Share

Bab 17. Arini Terpojok

"Lepaskan, Mas!" teriak Arini. Dan tiba-tiba Doni, kakak iparnya menarik tubuhnya dengan kasar. Dalam keadaan hamil dan tidak siap, Arini jatuh ke dalam pelukan Doni.

"Sebenarnya aku sudah menginginkanmu sejak lama, Arini!" bisik Doni ke telinga Arini. Arini yang merasa risih, mendorong tubuh kakak iparnya itu.

Namun, belum sempat Arini masuk ke dalam kamar, pergelangan tangan Arini kembali dicekal oleh Doni.

"Kamu tak bisa menghindariku sekarang, Arini! Tak akan ada yang menolongmu kini. Hanya kita berdua yang berada di rumah ini," kata Doni dengan senyum menyeringai.

Arini tak tahu harus berbuat apa. Dirinya tak bisa leluasa bergerak untuk melarikan diri. Mengingat perutnya yang sudah membesar, sehingga Arini kesulitan untuk berlari. Tak mau ambil resiko, akhirnya Arini memilih menurutku dulu apa mau kakak iparnya itu.

Karena merasa Arini tak melakukan perlawanan, tangan Doni segera menyentuh wajah Arini dan membelainya dengan lembut. Arini yang sadar Doni tengah terlena, menendang
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status