Share

Bab 401

Penulis: Danira Widia
Janice mengira dirinya sudah hampir menyesuaikan diri, tetapi tetap saja dia menangis tersedu-sedu. Dalam air matanya ada anaknya, kehidupan masa lalunya, dan segala miliknya ....

"Huhuhu ... Paman."

"Aku bukan pamanmu." Jason mengerutkan kening dan menegaskan.

"Paman."

"Sudahlah." Jason mengusap pelipisnya. "Jangan sampai ingusan, nanti susah dicium."

"Apa ...."

Jason menekan diri ke arah Janice dan menciumnya. Janice tertegun sesaat. Secara refleks, dia hendak mengangkat tangannya, tetapi Jason menggenggamnya dengan erat. Jemari mereka yang bertaut bergetar ringan.

Suasana tenang di dalam kamar mulai diwarnai dengan erangan-erangan halus. Napas yang semakin berat, gumaman lirih di antara bibir ....

Janice ingin memberontak, tetapi dia benar-benar tidak punya tenaga. Yang bisa dia lakukan hanyalah menatap pria di depannya dengan mata terbelalak.

Dalam sekejap, dia seolah-olah melihat cahaya yang mengalir di mata hitam Jason. Sekilas kelembutan yang nyaris tak terdeteksi melintas di da
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • Pembalasan sang Istri Tertindas   Bab 813

    Landon menatap Janice dengan pasrah sekaligus penuh rasa bersalah."Pak Landon, tenang saja. Aku memang nggak berniat kembali ke Kota Pakisa. Aku sudah menerima uang dari adikmu, yang artinya aku berjanji padanya untuk menjauh darimu dan Jason, serta nggak akan kembali ke Kota Pakisa," jelas Janice."Uang? Berapa banyak?" Reaksi Landon persis seperti Jason, seolah-olah sedang menilai nilai diri mereka sendiri. Apakah semua pria memang begitu?Janice menjawab dengan agak canggung, "Sepuluh miliar. Uangnya kudeposit di bank, sebentar lagi jatuh tempo. Setelah itu, akan kutarik dan kembalikan padamu.""Sepuluh miliar untuk seorang ya? Lumayan, meski agak kurang.""Sepuluh miliar untuk dua orang."Landon tak bisa menahan tawa. Di balik matanya yang jernih, terlihat rasa terima kasih yang tulus pada Janice.Setelah pembicaraan selesai, mereka pun tiba di hotel. Mereka naik lift bersama, lalu berpisah di lantai yang berbeda.Begitu masuk ke dalam suite, Janice tidak menemukan Vega. Seketika,

  • Pembalasan sang Istri Tertindas   Bab 812

    Situasi sudah seperti ini, Dipo tidak punya pilihan selain menjawab telepon."Dokter Lala, ada apa?""Dokter Dipo, barusan ada orang yang meminta semua catatan medis Vega dari tahun-tahun sebelumnya. Kamu tahu soal ini?"Suara Lala terdengar agak gugup.Dipo melirik ke arah pria di seberang yang sedang merokok, lalu memaksakan senyuman. "Nggak apa-apa, aku akan segera kembali ke rumah sakit untuk mengurusnya.""Baik."Setelah menutup telepon, Dipo langsung berdiri. "Pak Jason, maaf, aku masih ada pekerjaan. Aku pamit dulu.""Mm." Nada Jason yang datar justru membuat Dipo semakin gelisah. Dengan kening berkerut, dia melangkah cepat keluar dari kafe.Setelah Dipo pergi, Jason mematikan rokoknya yang baru diisap setengah. Saat melewati kasir, dia menunjuk dua jenis kue. "Tolong dibungkus."Pelayan melirik dan menjelaskan, "Pak, yang bentuk kelinci itu kue anak-anak. Rasanya nggak terlalu manis. Pacarmu mungkin akan merasa hambar."Meskipun sudah tertulis di label bahwa itu adalah kue untu

  • Pembalasan sang Istri Tertindas   Bab 811

    Janice merasa jijik saat melihat tatapan Dipo padanya. Namun, dia tetap menahan diri dan berkata, "Ini dibelikan oleh Landon. Katanya, pria sejati harus membelikan yang terbaik untuk wanita yang dicintainya. Apa menurutmu itu nggak seharusnya?""Pria mana yang rela membiarkan wanitanya memamerkan tubuhnya? Kecuali dia menganggap wanitanya sebagai pajangan. Pria yang benar-benar peduli akan mengatur segalanya untuk wanita itu, biar dia tinggal menikmati hidupnya saja. Mungkin kamu cuma tertipu oleh penampilan luarnya," ucap Dipo sambil menggeleng seperti sedang mengobrol santai.Janice terdiam sejenak, lalu pura-pura setuju. "Kedengarannya masuk akal juga."Ketika pelayan datang mengantarkan kopi, Dipo sengaja menyentuh cangkirnya dulu, memastikan suhunya, lalu baru menyerahkannya kepada Janice. Sikapnya terlihat sehangat dan sepeduli dulu.Namun, kali ini Janice tidak menolaknya seperti biasanya. Dia sempat ragu sebentar, lalu menerimanya, seolah-olah sedang berkompromi.Kemudian, deng

  • Pembalasan sang Istri Tertindas   Bab 810

    Dipo memang sangat pintar memanfaatkan kelemahan seseorang. Dia tahu betapa pentingnya Vega bagi Janice. Menguasai Vega artinya menguasai Janice.Janice menggenggam cangkir kopinya erat-erat, seakan-akan ingin langsung menyiramkannya ke wajah Dipo. Namun, setelah berpikir sejenak, dia pun menenangkan diri.Atas dasar apa Dipo berpikir dirinya memiliki sumber daya medis yang lebih hebat dari Landon dan Jason? Janice tetap tenang, mengangkat cangkir, dan menyesap sedikit kopi."Dokter Dipo, entah pelacakan itu kamu lakukan secara sengaja atau nggak, mengingat bagaimana kamu tulus merawat Vega, aku nggak akan mempermasalahkannya.""Tapi soal pengobatan, kamu nggak perlu repot-repot. Landon sudah janji akan memanggil spesialis jantung dari luar negeri untuk menangani Vega. Aku juga berencana pergi ke luar negeri bersamanya dan Vega."Saat berikutnya, kopi di tangan Dipo tumpah, mengenai celana baru yang dikenakannya. Namun, dia seperti tidak merasakannya, hanya mengepalkan tangannya. Untuk

  • Pembalasan sang Istri Tertindas   Bab 809

    "Ada apa?" Janice menunduk, melihat penampilannya sendiri. Apa karena terlalu lama tidak berdandan, jadi kelihatan aneh?Landon tersenyum dan menyahut, "Kamu terlihat sangat cantik."Hanya Jason yang menatap Norman dengan wajah suram.Norman membatin, 'Foto modelnya terlihat wajar kok, nggak ada yang aneh.'Zion melangkah ke samping dan berdiri di dekat Norman, lalu berbisik, "Norman, jangan-jangan kamu beli baju ini berdasarkan tipe wanita yang kamu sukai?"Norman sudah tak sanggup menjelaskan lagi.Landon berdiri dan menatap Jason. "Pak Jason, kalau begitu kami pamit dulu.""Ya, cepat sedikit. Jangan sampai terlambat." Janice sama sekali tidak menyadari wajah Jason yang semakin suram. Setelah menitipkan Vega pada Louise, dia langsung menarik tangan Landon dan keluar.Sikap cuek Janice membuat Jason terlihat semakin murung. Bahkan, Norman pun tidak berani mendekat.....Di kafe, saat Janice dan Landon tiba, Dipo sudah lebih dulu ada di sana. Pakaian yang dipakai Dipo tampak lebih mewa

  • Pembalasan sang Istri Tertindas   Bab 808

    Jason memegang kedua bahu Janice yang sedikit bergetar."Daripada terus menebak-nebak, lebih baik langsung lihat apa yang sebenarnya Dipo punya untuk mengancammu.""Tenang saja, aku akan melindungimu diam-diam. Tapi ...."Janice langsung bertanya dengan cemas, "Tapi apa? Kamu mulai kayak Arya sekarang, bicara suka setengah-setengah.""Aku mau kamu pergi bersama Landon.""Kenapa?" Janice benar-benar bingung."Untuk memancing orang di belakangnya. Semakin dia benci sesuatu, kamu justru harus tampilkan itu. Semakin kamu keluar dari skenarionya, semakin kedoknya akan terbuka," jelas Jason.Janice memahami maksud tersembunyinya. Memprovokasi Dipo."Tapi, aku belum sempat jelasin situasinya ke Pak Landon ...."Sebelum Janice selesai bicara, bel pintu berbunyi. Norman membuka pintu, lalu Landon bersama Zion berjalan masuk.Landon masih seperti dulu, raut wajahnya lembut. Dia tersenyum pada Janice. "Halo, Janice. Lama nggak jumpa, Janice.""Halo." Janice merasa seperti kembali ke masa lalu. Se

  • Pembalasan sang Istri Tertindas   Bab 807

    Mata Janice membelalak. Dia memperingatkan, "Jangan bergerak!"Jason perlahan berhenti, satu tangan menopang pinggang Janice, satu tangan lagi bertumpu pada sandaran kursi sambil menyentuh dagunya dengan ringan. Tatapan yang dalam itu mengandung pesona yang menggetarkan.Dia mencubit pinggang Janice dan berkata dengan suara rendah, "Janice, percaya padaku."Janice sedikit tertegun. Ternyata pria ini sudah menebak isi percakapannya dengan Arya.Saat dia sedang melamun, Jason tiba-tiba mendekat. Tepat saat itu, ponsel di atas meja berbunyi. Muncul nama Rachel di layar.Tubuh Janice seketika terasa dingin. Jason hendak menolak panggilan itu, tetapi Janice buru-buru mengangkat tangan untuk menghentikannya."Angkat saja, mungkin penting. Aku balik ke kamar dulu, kalau ada apa-apa kita bicarakan besok."Setelah berkata begitu, dia mendorong Jason. Akhirnya, Jason pun melepaskannya.Saat Janice menutup pintu untuk meninggalkan ruangan, dia masih bisa samar-samar mendengar percakapan Jason dan

  • Pembalasan sang Istri Tertindas   Bab 806

    Hal lain? Janice memandang Jason dengan bingung. "Apa maksudmu?""Hubunganmu dengan Landon terbongkar sejak pagi-pagi sekali. Dia pasti juga sudah tahu," kata Jason."Mm, dia memang menanyakan soal itu, tapi aku nggak menjawab.""Kalau dia sudah tahu kamu tunangannya Landon dan tahu aku yang membawamu dan Vega pergi, dia seharusnya nggak berani naik dan menggerebek kita, meskipun tahu kita sedang di hotel mesum."Jason menunjuk nama Dipo di atas meja dengan ujung jarinya. "Tapi dia bukan cuma naik, bahkan menerobos masuk."Sambil berbicara, dia mengeluarkan ponsel dan membuka pesan yang dikirim resepsionis hotel.[ Pak, sesuai dugaanmu, dia menerobos masuk begitu saja. ]"Menerobos masuk?" Arya terkejut. "Janice 'kan belum pernah mengonfirmasi hubungan apa pun dengannya. Dengan status apa dia masuk secara paksa? Mau menangkap basah perselingkuhan? Dia nggak takut menyinggung Pak Landon dan kamu?"Ini seharusnya yang ingin dipastikan Jason. Tak heran dia merasa bosan begitu melihat Dipo

  • Pembalasan sang Istri Tertindas   Bab 805

    Jason menatap dokumen itu sambil memikirkannya.Namun, sebelum Jason berbicara, Norman langsung menambahkan, "Pak Jason, hal ini juga berhubungan dengan Nona Janice, lebih baik jangan disembunyikan lagi agar nggak ada jarak di antara kalian."Jason selalu khawatir Janice akan terluka, sehingga selalu menyembunyikan masalah dan diam-diam menyelesaikannya. Namun, dari pengalaman sebelumnya, Norman tahu Janice tidak suka cara itu dan bahkan sering salah paham terhadap Jason karena hal itu. Melihat Jason hanya menutup dokumennya dan tidak merespons apa pun, dia mengernyitkan alis dan akhirnya menyerahkan dokumen lainnya."Lala adalah dokter di bagian pemeriksaan, dia yang menangani hampir semua pemeriksaan yang diatur Dipo. Seharusnya dia juga yang membantu Dipo untuk manipulasi laporan hasil pemeriksaan Vega," jelas Norman.Jason baru saja ingin mengatakan sesuatu, tetapi tiba-tiba terdengar suara Janice dari luar pintu. Pada detik berikutnya, pintu ruang kerja sudah dibuka dengan keras.

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status