“Aleya, kamu tidak ingin temui Wanda?”James bertanya dengan lembut kepada Aleya yang mematung sambil terus menatap kepadanya.“Kamu kenapa? sakit?” James mulai khawatir dengan sikap Aleya.“Ah, ti-tidak apa-apa. Ayo, kita temui Wanda.” Aleya yang terlihat salah tingkah buru-buru masuk ke ruang perawatan tempat Wanda berada.James mengerutkan dahinya mencoba memahami sikap dari wanita yang telah meruntuhkan hatinya dengan kisah kelamnya. Akhirnya ia mengikuti langkah Aleya.Wanda terlihat lemah, wajahnya yang biasanya terlihat galak kini berganti wajah memelas menahan rasa sakit yang dialaminya. Perlahan Wanda membuka matanya, sedari tadi ia mencari sosok Aleya.“Syukurlah,” bisiknya dalam hati Wanda setelah melihat Aleya datang menghampirinya.“Setidaknya dia baik-baik saja,” ujarnya lagi kali ini terdengar pelan, kemudian ia menghela napas lega.“Bu Wanda, apa yang Ibu katakan?” Rita mencoba mendengarkan dengan seksama ucapan Wanda yang terdengar pelan.Wanda segera menggelengkan ke
“Wanda ingin menyelamatkanku?”Aleya masih belum mengerti maksud ucapan James. Semua kejadian yang dialaminya membuatnya semakin bingung.“Maksud, Tuan. Wanda sengaja bilang tidak kenal kepada kami agar kami tidak dilibatkan dengan kasusnya terdahulu?” Rita mulai memahami maksud ucapan James.“Benar. Aku kagum dengan keberanian Wanda. Siapa dia? Apakah dia salah satu penjagamu?” James penasaran dengan orang-orang di sekeliling Aleya yang setia dan rela mengorbankan dirinya demi keselamatan Aleya.“Dia ...” belum sempat Aleya menjelaskan siapa Wanda, mereka kedatangan orang yang telah membuatnya trauma.“Rupanya kamu ada di sini? Suatu kebetulan, aku ke sini untuk membawa buronan ke penjara,” ujar Belina sambil berjalan mendekat ke Aleya.Dengan sigap James berdiri di depan Aleya, melindungi wanita yang terlihat ketakutan tersebut.“Apa? Wanda akan di penjara?” tanya Aleya dalam hatinya. Ia ketakutan Wanda yang belum pulih harus dijebloskan ke penjara.“Sepertinya lelaki ini salah satu
“Saya takut, Pak Polisi. Tolong saya.”Belina kembali menunjukkan bakat aktingnya di depan polisi. Lagi-lagi kedua polisi itu percaya dengan kesedihan palsu yang diperlihatkan Belina. Aleya dan James hanya tersenyum kecil melihat akting Belina yang meyakinkan banyak orang. “Anda tidak perlu takut, Nyonya. Kami akan pergi. Kami hanya mengantar wanita itu,” ujar Aleya kepada Belina.“Aleya, apakah kamu tidak punya hati?” sentak Rahman kepada Aleya yang terlihat tidak bersimpati kepada mantan mertuanya.Kemudian Aleya menatap kedua polisi yang ada di hadapannya, “Pak, sebaiknya jangan terjebak dengan semua kebohongannya. Dia lebih buruk dari penyihir,” ujar Aleya sebelum akhirnya beranjak pergi meninggalkan Belina dan semua kebohongannya.James dan Rita mengikuti Aleya di belakang. Semuanya menahan rasa marah kepada Belina, setelah pintu lift tertutup, ketiganya kompak menghela napas panjang sebagai tanda kelegaan. “Akhirnya aku bisa pergi dari dia, kalau ada di dekatnya terus
“Ini bukan keinginanku, jika boleh memilih aku tidak ingin melakukan ini.”Aleya membuang pandangannya ke jalanan, sekaligus membuang semua kekhawatiran dalam dirinya dalam menjalani rencananya.Mendengar ucapan majikannya akhirnya membuat Rita memaklumi tindakan Aleya yang seolah melawan perintah Yavid. Namun semua itu ia lakukan semata karena ingin memuluskan rencana pembalasan dendamnya.“Maafkan aku, Nyonya. Aku hanya khawatir dengan keadaan Nyonya yang mungkin akan kembali terancam jika tidak segera pulang.” Dibalik sikap Rita yang terkadang menyebalkan bagi Aleya karena sering melarang bahkan memarahinya, ada rasa peduli yang terasa tulus menjaga Aleya. Oleh karena itu Aleya terkadang menuruti perintah Rita yang merupakan penjaganya.“Aku mengerti dengan sikapmu. Justru aku mengharapkan orang yang melindungiku adalah Tuanmu, tapi aku rasa itu hanya menjadi anganku saja,” Aleya menghela napas panjang, “kini aku berharap rencanaku berjalan dengan lancar. Wajah cantiknya k
“Belina mendapatkan kekerasan secara verbal oleh ayahnya pada saat kecil hingga remaja.”James menceritakan informasi mengenai Belina. Langkah kaki Aleya seketika berhenti dan mendengarkan informasi tersebut. Kemudian ia membalikkan badannya dan menatap James, seolah memintanya untuk menceritakan lagi informasi mengenai Belina.“Cerita hidupnya tidak jauh berbeda dengan hidupmu,” lanjut James.Aleya mengerutkan dahinya, “Apa maksudmu?” “Ayahmu selalu berbuat kasar ke kamu kan? Ternyata dia punya wanita lain kan?” Semua pertanyaan James membuat Aleya terkejut.“Belina dan kamu mengalami hal yang sama, dikhianati dan mendapatkan kekerasan dari ayah kandung.” Lanjut James.“Kamu mengulik tentang aku juga?” tanya Aleya penasaran.James tersenyum, “Aku akan mencari tahu latar belakang orang-orang yang berani mengusikku. Belina dan kamu.”Aleya menelan salivanya, ia mengira jika James mengetahui semua tentang dirinya, termasuk pernikahannya dengan Yavid.“Maksudmu?” Aleya ingin me
“Tolong aku.” Aleya berdiri di hadapan James. Kemudian kedua tangannya meraih bahu lelaki di hadapannya, ia berjinjit agar bibirnya dengan leluasa mudah mengecup bibir James.Tanpa pikir panjang James melayani kecupan Aleya. Mereka saling berpagutan, air mata Aleya mengalir disela kecupan mereka. Namun, hal tersebut tidak membuat James terganggu. Hal yang sudah ia nantikan kini sedang ia nikmati, kecupan hangat dari wanita yang ia sukai.James memeluk Aleya dengan erat seolah tidak ingin melepaskan wanita yang sudah mencuri hatinya. Ia benar-benar menikmati kecupan tersebut.Yavid dan Kristy menyaksikan kemesraan Aleya dan James.“Ternyata itu lelaki yang beruntung mendapatkan Aleya,” ujar Kristy sambil tersenyum, ia semakin yakin jika Yavid dan Aleya tidak ada hubungan apa-apa.Sementara itu Yavid menatap kedua orang yang sedang bermesraan itu dengan tatapan tajam penuh kebencian. Bahkan kedua tangannya mengepal seolah amarahnya hampir tidak terbendung lagi.Aleya mengakhiri
“Aku akan mengantarmu pulang.”James berusaha mengetahui tempat tinggal Aleya, ia ingin lebih dekat mengenal wanita yang disukainya.“Tidak usah,” jawab Aleya singkat, lalu ia pergi menuju mobilnya.Sikap dingin Aleya membuat James penasaran. Ia menghadang langkah Aleya.“Tunggu. Kenapa kamu tiba-tiba bersikap dingin? Aku salah apa?” Aleya berusaha menahan air matanya, terlalu banyak rasa yang ia pendam dihatinya.“Aku hanya sedang lelah, aku ingin pulang,” jawabnya dengan suara bergetar.Mendengar jawaban Aleya membuat James berusaha memahami keadaan wanita di hadapannya. Kejadian hari ini memang menguras energi dan perasaannya. James memeluk tubuh Aleya dengan lembut, meredakan emosi keduanya.“Baiklah, kamu memang harus istirahat agar lebih tenang,” bisik James sambil memeluk Aleya.Aleya bergeming, kemudian James melepaskan pelukannya karena Aleya tidak memberikan respon.James menghela napas panjang berusaha menenangkan dirinya sendiri menghadapi sikap Aleya yang tid
“Tutup pintunya! Jangan ada yang boleh masuk!” Aleya menatap Rita dengan wajah serius, kemudian Rita mengangguk ragu. “Ta—tapi Nyonya ...”“Aku tidak akan melakukan tindakan bodoh. Aku hanya ingin sendiri,” ujar Aleya berjalan memasuki ruang lukis. Aleya langsung berjalan menuju ruang lukis setelah turun dari mobilnya. Sikap diamnya membuat semua orang bingung, termasuk Rita. Sebagai penjaga Aleya yang selalu bersamanya sepanjang hari, ia merasa khawatir ketika majikannya tersebut berubah menjadi pendiam. Walaupun Rita mencoba memaklumi sikap majikannya, tetap saja masa lalu Aleya yang pernah mengalami depresi membuatnya selalu khawatir dengan kondisi psikologis majikannya tersebut.Rita menutup pintu ruang Lukis dan memutuskan tetap berada di luar ruangan hingga ada perintah dari Aleya untuk membukanya.Sedangkan Aleya terlihat sibuk menyusun warna cat lukis itu ke palet. Kuas lukis juga sudah ada dalam genggamannya. Ia mulai menorehkan cat warna merah menjadi gradasi warn
“Semua ini pasti karena Belina telah menjalankan rencananya.”Aleya marah dan menuduh Belina yang menyebabkan Wanda meninggal. Kemudian ia melepaskan pelukan Yavid dan menyalahkannya karena tidak bergerak cepat untuk menyelamatkan Wanda.“Kenapa kamu sangat lambat untuk menyelamatkan Wanda? kenapa kamu hanya diam saja?” teriak Aleya melampiaskan rasa marah dan sedih di saat bersamaan.Yavid mematung mendengar ucapan Aleya. Menurutnya ucapan Aleya ada benarnya, andai saja dia langsung mengirimkan pengacara hebat untuk membebaskannya dari penjara, mungkin kali ini Wanda akan selamat.Melihat Tuannya sedih, Gavin segera menenangkan Aleya.“Nyonya, tenanglah. Tuan sudah berusaha semaksimal mungkin untuk menyelamatkan Wanda. Detektif bayaran sedang menyelidiki sipir dan narapidana yang disuap oleh Belina.”Gavin membela Tuannya, dan ternyata berhasil membuat Aleya tersadar jika Yavid juga telah berkorban banyak untuk mengeluarkan Wanda dari penjara.Aleya akhirnya terkulai lemas dan duduk
“Jangan bergurau mengenai Wanda. Aku dan Nyonya mendengar rencana jahat Belina yang akan menghabisi Wanda.”Rita menatap Gavin dengan tatapan tajam, kali ini ia tidak suka jika Gavin masih mempermainkan informasi mengenai Wanda.Gavin mengerutkan dahinya, ia masih belum bisa mencerna informasi yang Rita berikan. Kemudian ia menarik lengan Rita agar menjauh dari Aleya.“Apa maksud kamu?” tanya Gavin setelah dirasa aman tidak terdengar oleh Aleya.Rita berniat menceritakan mengenai pertemuan antara James dan Belina di sebuah restoran. Namun, Yavid datang dengan langkah yang terburu-buru menghampiri Aleya di ruang keluarga.Aleya melihat suaminya datang dan segera beranjak menyambut kedatangannya dengan wajah yang cemas. Yavid menyadari wajah Aleya yang sedih segera memeluknya.“Tenanglah, sayang. Wanda baik-baik saja, luka-lukanya akan segera sembuh setelah diobati oleh dokter,” ujar Yavid sambil memeluk istrinya tersebut.Mendengar ucapan Yavid malah membuat Aleya terkejut dan segera m
“Kita belum tahu rencana mereka selanjutnya, maka dari itu tetaplah tenang.”Rita kembali berbisik kepada Aleya sambil terus memperhatikan Belina dan James yang belum menyadari kehadiran mereka.Aleya mengangguk pelan, logikanya harus lebih tajam dibandingkan dengan emosinya. Menghadapi wanita licik seperti Belina harus menyingkirkan emosi dan mengedepankan logika berpikir agar bisa tepat melawan semua rencana jahatnya.“Kenapa kamu sekarang ingin melihat Aleya menderita? Bukankah beberapa bulan lalu kamu sangat membelanya?” tanya Belina kepada James.Pertanyaan yang membuat Aleya penasaran dengan jawaban lelaki yang pernah berjanji akan selalu melindunginya, tapi sekarang malah berbalik menyerangnya. Yang lebih menyakitkan, James malah bekerja sama dengan Belina, salah satu wanita yang paling ia benci.Aleya dan Rita mengira James pasti akan mengatakan rahasia yang selama ini Yavid tutupi dari keluarganya, yaitu pernikahan antara Yavid dan Aleya yang dilakukan secara diam-diam.James
“Kamu sekarang menjadi wanita hebat dan kuat. Aku semakin bangga kepadamu.”Yavid memuji istrinya tersebut, sontak saja hal tersebut membuat Aleya terperangah.“Kamu barusan memujiku?” tanyanya tidak percaya dengan apa yang dia dengar dari mulut suaminya tersebut, “Aah, terima kasih suamiku,” lanjut Aleya lalu memeluk suaminya.Yavid menjadi salah tingkah dengan tingkah Aleya yang memujinya juga dan bermanja kepadanya. Padahal sebelum hilang ingatan, Aleya selalu menjaga jarak dengan Yavid, sikapnya juga tertutup. Namun, setelah kecelakaan yang membuat keduanya harus terpisah dan sekarang bersatu kembali, keduanya mengubah kebiasaannya demi menyenangkan pasangannya.Kini Aleya terlihat senang dengan Yavid yang tidak segan memuji dirinya. Walau terlihat kikuk, Yavid sebenarnya sangat menyukai Aleya yang bermanja kepadanya.“Sudah! Jangan menggoda aku lagi,” ujar Yavid sambil menunduk malu.Aleya tersenyum geli melihat tingkah suaminya tersebut, “Iya, iya. Kita bicarakan lagi mengenai B
“Aku tidak akan berhenti hingga dia tidak bergabung lagi dengan perusahaan keluarga kita.”Belina bersikukuh dengan keinginannya, bahkan dia tidak peduli jika harus berhadapan dengan kakaknya sendiri.“Jika dia keluar, kamu bisa apa? apa keahlianmu dalam menjalankan perusahaan ini? Bahkan suami dan anakmu saja tidak becus mengurus perusahaan yang aku berikan untuk mereka. Bangkrutnya perusahaan mereka bukan karena orang lain, tapi karena kelalaian anak dan suamimu. Jadi, jangan menyalahkan orang lain atas kegagalan kalian,” tukas Yavid yang masih duduk di kursi kerjanya.Verrel tidak bisa membela dirinya sendiri, karena semua ucapan kakak iparnya tersebut adalah kenyataan.“Verrel, katakan sesuatu!” sentak Belina kepada suaminya tersebut.Namun, Verrel hanya diam sambil melengos salah tingkah.“Verrel!” teriak Belina yang gemas dengan sikap suaminya tersebut yang diam dan tidak membelanya.“Apakah ini ada hubungannya dengan masa lalu kita? Apakah karena datangnya Kristy membuat mengun
“Kamu sangat perhatian, tidak heran dia pernah memilih kamu.”Ucapan Aleya membuat Kristy mengerutkan dahinya. Secara tidak sengaja Aleya mengucapkan kalimat yang mengarah kepada hubungannya Kristy dengan Yavid di masa lalu.“Dia? Siapa dia? Apa yang kamu bicarakan?” tanya Kristy bingung.Aleya terkejut dengan ucapannya sendiri, sekarang ia bingung menjelaskan maksud ucapannya. Melihat majikannya kebingungan, Rita segera mengalihkan percakapan.“Nyonya. Sebentar lagi saatnya Anda minum obat yang dokter berikan tadi. Sebaiknya Nyonya makan dahulu sebelum minum obat,” ujar Rita yang tiba-tiba berdiri di antara Kristy dan Aleya.“Oh, i- iya benar. Aku harus minum obat dulu,” ujar Aleya yang terkejut dengan sikap cepat tangga Rita.Kristy juga terkejut dengan kehadiran Rita yang tiba-tiba ada di sampingnya, “I-iya ya. Harus minum obat sekarang?”Rita mengangguk dengan cepat dan membuat Kristy lupa dengan pertanyaannya kepada Aleya.“Sebaiknya kamu segera pergi ke restoran terdekat dan ma
“Pintu keluar ada di sana. Silakan pergi dari sini sebelum aku memanggil keamanan untuk menyeret kalian berdua.”Aleya menunjuk ke arah pintu keluar sambil tersenyum tipis. Sedangkan wajah Mila dan Angelina terlihat marah. Mereka tidak terima diperlakukan kasar oleh Aleya.“Aktingmu kurang meyakinkan, lain kali berusaha lebih keras ya,” ujarnya sambil tersenyum.Hal tersebut membuat Angelina menggila.“Aarrghh! Dasar anak kurang ajar!” teriak Angelina sambil melemparkan apa saja ke arah Aleya.Tentu saja Rita dengan sigap menghalangi dan mendorong tubuh Angelina berkali-kali agar tetap menjauh dari Aleya.Dengan santai Aleya menghubungi keamanan dari telepon kantor.“Pak bawa empat anak buahmu ke ruangan saya, sekarang!” perintah Aleya sambil menyaksikan Angelina mengamuk.Ada kepuasan tersendiri melihat Angelina marah dan menunjukkan sifat aslinya yang menyeramkan.Tidak lama kemudian empat orang keamanan masuk ke ruangan Aleya.“Ada apa Nyonya?” tanya Parman ketika memasuki ruang ke
“Aku tidak akan memaafkan orang yang telah menghina ibuku.”Mila semakin emosi kepada Aleya yang mempermainkan ibunya, apalagi kakak tirinya itu sengaja melemparkan uang ke arah mereka.“Kini kamu tahu apa yang aku rasakan sepuluh tahun lalu. Kini kamu juga mengerti kenapa aku enggan memaafkan kalian. Kamu membela ibumu dan aku membela ibuku.” Aleya menatap tajam kepada Mila.Pikirannya seolah kembali ke masa lalu, saat itu mendiang ibunya selalu dibandingkan dengan wanita idaman lain ayahnya, yaitu Angelina.“Ibuku sudah mengetahui perselingkuhan antara ayahku dengan ibumu. Bukannya menyesal, tapi ibumu malah ingin menyingkirkan ibuku agar menjadi istri sah dan mendapatkan harta keluargaku.” Suara Aleya bergetar ketika mengungkit kembali luka yang telah lama bersarang dihatinya.Mendengar ucapan Aleya membuat Kristy tertegun, begitu juga dengan Angelina yang sedang memungut uang yang berserakan di lantai. Seketika ia mematung setelah mendengar ucapan anak tirinya tersebut.Angelina p
“Sebenarnya kami sangat menyayangimu, Aleya. Hanya saja, kami terpaksa harus berpura-pura membencimu.”Angelina mencoba meluluhkan hati anak tirinya tersebut. Namun, Aleya tetap bergeming sambil menatap tajam ke Angelina.Senyum tipis terukir di bibir Aleya, “Sekarang predikat kalian bertambah, selain menjadi orang yang serakah, kalian juga orang-orang yang penuh drama. Kalian sungguh menganggap aku bodoh?”Angelina mendekati dan memegang ujung meja kerja Aleya, “Sungguh, aku memang menyayangimu,” ujarnya dengan wajah yang meyakinkan.“Rita! Bersihkan meja yang di pegang oleh wanita itu!” Aleya memberikan perintah kepada Rita.Awalnya Rita sempat bingung dengan perintah Aleya, tapi kemudian ia mengerti maksud majikannya tersebut. Ia segera membersihkan ujung meja yang sempat di pegang oleh Angelina dengan tisu.Melihat perlakuan Aleya kepada ibunya membuat Mila marah.“Kak Aleya. Sekarang kamu sombong sekali! Sampai hati kamu perlakukan ibuku seperti itu,” sentak Mila yang sedari tadi