"Siap Bos!" jawab Rizal dan Hendra bersamaan.Setelah itu, kedua pria berbadan kekar dengan jas hitam, kemeja putih, dan kacamata hitam tersebut bergegas melangkah dan berdiri di hadapan Ryan."Namaku Rizal, dan yang disebelahku ini adalah adik seperguruanku, Hendra. Kami berdua adalah Praktisi Seni Bela Diri Pencak Silat yang telah lama mengikuti Bos Arnold. Sebelum bertarung, bolehkah aku bertanya, siapa nama Praktisi Bela Diri di depanku ini?"Walau Rizal adalah bodyguard dari seorang Bos Geng, tapi dia sangat mendedikasikan dirinya untuk Bela Diri. Bahkan sampai sekarang, setiap pagi dia tidak pernah lupa untuk berlatih. Jika bukan karena faktor ekonomi dan juga balas budi, mungkin dia tidak akan bekerja sebagai bodyguard.Rizal menganggap Ryan sebagai seorang Praktisi Bela Diri. Maka dari itu, dia memberikan salam hormat kepada Ryan sebagai sesama Praktisi Bela Diri. Perkatan penuh kesopanan ini membuat Ryan puas. Ia pun membalas perkataan Rizal dengan sopan. "Aku Ryan, dan aku
Arnold, yang menyaksikan pertarungan itu dengan mata kepalanya sendiri, sedikit bergidik begitu mendengar suara Ryan. Bagaimanapun juga, kekuatan yang diperlihatkan Ryan benar-benar luar biasa. Arnold sendiri tidak yakin dapat mengalahkan Ryan hanya dengan kekuatannya sebagai seorang Master.Tak lama kemudian, Ryan kembali berkata dengan suara yang berat, "Aku memberimu dua pilihan, mati di sini, atau bersumpah setia padaku."Aura penuh penindasan menyeruak bagai ombak besar menerjang, membuat tubuh Arnold terasa begitu berat hingga jatuh berlutut."Ugh!" Arnold mengerang kesakitan atas tekanan berat ini. "Cepat pilih! Aku memberimu waktu sepuluh detik …"Sebagai seorang Master, ia tidak ingin bekerja di bawah orang lain. Dengan harga diri dan keangkuhannya, hati Arnold terus menolak ide untuk tunduk pada sosok pria yang ada di depannya itu."Sepuluh …""Sembilan …"Suara hitungan mundur terdengar bagaikan petir di siang bolong, membuat jantung Arnold serasa ingin melompat."Delapan
"Arnold siap memenuhi semua perintah Bos Ryan!" tegas Arnold.Ryan tersenyum dan berkata, "Hal pertama yang aku ingin kamu lakukan sekarang adalah memberiku ponsel dan juga sejumlah besar uang.""Itu hal yang sangat mudah Bos, Arnold bisa segera melakukannya sekarang." Setelah berkata seperti itu, Arnold langsug meminta Rendi dan anak buahnya segera pergi ke Tunjungan Plaza untuk membeli ponsel baru. Arnold kemudian meraih dompet di kantong celananya, dan mengeluarkan sebuah kartu berwarna hitam. Tanpa ragu, Arnold membungkukkan tubuhnya 90 derajat sembari menyerahkan kartu hitam tersebut kepada Ryan."Bos, ini adalah Black Card dari Bank Asia. Untuk menghindari kecurigaan aparat hukum, kami membagi semua keuntungan bisnis Geng Viper ke dalam beberapa rekening Bank, dan ini salah satunya.""Di dalamnya, ada uang 20 miliar rupiah. Arnold mohon Bos bersedia menerimanya." jelas Arnold."Baik, aku terima kartu ini dengan senang hati, terima kasih." Ryan mengambil kartu di tangan Arnold.
Setelah berpikir beberapa saat, Ryan memutuskan untuk menyimpan masalah ini terlebih dahulu, dan berkonsentrasi pada masalah yang ia hadapi sekarang, yaitu secepatnya mencapai Foundation Establishment Awal dan memusnahkan racun dalam tubuh Alena. Untuk masalah lainnya, akan ia selesaikan secara bertahap."Kembali ke pembicaraan masalah Tanaman Magis. Apakah kamu sanggup untuk mencarinya?""Siap Bos, Arnold sanggup! Saya dan anak buah akan mencarinya langsung ke Gunung Kawi. Konon katanya, di sana ada beberapa Tanaman Magis yang masih belum terjamah manusia.""Baik, aku serahkan semuanya padamu. Jika kalian berhasil menemukannya, segera bawa padaku."Karena semuanya sudah jelas, Ryan segera pulang setelah menerima ponsel yang telah dibeli oleh Rendi.Awalnya, Arnold berniat untuk mengantar Ryan pulang. Namun Ryan menolaknya. Ia takut jika ibunya melihat Ryan pulang dengan Arnold, ibunya akan terkejut hingga sakit jantung.Maka dari itu, sebelum Ryan menjelaskan semua ini pada Ibu dan B
Untuk memperluas area pencarian, Arnold membagi anak buahnya menjadi beberapa tim. Namun, karena Rizal dan Hendra masih cedera pasca pertarungannya dengan Ryan, alhasil Arnold adalah satu-satunya Praktisi Bela Diri di sini.Tentu saja ini akan sangat menyulitkan untuk menugaskan orang biasa mencari Tanaman Magis. Karena hanya para Praktisi Bela Dirilah yang tahu tentang tanaman-tanaman tersebut.Untuk mengatasi masalah tersebut, Arnold berinisiatif membagikan katalog gambar tanaman agar memudahkan mereka mengidentifikasi Tanaman Magis. Dengan begitu, setidaknya mereka dapat membedakan antara Tanaman Magis dan tanaman biasa.Tidak lupa Arnold berpesan, bahwa jika mereka berhasil menemukan Tanaman Magis, mereka harus dengan hati-hati mencabutnya dari tanah. Bahkan kalau bisa, akar Tanaman Magis tersebut tidak boleh rusak sedikitpun, agar kualitas Tanaman Magis tersebut tetap terjaga.Setelah hampir setengah hari mereka mendaki dan berkeliling mencari Tanaman Magis, sepertinya dewi fortu
"Bagaimana mungkin?! Siapa yang menyerang kalian?!" tanya Arnold dengan wajah memerah."Tony dan anak buahnya Boss!"Arnold mengerutkan keningnya dan bertanya dengan suara berat, "Tony dari Geng Black Mamba?""Benar Bos!"Geng Black Mamba, seperti namanya, itu adalah sebuah Geng yang menguasai setengah kota Surabaya dan merupakan saingan Geng Viper. Sudah puluhan tahun kedua Geng tersebut saling berseteru. Di bawah kepemimpinan Tony, mereka selalu membuat berbagai masalah pada Geng Viper, dan begitu sebaliknya, Geng Viper juga sering membuat onar di wilayah milik Geng Black Mamba."Brengsek! Sialan kau Tony!" Arnold yang begitu marah, menggebrak meja dengan keras. "Cepat ceritakan bagaimana kronologinya!"Dengan nada yang terbata-bata, Teguh, anak buah Arnold mulai menceritakan kronologinya.Jadi, saat mobil yang teguh dan dua temannya kendarai itu melewati Jalan Tapak Siring, tiba-tiba saja tiga buah mobil Jeep berhenti menghadang laju mobil yang Teguh tumpangi.Karena kalah jumlah,
Keluarga Ilham hanyalah pemilik toko kelontong di pasar. Walau dagangan mereka laris, tapi keuntungan yang didapat dari setiap penjualan tidaklah besar. Namun itu sudah lebih dari cukup untuk keluarga mereka. Maka dari itu, mereka selalu bersikap sok kaya di depan orang-orang, padahal mereka berdua termasuk keluarga menengah.Tapi, dihadapan ponsel mahal seperti Samsung Galaxy Flip, harga diri mereka sedikit menciut. Bahkan ponsel mereka saja hanya seharga 2 jutaan saja. Perbandingan ini sungguh sangat kontras."Aku akan segera ke sana secepatnya." ucap Ryan sembari melipat ponselnya dengan ekspresi yang sangat serius."Nak, ada apa Nak? Kenapa kamu memasang wajah seperti itu?" tanya Nova sedikit khawatir."Tidak apa-apa kok Ma, cuma Ryan ada sedikit urusan yang harus Ryan selesaikan malam ini." Setelah berkata seperti itu, Ryan mengalihkan pandangannya kembali pada Ningsih dan Nia. "Jadi, berapa hutang yang harus kami bayar?"Mendengar ini, Nia mendengus, "Hump! Jangan sombong ment
"Hmm?"Di sebuah ruang privat yang dipenuhi dentuman musik R&B, seorang pria berambut keriting seperti brokoli, dengan tato bergambar ular di lengan kanan dan kirinya, duduk di sofa mewah sembari melihat ponsel di tangannya."Aku tak menyangka hari ini aku benar-benar beruntung." senyum pria berambut brokoli pada Arnold yang dalam kondisi terikat dan babak belur."Tony, kau pasti akan menyesal telah mencuri paket kami! Bos Ryan pasti akan membunuhmu!"Pria bernama Tony tersebut tertawa dengan keras bersama tiga eksekutif Geng Black Mamba.Salah satu eksekutif tersebut mendekati Arnold dan menamparnya dengan keras."Jangan mimpi! Tapi kami berterimakasih pada kalian. Berkat paket yang kalian bawa, Bos Tony telah berhasil mencapai Great Master dalam waktu singkat!""Itu benar, Bos Tony adalah yang terhebat!""Tidak ada yang bisa mengalahkan Bos Tony! Dengan musnahnya Geng Viper, kami akan menjadi satu-satunya penguasa kota ini!"Ketiga anggota eksekutif itu terus berbicara dan menyanjun