Beranda / Urban / Pembalasan Menantu Terkuat / Bab 70. Menagih Janji

Share

Bab 70. Menagih Janji

Penulis: Hare Ra
last update Terakhir Diperbarui: 2025-05-24 20:01:32

Ainel benar-benar menghilang setelah mengirimkan pesan tersebut. Foto Tama yang Bara kirimkan hingga saat ini masih centang satu abu-abu.

Bara tak habis pikir, bagaimana bisa seorang ibu benar-benar melupakan anaknya. Apakah Ainel juga menganggap Tama adalah anak pembawa sial karena menggagalkan pernikahannya dengan keturunan Sriwijaya.

"Huft," Bara menghempaskan bobot tubuhnya diatas sofa di depan televisi, memejamkan matanya untuk mengambil nafas yang memenuhi rongga dadanya.

Didalam rumah juga Tama dengan riangnya sedang bermain diatas baby walker bersama bik Sri. Sesekali mulutnya bergumam 'Papa' saat melihat Bara yang sedang duduk.

Segala kepenatan yang Bara rasakan hilang saat melihat senyum riangnya Tama. Walaupun bukan anak kandungnya, namun Bara sangat menyayangi Tama seperti anaknya sendiri.

"Makan malam sudah siap, pak," ujar bik Rasi seorang yang membantu pekerjaan dirumah Bara.

"Oh iya, makasih bik. Panggil pak Ujang
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • Pembalasan Menantu Terkuat   Bab 131. Yakin Dengan Pilihan

    "Silakan Salma duluan," Bara mempersilahkan Salma yang menjawab lebih dahulu."Hmmm," Abah berdehem untuk memutuskan siapa yang akan lebih dahulu berbicara."Salma ada apa, Nak?" tanya Abah yang secara tidak langsung mempersilahkan Salma untuk menjawab lebih dahulu."Salma meminta waktu sampai bulan depan, Bah. Karena Salma mau menyerahkan dulu toko kepada Fira yang akan urus setelah Salma menikah," ujar Salma."Ada lagi?" tanya Abah."Ada bah, Salma mau pernikahan yang sederhana bah. Tanpa resepsi yang mewah," ujar Salma yang mampu membuat bu Bira terkejut dengan kesederhanaan Salma."Nak Bara?" tanya Abah."Bara ingin pernikahan ini dilaksanakan secepatnya dalam dua minggu kedepan, besok akan mulai pengurusan surat menyurat. Untuk pengurusan serah terima toko nanti bisa saya temani jika setelah menikah ada yang belum selesai diserahkan," jawab Bara."Yang pertama kita akan melakukan akad nikah terlebih dahulu, dan resepsi akan diadakan dua bulan kemudian, untuk permintaan Salma rese

  • Pembalasan Menantu Terkuat   Bab 130. Lamaran Di Terima

    "Salma....," belum selesai ucapannya, tiba-tiba badan Salma melemah dan pandangan yang berkunang-kunang hingga semuanya menjadi gelap.Bara dan semua yang didalam ruangan menjadi panik melihat kondisi Salma yang lemah tak berdaya jatuh kedalam pelukan bu Aisah."Nak Fira, tolong ambilkan minyak kayu putih di dekat TV," ujar Umi sambil memijat kening anaknya."Salma mengalami trauma berat semenjak kecelakaan dua tahun lalu, dia akan selalu seperti ini saat sedang tegang," ujar Abah sambil terus menatap anak bungsunya tersebut.Fira, istrinya Hafiz, bergegas mengambil minyak yang diminta oleh Umi Melati. Dan setelah menemukannya segera diberikan kepada Umi."Maaf ya, Nak," ujar Umi membuka sedikit cadar Salma untuk mengoleskan minyak kayu putih pada hidung Salma.Pada saat itulah dada Bara berdesir saat tanpa sengaja melihat wajah Salma yang putih bersih dan sangat cantik, bekas luka yang abah maksud ada di bawah dagunya tak akan terlihat jika dia tidak mendongak.Umi Melati mengoleskan

  • Pembalasan Menantu Terkuat   Bab 129. Jawaban

    "Maaf nak Salma kelakuan Tama dan Rikel," ujar bu Aisah."Gapapa bu," jawab Salma."Tama Rikel sini sama nenek yok," panggil bu Aisah kepada kedua cucunya.Namun, disaat bersamaan seorang perempuan sepuh memandang wajah Aisah dan berucap."Aisah?" tanyanya sambil memandang lekat wajah bu Aisah seolah perlu keyakinan kalau itu benar Aisah yang dia kenal.Bu Aisah terperangah dan juga Bara, dan bu Bira menatap penuh tanda tanya kok bisa ada yang mengenali bu Aisah di rumahnya Salma."Umi Melati?" tanya bu Aisah sambil menyalami dan memeluk dengan erat wanita yang bernama Umi Melati tersebut yang tak lain adalah ibunda dari Salma."Ya Allah nak, kamu apa kabar?" tanya umi Melati."Baik, Umi," jawab Bu Aisah sopan."Jadi, ini siapanya kamu?" umi Melati menunjuk Bara karena yang dia tahu bu Aisah tidak memiliki anak."Ini anaknya Aisah, Mi," jawab bu Aisah sambil tersenyum."Anak?" tanya nya."Iya, Mi," jawab bu Aisah.Tampak Salma menjawil tangan ibunya dan mengangguk. Kemudian umi Melati

  • Pembalasan Menantu Terkuat   Bab 128. Saya Tunggu Di Rumah Abah

    "Assalamualaikum, saya Salma. Bisa abang datang kerumah abah?" tanya suara di seberang yang mampu membuat Bara terlonjak kaget.Degupan jantung Bara menjadi tak karuan, mungkin jika Salma ada di dekatnya sudah bisa dipastikan melihat tangan Bara yang bergetar hebat memegang ponsel saat mendengar suara merdu nan anggun di seberang sana."Sal-ma?" tanya Bara tak percaya."Iya, saya tunggu di rumah abah," jawab Salma kemudian mengucapkan salam dan mematikan sambungan telepon.Bara masih memandang tak percaya dengan apa yang barusan didengarnya, apa itu artinya Salma menerima lamarannya.Dengan segera Bara mencari kedua ibunya yang sedang asyik menonton acara televisi saat weekend seperti ini. Saat weekend semua orang ada dirumah, toko milik ibunya tetap buka dan hanya karyawan yang datang."Mama, ibu," panggil Bara bahagia."Ada apa, Nak?" tanya bu Aisah lembut."Salma," jawab Bara sambil tertawa dan duduk di sebelah mamanya.Ekspresi bu Bira langsung meredup saat mendengar nama Salma ya

  • Pembalasan Menantu Terkuat   Bab 127. Menunggu Jawaban

    Salma terdiam, sekelebat bayangan sang suami yang sudah lama pergi meninggalkannya menari di pelupuk mata, dan juga Salma merasa dia bukanlah orang yang tepat untuk mendampingi Bara, salah satu dari kedua wanita yang sangat berarti dalam hidup Bara sepertinya tidak menyukainya dan itu adalah ibu kandung Bara."Kamu tidak perlu menjawab sekarang kalau masih perlu berpikir dan meminta pendapat kedua orang tuamu, Nak," ujar bu Aisah sambil mengusap lembut pundak Salma yang tampak tidak nyaman dengan suasana saat ini."Kalau kamu sudah ada jawabannya bisa beritahu Hafiz waktunya, biar dia yang aturkan kita ketemu," ujar Bara."Saya....," ujar Salma kemudian menghela nafas berat."Saya, tidak bisa menerimanya," ujar Salma sambil mendongak.Semua orang yang ada di dalam ruangan terkejut dan semua memandang ke arah Salma, hanya Tama dan Rikel yang tidak mengerti arah pembicaraan orang-orang dewasa ini."Kamu tidak perlu buru-buru menjawabnya, Nak," ujar bu Aisah lembut."Saya tidak pantas un

  • Pembalasan Menantu Terkuat   Bab 126. Umi Salma

    Bu Bira tampak sangat kesal mendengar pilihan Bara untuk menikahi seorang janda yang belum jelas siapa orangnya dan seperti apa, apalagi yang menjadi dasar pertimbangan Bara dan bu Aisah dalam memilih seorang istri adalah yang bisa menerima dan menyayangi anak Bara padahal itu bukanlah anak kandung.Ekspektasi bu Bira untuk jodoh Bara adalah seorang artis atau minimal anak seorang pengusaha juga sama seperti Bara."Tapi kan dua-duanya bukan anak kandung.....," ucapan bu Bira terhenti karena langsung dipotong oleh Bara."Maaa," ucap Bara sambil menggeleng.Bu Bira terdiam, karena tahu bahwa Bara benar-benar tidak suka jika menganggap Tama dan Rikel bukan anak kandung. Bara menyayangi mereka seperti anak kandung sendiri."Mending kamu pikir-pikir lagi nak untuk menikahi wanita seperti itu, dia tidak akan mengerti dengan dunia bisnis, Nak," ujar bu Bira."Ma, Bara mencari istri bukan mencari partner bisnis. Kalau untuk bisnis cukup Bara aja, Ma," ujar Bara kemudian menarik selimut untuk

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status