Share

Membenci Visha

"Bianca ... kau sudah datang?" sapa Luca santai, tapi tubuhnya masih melekat di sofa.

Sementara Visha langsung berdiri dan membungkuk hampir 90 derajat, memberi salam pada wanita paruh baya yang adalah ibu sambungnya itu, "Selamat siang, Mama."

"Navisha, Sayang. Ayo kita makan. Maaf, mama membuat kalian menunggu. Lihat ayahmu merajuk karena lapar." Bianca mengulurkan tangannya dan meraih pergelangan tangan Visha, mengajaknya ke meja makan.

Sementara netra Visha menatap sang ayah. Dan ia lega melihat ayahnya tersenyum bahagia.

'Dia pasti tenang karena mama sepertinya bisa menerima kehadiranku.' Visha membatin sambil mengikuti arahan Bianca untuk duduk di tempat yang sudah disiapkan.

Javier sendiri berpikir akan melangkah menemani Visha, tapi Luca menghalanginya.

"Jav! Biarkan saja. Kau bisa keluar dan berjaga ... atau makan siang. Ada aku di sini," perintah Luca pada Javier.

Mulut Javier baru saja terbuka hendak protes, tapi Luca sudah melangkah menuju meja makan. Ia akhirnya memutuskan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status