Share

Rencana Darren

Penulis: Aldra_12
last update Terakhir Diperbarui: 2025-09-26 17:02:49

Saat sore hari.

Elina melirik ke arloji yang melingkar di pergelangan tangan. Waktu sudah menunjukkan pukul empat sore, waktunya dia pulang tapi Elina enggan pulang.

Elina menyandarkan punggung di sandaran sofa, wajahnya sedikit menengadah memandang langit-langit kamar.

Saat Elina memejamkan mata sejenak, terdengar suara Darren bicara.

“Anda tidak bersiap pulang, Nona?”

Elina membuka mata, sedikit menurunkan pandangan ke arah Darren yang berdiri di samping meja.

“Aku malas pulang, aku ingin sekali saja tidak pulang,” jawabnya. Elina menegakkan tubuhnya, masih menatap pada Darren dia kembali berkata, “Biarkan aku sebentar lagi di sini. Kamu tidak akan melaporkan ke Samantha, kan?”

Melihat tatapan Elina yang begitu waspada, Darren menggeleng. “Saya akan melaporkan sebaliknya dan mengatakan kalau Anda lembur.”

Mendengar ucapan Darren, senyum Elina terangkat tipis sejenak, tapi detik berikutnya dia kembali memasang wajah datar.

“Terserah kamu mau beralasan apa, yang penting aku mau di sin
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Adeena
pasti yg di pikiran Elina teman sekaligus sekretaris'y sp lg yg di percaya Eli...
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terbaru

  • Pembalasan Sang Putri Pengganti    Layak Diapresiasi

    Darren diam sesaat dengan tatapan tertuju pada Elina yang baru saja selesai bicara. Mencerna sejenak ucapan sang majikan, Darren mengangguk paham.Darren melangkah ke belakang tubuh Elina. Dia meminta Elina memosisikan kaki dengan benar, lalu sekali lagi mengarahkan untuk memegang belati dengan tepat.Wajah Darren berada tepat di samping wajah Elina agar dia juga bisa melihat target Elina. Mengangkat tangan perlahan, dia memegang tangan Elina untuk mengarahkan belat agar tepat sasaran saat dilempar.“Fokuskan pandangan Anda ke target, apit erat ujung belati, begitu Anda siap, segera lempar tanpa keraguan.”Elina menarik napas dalam-dalam lalu mengembuskan perlahan, menggerakkan tangan yang mengikuti gerakan tangan Darren, sekuat tenaga Elina melempar belati di tangannya.Dalam sekali lesatan, belati akhirnya menancap di papan target walau tak berada di titik utama target.“Akh! Aku berhasil,” teriak Elina senang dengan kepala langsung menoleh ke arah Darren.Namun, alangkah terkejutny

  • Pembalasan Sang Putri Pengganti    Pelajaran Awal

    Darren bersikap santai menghadapi sikap Sarah, dia hanya menatap gadis itu sampai membuat Sarah menyipitkan mata.“Aku mau keluar, kalau butuh sesuatu, panggil saja aku,” kata Sarah karena kesal melihat tatapan Darren.Elina hanya mengangguk ke Sarah, dia memperhatikan Sarah yang meninggalkan ruang kerjanya, sebelum menatap Darren yang sedang memegang papan target.“Jadi, kita mulai dari mana?” tanya Elina dengan tatapan tak sabar.Darren memandang antusias Elina, memulas senyum kecil, Darren memperlihatkan papan target yang dibawanya. “Ini masih sangat pagi, jadi jangan membuat Anda banyak berkeringat.”Satu alis Elina tertarik ke atas, apa maksud ucapan kata ‘berkeringat’?Darren melangkah ke salah satu dinding di sisi ruangan yang tak terjangkau tangkapan CCTV. Dia menurunkan pajangan dinding di sana, lalu menggantinya dengan papan target yang dipegangnya karena tinggi tempat itu sesuai dengan tinggi Elina.Mengeluarkan belati dari balik jas, Darren menghunus belati dari sarungnya,

  • Pembalasan Sang Putri Pengganti    Masih Diawasi

    Mendengar pujian dari Darren, entah kenapa membuat kedua pipi Elina mendadak merona. Dia mengalihkan tatapan dari Darren, setelah berdeham kecil, Elina berkata, “Ayo pergi.”Elina melangkah lebih dulu meninggalkan paviliun menuju mobil yang sudah siap di depan garasi.Darren mengulum senyum melihat telinga Elina yang sedikit merah. Dia lantas mengayunkan langkah mengikuti Elina hingga sampai di mobil.Mobil yang membawa Elina sudah melaju meninggalkan rumah.Elina duduk di belakang sopir, menyangga dagu dengan kepalan tangan, sedangkan sikunya bertumpu di tepian pintu.Bosan memandang jalanan yang mereka lewati, ekor mata Elina mengarah ke kaca spion tengah. Tanpa sadar dia mencuri pandang ke arah bayangan Darren yang terpantul dari cermin.Mengalihkan pandangan ke arah Darren, sejenak tatapan Elina terkunci memandang wajah Darren dari samping. Pengawalnya ini duduk diam dengan tenang sejak mereka berangkat dari rumah.Elina mengeluarkan ponsel, lalu dia membuka aplikasi berbalas pesa

  • Pembalasan Sang Putri Pengganti    Antara Fakta dan Kebohongan

    Keesokan harinya.Darren baru saja selesai bersiap-siap untuk mengawal Elina. Dia memandang tangannya yang diperban, lagi-lagi dia dibuat tersenyum saat teringat perhatian Elina padanya.Mengulum bibirnya masih dengan tatapan tertuju ke tangan yang terluka, Darren mendengar suara ponselnya yang berdering, membuatnya melangkah ke arah meja kecil lalu menatap nama yang terpampang di layar ponselnya.Melihat nama Kyle, Darren mengambil ponsel itu dari atas meja, lalu segera menjawab.“Bagaimana?” tanyanya begitu ponsel menyentuh telinga.“Aku sudah membawa James bersamaku.”Mendengar balasan Kyle, Darren mengangguk pelan. Kyle memang selalu bisa dia andalkan.“Jadi, apa dia sudah memberitahumu, siapa nama wanita yang kakakku sukai?” tanya Darren memastikan agar dia bisa lega jika kecurigaannya benar.“Soal itu, ada informasi yang lebih penting dari sekadar nama kekasih kakakmu. Tapi, lebih baik kamu mendengarnya sendiri.”Kening Darren berkerut dalam, apa maksud Kyle?“Aku juga akan menj

  • Pembalasan Sang Putri Pengganti    Rahasia Masa Lalu

    “Bawa dia!” perintah Kyle sambil berdiri dari posisi berjongkoknya, ekspresi wajahnya masih begitu kesal.Anak buah Kyle membantu James berdiri, dua pria kini merangkul lengan James, lalu mereka memaksa James untuk melangkah mengikuti Kyle kembali ke rumah.“Kyle ….” James memanggil untuk bicara tapi Kyle sudah lebih dulu memotongnya.“Katakan apa yang ingin kamu katakan nanti.”Kyle terus mengayunkan langkah tanpa menoleh pada James.Begitu sampai di rumah James. Mantan asisten pribadi kakak Darren beserta istrinya didudukkan di kursi, dijaga ketat beberapa anak buah Kyle.Sedangkan anak James, dimasukkan di kamar agar tak melihat apa yang akan dilakukan ke kedua orang tuanya.Kyle mengambil kursi, dia duduk di sana sambil menatap James.“Sekarang jelaskan padaku. Kenapa kamu tiba-tiba menghilang setelah Tuan Daniel meninggal?” tanya Kyle dengan tatapan tajam.Melihat tatapan gelisah dari sorot mata James, Kyle kembali bicara. “Atau, jangan-jangan kamu ada hubungannya dengan kematian

  • Pembalasan Sang Putri Pengganti    Saksi Kunci

    Di sebuah desa terpencil, di belahan bumi lain dari tempat Darren sekarang berada.Fajar mulai hadir saat Kyle dan beberapa anak buahnya berada di mobil yang melaju di tengah ladang gandum yang sangat luas. Mereka sedang menuju ke salah rumah yang ada di tengah ladang, satu-satunya rumah yang menjadi tujuan mereka.Matahari mulai meninggi saat Kyle tiba di halaman depan rumah yang ditujunya. Turun sambil melepas kacamata hitam yang menutup kelopak matanya, Kyle menatap rumah sederhana di depan matanya. Dia lalu mengedarkan pandangan ke sekitar, hanya ada tanaman gandum yang sebentar lagi siap panen dan beberapa pohon rindang di sekitar halaman rumah.Sekilas, aroma masakah khas pedesaan menusuk hidungnya, menandakan sang pemilik rumah sedang menyiapkan sarapan.Kyle menoleh ke anak buahnya yang sudah turun dari mobil.“Kalian berjagalah di sekitar rumah,” perintah Kyle.Anak buah Kyle mengangguk mengerti, sedangkan pria itu melangkah menaiki anak tangga kecil menuju pintu rumah.Menget

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status