แชร์

Bab 32

ผู้เขียน: Danira Widia
Hanya dengan satu sentuhan, seluruh tubuh Janice seolah-olah tersengat listrik. Dia tak kuasa gemetaran.

Setelah memperhatikannya, tatapan Jason menjadi mendalam. Dia mendekati Janice. Tetesan air di kerah bajunya menetes ke perut Jason.

Tubuh Janice bergetar makin hebat. Jason menatap Janice lekat-lekat. Tatapannya dipenuhi hasrat yang tidak bisa disembunyikan.

"Sama sensitifnya dengan malam itu."

"Nggak!" bantah Janice segera.

"Masa? Kamu bukan bicara begini malam itu?"

Jason terkekeh-kekeh sambil mengusap perut Janice yang basah karena tetesan air tadi. Tangannya yang lembut sungguh hangat. Rasanya sangat nyaman dan aneh.

Perut Janice menegang. Dia tak kuasa mendesah dan hanya bisa membiarkan Jason mengambil alih tubuhnya.

"Um ...." Jason benar-benar gila. Jika anggota Keluarga Karim tahu, Janice bisa mati di sini. Namun, tenaga Janice kalah telak dari Jason. Dia hanya bisa membiarkan Jason mengangkatnya dan lanjut menciumnya.

Tiba-tiba, terdengar suara ketukan pintu. "Janice, kamu
อ่านหนังสือเล่มนี้ต่อได้ฟรี
สแกนรหัสเพื่อดาวน์โหลดแอป
บทที่ถูกล็อก
ความคิดเห็น (2)
goodnovel comment avatar
ppklamandau17
klo di lecehkan calvin janice ga terima, cuman klo di lecehin jason ga papa......
goodnovel comment avatar
Rina Dwi
kenapa malah jd murahan sih, Jan... teriaklah.. punya mulut kan... atau memang lbh suka si jason tai merendahkan dan melecehkanmu...?
ดูความคิดเห็นทั้งหมด

บทล่าสุด

  • Pembalasan sang Istri Tertindas   Bab 1337

    "Bagus bagus. Nenek peluk dulu," kata Anna.Vega juga menyukai Anna, sehingga dia sama sekali tidak canggung. Dia langsung merangkul leher Anna, bahkan mendekat untuk mencium Anna.Anna langsung tertawa, "Cepat masuk. Jangan berdiri di luar, nanti anak-anak kedinginan.""Baik," jawab Jason sambil mengulurkan tangannya dan hendak menggendong Vega kembali.Namun, Anna menggendong dengan satu tangan dan satu tangannya lagi menarik Bronton untuk masuk ke dalam rumah. "Dasar pria tua aneh. Nanti mana ada anak-anak yang berani dekat denganmu lagi. Cepat masuk.""Perhatikan aturannya," kata Bronton sambil berdecak.Janice menahan tawanya, tetapi Jason tiba-tiba menggenggam tangan Janice. "Kalau ingin makan, makan saja. Kalau nggak ingin, kita pulang dan makan di rumah.""Aku nggak begitu rapuh, nggak apa-apa," jawab Janice yang sudah bisa menebak semua ini sejak awal. Dia bukan orang yang bisa disukai semua orang, apalagi statusnya memang sedikit canggung. Dia merasa wajar saja jika Bronton t

  • Pembalasan sang Istri Tertindas   Bab 1336

    Mendengar suara itu, senyuman Janice mulai berubah. Saat mengangkat kepalanya, dia melihat sepasang suami istri lanjut usia berdiri di sana sambil saling menopang. Meskipun rambut mereka memutih, aura mereka tetap menonjol.Yang pria berdiri dengan tegap.Sementara itu, yang wanita tersenyum dengan lembut dengan garis halus di sudut matanya menambah kesan ramah dan menandakan pengalaman hidup yang matang. Benar-benar kecantikan yang tak terkalahkan oleh waktu. Dia menepuk tubuh suaminya dengan lembut dan berkata, "Dasar keras kepala. Saat nggak lihat Jason, setiap hari selalu memikirkan Jason."Setelah mengatakan itu, wanita itu menatap Janice dari atas ke bawah dengan tatapan yang lembut dan tidak ada penilaian sedikit pun. "Cantik sekali, pantas saja Jason selalu memikirkanmu ....""Bibi," sela Jason dengan canggung.Mendengar panggilan itu, Janice segera melangkah maju dan memberi salam dengan sopan. "Pak Bronton, Nyonya Anna."Mendengar panggilan Janice, bibinya Jason, Anna, langsu

  • Pembalasan sang Istri Tertindas   Bab 1335

    Jason menatap ujung telinga Janice yang memerah, lalu tersenyum. "Aku nggak menyangka Janice begitu menghormati senior. Tapi, kenapa aku ingat kamu selalu memukul, mencakar, dan bahkan menggigitku saat panggil aku paman? Apa ingatanku yang salah ya? Coba kamu bantu aku ingat baik-baik."Janice menoleh dan memelototi Jason karena dia tahu Jason pasti sengaja. "Aku sudah lupa.""Daya ingatku bagus, aku akan membantumu mengingatnya," kata Jason sambil mengangkat tangan dan meletakkannya di bahu Janice, lalu ujung jarinya merambat ke leher Janice dan menekannya.Seluruh tubuh Janice langsung terasa panas dan secara refleks teringat tentang adegan saat Jason memijatnya. Pijatan Jason memang nyata, tetapi sekaligus agak nakal. Sebelum dia sempat menenangkan diri, Jason sudah menariknya mendekat. Begitu menabrak dada Jason, dia langsung menatap mata Jason."Hm? Sudah ingat sekarang?" kata Jason dengan nada muram dan tegas. Tatapannya yang penuh gairah tidak ditutupi sedikit pun. Jika bukan ka

  • Pembalasan sang Istri Tertindas   Bab 1334

    Karena operasi untuk memancing musuh keluar kali ini menyangkut si kembar Keluarga Bakara, Jason mengingatkan polisi untuk menyembunyikan urusan anak-anak dan Janice. Semua pujian ditujukan saja kepada Chelsea yang kariernya sedang menanjak.Chelsea hanya mengucapkan terima kasih dan tidak menolak karena dia memang butuh uang, reputasi, dan keuntungan. Selama dia bisa melangkah jauh, orang-orang dan urusan yang berantakan itu tidak akan mengganggunya lagi. Selain itu, dia juga bisa membalas kebaikan Janice.....Setelah istirahat beberapa hari, Kota Pakisa masih gempar dan popularitas Keluarga Azhara tak berkurang. Dengan menangkap keluarga itu, banyak tokoh ternama yang diam-diam berperilaku kotor berhasil tertangkap. Bahkan banyak tokoh di luar negeri yang juga tertangkap. Aset keluarga itu di kawasan Angrada pun hampir semuanya dibabat habis dengan lancar sampai membuat orang terkejut.Melihat layar penuh berita tentang Keluarga Azhara, Janice pun terkejut."Jason, apa kamu melakuka

  • Pembalasan sang Istri Tertindas   Bab 1333

    "Aku nggak bisa memberikan istriku pada orang lain, putriku juga nggak boleh," kata Jason sambil tersenyum dan menatap Janice dengan tatapan dalam.Melihat tatapan Jason, pipi Janice terasa panas seperti terbakar. Namun, dia masih tidak kehilangan akal sehatnya, kata-kata Jason sebelumnya jelas memiliki maksud lain. "Kalau kamu ingin menikahiku secara sah, kenapa kamu merasa bersalah padaku?""Saat dia menandatangani perjanjian itu, aku menduga dia pasti sudah tahu Keluarga Azhara akan menyerangmu. Jadi, dia menandatanganinya dengan begitu mudah karena dia sama sekali nggak berniat membiarkanmu turun dari kapal ini hidup-hidup. Dia juga ingin sekalian membunuh Bram dan Lid. Kalau si kembar mati, Keluarga Bakara benar-benar nggak punya penerus lagi," jawab Jason."Nggak punya penerus?" tanya Janice dengan bingung.Saat teringat dengan anak-anak itu, ekspresi Jason menunjukkan rasa iba yang tulus. "Orang tua mereka tewas ditembak perampok saat berlibur, jadi saat ini pewaris Keluarga Bak

  • Pembalasan sang Istri Tertindas   Bab 1332

    Di kamar tamu di kapal.Ding dong ding dong.Begitu membuka pintu dan melihat siapa yang di luar, Norman langsung menutup pintunya.Namun, Zion menyelipkan kakinya di celah pintu dengan nakal. "Eh eh, kakiku terjepit. Lukaku masih belum sembuh."Norman langsung terdiam dan kembali membuka pintunya.Zion pun masuk sambil membawa makanan. "Jangan marah ya, aku tidak menghubungi kalian karena sibuk pemulihan.""Tapi, kalau urusan terima angpau, langsung cepat sekali," tegur Norman tanpa memberi ampun."Benar-benar marah ya? Kalau begitu, aku kirim balik kasih kamu angpau gede," kata sambil meletakkan makanan, lalu mengeluarkan ponsel dan mengirim angpau ke Norman.Saat membuka angpau itu dan melihat isinya ternyata lima ribu, Norman mengepalkan tinjunya.Zion buru-buru menahan Norman agar duduk. "Kamu sudah seharian nggak makan, 'kan? Makan dulu biar tenang. Anak-anak sudah tidur, 'kan?""Ya," jawab Norman singkat."Pas banget, aku bawa bir juga," kata Zion lagi.Saat makan sampai setenga

บทอื่นๆ
สำรวจและอ่านนวนิยายดีๆ ได้ฟรี
เข้าถึงนวนิยายดีๆ จำนวนมากได้ฟรีบนแอป GoodNovel ดาวน์โหลดหนังสือที่คุณชอบและอ่านได้ทุกที่ทุกเวลา
อ่านหนังสือฟรีบนแอป
สแกนรหัสเพื่ออ่านบนแอป
DMCA.com Protection Status