Share

BAB 31

“Aku tahu karena aku sudah mengikutimu sejak tadi.”

Azzalyn tampak tak mengerti. “Maksud kamu?”

Bintang tak menjawab pertanyaan Azzalyn. Ia justru mengusap lembut pipi Azzalyn yang basah karena air mata.

“Apa maksudmu kalau kau mengikutiku sejak tadi Bintang?” Azzalyn mengulang pertanyaannya. Namun lagi-lagi Bintang tak menjawab.

“Boleh aku memelukmu?” tanya Bintang. “Kau pasti sangat kedinginan.”

Azzalyn tak menyahut. Air matanya kembali jatuh. Saat ini ia memang memerlukan sebuah pelukan yang menghangatkan tubuh dan hatinya.

Melihat Azzalyn yang tak menjawab, membuat Bintang berpikir kalau gadis itu tak menolak. Dengan penuh kelembutan Bintang mendekap erat Azzalyn di dadanya yang bidang sambil mengelus lembut rambut hitam panjang milik Azzalyn.

Tangis Azzalyn pecah. Kali ini bahkan lebih keras. Rasa lega karena ia sekarang tak sendiri membuatnya ingin menumpahkan segala kesedihannya sampai habis.

“Menangislah Azzalyn. Jangan ditahan. Keluarkan semuanya. Aku akan menung
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status