Share

Bab 532

Author: Danira Widia
Rachel berpegangan pada tangan pegawai butik dan melangkah dengan hati-hati ke depan. Pada saat itu, Janice terpaku. Berbagai kata muncul dalam pikirannya, tetapi akhirnya hanya satu kata yang tersisa .... Anggun.

Mengingat Rachel menggunakan kaki palsu, dia tidak bisa memakai gaun yang terlalu berat atau rumit. Jadi, desainer telah merancang gaun ini khusus untuknya.

Bagian atasnya adalah korset berbahan renda dengan tulang, dihiasi dengan tumpukan kelopak tipis dari kain transparan, sehingga memberikan kesan ringan tetapi tetap kokoh.

Bagian roknya terbuat dari tulle berlapis-lapis. Bagian bawahnya terdapat belahan kecil sehingga tidak mengganggu pergerakannya.

Auranya yang lembut dipadukan dengan senyum bahagia Rachel, dia terlihat seolah memang pantas mendapatkan yang terbaik di dunia ini.

Rachel mengenakan sepatu hak tinggi dan berjalan mendekat dengan hati-hati. Dia bahkan tersenyum cerah kepada Janice, seakan bertanya apakah gaunnya terlihat bagus atau tidak.

Bagus.

Sangat bagus
Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App
Locked Chapter
Mga Comments (16)
goodnovel comment avatar
Lailatul Mufida
g ada happy ending nya ya kok terus menerus janice kena prank
goodnovel comment avatar
Lailatul Mufida
kayak nya Begitu thor nya g selesai selesai kasih happy ending nya
goodnovel comment avatar
Silvia Zulyadi
novel terburuk yang pernah kubaca, miskin ide
Tignan lahat ng Komento

Kaugnay na kabanata

  • Pembalasan sang Istri Tertindas   Bab 533

    Penny meraih tasnya yang tergeletak di sofa, lalu berbalik menuju toilet. Janice menampilkan ekspresi bersalah dan menerima handuk yang diberikan oleh pegawai butik.Dia lalu menoleh ke arah Thiago dengan tulus dan berkata, "Pak Thiago, aku pergi lihat keadaan Bu Penny dulu. Kalian lanjutkan saja pembicaraan kalian."Thiago mengangguk dingin, tampak sama sekali tidak peduli dengan ibunya. Sementara itu, Janice berjalan menuju toilet.....Begitu melihat Janice masuk, Penny langsung menurunkan rok yang tadinya hendak dia angkat."Ngapain kamu ke sini? Dasar nggak berguna! Lihat saja gimana nanti setelah kamu nikah!"Janice memegang handuk, lalu berkata pelan, "Bu Penny, maafkan aku. Mungkin lebih baik Bu Penny masuk ke bilik untuk membersihkan diri?"Bagian yang terkena tumpahan teh cukup canggung. Jika tidak segera dikeringkan, pakaian dalamnya mungkin akan basah seluruhnya. Tadi Penny jelas sekali tidak ingin memperlihatkan tubuhnya. Jadi, tentu saja masuk ke bilik toilet adalah pilih

  • Pembalasan sang Istri Tertindas   Bab 534

    Janice tahu dia tidak akan bisa melawan kekuatan Jason. Selain itu, koridor di luar toilet bisa dilewati orang kapan saja. Dia tidak ingin menarik perhatian siapa pun.Jadi, dia menarik napas dalam-dalam, lalu mengangguk dengan tenang. "Baik, aku ikut denganmu." Pria itu menariknya ke dalam tangga darurat.Angin dingin bertiup kencang dari jendela yang terbuka, membuat Janice bergetar tanpa sadar.Tanpa banyak bicara, Jason menutup jendela, lalu bersandar di ambang jendela. Dia merogoh saku jasnya dan mengeluarkan sebungkus rokok.Janice sudah tahu kebiasaannya. Setiap kali ingin merokok, dia pasti seperti ini. Jadi, dia tidak berpikir berlebihan karena mengira Jason melakukannya karena khawatir dirinya kedinginan.Namun, detik berikutnya, Jason tidak menyalakan rokok. Dia hanya memutar-mutar batang rokok di tangannya, lalu mengangkat pandangannya dengan perlahan. Sepasang matanya yang gelap dan tajam menatap Janice."Aku sudah peringatkan kamu untuk jangan ikut campur dalam masalah in

  • Pembalasan sang Istri Tertindas   Bab 535

    "Menurutmu?" Jason menangkap tangan Janice dan menatapnya dengan dalam. "Jangan sentuh sembarangan.""Takut apa? Lagian nggak ada yang lihat," ucap Janice sambil menjinjitkan kakinya.Hampir pada saat bersamaan, Jason meraih dagunya dan menariknya lebih dekat. "Janice, aktingmu akhirnya ada kemajuan. Tapi, apa kamu pikir aku benar-benar peduli apakah ada orang lain yang melihatnya?"Usai bicara, Jason langsung menciumnya. Janice terkejut, lalu berkata, "Bu Rachel."Jason langsung berhenti dan melepaskannya.Janice merasa menyedihkan, sekaligus menggelikan. Kemudian, dia menepuk kerahnya sambil berkata, "Pak Jason, ada rambut yang nempel."Sambil menatap Jason, dia melanjutkan sambil tertawa, "Pak Jason, kalau kamu tidak bisa kasih apa pun, lebih baik jangan ikut campur urusan orang lain. Karena kalau seseorang sudah terdesak, mereka bisa melakukan apa saja."Saat Jason tertegun sesaat, Janice segera mendorongnya dan melangkah keluar dari tangga darurat.Begitu dia sampai di depan ruang

  • Pembalasan sang Istri Tertindas   Bab 536

    "Jason? Jason?" Rachel menarik lengan pria di sampingnya.Jason kembali sadar, ekspresinya tetap datar. "Ada apa?"Ekspresi Rachel sedikit kaku, lalu dia tersenyum. "Ayo pulang.""Kamu dan Bu Elaine pulang dulu. Aku harus ke kantor." Jason menarik tangannya sambil melirik Elaine dengan dingin.Seketika, Elaine merasa punggungnya menegang. Awalnya, dia ingin membujuk Rachel untuk ikut dengan Jason. Namun, di bawah tatapan Jason, dia hanya bisa berpura-pura tenang dan tersenyum."Rachel, aku akan menemanimu pulang. Jangan ganggu Jason bekerja.""Baiklah." Rachel mengangguk dan naik mobil bersama Elaine.Setelah mereka pergi, Norman menghentikan mobil di depan Jason dan membukakan pintu untuknya.Jason merapikan jasnya. Sebelum naik ke mobil, Jason berkata dengan suara rendah, "Kamu ikuti Janice."Norman bingung. "Dia sudah nggak punya apa-apa. Seharusnya dia nggak berani bertindak sembarangan.""Kamu nggak memahami dia.""Baik."....Dalam perjalanan ke rumah Keluarga Karim, Rachel menat

  • Pembalasan sang Istri Tertindas   Bab 537

    Janice tetap tidak membalas pesan.Landon menutup berkas yang baru saja diberikan oleh Zion, lalu memijat sudut matanya. "Siapa itu? Kenapa nggak sabaran sekali?""Kamu terganggu ya? Maaf." Janice meminta maaf. Ketika hendak berbicara lagi, dia menyadari ada mobil yang mengikutinya sejak tadi.Dulu, dia tidak terlalu memperhatikan detail semacam ini. Namun, belakangan ini terlalu banyak hal terjadi, membuatnya lebih waspada terhadap lingkungan sekitar. Mobil itu mulai mengikutinya sejak di persimpangan luar butik gaun pengantin.Karena Landon sedang menangani dokumen di dalam mobil, laju kendaraan mereka tidak terlalu cepat. Mobil di belakang juga mengikuti dengan sabar.Memikirkan sesuatu, Janice berkata dengan santai, "Klien yang kurang puas dengan desainku, jadi memberikan banyak masukan."Landon menoleh ke arahnya dan bertanya dengan suara rendah, "Kamu sebegitu nggak percayanya padaku?"Janice menggigit bibir. Dia tahu berbohong di depan pebisnis licik seperti Landon adalah tindak

  • Pembalasan sang Istri Tertindas   Bab 538

    Saat Janice terbangun, sekelilingnya gelap gulita. Bau anyir darah bercampur dengan aroma asin dan lembap memenuhi udara. Setiap tarikan napas membuatnya ingin muntah."Huek ...." Akhirnya, dia tidak bisa menahannya. Sambil menopang pada sesuatu, dia mulai terbatuk dan muntah.Setelah akhirnya mulai tenang, dia baru sadar bahwa yang digenggamnya adalah jeruji besi. Selain itu, di telapak tangannya ada sesuatu yang lengket. Ujung jarinya gemetar. Dia refleks melepaskan genggamannya.Tiba-tiba, lampu redup di atas kepalanya menyala, cukup untuk menerangi area di sekitarnya. Begitu melihat kondisi sekelilingnya, dadanya terasa sesak. Dia terkunci di dalam ruang sempit seperti sel penjara.Dalam kepanikan, Janice menatap telapak tangannya. Yang lengket itu adalah darah! Dia terkejut hingga membeku di tempat.Saat itu juga, dari balik bayangan di luar jeruji, terdengar suara berat. "Sudah kubilang, kamu nggak akan bisa lari."Suara itu disertai langkah kaki mendekat. Tak lama kemudian, soso

  • Pembalasan sang Istri Tertindas   Bab 539

    Setelah tertegun selama beberapa detik, Janice menopang tubuhnya dengan lampu dan perlahan mendekati dinding foto.Yang terlihat adalah foto-foto kaki perempuan yang berbeda. Dari awalnya sekadar foto yang diambil secara diam-diam, lalu potongan anggota tubuh, hingga momen ketika Thiago sendiri memotong kaki mereka.Meskipun Janice sudah menyiapkan mentalnya, semua ini tetap membuat bulu kuduknya berdiri dan berkeringat dingin.Cahaya lampu di tangannya bergetar karena tangannya gemetar, membuat bayangan di foto-foto itu tampak semakin menyeramkan.Namun, dia tidak boleh mundur. Jika dia menyerah sekarang, semua yang telah dia lakukan akan sia-sia.Janice mendekatkan diri ke dinding foto, mencari petunjuk yang bisa digunakan. Saat mengarahkan cahaya ke sudut lain, dia melihat foto-foto lain di dinding sebelah. Kali ini, hanya ada satu orang dalam setiap gambar.Itu Rachel. Dari pertemuan pertama dengan Rachel hingga saat ini, Thiago mendokumentasikan setiap gerak-geriknya. Setiap foto

  • Pembalasan sang Istri Tertindas   Bab 540

    Benar, Janice sudah lama mengenali Thiago. Atau lebih tepatnya, mengenali dirinya dari kehidupan sebelumnya.Di kehidupan sebelumnya, Thiago dikenal sebagai pewaris keluarga kaya yang paling menakutkan. Karena sejak kecil, Thiago sudah memiliki sindrom XYY.Keluarga Tandiono selalu berusaha menutupi penyakitnya dengan uang, menyuap semua orang agar menutup mulut atas perbuatannya.Dia telah menyakiti banyak wanita. Beberapa bisa dibungkam dengan uang, sementara yang tidak bisa, keluarganya akan menekan mereka sampai hancur lebur.Hingga suatu hari, seorang anonim memberikan bukti lengkap, menangkap Thiago saat dia hendak berbuat kejahatan lagi.Saat itu, berita mengungkap beberapa detail. Misalnya, bagaimana dia mengurung para wanita itu.Jadi, sejak pertama kali bertemu Thiago, Janice sudah mulai belajar cara menyelamatkan diri. Namun setelah itu, investigasi lebih lanjut tidak pernah diumumkan lagi.Misalnya, siapa saja yang pernah menjadi korbannya. Atau hubungan antara dia dan Elai

Pinakabagong kabanata

  • Pembalasan sang Istri Tertindas   Bab 765

    Karakter dalam komik itu fiktif dan gambar anak kecil itu juga hanya mirip dengan Vega sekitar 70% sampai 80% saja. Oleh karena itu, tidak bisa dibilang identik dan tidak termasuk dengan pelanggaran privasi juga. Namun, Louise sangat menyukai Vega, tentu saja tidak ingin mempersulit Janice. "Kalau begitu, nanti aku akan klarifikasi dan ubah penampilan bayi itu.""Baiklah," jawab Janice.Begitu percakapan keduanya selesai, televisi di dinding ruang tamu penginapan tiba-tiba menayangkan berita yang sedang viral. Berita itu berisi gambaran Jason yang memapah Rachel masuk ke dalam rumah sakit, sedangkan Rachel terlihat bergerak dengan sangat pelan. Reporter berspekulasi program kehamilan mereka sudah berhasil.Saat melihat gambaran di layar televisi, Janice langsung tercekat. Setelah dia pergi, Anwar selalu mencari kesempatan di berbagai acara untuk mengumumkan pasangan suami istri itu sedang berusaha memiliki anak. Belakangan ini, Rachel juga ikut mengiakan kabar itu. Dia berpikir seperti

  • Pembalasan sang Istri Tertindas   Bab 764

    Di Moonsea Bay.Janice baru saja menyerahkan kalung yang didesainnya untuk istri Hady si kurir itu.Hady tersenyum dan berkata, "Apa Vega sebentar lagi akan jadi seleb ya?"Janice yang kebingungan pun bertanya, "Apa maksudmu?""Istriku lihat gambar Vega saat sedang melihat-lihat video. Dia bilang sekarang banyak orang yang bilang dia mirip seseorang yang sangat terkenal ... namanya aku sudah lupa."Setelah mengatakan itu, perhatian Hady langsung tertuju pada kalung di dalam kotak. "Wah. Nona Janice, kamu benar-benar hebat. Aku nggak menyangka hanya dengan empat jutaan saja sudah bisa membeli kalung yang begitu bagus. Istriku pasti suka."Hady menutup kotaknya dengan hati-hati, lalu menyimpannya ke dalam saku di dalam jaketnya.Namun, Janice masih memikirkan perkataan Hady tadi. "Hady, gambar Vega apa yang tadi kamu maksud?""Itu komik yang digambar Nona Tukang Jerit di penginapanmu. Istriku bilang ceritanya sangat lucu dan karakter bayi yang baru muncul itu yang begitu mirip dengan Veg

  • Pembalasan sang Istri Tertindas   Bab 763

    Tanpa perlu dijelaskan, Norman tahu Arya pasti mengerti orang yang dimaksudnya adalah Janice. Dia meminta Arya melakukan itu karena merasa foto itu mungkin bisa membantu Jason di saat krusial.Saat terpikir Jason, Arya tersenyum pahit. Dia adalah orang yang paling mengerti kondisi Jason selama tiga tahun ini. Hanya saja, rencana seperti ini sering tiba-tiba berubah.Setelah mengajukan cuti dan hendak memesan tiket pesawat ke Kota Genggi, ponsel Arya tiba-tiba menerima pesan dari Zion.[ Aku menemani tuan mudaku dinas ke Kota Genggi. Bagaimana kalau aku terbang ke Kota Pakisa untuk bertemu denganmu? Tenang saja, aku nggak membawa anak. ]Arya langsung menyadari Zion juga sudah tahu dan merasa ada firasat buruk.Firasat buruk Arya memang benar. Pada detik berikutnya, Norman pun menerima perintah dari Jason. "Pak Jason sudah tahu Pak Landon pergi ke Kota Genggi. Dia suruh aku mengatur perjalanannya ke sana juga.""Habis sudah ...." Arya langsung merasa kesulitan.Keduanya pun akhirnya sep

  • Pembalasan sang Istri Tertindas   Bab 762

    Lima menit kemudian, Arya sudah terikat di kursi kantornya. Dia menatap Norman dan berkata sambil tersenyum, "Jangan main-main lagi, sebentar lagi aku harus keliling kamar pasien."Norman bersandar di meja dan berkata dengan ekspresi serius, "Minggu ini giliranmu jaga klinik, jadi kamu nggak perlu keliling kamar pasien. Jangan harap bisa menghindar. Cepat katakan, itu anak siapa?""Punya Zion," jawab Arya dengan sangat serius dan tegas.Sudut bibir Norman berkedut, lalu mengernyitkan alisnya dan berkata, "Kamu tahu maksudku."Arya mengalihkan pandangannya. "Hanya komik, kebetulan saja.""Kalau hanya kita bertiga yang mirip dengan karakter di komik itu, masih bisa dibilang kebetulan. Tapi, penampilan anak kecil itu hanya kamu, aku, dan Pak Jason saja yang tahu, siapa yang bisa gambar sampai begitu detail? Kecuali dia benar-benar ada. Perlu aku teruskan lagi?" jelas Norman."Bisakah kamu nggak seperti Pak Jason? Aku benar-benar nggak tahu," kata Arya sambil memalingkan wajahnya dengan gu

  • Pembalasan sang Istri Tertindas   Bab 761

    Saat Janice mengatakan itu, Louise merasa makin bersemangat. "Aku tiba-tiba dapat inspirasi, aku naik ke atas dulu."Melihat Louise berlari dengan cepat, Janice juga tidak terlalu memikirkannya karena kebetulan jam di dinding menunjukkan sudah waktunya untuk menjemput anak. Dia berjalan kaki menuju TK di kota. Pukul setengah empat, kelas penitipan anak pun pulang terlebih dahulu. Seorang anak kecil memakai topi kuning dan rambutnya dikepang dua berlari terhuyung-huyung ke arahnya."Mama, aku rindu kamu," kata Vega.Janice menggendong Vega, lalu mengeluarkan sebuah permen dari sakunya. "Guru bilang hari ini kamu paling baik, jadi ini hadiah untukmu.""Wah. Mama, terima kasih," kata Vega dengan sepasang mata yang terlihat bersinar, bahkan sempat mengecup pipi Janice.Setiap kali Vega mengecupnya seperti ini, Janice selalu merasa sangat bersyukur telah pergi dari kehidupan sebelumnya karena sekarang Vega akhirnya kembali lagi ke sisinya. Tanpa kehidupan yang mewah sekaligus menyesakkan se

  • Pembalasan sang Istri Tertindas   Bab 760

    [ Hubungan kita cukup sampai di sini saja. ]Jason menatap tulisan itu cukup lama sebelum akhirnya kembali tersadar. Tenggorokannya kering, suaranya serak saat berkata, "Tega sekali ...."Seolah-olah sudah bisa menebak isi surat itu, wajahnya tetap datar tanpa ekspresi. Jason lantas meletakkan kedua surat itu berdampingan, mengambil dua gelang kapibara dari dalam lemari.Plak. Suara kecil terdengar saat gelang itu melingkar erat di pergelangan tangannya. Dia mengepalkan tangannya, menatap lekat-lekat dua kalimat yang menghantam hatinya.[ Kita jadian yuk. ][ Hubungan kita cukup sampai di sini saja. ]Seakan-akan baru saja mendapatkan sesuatu di detik sebelumnya, lalu langsung kehilangan di detik berikutnya.Wajah Jason perlahan memucat, matanya memerah. Dia menunduk sedikit untuk menyembunyikan kesedihannya."Janice, kembalilah."....Tiga tahun kemudian, di Moonsea Bay. Kurir bernama Hady sedang mengangkat paket-paket ke dalam mobil."Bu Janice, sepertinya tahun ini toko online-mu la

  • Pembalasan sang Istri Tertindas   Bab 759

    Kebetulan tangannya menyentuh kunci itu. Kira-kira, kunci yang satu lagi untuk apa?Jason mengedarkan pandangan ke seluruh ruangan, tetapi tidak melihat lemari yang terkunci. Dia pun berdiri dan melangkah ke kamar utama, ruangan yang paling tidak ingin dia buka. Meskipun sudah berlalu begitu lama, aroma Janice masih memenuhi setiap sudut ruangan.Pandangannya akhirnya tertuju pada satu-satunya lemari di sudut ruangan yang tidak ditutupi kain penutup debu, seolah-olah sedang menuntunnya.Jason membawa kunci itu mendekat dan membukanya dengan mudah. Yang terpampang di depan adalah semua hal yang berkaitan dengan dirinya dan Janice. Janice tidak membawa apa pun.Bahkan, gelang kapibara yang mereka menangkan bersama di pasar malam bertahun-tahun lalu pun masih ada di sana.Dua gelang itu tersimpan di dalam lemari, masing-masing menekan dua pucuk surat. Satu surat beramplop merah muda sudah tampak memudar warnanya, jelas sudah ada sejak bertahun-tahun yang lalu.Yang satu lagi hanya amplop

  • Pembalasan sang Istri Tertindas   Bab 758

    Jason sangat paham arti sebenarnya dari desakan Anwar soal anak. Selain untuk mengikatnya, itu juga cara agar Keluarga Karim dan Keluarga Luthan terikat erat satu sama lain.Jason tidak akan membiarkan Anwar mendapatkan apa yang dia inginkan. Karena itulah, dia sudah mempersiapkan segalanya sejak awal.Saat ini, seluruh ruang makan menjadi hening. Bahkan saat sendok di tangan Rachel jatuh ke lantai, tidak ada yang bereaksi.Semua orang tahu Ivy tidak bisa punya anak, sementara Zachary lebih memilih terus diserang daripada menceraikannya. Jadi, satu-satunya harapan garis keturunan Keluarga Karim ada pada Jason.Kini, Jason telah melakukan vasektomi. Itu artinya, dia benar-benar memutus harapan Anwar.Dada Anwar naik turun. Dia menarik napas dalam-dalam sebelum akhirnya berbicara, "Jangan bercanda seperti itu. Aku cuma seorang ayah yang ingin melihat cucuku lahir dengan mataku sendiri.""Kamu sudah punya cucu. Namanya Yoshua. Lupa secepat itu?" timpal Jason dengan datar."Yang sudah berl

  • Pembalasan sang Istri Tertindas   Bab 757

    "Kenapa aku merasa Jason sekarang lebih pendiam dari sebelumnya?""Katanya tahun pertama pernikahan itu manis seperti madu, tapi lihat deh dia, apa kelihatan kayak pengantin baru?""Shh!"Seseorang menegur pelan.Dua orang yang sedang berbicara itu langsung diam saat melihat Rachel berjalan pelan di belakang Jason.Rachel mendengarnya, menggigit bibir sambil mempertahankan senyum di wajahnya.Saat makan siang, semua orang duduk sesuai dengan tempat duduk yang sudah ditentukan. Zachary dan Ivy memandangi ruangan, baru melihat nama mereka di pojok ruangan.Kebetulan saat itu Elaine masuk, menatap posisi duduk di barisan depan, lalu melihat ke arah mereka berdua dan mengejek dengan tawa sinis.Zachary menatap Ivy dengan pasrah. "Kalau kamu nggak enak badan, aku bisa minta orang antar kamu pulang dulu."Ivy tersenyum. "Nggak apa-apa. Dulu kita makan jajanan di pinggir jalan juga santai saja, 'kan? Di sini juga tenang. Kamu itu bagian dari Keluarga Karim, nggak usah bikin keadaan tambah can

Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status