Share

BAB 46

Suasana makan malam terasa dingin dan tak nyaman. Bu Narti yang terlalu cerewet, Dwita yang cemberut karena Bintang tak duduk di dekatnya, dan beberapa kejadian canggung lainnya membuat tak terlihat kebahagiaan sama sekali di antara mereka. Hanya sesekali terdengar denting suara peralatan makan yang saling beradu.

Azzalyn yang menunggu di ruang belakang masih terlihat sangat kesal. Hatinya merasa tak puas karena tadi Cuma bisa diam saat Riska meremehkannya. Hanya saja ia masih memikirkan nasib teman-temannya yang lain. Dela benar, ia tak boleh egois.

“Azzalyn, sudah cek menu main course-nya?” Tanya Dela, membuat Azzalyn sedikit terkejut. Azzalyn hanya mengangguk.

“Kalau sudah kamu keluar sebentar bantu clear up sisa appetizer. Nanti kamu bantu menyajikan main course ya.”

Azzalyn kembali mengangguk. Dia benar-benar malas untuk bicara saat ini. Dan dengan ogah-ogahan ia bangkit sambil meraih baki dan lap.

“Senyumnya jangan lupa.” Lagi-lagi Dela mengingatkan, membuat Azzalyn tersen
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status