Share

Bab 24

Butuh waktu tiga jam lamanya untuk sampai di rumah. Saat baru saja aku keluar dari mobil, kedua netraku melihat Ragil berdiri di depan pintu sembari kedua tangan yang bertolak pinggang. Raut wajahnya terlihat begitu murka.

"Ternyata masih punya takut juga kamu, Mas!" bentak Ragil. Tak kuhiraukan ucapannya. Aku terus melangkah.

"Mas!" Dengan nada keras, Ragil memanggilku hingga membuat langkah ini seketika terhenti. "Ada apa?" ucapku dengan berusaha santai. "Kamu diajak ngomong malah ngeloyor pergi!" sungut Ragil dengan napas memburu. Kuhembuskan napas panjang.

"Kemasi semua barangmu dan juga anak-anak!" Perintahku yang tak bisa di ganggu gugat. Mendengar perintahku, raut wajah yang sebelumnya terlihat bengis, berubah menjadi bingung. Bahkan kedua alisnya saling bertautan dengan kening berkerut tajam.

"Mulai saat ini kita akan tinggal di rumah Ibu!" Ragil membelalakkan kedua bola matanya. "Apa katamu, Mas?! Kau ingin mengajak kami akan tinggal di rumah Ibumu?!"

"Ya! Mulai sekarang!
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status