Share

Perubahan Rencana

Penulis: Ina Patilele
last update Terakhir Diperbarui: 2024-12-19 13:39:42

“Ibu?”

Kedua mata Aleya terbelalak melihat sosok wanita berambut panjang memakai baju putih sedang berdiri di hadapannya.

“Ibu, aku rindu ibu,” Aleya merentangkan kedua tangannya bermaksud ingin memeluk ibunya.

Wanita itu hanya tersenyum tapi tidak menghampirinya. Aleya juga tidak bisa mendekat. Aleya mengernyitkan dahinya.

“Kenapa ibu? Aku datang untuk bersama ibu.”

Wanita itu malah tersenyum dan mundur perlahan menjauh dari Aleya.

“Ibu. Kenapa menjauh, bu,” pekik Aleya sambil berusaha mengejar ibunya, tapi kedua kakinya malah terasa berat.

Wanita itu semakin menjauh, membuat Aleya menangis sedih.

“Kamu harus seperti jarum, kecil tapi ketika menusuk akan sangat menyakitkan. Bangkitlah, nak. Kamu berhak bahagia.”

Aleya tertegun mendengarkan ucapan ibunya. Perlahan sosok ibunya menghilang di antara cahaya putih yang tiba-tiba muncul.

“Ucapan itu sama seperti ucapan ...” Aleya mengernyitkan dahinya ketika melihat sosok lelaki yang menghampirinya, “Yavid?”

Aleya membuka kedua matanya perlahan. Lalu melihat ke sekitar. Sebuah kamar yang ia duga adalah rumah sakit. Aleya masih selamat.

“Kenapa aku di sini?” tubuh Aleya masih lemas.

Untuk bangun saja Aleya tidak ada tenaga, ia hanya bisa menoleh ke arah pintu yang terbuka. Ia melihat Yavid sedang berdiri bersama seorang pelayan perempuan.

“Kenapa lama sekali?”

Pertanyaan yang sudah puluhan kali terucap dari mulut Yavid sambil berjalan bolak balik di depan pintu ruang perawatan di rumah sakit Permata. Rasa cemas tidak bisa disembunyikan dari wajah Yavid setelah menunggu Aleya sadar selama satu jam.

“Maaf, Tuan. Ini obat yang mungkin di minum oleh Nyonya Aleya.”

Yavid mengambil botol obat dari Rita.

“Sepertinya Nyonya Aleya mencoba mengakhiri hidupnya dengan minum beberapa butir obat ini, Tuan,” lanjut Rita.

Yavid membaca tulisan di kemasan botol kecil tersebut.

“Obat depresi.”

Yavid menghela napasnya pelan. Lalu menatap ke pintu ruang perawatan.

“Aleya, kamu terlalu jauh gegabah.”

Wajah yang selalu menunjukkan ketegasan, kini berubah menunjukkan kesedihan untuk wanita malang yang kini sedang berjuang untuk hidup. Semua percakapan antara Yavid dan Rita terdengar oleh Aleya.

“Aku akan melihat Aleya. Kamu tunggu di sini.”

“Baik, Tuan.” Rita

Mendengar jika Yavid akan masuk, Aleya kembali memejamkan kedua matanya, seolah-olah ia belum sadar.

“Tuan Yavid.”

Suara Dokter Firman membuat Yavid mengurungkan niatnya yang akan menyentuh wajah Aleya dan segera menghadap ke dokter tersebut.

“Aleya sudah melewati masa kritisnya, tapi sekarang Aleya masih belum sadar. Sebaiknya kamu kabari Jarvis, karena Aleya perlu dirawat beberapa hari hingga pulih dan efek obatnya hilang.”

Dokter Firman menjelaskan kondisi Aleya.

“Jarvis sudah menceraikan Aleya. Sekarang dia tanggung jawabku, jadi jangan beritahu kondisi atau keberadaan Aleya di sini. Kamu tahu kan konsekuensinya jika tidak mengikuti perintahku?”

Tatapan Yavid membuat Dokter Firman takut. Walaupun mereka bersahabat, tapi jika Yavid sudah memberikan perintah, Dokter Firman tidak berani membantah. Aleya yang mendengar ucapan Yavid akhirnya ia yakin jika Yavid memang ingin membantunya.

“Mungkin ini maksud ibu, aku harus bangkit dan menjadi jarum di kehidupan Jarvis dan keluargaku. Aku harus mengikuti rencana Yavid,” ujar Aleya dalam hatinya.

Aleya masih berpura-pura belum sadar.

“Rupanya kamu benar-benar menjalankan rencana lama itu,” Dokter Firman tersenyum, “tenang saja, aku pasti mendukungmu. Aku akan menjaga rahasia ini. Sekarang Aleya sudah berada ditangan yang benar, semoga kamu bisa meyakinkan dia,” lanjutnya.

Dokter Firman menepuk bahu Yavid.

“Yavid, penantianmu hampir membuahkan hasil.” Ujar Dokter Firman sambil tersenyum.

Yavid hanya mengangguk pelan.

“Baiklah, aku akan mengunjungi pasien lain.”

Dokter Firman berjalan meninggalkan Yavid.

Yavid berdiri di samping tempat tidur Aleya. Wanita berparas cantik itu tampak sedang tertidur pulas, tidak menunjukkan jika ia baru saja diantara hidup dan mati.

“Istirahatlah, Aleya. Aku tahu kamu lelah menjalani kehidupanmu dahulu. Lalu kamu harus bangkit bersamaku membalaskan semua perilaku buruk para manusia serakah itu.”

Yavid memberanikan diri membelai wajah Aleya yang tirus.

“Rita, kamu jaga dia baik-baik. Aku akan bicara dengan Gavin.”

Tatapan mata Yavid masih tertuju kepada Aleya.

“Baik, Tuan.”

Kemudian Yavid meninggalkan Aleya dan Rita.

“Tuan, bagaimana keadaan Nyonya? Saya segera ke sini setelah di kabari oleh Rita.” tanya Gavin yang sudah menunggu di luar kamar.

Gavin merupakan asisten Yavid yang setia dan sudah bekerja dengannya selama sepuluh tahun.

“Dia akan baik-baik saja. Kamu pastikan keberadaan dan kondisi Aleya tidak diketahui oleh keluargaku dan keluarga Alvaro.” Ujar Yavid dengan wajah serius.

Rumah sakit Permata merupakan salah satu rumah sakit milik keluarga Leopard.

“Baik, Tuan.”

Percakapan Yavid dan Gavin juga terdengar jelas oleh Aleya. Namun, ia masih berpura-pura pingsan.

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terbaru

  • Pembalasan Manis Istri CEO   Harapan Palsu

    “Aku harus pergi dulu. Ada beberapa masalah yang harus aku selesaikan.”James pergi meninggalkan ruang makan begitu saja, sementara Yavid dan Aleya hanya menggelengkan kepalanya. Mereka sudah memaklumi sikap James yang acuh dan santai.“James pasti tidak akan mengkhianati kita, dia akan baik jika kita juga baik kepadanya. Jadi, jangan berburuk sangka lagi ke James ya!” ujar Yavid kepada Aleya dengan suara yang lembut.“James memang orang yang baik,” ujar Wanda mengiyakan ucapan Yavid.Keduanya menoleh ke Wanda, “Kamu pasti merasa lega setelah di tolong oleh James?” tanya Aleya yang penasaran dengan pertolongan yang diterima oleh Wanda.Wanda tersenyum, “Benar, Nyonya. Ketika saya tersadar, saya sudah ada di kamar yang mewah dan di sana ada pelayan yang mengganti pakaian saya. Luka-luka saya juga sudah diobati. Saat itu saya bingung dengan situasinya. Namun, setelah pelayan menghubungi James, ia segera menemui saya.”Wanda duduk di kursi, “James bilang, jika saya selamat maka Nyonya Al

  • Pembalasan Manis Istri CEO   Pembalasan Kembali

    “Bahkan mengenai perselingkuhan Jarvis dan Mila saja aku tahu, dan yang lebih jauh lagi aku tahu.”James menjelaskan bahwa dia tidak main-main membantu Aleya, sampai dia mengetahui orang-orang yang telah menyakiti wanita yang dicintainya tersebut.Lagi-lagi Yavid merasa kalah dari James, lelaki yang benar-benar mencintai Aleya jauh lebih banyak mengetahui informasi mengenai keluarganya dibandingkan dirinya yang menyandang status sebagai suami sahnya.“Tahu apa lagi?” tanya Aleya penasaran, ia menatap James dengan serius.Tatapan Aleya tidak disia-siakan oleh James, ia menatap kembali wanita yang dicintainya tersebut.Hal tersebut membuat Yavid cemburu, maka sebelum James sempat menjawab pertanyaan Aleya, Yavid segera memotong pembicaraan antara mereka.“Aleya, bisa kita bicara sebentar?” pertanyaan Yavid membuat Aleya menoleh kepadanya.“Ah, sial!” ujar James pelan, ia baru saja menikmati tatapan Aleya tapi Yavid telah mengusik kenikmatan yang sudah lama ia dambakan.Aleya menghampiri

  • Pembalasan Manis Istri CEO   Wanda Datang Kembali

    “Lelaki, brengsek! Aku akan menghabisimu!”Aleya berlari ke arah James hendak memukulnya, tapi tubuhnya kembali di hadang oleh Yavid.“Aleya, jangan gegabah! Jangan kotori tanganmu!” ujar Yavid tegas.Aleya tetap berontak ketika Yavid menahan tubuhnya, ia histeris ingin memukul James yang sudah membuatnya marah sejak tadi.“Haduh, kalian ini kenapa menyewa detektif murahan? Lambat sekali menyelidiki kasus ini, jika Felix dan Dilan itu jenius, maka mereka akan mengetahui tujuanku yang sebenarnya,” tukas James.“Apa maksudmu?” tanya Yavid.“Ternyata kamu juga bodoh,” ejek James kepada Yavid.James menertawakan sahabatnya yang sudah dikuasai rasa marah kepadanya. Akibat kesalahpahaman di antara mereka.“Tanyakan saja kepada Wanda secara langsung,” lanjut James.Mendengar ucapan James membuat Aleya kembali teriak histeris.“Kurang ajar! Kenapa kamu bicara seolah-olah Wanda masih hidup.” Aleya terus berteriak melampiaskan kemarahannya.“Nyonya Aleya, aku memang masih hidup,” ujar seseorang

  • Pembalasan Manis Istri CEO   Tidak Tahu Diri

    “Berani betul James datang ke sini, akan aku habisi dia kalau terbukti menyembunyikan Wanda.”Aleya mengepalkan kedua tangannya, tatapannya tajam menunggu seseorang memasuki ruang tamu.“Aleya, kamu harus tetap tenang, jangan gegabah!” Yavid menasihati istrinya sambil berbisik.Tapi Aleya bergeming, rasa benci kepada James sudah mengalir di pikirannya.Tiba-tiba smart phone Yavid berdering dan terlihat nama Felix yang menghubunginya. Yavid segera menerima panggilan telepon tersebut dan menggunakan pengeras suara.“Tuan. Ternyata Dokter dan perawat yang datang bukan dari pihak kepolisian. Mereka orang lain yang menyamar sebagai dokter dan perawat. Ada sipir penjara lain yang telah dibayar,” ujar Felix membeberkan fakta yang ia dapatkan.Aleya dan Yavid terkejut mendengar penjelasan Felix.“Artinya, bukan Belina yang membayar orang-orang itu?” tanya Aleya dengan nada marah.“Bukan, Nyonya. Tapi orang lain yang ada di balik semua ini. Dilan sudah mendapatkan keterangan dari sipir penjar

  • Pembalasan Manis Istri CEO   Barang Bukti

    “Aku yakin bukan Belina yang melakukan semua ini. Sepertinya ada orang lain yang ikut mempermainkan kita.”Yavid mengepalkan kedua tangannya menandakan jika ia sedang marah terhadap orang yang sudah mempermainkan mereka atas kematian Wanda.“Gavin, hubungi lagi Felix!” Yavid menunjuk asistennya.“Baik, Tuan,” jawab Gavin yang segera menghubungi Felix.“Silakan, Tuan. Ini sudah terhubung dengan Felix,” ujar Gavin sambil menyodorkan smart phonenya kepada Yavid.Yavid segera mengambil smart phone dari Gavin, “Felix, kamu melihat ada orang lain yang mengangkut jasad Wanda?”“Hanya dokter, perawat dan beberapa polisi yang mengangkut jasad Wanda ke dalam mobil ambulan.”Jawaban Felix membuat Yavid tertegun, “Kapan dokter dan perawat itu datang?”“Setelah Wanda dikabarkan kejang-kejang, dokter dan perawat itu datang. Lalu ada pengumuman bahwa Wanda meninggal dunia, kemudian mereka keluar membawa jasad Wanda,” jawab Felix.“Tapi ada yang janggal, Tuan,” lanjut Felix lagi.Yavid mengerutkan da

  • Pembalasan Manis Istri CEO   Misteri Hilangnya Wanda

    “Sebentar lagi kita akan mengakhiri pembalasan yang menyakitkan ini, terlalu banyak orang yang terlibat, terlalu banyak orang yang berkorban.”Yavid menatap ke arah luar jendela mobilnya ketika mobil yang ia tumpangi melaju keluar dari halaman rumah orang tuanya.“Aku setuju, kematian Wanda tidak boleh sia-sia,” Aleya menghela napas panjang, “cepatlah pulang, banyak yang ingin aku bicarakan,” lanjutnya sebelum menutup sambungan teleponnya.Yavid kembali pulang ke rumahnya dan menemui Aleya yang sedang duduk di ruang kerjanya. Tatapannya kosong memandangi meja yang ada di hadapannya, pikirannya masih berkutat kepada Wanda. Sementara itu Rita duduk di belakang sofa sambil terus memperhatikan majikannya yang sedang dirundung kesedihan.Aleya meremas kedua tangannya, terlihat jika hatinya sedang mengalami kecemasan dan kesedihan secara bersamaan.Yavid duduk di samping Aleya dan memegang kedua tangan istrinya tersebut dengan lembut. Ia memijat pelan kedua tangan Aleya hingga kehangatan me

  • Pembalasan Manis Istri CEO   Rencana Yang Gagal

    “Kalau tidak ada yang kamu inginkan dariku, tidak mungkin aku diundang untuk makan bersama.”Ucapan tajam Yavid membuat Verrel menelan salivanya, seketika ia terdiam. Sedangkan Jarvis berusaha tetap tenang, walaupun terlihat cemas dari wajahnya. Aleya dapat mendengar percakapan dengan jelas dari smart phone Yavid yang sengaja melakukan panggilan ke Smart phone Aleya, agar istrinya tersebut dapat mendengar atau bahkan merekam percakapan mereka.Belina tersenyum kecil, “Kakak memang paling tahu isi pikiran aku,” ujar Belina.Hanya Belina yang terlihat tenang menghadapi Yavid yang dikenal tegas.“Apa yang kamu inginkan?” tanpa basa-basi Yavid melemparkan pertanyaan kepada Belina.Verrel dan Jarvis diam-diam saling menatap, ada yang ingin mereka ucapkan tapi terlalu takut untuk diungkapkan kepada Yavid. Belina melihat ke arah suami dan anaknya yang tidak berani bicara, ia menghela napas pendek. Belina sudah mengira jika kedua lelaki yang seharusnya lebih lantang bicara di hadapan Yavid,

  • Pembalasan Manis Istri CEO   Faktanya

    “Semua ini pasti karena Belina telah menjalankan rencananya.”Aleya marah dan menuduh Belina yang menyebabkan Wanda meninggal. Kemudian ia melepaskan pelukan Yavid dan menyalahkannya karena tidak bergerak cepat untuk menyelamatkan Wanda.“Kenapa kamu sangat lambat untuk menyelamatkan Wanda? kenapa kamu hanya diam saja?” teriak Aleya melampiaskan rasa marah dan sedih di saat bersamaan.Yavid mematung mendengar ucapan Aleya. Menurutnya ucapan Aleya ada benarnya, andai saja dia langsung mengirimkan pengacara hebat untuk membebaskannya dari penjara, mungkin kali ini Wanda akan selamat.Melihat Tuannya sedih, Gavin segera menenangkan Aleya.“Nyonya, tenanglah. Tuan sudah berusaha semaksimal mungkin untuk menyelamatkan Wanda. Detektif bayaran sedang menyelidiki sipir dan narapidana yang disuap oleh Belina.”Gavin membela Tuannya, dan ternyata berhasil membuat Aleya tersadar jika Yavid juga telah berkorban banyak untuk mengeluarkan Wanda dari penjara.Aleya akhirnya terkulai lemas dan duduk

  • Pembalasan Manis Istri CEO   Mencari Bantuan

    “Jangan bergurau mengenai Wanda. Aku dan Nyonya mendengar rencana jahat Belina yang akan menghabisi Wanda.”Rita menatap Gavin dengan tatapan tajam, kali ini ia tidak suka jika Gavin masih mempermainkan informasi mengenai Wanda.Gavin mengerutkan dahinya, ia masih belum bisa mencerna informasi yang Rita berikan. Kemudian ia menarik lengan Rita agar menjauh dari Aleya.“Apa maksud kamu?” tanya Gavin setelah dirasa aman tidak terdengar oleh Aleya.Rita berniat menceritakan mengenai pertemuan antara James dan Belina di sebuah restoran. Namun, Yavid datang dengan langkah yang terburu-buru menghampiri Aleya di ruang keluarga.Aleya melihat suaminya datang dan segera beranjak menyambut kedatangannya dengan wajah yang cemas. Yavid menyadari wajah Aleya yang sedih segera memeluknya.“Tenanglah, sayang. Wanda baik-baik saja, luka-lukanya akan segera sembuh setelah diobati oleh dokter,” ujar Yavid sambil memeluk istrinya tersebut.Mendengar ucapan Yavid malah membuat Aleya terkejut dan segera m

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status