Share

Tiga

Saat Angel melangkahkan kaki di depan pintu kamar ketiga, sebuah tangan kekar membekap mulutnya dan menyeret tubuh ramping masuk ke dalam kamar pintu tersebut.

Angel melawan tubuh kekar tersebut, namun ia tak sanggup. Tubuh ramping yang selalu dirawat dan dijaga pola makannya di lempar ke atas kasur. Matanya menatap tajam Angel. Ia mengunci tubuh Angel dengan tangannya.

"Siapa kamu? Jawab!" hardik lelaki itu.

Angel melihat sorot mata yang penuh kemarahan."Lepas, kamu mau apa?"

"Aku tahu kamu bukan Tiara, siapa kamu? Mengapa wajahmu mirip sekali Tiara?" Ia berbicara tepat di wajah Angel. Otot lengannya terlihat menonjol dan tato bergambar naga di lengan kanannya.

"Aku Tiara." Angel menutup matanya ketika lelaki itu menghirup tubuhnya.

"Bukan, kamu bukan Tiara. Aroma tubuhmu berbeda. Tiara memiliki tubuh beraroma vanila sedangkan kamu bunga lily."

Angel menatap wajah lelaki itu, ia meronta untuk segera dilepaskan namun pemuda itu tak mau.

"Katakan siapa kamu? Aku akan melepaskanmu." Pemuda itu melonggarkan cekalannya di kedua lengan Angel.

Angel menangis meneteskan air mata,"Sakit ... Lepaskan tanganku!" Angel terisak ia berpura-pura terluka. Pemuda itu bangkit dari atas tubuh Angel.

"Aku Tiara, memakai parfum bunga lily. Percayalah aku Tiara." Angel mengusap air mata palsunya.

"Aku tak mengenalimu." Pemuda itu berdiri agak jauh dari Angel.

"Bagaimana bisa, engkau mengenaliku. Tubuh seseorang bisa berganti parfum."

"Aku Tiara, percayalah!"

"Aku tak mungkin salah, aroma tubuh dan kulitmu terlihat berbeda." Pemuda itu mendelik. Sejak pertama berpapasan di meja makan, ia mengendus bagaikan anjing pelacak."Jangan berdusta! Aku mengenal Tiara , sejak kecil kami selalu bermain bersama. Tiara lebih dekat denganku."

Angel menelan air liurnya, ia merasa tertangkap basah. Ia bingung menyebut nama pemuda urakan itu. Matanya menelusuri kamar pemuda itu. Berbagai poster penyanyi rock dan sebuah bingkai foto.'Tiara dan pemuda itu.' Menarik napas panjang dan menghembuskan.

"Black, aku Tiara temanmu. Maaf kalau membuatmu tak mengenalku. Aku mengalami kecelakaan dan trauma. Benturan keras membuatku melupakan beberapa hal," ucap Angel. Ia melihat nama di bawah bingkai foto dengan nama Black dan Tiara. Angel bersikap sedatar mungkin.

Black menatap Angel, pancaran matanya berubah sedih."Jadi, selama ini kamu mengalami kecelakaa. Kenapa kau tak memberitahu kami?" Black mendekat menyentuh pundak Angel.

"Black, maaf aku tak sadarkan diri hampir sebulan tak ada kartu identitas yang ditemukan. Entah apa yang terjadi kepadaku. Maaf aku telah berubah. Bantu aku mengenali orang-orang yang aku lupa. Kejadian-kejadian masa lalu." Angel menutup wajahnya. Ia terisak, air mata membasahi pipinya. Badannya bergetar hebat.

"Maafkan aku, telah meninggalkanmu di rumah terkutuk ini. Aku pergi ke Paris untuk menenangkan diri. Aku sudah menasihatimu, jangan kamu menikah dengan Antoni. Ia gila dan haus wanita, tapi cintamu begitu besar kepadanya. Kau yang keras kepala akhirnya menikah dengannya. Maafkan aku Tiara, tak bisa menemanimu selama ini," Black merengkuh tubuh Angel dan membalas pelukannya tersebut.

"Kembalilah ke kamar, sebelum Antoni mencarimu. Ia akan sangat marah, jika melihatmu tak di kamar."

Black melihat keadaan di luar kamar dan memberi kode untuk segera keluar dari kamarnya.

"Black, bantu aku mengingat semuanya," lirihnya. Black menganggukkan kepala pelan.

'Ternyata kamu menderita, maafkan aku Tiara telah meninggalkanmu di rumah terkutuk ini.' Black berdiri di belakang pintu. Wajahnya terlihat sedih.

Dula sebelum pergi ke Paris, Ia berjanji akan mengeluarkan Tiara dari neraka ini, tapi Tiara tak mau pergi dari rumah ini. Cintanya pada Antoni sangat besar dan tak bisa dilupakan. Antoni adalah cinta pertama Tiara.

Hingga kejadian itu terjadi, Black langsung memesan tiket pesawat ke Indonesia. Mendapat berita kalau Tiara pergi tanpa kabar. Orang yang paling mengkhawatirkannya adalah Black.

Angel bernapas lega, ia sudah menyiapkan drama jika seseorang tahu kalau ia bukan Tiara. Bekerja sama dengan Dokter Ardian.

Suara pintu diketuk, Angel mengenali suara tersebut."Gawat Antoni!" Ia menarik napas dalam. Menetralkan keadaannya, tubuh dan mentalnya harus kuat.

"Tiara, kamu sudah tidur? Aku mau menemanimu." Mata Angel terbelalak. Apa yang harus ia lakukan jika Antoni meminta sesuatu darinya.

'Astaga, jangan sampai ia meminta itu.'

Antoni memasuki kamar Tiara, ia merangkul bahu Angel dengan mesra. Mengajak duduk di pinggir ranjang.

"Ceritakan padaku apa yang terjadi padamu? Selama kamu pergi aku tak bisa tidur." Antoni menatapnya penuh cinta.

'Apakah benar Antoni haus wanita? Ia terlihat baik dan binar matanya memancarkan kasih sayang yang tulus,' ucap Angel menatap netra lelaki di depannya.

Angel menceritakan selama ia pergi. Ia memberi tahu Antoni tentang prihal kepergiannya selama beberapa bulan.

"Kamu pergi hampir dua bulan, Tiara. Aku tersiksa dan merasa bersalah. Aku mohon, jangan pergi lagi! Apapun yang terjadi tetaplah di sampingku. Aku akan membantumu mengingat setengah memori yang hilang."

"Sudah malam sebaiknya kita istirahat, besok aku ajak kamu jalan-jalan ke pantai. Kamu suka pantai, kan." Antoni naik ke atas ranjang, ia menepuk kasur di sampingnya agar Angel berbaring.

Angel menatap kasur tersebut, walaupun ia tinggal di Inggris. Tak pernah tidur bersama lelaki manapun. Dirinya masih gadis dan suci.

Tubuhnya berubah dingin, semakin dekat dan berbaring di atas ranjang berukuran king. Antoni melebarkan lengannya, Angel mengerti maksud dari Antoni.'Tiara maafkan aku,' lirihnya dalam hati.

****

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status