Share

Lelaki Angkuh

Author: Ina Patilele
last update Last Updated: 2024-12-19 13:37:39

“Yavid?”

Aleya terkejut melihat lelaki yang selama ini terlihat angkuh dan dingin, kini menarik tangannya dan membawanya ke dalam mobil.

“Bagus jika kamu masih mengenaliku.” Suara bariton Yavid membuat Aleya mematung.

Aleya jarang sekali melihat Yavid.  Paman Jarvis tersebut tinggal di mansion bersama kedua mertuanya. Lelaki yang di takuti oleh Verrel dan Belina karena ketegasannya.

“kenapa kamu menculikku? Ini pasti rencana Jarvis, kenapa kalian masih ingin menyiksaku?” teriak Aleya.

Aleya berusaha berontak dan ingin keluar dari mobil sedan Audiy hitam yang sedang melaju kencang.

“Jangan bertindak bodoh!” Yavid menarik tangan Aleya menjauh dari pintu mobil.

Dengan mudah tubuh kurus Aleya berada semakin dekat dengan lelaki berusia empat puluh tahunan tersebut.

“Aku ingin membantumu.”

Aleya terdiam, tapi air matanya terus mengalir. Terlihat di lengannya  yang putih kurus ada beberapa bekas luka memar. Di sudut bibirnya juga terlihat luka kering berwarna merah.

“Membantuku? Atau menyakitiku? Genggaman tanganmu saja sudah menyakitiku.” Aleya menahan rasa sakit.

Sejumlah luka di tubuh Aleya membuat Yavid iba dan melepaskan genggaman tangannya yang membuat bekas merah.

“Aku tahu semua kejadian di ruang makan. Aku tahu kamu membenci keluargaku—“

Aleya menatap Yavid dengan penuh kebencian.

“Aku juga membenci kamu!” teriak Aleya memotong ucapan Yavid.

 Kemarahannya sudah memuncak, kini Aleya tidak peduli lagi jika sikapnya akan membuat Pimpinan Leopard Stone  marah. Air matanya masih mengalir membasahi pipinya yang merah.

“Sekali lagi kamu teriak, maka aku akan mendorongmu keluar.” Yavid menatapnya dengan tajam, membuat Aleya seketika terdiam.

Yavid dikenal tegas dan dingin, ucapannya tidak pernah main-main. Mendengar ancaman dari Yavid tentu saja membuat Aleya ketakutan. Aleya berusaha menenangkan dirinya, menghapus air matanya.

“Apa maumu?” tanya Aleya, rasa marah yang tadi membuncah seketika padam  setelah mendengar ancaman Yavid.

 Aleya sudah tidak menangis, sesekali ia  sesegukan.

“Membantumu membalaskan dendam kepada Jarvis.” Pandangan mata Yavid lurus ke depan.

Mendengar ucapan Yavid membuat Aleya terkejut, lalu memberanikan diri melihat ke arah Yavid.

“Membantuku membalas dendam?” pertanyaan yang spontan terlontar.

 Bagaimana mungkin Yavid terpikir membantu membalaskan dendam kepada keluarganya sendiri, keponakannya sendiri.

“Rencana busuk apa lagi ini? Kamu membenci keluargamu sendiri?” Aleya mengira Yavid hanya bersandiwara.

Yavid menatap Aleya lalu memberikan sejumlah foto kepada Aleya. Foto perselingkuhan antara Jarvis dan Mila, foto Jarvis bersama wanita lain selain Mila,  foto persekongkolan Jarvis dan staff rumah sakit.

“Keluargamu sudah membuangmu, benar kan? Karena kamu sudah tidak menjadi istri Jarvis lagi, maka kamu sudah tidak berguna bagi keluarga Alvaro.”

Ucapan Yavid tidak salah. Aleya memang sudah dimanfaatkan untuk mendapatkan uang dari lelaki kaya untuk menghidupi perusahaan keluarga Alvaro.

“Kamu juga membenci ayahmu dan keluarga tirimu, kan? Lalu apa bedanya denganku?”

Aleya tertegun mendengar ucapan Yavid. Semua ucapannya benar, rasa benci itu bahkan sudah hadir sejak ibu kandungnya meninggal. Siksaan demi sisksaan di terima oleh Aleya. Tanpa rasa belas kasihan ayah dan ibu tirinya selalu memukulnya jika melakukan kesalahan.

“Lalu bagaimana caranya aku bisa membalaskan dendam ke mereka?”

Aleya bahkan lupa jika ia juga membenci Yavid. Balas dendam menjadi sebuah kabar gembira baginya.

“Menikah denganku,” ujar Yavid tanpa ragu.

Ucapan Yavid membuat Aleya terkejut.

“Menikah dengan kamu? Gila! Aku terperangkap lagi di keluarga Leopard, lalu kamu akan menyiksaku seperti yang dilakukan oleh Jarvis kepadaku selama ini, hah?” sentak Aleya.

Aleya tidak akan melupakan sikap kasar Jarvis kepadanya selama ini.

“Jika kamu menikah denganku, aku akan memberikan sebagian saham perusahaan ke kamu. Kamu bisa mengakuisisi perusahaan ayahmu dan melempar ayahmu keluar dari perusahaan. Pikirkan baik-baik.” Ujar Yavid serius.

Yavid memberikan tawaran yang meyakinkan. Membuat Aleya terdiam dan memikirkannya.

“Baiklah, aku akan menikah denganmu. Demi membalaskan dendamku, aku akan melakukan apapun.” Aleya  mengepalkan kedua tangannya.

Walau dalam hatinya masih belum yakin untuk menerima bantuan Yavid, tapi hanya ini upaya yang bisa ia lakukan untuk bangkit.

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Pembalasan Manis Istri CEO   Perubahan Rencana

    “Aku harus sampaikan hal ini kepada Tuan.”Rita berniat untuk mengungkapkan kekhawatirannya mengenai Aleya. Jika Belina tahu Aleya sedang mengandung, hal yang paling ditakuti oleh Rita adalah rencana jahatnya yang tidak segan menyakiti siapa pun yang dibenci olehnya.“Mulai sekarang, kamu harus mengikuti semua saran dokter. Aku tidak ingin terjadi apa-apa ke kamu dan bayi kita.”Yavid enggan melepaskan pelukannya, ia sangat bahagia akan mendapatkan anak dari Aleya. Namun, ada permasalahan di depan mata yang membuat Yavid menjadi khawatir.Pembalasan dendam yang belum selesai, rencana menghancurkan Belina dan keluarganya yang belum tuntas. Sekarang ia harus mengubah kembali rencana yang sudah tersusun rapi sebelumnya, rencana yang tidak akan membahayakan Aleya dan bayi di kandungannya.“Kamu harus istirahat, terutama di trisemester pertama. Apalagi kamu mengalami mual dan muntah seperti ini. Harus banyak istirahat.” Dokter Fahmi memberikan saran kepada Aleya.Aleya melepaskan pelukanny

  • Pembalasan Manis Istri CEO   Hamil

    “Kamu kenapa, Aleya? Ada apa dengan kamu? Kamu sebelumnya makan apa?”Pertanyaan demi pertanyaan terus terlontar dari Yavid yang panik melihat Aleya memuntahkan isi perutnya dan kemudian terlihat pucat serta lemas.Semua orang bingung harus berbuat apa. Sedangkan Aleya masih sibuk mengatur napasnya karena rasa mual berlebih sedang menyerang dirinya sekarang.“Tuan, saya rasa Nyonya ...” Gavin berusaha menenangkan Yavid, tapi belum sempat menyelesaikan kalimatnya, Yavid segera menyambarnya dengan sentakan.“Cepat panggilkan dokter ke sini, kalau perlu jemput dia, sekarang!” sentaknya kepada Gavin.Semua orang ikut panik dengan keadaan Aleya yang ternyata bukan hanya pusing biasa.Namun, belum juga Gavin melangkah keluar dari kamar, Dokter Fahmi berlari memasuki kamar Aleya yang memang terbuka lebar dan di kelilingi oleh para pelayan yang penasaran dengan keadaan majikan mereka.“Aku datang, aku datang,” ujar Dokter Fahmi sambil terengah-engah.“Dari masa saja kamu?” Yavid menyambutnya

  • Pembalasan Manis Istri CEO   Ada apa dengan Aleya?

    “Sampaikan semua pembicaraan mereka kepada Tuanmu!”Aleya memberikan perintah sebelum memasuki mobilnya. Namun, ketika akan melangkah masuk, tiba-tiba pandangan Aleya kabur dan membuat tubuhnya oleng. Untung saja Gavin sigap menopang tubuh Aleya yang hampir terjatuh.Perlahan Gavin membantu Aleya duduk di dalam mobil.“Nyonya, Anda baik-baik saja?” tanya Gavin yang mengkhawatirkan kondisi kesehatan Aleya.“Entahlah, tiba-tiba saja aku merasa pusing dan pandanganku kabur. Tubuhku lemas,” jawabnya pelan sambil memijat pelan dahinya sendiri.Asep sang sopir segera memberikan air minum selalu tersedia di kabin mobil kepada Aleya.“Apakah sebaiknya Nyonya ke rumah sakit untuk periksa? Aku akan hubungi Tuan ...” namun belum sempat Gavin menyelesaikan kalimatnya, Aleya segera menolak.“Tidak usah hubungi Yavid. Aku rasa hanya perlu istirahat saja, kondisiku mungkin belum pulih. Tolong tutup pintunya,” ujar Aleya tanpa membuka kedua matanya yang sedari tadi ia pejamkan sambil terus memijat pe

  • Pembalasan Manis Istri CEO   Sakit Jiwa

    “Mama sudah dibutakan oleh kekuasaan dan harta, bahkan tidak peduli kalau itu akan menyakiti aku, anak kandungmu sendiri.”Jarvis meluapkan kekesalannya kepada Belina, tapi wanita licik itu bergeming. Ia malah menunjukkan senyuman liciknya tanpa menghiraukan keluhan anak tunggalnya tersebut.“Sebentar lagi, aku akan membuat kamu jatuh, Aleya. aku akan merebut semuanya dari kamu. Kekuasaan, keluarga, kekayaanmu, semuanya akan aku rebut!”Belina mengatakan hal tersebut sambil memejamkan kedua matanya, membayangkan hal tersebut benar-benar akan terjadi. Jarvis hanya menggelengkan kepala melihat tingkah ibu kandungnya.Aleya menghela napas panjang mendengar ucapan Belina yang sarat akan kebencian kepadanya. Namun, ia tidak boleh terpancing emosinya. Ia harus mendengarkan sampai selesai percakapan mereka.“Mama sudah gila, aku tidak akan ikut rencanamu lagi.”Jarvis hendak meninggalkan Belina sendirian, tapi dengan kasar Belina menarik tangan Jarvis.“Ma! Sakit!” pekik Jarvis yang melepask

  • Pembalasan Manis Istri CEO   Obsesi Belina

    “Aku akan pulang, Rita pasti sedang menunggu penjelasan dari kita mengenai rencana yang tidak ia ketahui.”Aleya beranjak dari pangkuan Yavid. Meskipun lelaki karismatik itu enggan melepaskan tubuh istrinya dari pangkuannya, tapi ia tidak sanggup menolak keinginan wanita cantik tersebut.“Hmm, baiklah. Rita sepertinya memang butuh penjelasan darimu, aku akan memanggil Gavin untuk mengantarmu melalui jalan rahasia.Yavid kemudian menghubungi Gavin untuk segera masuk ke ruangannya. Tidak berselang lama, Gavin masuk dan menghadap Tuannya.“Ada apa, Tuan?” tanya Gavin.“Antar Aleya hingga ke mobilnya melalui jalan rahasia!”“Baik, Tuan,” jawab Gavin sigap.“Silakan, Nyonya,” Gavin membukakan pintu rahasia untuk Aleya.“Aku pergi dulu sayang,” ujar Aleya setelah mendaratkan kecupan di bibir Yavid.Aleya dan Gavin kemudian menelusuri jalan rahasia menuju mobil Aleya. Namun, ketika keluar dari jalan rahasia menuju lobby, Aleya mendengar suara tawa yang tidak asing ditelinganya.Suara tawa se

  • Pembalasan Manis Istri CEO   Permohonan Jarvis

    “Kakak, aku sudah banyak berubah. Bahkan aku selalu memantau Jarvis dalam berbisnis, bahkan Verrel selalu mengajarinya cara memimpin perusahaan.”Belina menyenggol lengan Jarvis untuk segera membela diri, suaranya begitu lembut layaknya seorang ibu yang perhatian. Menyadari kode yang diberikan oleh Belina, Jarvis segera membela diri di hadapan Yavid.“I-iya, Paman. Aku juga sudah banyak mempelajari mengenai bisnis. Aku mohon agar Paman mempercayaiku untuk memimpin perusahaan Prediksi.”Jarvis tidak kalah menjilat seperti ibunya, wajahnya memelas agar Yavid mau mengabulkan keinginannya.Belina lalu maju selangkah lagi, “Kamu memberikan kepercayaan kepada wanita jalang itu, lalu kenapa kamu tidak mempercayai keponakanmu sendiri?”Yavid mengerutkan dahinya lalu menatap tajam ke arah Belina, “Siapa yang kamu maksud wanita jalang?”“Aleya. kamu membuat perusahaannya bergabung dengan perusahaan kita, dia tidak kompeten!” ujar Belina dengan suara lantang.“Tidak kompeten? Lalu penjualan alat

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status