Share

Bab 1418

Author: Danira Widia
Jason berbalik menatap Janice. "Pengamatanmu sangat teliti. Benar, aku yang memberi tahu mereka."

"Siaran langsung memang terlihat merugikan kita, tapi dengan sedikit pemanfaatan, ratusan ribu penonton itu justru bisa menjadi calon pelanggan seluruh gedung."

Janice menekan bibirnya. "Pantas saja kamu begitu tenang saat tahu ada siaran langsung. Rupanya kamu sudah punya cara menghadapinya."

"Dalam krisis selalu ada bahaya sekaligus peluang. Sekarang masalah selesai, malah membawa keuntungan bagi gedung ini. Ini bukan gedung berhantu, tapi tanah penuh keberuntungan."

Jason menggenggam tangan Janice, membawanya ke depan jendela besar. "Sudah kubilang, apa pun yang ingin kamu lakukan, lakukan saja. Nggak ada yang bisa menghentikanmu."

Detik berikutnya, Janice merasakan kehangatan di telapak tangannya. Dia menoleh dan berbisik, "Terima kasih."

Sambil berbicara, dia menggenggam tangan Jason lebih erat. Pemandangan malam di luar begitu gemerlap, sama sekali tidak ada suasana menakutkan.

Saat
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Pembalasan sang Istri Tertindas   Bab 1705

    Jason mengambil pil itu dan melihat-lihat. "Norman bilang keluarga kepala pelayan itu dua hari lalu semuanya pergi ke luar negeri untuk liburan.""Hah? Bukannya cucu kepala pelayan itu mau ujian masuk perguruan tinggi? Kok malah liburan keluar negeri di saat begini?"Saat tahun baru kemarin, kepala pelayan itu masih sempat mendoakan cucunya yang mau ikut ujian masuk perguruan tinggi.Anwar dan kepala pelayan sudah berteman puluhan tahun. Selama cucunya bisa mencapai target yang ditetapkan Anwar, mulai dari kuliah, studi ke luar negeri, sampai pekerjaan, semua sudah diatur oleh beliau untuk cucunya.Justru di saat seperti ini, semuanya sangat penting.Memikirkan hal itu, Janice merasa hanya ada satu kemungkinan. "Apa keluarganya dikendalikan? Makanya kepala pelayan sepatuh itu? Kalau begitu, obat ini ....""Aku akan suruh Arya buat mengujinya." Jason menutup saputangan itu.Janice melihat ke arah luar sekat, bertanya dengan khawatir, "Mereka bilang Yosep punya bisnis baru, kamu tahu apa

  • Pembalasan sang Istri Tertindas   Bab 1704

    Janice baru hendak memanfaatkan keramaian di balik sekat untuk pergi, tetapi Jason tiba-tiba menjulurkan tangan untuk menangkapnya. Dia sempat mengira Jason akan menahannya lagi."Jason, aku akan berhati-ha ....""Hati-hati." Jason mengingatkan.Melihat tatapan penuh kepercayaan itu, Janice tersenyum dan mengangguk. Dia pun menurunkan sedikit tepi topinya dan melangkah cepat menuju satu arah tertentu.Di luar ruang istirahat berdiri banyak staf pendamping, termasuk kepala pelayan Keluarga Karim. Tadi pria itu sempat meliriknya sekali, jelas ingin menyampaikan sesuatu.Namun, karena di dalam ruang istirahat penuh orang, dia mungkin tidak bisa berbicara. Saat Janice keluar, kepala pelayan itu tampak seperti sengaja menunggunya sebentar.Baru setelah itu dia berjalan ke arah area merokok di samping. Ketika Janice hendak mengikutinya, kepala pelayan itu malah melirik tajam ke arahnya.Dia terpaksa hanya berdiri di tempat sambil merenggangkan badan, pura-pura berolahraga ringan. Kepala pela

  • Pembalasan sang Istri Tertindas   Bab 1703

    Janice berjalan ke belakang Jason, lalu membungkuk dan melingkarkan kedua tangannya di lehernya. "Kamu lagi mikirin apa?"Jason menoleh sedikit. "Coba tebak."Janice menebak. "Hubungan Yosep dan Anwar dalam masalah ini."Jason melengkungkan bibir. "Belajarnya bagus. Coba jelaskan.""Yosep ingin mendepak begitu banyak orang dari Keluarga Karim, itu terlalu sulit. Kecuali Pak Anwar mengizinkannya atau ...."Janice tidak melanjutkan. Dia yakin Jason pasti sudah memahaminya. Sebenarnya dia lebih berharap kemungkinan kedua itu benar.Jason berkata, "Aku menyuruh orang menanyakannya pada keluarga kepala pelayan. Katanya dia sudah lama nggak pulang."Janice mengingat. "Kepala pelayan itu biasanya pulang satu hari setiap minggu. Aku sudah bertahun-tahun di Keluarga Karim, nggak pernah dengar dia nggak pulang."Bagaimanapun, dia juga punya keluarga sendiri.Jason berkata dengan nada datar, "Kecuali dia punya urusan yang lebih penting sehingga nggak bisa pulang.""Di seluruh Keluarga Karim, sela

  • Pembalasan sang Istri Tertindas   Bab 1702

    Chelsea tidak menyangka dirinya juga dikelabui."Tapi Janice juga bilang kalian melihat sendiri Pak Anwar dan mereka berdua ngobrol sambil tertawa. Itu nggak mungkin salah, 'kan? Lalu, apa gunanya Yosep menyuruh mereka berdua menyebarkan kabar itu?"Ini juga bagian yang Janice dan Jason tidak bisa pahami. Kalau ingin tahu alasannya yang sebenarnya, sepertinya hanya bisa tanya langsung pada orangnya.Janice menoleh pada Jason. "Jason, hari ini 'kan ada rapat besar perusahaan. Pak Anwar seharusnya hadir juga. Kalian bertemu nggak?""Ya. Setelah rapat selesai, dia langsung pergi. Sisanya semua diserahkan pada Yosep," jawab Jason."Dia sekarang memihak Yosep terang-terangan seperti ini?" Janice terkejut.Jason tidak berbicara, wajahnya tenang.Chelsea mencibir. "Berarti omongan dua wanita itu sama sekali nggak bisa dipercaya?"Janice menggeleng. "Belum tentu. Kamu juga bilang mereka berdua sangat sombong sekarang. Ada beberapa informasi yang pasti akan mereka bocorkan tanpa sadar.""Golf!

  • Pembalasan sang Istri Tertindas   Bab 1701

    Saat terus bercerita, Chelsea tiba-tiba mengeluarkan suara bingung. Dia meletakkan teh susu dan balik bertanya, "Janice, bukannya kamu bilang kondisi tubuh Pak Anwar sebelumnya kurang baik? Kenapa tiba-tiba jadi begitu ... penuh energi?""Aku nggak tahu. Hari itu, waktu kami bertemu Pak Anwar di rumah Keluarga Karim, kami juga merasa napasnya kuat sekali, sama sekali nggak seperti orang yang sedang sakit," jawab Janice."Pantas saja, dua orang itu sampai mengeluh kalau Anwar terlalu berenergi.""Mereka masih bilang apa lagi?""Mereka bilang Yosep sangat berbakti pada Anwar. Sampai mengawasi Anwar minum obat. Telat sedikit saja nggak boleh," jawab Chelsea.Dalam benak Janice, kembali muncul gambaran dari kehidupan sebelumnya. Saat itu, Yosep mendesak Anwar makan obat.Obat itu pasti bermasalah. Namun, Janice tetap tidak mengerti apa sebenarnya tujuan Yosep.Dia memiliki kekuasaan di Keluarga Karim karena Anwar mendukungnya. Tanpa Anwar, dia paling-paling hanya dianggap anak haram.Saat

  • Pembalasan sang Istri Tertindas   Bab 1700

    Leah mendekat ke Yosep dan berbisik satu kalimat di telinganya.Mata Yosep langsung berbinar. Dia menatap Leah dengan serius. "Benarkah?""Tentu saja, ini buktinya." Leah mengeluarkan selembar dokumen dari tas dan menyerahkannya kepada Yosep.Setelah membaca, wajah Yosep tampak semakin gembira.Senia tidak mengerti. "Ada apa?"Yosep menyerahkan dokumen itu kepada Senia.Setelah melihat, Senia segera mendongak sambil tersenyum. "Leah, ini benar-benar kabar besar."Perubahan panggilan itu langsung membuat hubungan mereka tampak lebih dekat.Verica menyesap teh, mengangkat alis. "Kita semua sekarang ada di kapal yang sama. Entah demi Keluarga Azhara atau demi Yosep, aku akan mengerahkan seluruh kemampuanku."Yosep tertawa. "Bu, jangan bicara seformal itu. Mana mungkin kami meragukanmu? Kita bisa di situasi sekarang pun semua berkat Ibu.""Bagus kalau kamu mengerti. Aku sudah menghubungi kenalan lama di luar negeri. Asal barang diserahkan tepat waktu, nanti bukan hanya uang, tapi kekuasaan

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status