Share

Empat

Tiara dan Angel adalah saudara kembar yang dipisahkan. Orang tua mereka meninggal akibat kecelakaan pesawat terbang ketika mereka berumur delapan tahun. Tak ada sanak saudara dari kedua orang tuanya. Mereka tak tahu ke mana keluarga papa dan mamanya. 

Sejak kecil, orang tua mereka tak pernah memberi tahu keluarga besar mereka. Entah apa yang terjadi. Mungkin, Tiara dan Angel terlalu kecil mengetahui rahasia orang tuanya.

Angel diadopsi oleh sahabat papa-nya Om Rich. Ia tak memiliki istri, namun dalam hati sangat menyayangi Angel. Om Rich menganti nama Angel yang sebelumnya adalah Tara Alexandra agar gadis itu tidak teringat dengan masa lalu dan masa kelam. Om Rich mendidik Angel dengan disiplin. Ia terlahir sangat sempurna sehingga semua orang terpana dengan kecantikan dan kecerdasan yang dimiliki.

Gadis itu selalu mendapatkan nilai tertinggi di sekolahnya. Angel, gadis yang cerdas dan sombong. Ia akan membuat semua orang tunduk kepadanya. Tak ada satu orang pun yang berani bertindak tak sopan, baik lelaki maupun perempuan.

Sedangkan, Tiara diadopsi ketika ia berumur sebelas tahun oleh keluarga Horas. Sebelumnya, Tiara tinggal di panti asuhan. Mereka asli Indonesia. Tiara diperlakukan sebagai pembantu di rumah mereka. Setiap hari, ia harus membersihkan rumah dan memasak semua makan pagi hingga malam. Ia tak pernah menceritakan kepada kepala panti asuhan yang sebulan sekali memantau keadaan Tiara. 

Beberapa tahun kemudian, panti asuhan tempat merawat Tiara selama tiga tahun mengalami kebakaran. Sebagaian anak panti terjebak dalam kamar meninggal dunia di tempat. Tiara sedih dengan berita tersebut. Ibu panti dan pengurus panti juga terbakar di dalam rumah. Mereka terkunci di dalam rumah tersebut. Para petugas pemadam kebakaran telah berusaha menyelamatkan mereka. Api semakin membesar ketika ledakan terjadi berkali-kali.

Tiara dan Angel adalah keturunan Jerman - Indonesia. Setelah beberapa puluh tahun tak saling memberi kabar, akhirnya mereka dipertemukan di sebuah aplikasi biru. 

Angel yang sedang berselancar ria via sosmed, menatap sebuah foto yang mirip dengannya sedang tertawa bersama lelaki yaitu Antoni. Nama akun tersebut Roslinda. Angel memberanikan diri mengirim pesan di via messenger. 

Tiara membalas pesan tersebut dan mereka akan bertemu di Indonesia. Setiap hari, Tiara akan menghubungi Angel. Tapi, Tiara tak mengizinkan Angel menghubunginya. 

Angel telah mendarat di Indonesia, Tiara berjanji akan menjemputnya di Bandara. Ingin menghubungi adiknya namun ia telah berjanji tak akan menghubunginya lewat nomer yang ia gunakan. Akhirnya, ia memberikan alamat rumah Angel di Jakarta melalui via aplikasi biru. 

Dua minggu kemudian, Tiara datang ke rumah Angel dengan keadaan yang mengerikan. Tubuhnya penuh luka dan lembam. Darah segar mengalir di pahanya. Tiara berusaha menekan bel di samping pagar. Namun, kakinya terlalu lemah menahan nyeri di pangkal paha.

Seorang pelayan menemukan Tiara yang sudah tergeletak di tanah. Ia segera memanggil Angel."Tiara ...." Angel mengenal saudarinya. Tubuhnya ia dekap dalam pelukkannya. Memerintahkan pelayan untuk menyiapkan mobil. 

Selama perjalanan ke rumah sakit. Angel mendekap tubuh adiknya. Perlahan mata Tiara terbuka dan berkata lirih. Ia juga meringis menahan sakit seluruh tubuhnya. Bagian bawah perut lebih nyeri daripada bagian lain. Tiara menyentuh perut dan menekannya dengan jari jemarinya. 

"A-angel ... Balas mereka yang telah membuatku menderita." Ucapan Tiara terdengar pelan namun Angel mendengarnya dengan jelas. 

"Balas mereka ...."

"Tiara, siapa mereka?" Wajah Angel sudah bersimbah air mata. Pertama dan terakhir kalinya ia berjumpa. Perjumpaan seharusnya ada canda dan tawa. Namun, berbeda dengan pertemuan ini. Penuh air mata dan luka.

"Me-mereka ...." Tubuh Tiara semakin melemah dan Angel menyaksikan hembusan terakhir adiknya. Adik kembarnya yang tak pernah ia temui sejak tujuh belas tahun lalu.

"Tiara! Bangun Tiara! Aku tak memiliki saudara lagi selain dirimu. Tiara!" Angel berteriak di dalam mobil miliknya. Memeluk erat tanpa jijik sedikitpun. Darah mengalir membasahi tangan dan pakaian Angel. 

"Akan aku balas mereka!" Janji Angel di depan tubuh adiknya yang tak bernyawa lagi.

Angel menangisi kepergian Tiara selamanya.

~~~

Kejadian itu terus berputar di otaknya. Tak pernah ia lupakan. Untuk pertama dan terakhir kalinya Angel memeluk tubuh adiknya yang sudah beranjak dewasa.

Angel terbangun dari mimpi buruknya. Ia menoleh ke samping tempat tidur. Bernapas lega dan turun dari ranjang. Melihat jam dinding menunjukkan pukul dua pagi. 

Angel telah menyiapkan air yang telah ia beri obat tidur dan memberikan kepada suami Tiara--Antoni. Ia tak mau sandiwaranya terbongkar atau tubuhnya dicicipi oleh adik ipar. Tidak dan tak akan pernah diberikan oleh Angel.

Angel duduk di tepi ranjang. Ia memejamkan mata, mendengar suara air yang dituangkan ke dalam gelas kosong, suara gesekan dan rintihan juga terdengar. 

Angel kembali membuka mata, namun suara itu menghilang. Ia kembali memejamkan matanya. Suara rintihan yang tertahan terdengar lagi. Segera bangkit dan membuka pintu perlahan. Tak ada orang di lorong. Kosong dan sepi.

Angel keluar kamar, mencari keberadaan suara tersebut, seperti seseorang yang ingin berteriak, namun mulutnya tertutup sesuatu. Hanya rintihan rasa sakit yang dirasakannya.

Ia berjalan mendekati pintu ke pintu, menempelkan telinganya lebih dekat. Sepi, sunyi, dan hanya suara dengkuran di beberapa pintu. Suasana semakin mencengkam, sebagian lampu di padamkan oleh pelayan. Setiap malam mama mertua memerintahkan pelayan melakukan hal tersebut sebagai bentuk penghematan.

Angel mengayunkan kaki ke arah tangga. Ia menelusuri lantai bawah. Perlahan turun menuruni anak tangga. Satu persatu langkahnya, semakin cepat detak jantungnya. Saat ini ia hanya ingin tahu asal dari suara tersebut. 

Wajahnya menoleh ke kanan dan ke kiri mencari saklar lampu. Namun, tak ia temukan. Suasana gelap gulita.'Mengapa lampu dipadamkan semua,' lirihnya bergidik ngeri. Bagaikan berjalan di hutan yang sangat gelap.

'Rumah sebesar ini terlihat menyeramkan.' Angel terus melangkah, menuju dapur mencari lilin. Namun, langkahnya berhenti melihat seseorang di balik jendela. Ia menutup mulut agar tak terdengar, melangkahkan kaki perlahan ke jendela dapur, mengintip melalui celah hordeng yang hanya menutupi sebagian jendela. 

Angel menegaskan kembali wajah yang berada di luar, hanya sinar bulan yang menyinari tubuh tersebut. Tubuhnya tegap, bahunya besar, dan tinggi badan seratus enam puluh centimeter. 

'Siapa lelaki itu?' gumamnya dengan napas yang terputus-putus. Ia berlari mengelilingi rumah.

Angel mendengar suara langkah kaki seseorang, ia memutar tubuh ramping yang tertutup baju tidur. Merasakan pukulan di kepala belakang begitu keras dan nyeri hingga pandangan berubah gelap dan tergeletak di lantai.  

****

Komen (1)
goodnovel comment avatar
Ma E
semangat angel semoga cepat terbongkar
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status