keluar dari mulutnya ketika kecupan Yavid yang membuatnya ikut terangsang. Yavid hanya mengangguk dan terus menyentuh area sensitif Aleya yang terus membuatnya mendesah.Sedangkan Agus berusaha tetap konsentrasi mengemudi dengan kecepatan tinggi agar cepat sampai ke rumah. Sesampainya di rumah, Agus segera membukakan pintu mobil dan berdiri menundukkan wajahnya.Yavid yang sudah membuka jas dan sebagian kancing kemejanya, keluar dari mobil sambil menggendong Aleya. Keduanya saling berpagutan bibir tanpa menghiraukan keadaan sekitar.“Sayang, tahan dulu,” ujar Aleya yang berhasil melepaskan kecupan suaminya tersebut.Namun, hasrat Yavid tidak terbendung lagi. Ia kembali mengecup bibir istrinya tersebut sambil menuju ke kamarnya.Bahkan Wanda yang berdiri dan berniat menanyakan keadaan majikannya dibuat mematung. Kedua majikannya melewatinya begitu saja, seolah dirinya tidak terli

  • Pembalasan Manis Istri CEO   Orang Bayaran

    “Tuan, saya berhasil menangkap wanita ini.”Rita masuk sambil membawa wanita yang bernama Juni dengan tangan yang di ikat oleh syal yang sebelumnya di gunakan oleh Rita di lehernya.Semua orang menoleh ke arah Rita dan wanita yang ditangkapnya. Dari kartu nama yang menggantung di lehernya, wanita tersebut bernama Juni.“Siapa yang menyuruh kamu?” tanya Yavid dengan suara yang menggelegar, membuat semua orang yang ada di sana ketakutan, termasuk Aleya.Namun, bukannya menjawab, Juni malah berteriak histeris lalu menangis. Bahkan Rita yang sedari tadi memeganginya kewalahan karena tubuhnya terus meronta dan teriakannya membuat situasi jadi menegangkan. Hingga akhirnya Rita memberikan bogem mentah ke wajah Juni hingga wanita muda itu pingsan.“Rita, kenapa kamu membuat dia jadi pingsan?” tanya Yavid yang semakin kesal.“Ma-maaf, Tuan. Jika mengamuk seperti ini terus, percuma saja kita interogasi. Malah teriakannya akan membuat semua pegawai menjadi panik.”Rita menjelaskan tindakannya t

  • Pembalasan Manis Istri CEO   Jebakan Licik

    “Yavid ada di mana sekarang? kita harus segera menemuinya.”Aleya terlihat panik ketika bertanya kepada Gavin. Bukan hanya Aleya yang panik, Rita juga ikut mencari wanita yang ia lihat di toilet lobby.“Tuan ada di ruang Seroja, beliau ada jadwal bertemu dengan seorang yang ingin bergabung dengan perusahaan Leopard.”Gavin menjawab pertanyaan dari Aleya, lalu ia menyimpan tumpukan dokumen di atas meja resepsionis, kemudian kembali bertanya kepada Aleya dan Rita.“Ada apa?”“Tadi aku mendengar seorang wanita sedang merencanakan memberikan minuman yang sudah dicampur obat kepada seseorang di ruang seroja,” jawab Aleya.Mendengar jawaban majikannya, Gavin seketika membulatkan kedua matanya.“Astaga, Tuan,” ujarnya, kemudian ia berlari ke ruang seroja.“Kalian berdua ikut aku!” Aleya menunjuk kedua penjaga untuk ikut dengannya.Aleya dan Rita mengikuti langkah Gavin, kedua penjaga ikut berlari di belakang Aleya.Gavin langsung membuka pintu ruang seroja, hal tersebut membuat Yavid dan seo

Higit pang Kabanata
Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status