Share

Kritis

'Siapapun di luar tolong kami, aku mohon tolong ...' aku terus berharap seraya mengesot membawa tubuhku yang terikat tali. Terlebih mulut ini yang masih tertutup lakban, membuatku sekedar berteriak pun tidak bisa.

Sedangkan suamiku sudah tidak sadarkan diri, dengan tubuh bersimbah darah.

Aku terus berusaha menuju pintu depan dengan tertatih. Hingga sampai di muara pintu, sekuat tenaga aku mencoba menyeimbangi tubuh, agar bisa berdiri tegak.

Namun kekecewaan kembali menyeruak, kala pintu depan ternyata terkunci. Padahal aku sekuat tenaga untuk berdiri, ya Allah bagaimana nasib suamiku kalau terus begini.

"Ros .... Rosa ...." Terdengar suara Mamah dari luar, seraya memencet bel rumah berkali-kali. Aku pun merasa mendapat setitik harapan, lalu dengan merebahkan tubuh kembali. Kutendang-tendang pintu depan, memberi kode ke Mamah, bahwa ada yang tidak beres di dalam rumahku.

Suara Mamah sudah tidak terdengar lagi, aku pun beringsut menjauh denga
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status