Share

Bab 1406

Author: Danira Widia
Janice memikirkan lagi ucapan Jason, memang benar begitu. Dia menggigit bibirnya, lalu berkata, "Aku hanya terpikir gimana cara menghadapi perempuan itu, belum sempat memikirkannya lebih dalam."

Louise terkejut. "Kelihatannya nggak ada yang istimewa dari perempuan itu. Memangnya perlu kamu yang turun tangan?"

Janice dan Jason bertatapan. Jason memberi isyarat supaya dia yang berbicara dulu.

Janice pun mulai menganalisis perempuan itu, "Perempuan itu sangat aneh. Waktu dengar suaminya meninggal, reaksinya seolah-olah sudah yakin kalau suaminya pasti akan meninggal."

"Orang biasa kalau dengar kabar duka dari keluarga, pasti akan sedih sampai memohon dokter untuk terus berusaha menyelamatkan, bukan menerima kenyataan begitu saja."

Louise dan desainer itu mengangguk.

Jason menambahkan dengan nada tenang, "Dia terus menekankan kalau kalian yang membunuh suaminya, tapi sama sekali nggak menyebut soal ganti rugi. Padahal dia juga sengaja bilang kalau suaminya itu sumber ekonomi keluarga. Bisa
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Pembalasan sang Istri Tertindas   Bab 1409

    "Terima kasih." Janice mengangguk, lalu keluar dari studio bersama Jason dan yang lain. Kemudian, dia sendiri menyaksikan pintu utama ditutup rapat.Setelah mengantar polisi dan para pekerja pergi, desainer juga pulang untuk melaporkan keadaan.Janice naik mobil dan meninggalkan tempat itu dengan kecewa. Di jalan, mobilnya berpapasan dengan mobil lain.Di dalam mobil itu, Verica menyunggingkan senyuman dingin. Dia sudah bilang, dia tidak akan pernah membiarkan Janice sukses di Kota Pakisa.....Di River Bay.Begitu masuk rumah, pelayan menyambut semua orang dan mengatakan makan malam sudah siap dimasak. Janice benar-benar tak punya selera makan, jadi dia berbalik masuk ke ruang kerja.Menatap desain-desain di meja, dia merasa hatinya sedikit kacau. Namun, dia segera menenangkan diri kembali. Dia menunduk, lalu mengambil pena.Tak lama kemudian, Jason mengetuk pintu masuk sambil membawa seporsi makanan. Saat melihat Janice ternyata masih punya semangat untuk mendesain, dia agak terkejut

  • Pembalasan sang Istri Tertindas   Bab 1408

    Janice terkejut bukan main. Semua orang di tempat itu mendengarkan kata-kata pria itu. Terutama para pekerja, mereka semua mulai memikirkan ucapan Silas tentang hidup itu singkat.Tak disangka, Jason masih bisa menemukan celah. Napas pria itu tidak stabil, sama sekali tidak menyangka kalau di depan Jason, dirinya benar-benar tak bisa menyembunyikan apa pun. Rokok di tangannya sampai menyebarkan bau yang khas karena genggaman eratnya.Janice mencium aroma itu, menunduk melirik sekilas, langsung paham maksud Jason. Pria ini masih belum berkata jujur.Dia berpikir sejenak, lalu menyesuaikan diri dengan ucapan Jason dan menasihati, "Kalau kamu nggak bilang, polisi tetap akan menyelidiki. Saat itu, kebohonganmu hanya akan mencelakakan dirimu sendiri."Pria itu ragu sebentar, lalu menghela napas berat. "Aku ... aku memang belum bilang semuanya.""Pak Silas pernah bilang keluarganya sudah nggak sanggup bertahan lagi. Kedua anaknya sakit-sakitan, terutama anak bungsu yang sakit jantung dan but

  • Pembalasan sang Istri Tertindas   Bab 1407

    Belum sempat Jason bersuara lagi, beberapa pekerja muda menunjuk ke arah seorang pria yang sedang berjongkok dan merokok. Lengan baju dan celana pria itu penuh noda cat. Dia merokok dengan wajah murung.Sadar semua orang menatapnya, dia mendongak. Begitu matanya bertemu dengan tatapan hitam pekat Jason, tangannya bergetar dan rokok di tangan pun terjatuh."Bukan ... aku nggak sengaja.""Jelaskan dengan jelas," ujar Jason.Pria itu berdiri, menunjuk ke ember cat di rak. "Itu ulah Pak Silas. Waktu kerja pagi tadi, dia nggak sengaja menyenggol ember catku, sebagian terciprat ke CCTV."Silas adalah pekerja yang celaka itu."Pak Silas juga bilang nanti setelah selesai dinding bagian ini dan pindah ke sisi lain, dia bakal bantu aku bersihkan. Karena kerjaan dikejar target, rak juga bolak-balik dipindahkan akan merepotkan, jadi aku setuju aja.""Siapa sangka belum selesai, dia malah kecelakaan." Waktu berbicara soal kejadian itu, suara pria itu bergetar. Dia sendiri melihat leher Silas patah

  • Pembalasan sang Istri Tertindas   Bab 1406

    Janice memikirkan lagi ucapan Jason, memang benar begitu. Dia menggigit bibirnya, lalu berkata, "Aku hanya terpikir gimana cara menghadapi perempuan itu, belum sempat memikirkannya lebih dalam."Louise terkejut. "Kelihatannya nggak ada yang istimewa dari perempuan itu. Memangnya perlu kamu yang turun tangan?"Janice dan Jason bertatapan. Jason memberi isyarat supaya dia yang berbicara dulu.Janice pun mulai menganalisis perempuan itu, "Perempuan itu sangat aneh. Waktu dengar suaminya meninggal, reaksinya seolah-olah sudah yakin kalau suaminya pasti akan meninggal.""Orang biasa kalau dengar kabar duka dari keluarga, pasti akan sedih sampai memohon dokter untuk terus berusaha menyelamatkan, bukan menerima kenyataan begitu saja."Louise dan desainer itu mengangguk.Jason menambahkan dengan nada tenang, "Dia terus menekankan kalau kalian yang membunuh suaminya, tapi sama sekali nggak menyebut soal ganti rugi. Padahal dia juga sengaja bilang kalau suaminya itu sumber ekonomi keluarga. Bisa

  • Pembalasan sang Istri Tertindas   Bab 1405

    Wanita itu tidak berani bergerak karena pria di samping Janice tadi sempat mencengkeram tangannya begitu keras, tulang tangannya pun hampir retak. Melihat situasinya tidak beres, dia pun kembali menangis. Namun, sebelum air matanya sempat mengalir, polisi sudah datang."Siapa yang lapor polisi?" tanya polisi itu."Aku," balas Janice sambil mengangkat tangannya. Dia langsung menarik desainer itu ke depan, lalu menjelaskan seluruh kejadiannya.Saat wanita itu berusaha menyela dua kali, Janice selalu berhasil langsung memotongnya. Jika tidak segera menceritakan semuanya dengan detail, dia tahu jelas wanita itu pasti akan menambah-nambahi cerita. "Aku sudah selesai menjelaskan. Kalau Kakak ini masih ada tambahan, silakan sampaikan."Saat mengatakan itu, Janice membuat gestur mempersilakan wanita itu.Wanita itu terdiam karena dia tidak menyangka Janice bisa menangani hal ini dengan begitu rapi, bahkan memberinya sedikit harga diri di depan orang banyak. Jika dia terus membuat keributan, di

  • Pembalasan sang Istri Tertindas   Bab 1404

    Saat itu, Janice tidak mampu untuk langsung bereaksi.Saat wanita itu siap menerjang, sebuah sosok melangkah dengan cepat ke depan dan langsung menggenggam tangan wanita itu.Janice tersadar kembali dan melihat orang yang datang itu adalah Jason.Jason menatap wanita itu dari atas, lalu memperingatkan, "Kami juga akan menuntut ganti rugi atas kerugian yang disebabkan suamimu karena sudah mengabaikan keselamatan.""Apa? Suamiku sudah mati pun kalian masih nggak mau melepaskannya? Kalian ini bukan manusia! Sialan! Tuhan itu nggak adil!"Wanita itu menoleh ke sekeliling, lalu sengaja menangis meraung-raung.Janice membantah dengan serius, "Kami turut berduka cita atas kejadian yang menimpa suamimu. Tapi, di dunia ini, seseorang nggak langsung benar hanya karena dia lemah."Wanita itu memelototi Janice, lalu mengacungkan jarinya dan menunjuk pada Janice dan Jason. "Aku mengerti, kalian mau saling menutupi. Orang kaya paling suka melakukan ini. Sekarang aku curiga suamiku bukan jatuh karena

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status