Share

Penusukan

"Ros, kita harus main sabar kalau begini, sambil kugali langsung ke target yang kamu curigai, sebab kalau pelaku yang di gali itu pasti di lindungi."

"Coba saja dulu, aku lebih curiga ke Ibu Mertua, gelagatnya saat meninggalkan rumah sudah mulai mencurigakan."

"Kamu yakin curiga ke arah sana."

"Yakin, firasatku jarang meleset."

"Baiklah, aku akan lebih teliti lagi untuk hal ini, melihat dari kejadian ini, kurasa semua sudah pasti di perhitungkan dengan matang."

"Aku coba percaya kamu, kuharap semua ini secepatnya terkuak, sebelum kasus ini mereka tutup."

"Baik, Ros." 

Mobil kulajukan menuju di sebuah cafe, kami berdua berniat untuk makan siang dan menikmati segelas kopi nikmat.

Sambil makan siang, kami pun sambil berbincang.

"Ros, apa yang membuat kamu begitu yakin, kalau semua ini ulah mertua kamu."

"Nggak ada, itu murni firasat saja."

Fahri hanya menanggapi denga
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status