Share

Kecolongan

Kuhirup udara segar di pagi hari setelah sarapan. Aku duduk di gazebo taman depan rumah, udara sejuk membelai-belai tubuh yang memanas mengingat kejadian penyiraman air keras yang menyebabkan rusaknya sebelah pipi mulusku.

Kuraba pipi yang rusak dengan membayangkan pelakunya yang ingin sekali kucabik-cabik.

"Sayang! Mas mau berangkat ngantor dulu! Kamu baik-baik di rumah ya!" ucap mas Gunawan, seraya mencium keningku. Aku pun tersenyum menatapnya, dan mencium takzim tangan kekarnya.

"Kamu juga hati-hati di jalan ya sayang! Doaku selalu menyertaimu." 

"Terimakasih, sayang." Mas Gunawan berkata seraya mengulas senyum dan memusut mesra kepalaku. Aku mengangguk, seraya mengantarnya hingga masuk mobil. Mas Gunawan berangkat dengan mobilnya meninggalkan rumah.

Aku kembali bersantai sambil menikmati kehangatan sang mentari. Hingga kedatangan motor hitam memasuki pekarangan rumahku, yang kebetulan pagarnya belum di tutup Satpam.

Nam
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Yunique Djafar
alahh Rosa gaya aja,amatiran
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status