Xiang Fan menggunakan tanaman-tanaman obat yang ia temukan dalam perjalanan ke Hutan Iblis untuk merawat luka pria yang terluka itu.
“Kenapa aku merasa sangat terbiasa dengan membuat obat ya?” Xiang Fan bergumam saat selesai menumbuk tanaman obat hingga halus.Padahal ia sebelumnya tidak pernah benar-benar mempelajari cara membuat obat-obatan, hanya pernah membaca artikel tentang tanaman obat dan manfaatnya saja. Tapi sekarang ia seolah sudah terbiasa dengan meracik obat.Xiang Fan tidak memikirkannya lebih jauh, ia mengoles obat yang sudah ia buat itu di luka-luka pria itu.Dalam belasan menit, Xiang Fan selesai mengobati dan sekarang ia hanya perlu menunggu saja.Matahari mulai terlihat dari timur, pria itu mulai membuka mata. Saat ia menyadari sesuatu, ia buru-buru melihat sekitar. Merasa aman, pria itu menghela nafas.“Apa ini? Ada seseorang yang mengobati ku?” pria itu mengerutkan keningnya.“Akhirnya kau sudah bangun, aku cukup bosan menunggu.”Pria itu menoleh ke atas, melihat Xiang Fan berada di atas dahan pohon, melompat tepat di depannya.Pria itu bereaksi, berniat bangun tapi luka di tubuhnya membuat pergerakannya sangat terbatas.“Aku sarankan jangan terlalu banyak bergerak.”“Siapa kau?” Pria itu menatap tajam Xiang Fan.“Kau tidak perlu tau. Aku sudah menyelamatkan nyawa mu, jadi bukankah kau seharusnya balas budi? Aku ingin mengetahui beberapa informasi.” Xiang Fan berkata dengan santai.“Apa kau berasal dari sekte munafik itu?”“Jadi kau benar berasal dari sekte iblis ya.”Pria itu terdiam saat Xiang Fan bisa menebak hal tersebut. Pemuda ini cerdas, ia harus berhati-hati dalam berkata jika tidak ingin mengungkap lebih banyak rahasia.“Lalu memangnya kenapa?” Pria itu melengkungkan sudut bibirnya. “Bahkan jika kau menyiksa ku, kau tidak akan bisa mendapatkan informasi apa pun.”“Benarkah? Kalau begitu mari kita coba terlebih dahulu.” Xiang Fan menyeringai lalu mengeluarkan sebuah belati yang ia dapatkan dari pria itu.Xiang Fan mulai dari mencabut kuku tangan pria itu satu persatu secara perlahan.Meskipun tidak ada teriakan yang keluar dari mulutnya, namun jelas sekali dia menahan kesakitan, menutup mulut rapat-rapat agar teriakannya tidak keluar.Masih tidak mempan, Xiang Fan memulai metode yang lebih kejam. Ia mengiris kecil daging tangan pria itu secara perlahan, membuatnya merasakan siksaan yang sangat pedih. Hingga semua daging di kedua tangannya habis, hanya menyisakan tulang saja.“Masih tidak mau bicara. Yah, aku sudah menduga memang tidak akan mudah membuat kultivator iblis mengungkapkan informasi.” Xiang Fan meremukkan tulang tangan pria itu dengan batu yang ia hantamkan.“Aarrrhhhkk!!”Kali ini pria itu benar-benar berteriak. Xiang Fan memanfaatkan itu itu untuk memasukkan daging-daging tangan yang sudah ia iris sebelumnya ke dalam mulut pria itu yang terbuka.Xiang Fan menutup mulut dan hidungnya hingga pria itu akhirnya menelan dagingnya sendiri.Pria itu terlihat lemas, ia merasa ingin pingsan saja tapi tidak bisa. Xiang Fan memerban lengan pria itu dengan sobekan kain untuk menghentikan pendarahan.“Baiklah, aku rasa sekarang racunnya akan mulai bereaksi.” Xiang Fan menyeringai.Pria itu diam, masih menahan rasa sakit dari hancurnya tulang kedua lengan. Tiba-tiba ia merasakan sesuatu yang aneh di dalam tubuhnya.“Kau bisa merasakannya kan?” Xiang Fan menyeringai semakin lebar lalu mengikat kedua lengan dan kaki pria itu.Tubuh pria itu gemetar, ia merasa seluruh tubuhnya gatal, tidak hanya dari luar tapi dari dalam dagingnya.“Aa.. arrr...” Pria itu ingin mengucapkan sesuatu tapi sangat sulit karena tubuhnya benar-benar gatal.Ia ingin menggaruk tubuhnya tapi ia tidak lagi memiliki tangan, kedua lengannya juga sudah terikat.Pria itu mulai menggesek-gesekkan lidahnya di giginya, menggigit bibirnya sendiri karena rasa gatal yang tidak tertahankan.“Aaarrrkkk!!”Sudah tidak tahan lagi dengan rasa gatal yang luar biasa, pria itu berguling-guling di tanah, menggesekkan tubuhnya di tanah, tapi rasa gatal di tubuhnya justru semakin menjadi.Ia terus melakukan itu hingga kulitnya lecet dan berdarah. Ia bisa merasakan perih tapi rasa gatalnya justru semakin parah.“Aku memiliki penawarannya, jika kau ingin menghilangkan rasa gatal itu maka aku bisa memberikan penawar ini, tentu saja dengan syarat kau harus memberi ku informasi yang aku inginkan.” Xiang Fan mengeluarkan sebuah ramuan yang berada di dalam bambu kecil.Xiang Fan ahli dalam teknik pedang, itu merupakan turunan dari ayahnya. Tapi ia juga mewarisi kemampuan ibunya yang merupakan ahli racun.Meskipun latihan Xiang Fan lebih terfokus pada ilmu pedang, namun ia juga sering berlatih ilmu racun dari ibunya, serta beberapa metode lainnya, salah satunya adalah metode penyiksaan dengan racun.Ibu Xiang Fan mengatakan jika untuk mendapatkan informasi dari orang biasa mungkin akan mudah hanya dengan mengancamnya saja. Tapi untuk para Kultivator, terlebih orang yang sangat loyal tidak akan takut pada kematian, bahkan jika di siksa dengan memotong tubuhnya perlahan-lahan masih akan sulit.Jadi cara yang paling ampuh adalah dengan memancing suatu keinginan mereka untuk keluar tapi tidak bisa mereka capai.Itulah yang sekarang Xiang Fan lakukan.Sebelumnya ia sudah mempersiapkan hal-hal yang mungkin ia perlukan saat memasuki Hutan Iblis. Mengumpulkan tanaman-tanaman untuk membuat racun.Saat mengobati pria itu, Xiang Fan mencampurkan ramuan dengan racun gatal hingga racun itu mengalir di dalam darahnya, memberi rasa gatal tidak hanya di kulit tapi juga di dalam daging.Karena rasa gatal di tubuh, orang pasti ingin menggaruk tubuhnya. Tapi bagaimana jika keinginan itu tidak bisa ia lakukan? Orang itu pasti akan merasa tersiksa.Xiang Fan sengaja menghancurkan kedua tangan serta mengikat tubuh pria itu agar ia tidak bisa menggaruk tubuhnya. Memberi siksaan di tengah perasaan gatal.“Ini pertama kalinya aku menggunakan metode penyiksaan yang ibu ajarkan. Sekarang aku hanya tinggal menunggu sampai dia benar-benar merasa tidak tahan dengan rasa gatal itu.” Xiang Fan hanya menonton saja bagaimana pria itu terus berguling-guling di tanah.“Be..rikan.. berikan pada ku!” Pria itu mulai berguling mendekati Xiang Fan dengan tubuh menggeliat seperti ulat.“Tentu jika kau bersedia memberi ku informasi.”“Baik! Aku bersedia!” Pria itu mengangguk.“Seharusnya kau dari awal setuju agar kau tidak perlu begitu merasa tersiksa seperti sekarang.” Xiang Fan memberi pria itu minum ramuan di tangannya.Selang setengah menit, rasa gatal di tubuh pria itu berkurang hingga ia tidak lagi harus berguling-guling di tanah.“Dia sangat muda.. tapi metode penyiksaannya ini sangat mengerikan..” Pria itu menelan ludahnya, menatap Xiang Fan dengan penuh ketakutan.”“Baiklah, kalau begitu aku akan mulai bertanya.”Xiang Fan masih berada di tempatnya berjaga sesuai perintah Chi Sung. Ia bersama 5 orang lainnya di sana, berdiri di atas tembok, mengawasi area sekitar tapi tidak terlihat adanya musuh yang datang.Tidak berselang lama, seseorang mendatangi mereka dengan terburu-buru.“Senior Fan Shui, para bandit yang menyerang ternyata lebih kuat dari perkiraan, pasukan sedang terdesak kita membutuhkan bantuan segera!”“Apa? Memangnya berapa jumlah mereka hingga membuat pasukan penjaga terdesak? Bukankah di sana juga ada senior Chi Sung?” Xiang Fan mengerutkan keningnya, berpura-pura tidak tau yang terjadi.“Jumlah mereka ada sekitar 200 bandit, tapi karena strategi bertarung mereka sangat teratur hingga kami bisa terdesak.”“Kalau jumlah mereka begitu banyak, bukankah sebaiknya kita meminta bantuan dari kita sekitar?” Ucap salah satu prajurit yang bersama Xiang Fan.“Itu jelas hanya akan menjadi percuma, pergi meminta bantuan akan membuang banyak waktu, situasi sudah memburuk saat kita akan kembal
“Baiklah, berikutnya aku tinggal melanjutkan skenario yang sudah di atur.” Kang Yiji melompat naik ke atas tembok bersama semua pasukannya.Di tengah malam yang di terbagi cahaya bulan, Kang Yiji dan para bawahannya berdiri di atas tembok kota, menatap para prajurit penjaga kota yang berjarak sekitar 100 meter jauhnya.Karena posisi mereka yang lebih tinggi karena berada di atas tembok, mereka bersikap seolah seperti dewa yang menatap para makhluk rendahan.“Kalian para bandit beraninya menyerang kota kami! Kalian sepertinya sudah bosan hidup.” Chi Sung mengacungkan pedangnya.“Hah? Kalian mengatakan sesuatu?” Kang Yiji mengorek telinganya, sama sekali tidak peduli dengan ancaman Chi Sung. “Kalian orang munafik yang selalu mengatasnamakan keadilan dalam melakukan sesuatu, sekarang aku ingin melihat apakah keadilan yang kalian sebutkan itu bisa mengalahkan kami!”Kang Yiji dan para pasukannya mengeluarkan senjata masing-masing. Melihat itu membuat Chi Sung dan para pasukannya juga bers
Chi Sung sudah mendapatkan kabar kalau ada serangan dari para bandit gunung. Ia langsung memerintahkan semua pasukan untuk bersiap menghadang para bandit tersebut.“Fan Shui, untuk mu akan berjaga di sebelah selatan, bawa masih ada belasan prajurit di sana jadi kau jaga area selatan jika saja ada musuh yang datang!”Chi Sung mengantisipasi jika saja serangan ini hanya untuk memancing pasukan penjaga untuk terpusat di satu tempat, jika serangan lainnya datang dari arah yang berlawanan maka musuh akan bisa dengan mudah menerobos masuk ke dalam kota.Sebenarnya bukan hanya itu tujuan Chi Sung, ia tidak ingin Xiang Fan memberikan kontribusi yang bisa mengancam posisinya di kota ini.Chi Sung sudah bertahun-tahun tertahan di Alam Master tingkat 9, sama sekali tidak menerobos ke Alam Spiritual. Akhirnya Chi Sung banyak menghabiskan waktunya untuk bersenang-senang dan jarang berlatih. Itu membuat kekuatannya melemah.Chi Sung sudah mendengar tentang Fan Shui dan bagaimana prestasi pemuda itu
Xiang Fan dapat lolos di setiap uji coba dengan sangat mudah. Semua penguji kagum karena Xiang Fan menunjukkan sesuatu yang melebihi standar jadi pemuda itu bisa langsung di terima sebagai prajurit.Meskipun kultivasi Xiang Fan terbilang lumayan tinggi, tapi tetap ia adalah prajurit yang baru masuk, masih perlu belajar lebih banyak mengenai peraturan serta membuat kontribusi agar bisa naik pangkat.Minggu pertama Xiang Fan bekerja sebagai prajurit, ia di tugaskan untuk berjaga di tembok ibu kota bersama banyak prajurit lainnya. Tugas ini sangat membosankan karena harus terus berdiri di atas tembok sambil mengawasi area sekitar.Tiak ada yang cukup bodoh menyerang ibu kota Kekaisaran jadi pekerjaan ini terbilang ringan dan membosankan. Akhirnya di minggu kedua, Xiang Fan dipindahtugaskan untuk menjadi penjaga di sebuah kota sebelah utara bernama Kota Semanggi Hitam. Ini lebih cepat dari perkiraan Xiang Fan. Mungkin karena sekarang kekaisaran sedang waspada pada sekte iblis jadi mereka
Ling Wen cukup senang menghabiskan waktunya bersama Xiang Fan meskipun sebenarnya hanya dia saja yang merasakan itu. Xiang Fan sendiri cukup menikmati waktu santai ini. Sama sekali tidak buruk, setidaknya itulah yang ia pikirkan.Saat Ling Wen mengungkapkan kalau dirinya tidak akan bertemu dengan Xiang Fan lagi, pemuda itu menduga kalau Ling Wen memiliki identitas yang tidak biasa.Mungkin saja gadis itu memiliki pengaruh di pusat Paviliun Naga Emas. Tapi seharusnya lebih dari itu kan? Mengingat Ling Wen mengetahui bagaimana potensi Xiang Fan yang bisa menjadi kultivator kuat di Benua ini, seharusnya ada kemungkinan mereka bisa bertemu lagi.Tapi gadis itu membuat seolah hampir tidak mungkin untuk bertemu lagi. Karena itulah dia mengajak Xiang Fan berkencan untuk menjadi pertemuan terakhir mereka.Jadi apakah sebenarnya identitas Ling Wen lebih dari sekedar itu? Entahlah, Xiang Fan tidak berniat memikirkannya terlalu jauh karena dirinya tidak memiliki hubungan khusus dengan Ling Wen.
Xiang Fan tidak menyangka akan bertemu dengan Jin Xin di Kota Ling ini setelah sekian lama.Jin Xin merupakan putri Kekaisaran Jin, mantan kekasih Xiang Fan. Bisa di katakan sebenarnya Xiang Fan masih terikat pertunangan dengan gadis itu karena pertunangan mereka masih belum di batalkan.Tapi karena gadis itu sudah bertunangan dengan Tuan Muda Sekte 100 Pedang maka secara otomatis pertunangan mereka tidak ada lagi artinya.Bahkan jika Jin Xin tidak bertunangan dengan Tuan Muda Sekte 100 Pedang, dengan apa yang telah Kekaisaran Jin lakukan pada Keluarga Xiang, mereka tidak mungkin lagi bersatu. Mereka sudah di takdirkan menjadi musuh.Xiang Fan sebenarnya sudah tidak peduli lagi dengan Jin Xin karena ia sudah memiliki Yue’er sekarang. Tapi ia cukup penasaran bagaimana reaksi Jin Xin saat keluarga Xiang di hancurkan, apakah dia menolak atau justru terlibat dalam kejadian itu? Apakah dia menerima pertunangan dengan pria lain karena sudah tidak peduli lagi dengan Xiang Fan atau karena dir