Share

Bab 716

Penulis: Danira Widia
Wajah Jason hanya sejengkal dari wajahnya. Janice menahan napas, tanpa sadar menarik erat syalnya.

Agar Jason tidak menyadarinya, Janice mengalihkan pandangan, lalu melilitkan syal itu ke leher Jason dan menunjuk ke kerah bajunya.

"Masukkan, biar nutupin bagian bajumu yang basah."

Jason menunduk, matanya tampak sedikit kecewa. Namun, dia tidak memaksa, hanya memperbaiki penampilannya sendiri.

Sesaat kemudian, mereka berdua masuk ke Gedung 2 dan menemukan kelas SMA 3-3. Saat berdiri di dekat jendela, mereka bisa melihat isi kelas dengan jelas.

Ada lima enam siswi yang duduk, mengobrol santai dalam kelompok kecil. Hanya satu siswi yang sedang serius mengerjakan lembar soal. Saat menyadari ada orang di luar jendela, dia mendongak melirik sekilas.

Tatapan siswi itu bertemu dengan Janice selama dua detik, lalu dia cepat-cepat menunduk lagi, bahkan tangan yang memegang pena tampak bergetar.

Saat Janice mengalihkan pandangan ke murid lain, gadis itu menarik dua lembar tisu dan pura-pura pergi
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • Pembalasan sang Istri Tertindas   Bab 1114

    Menjelang subuh, Landon kembali ke hotel. Saat membuka pintu, aroma makanan langsung tercium.Begitu masuk ke kamar, Chelsea sedang duduk di depan meja makan. Kepalanya bersandar pada bantal dan hampir tertidur. Beberapa hidangan rumahan tersaji di atas meja.Ketika Landon melangkah mendekat, Chelsea sontak berdiri tegak. Landon sampai curiga apakah Chelsea tidur dengan satu mata terbuka.Begitu bangkit, pandangan Chelsea langsung menggelap, tubuhnya oleng dan nyaris jatuh. Landon buru-buru meraih lengannya. Masih kurus seperti dulu. Seolah-olah sedikit saja ditekan, bisa langsung patah.Chelsea menenangkan diri sebentar, lalu berkedip dan tiba-tiba menjatuhkan diri ke pelukan Landon sambil berseru pelan. Trik lama ini sepertinya tak pernah membosankan baginya.Landon pun terkejut menyadari bahwa dirinya sudah terbiasa dengan trik itu. Dia mengernyit, lalu menegakkan tubuh Chelsea dengan sopan."Kamu menungguku?""Mm. Lihat, aku sudah menyiapkan makanan untukmu. Gimana menurutmu?"Chel

  • Pembalasan sang Istri Tertindas   Bab 1113

    Sebaliknya, itu justru membuat tubuhnya semakin cepat memanas."Kamu lapar, tapi menahanku di sini. Apa gunanya? Aku ke dapur deh, lihat ada apa di kulkas," kata Janice sambil mendorong dada Jason.Tubuh pria itu keras seperti dinding, memeluknya erat dengan aroma yang familier tetapi terasa berbahaya.Tangan Jason bertumpu pada pintu, lalu perlahan-lahan menurun seiring tubuhnya membungkuk. Suara gesekan itu seperti sedang menggelitik."Janice, aku cemburu."Janice tertegun. "Cemburu apa?""Aku juga belum makan." Suara Jason berat dan dalam.Dia hanya mengingatkan Chelsea sekilas, masa itu juga membuatnya cemburu? Ternyata Jason ini berhati sempit juga."Kalau begitu, aku buatkan kamu sesuatu?" Janice mencoba menyelinap keluar dari pelukan Jason lewat bawah lengannya, tetapi karena dia bersandar di pintu, dia tetap tidak bisa lolos.Jason bersandar di sana sambil menatapnya lekat-lekat. "Kamu lagi main teka-teki sama aku?"Janice mengatupkan bibirnya. "Nggak, aku cuma mau lihat ke dap

  • Pembalasan sang Istri Tertindas   Bab 1112

    Landon tidak menyembunyikan Chelsea dan Vega, malah menempatkan mereka di hotel paling mewah dan eksklusif di Kota Pakisa.Hotel itu adalah milik para pemegang saham yang punya koneksi kuat di jalur resmi maupun gelap. Anwar sekalipun akan kesulitan jika ingin bertindak diam-diam di tempat ini.Janice teringat bahwa belakangan ini Chelsea telah membantunya mengurus Vega, jadi dia menyiapkan sebuah amplop besar serta beberapa barang kebutuhan wanita.Meskipun Chelsea adalah seorang selebritas kecil, pakaian sehari-harinya sangat sederhana. Janice tahu pasti dia sedang kesulitan, jadi momen ini menjadi kesempatan untuk memberinya sesuatu.Setelah membuka pintu, tampak Chelsea yang memakai piama lucu sedang bermain dengan Vega.Begitu melihat Janice, Vega langsung memasang wajah cemberut dan berdiri dengan tangan di pinggang.Janice melirik Jason, memberi isyarat dengan mata. Lihat, si kecil sedang marah.Jason langsung berjongkok dan mulai membujuk Vega. Setelah cukup lama dibujuk, akhir

  • Pembalasan sang Istri Tertindas   Bab 1111

    Leah merasa senang dalam hati, rona merah mulai muncul di wajahnya yang tadinya pucat.Mendengar itu, Janice tanpa sadar menggenggam tasnya erat-erat.Sebelum sempat bereaksi lebih jauh, tubuhnya diadang dan didorong perlahan oleh seseorang, menyingkirkannya dari sisi Jason.Saat dia menoleh, ternyata itu adalah Verica. Tatapan mereka bertemu. Mata Verica yang semula terlihat sopan kini memancarkan kebencian yang sulit dijelaskan.Ya, itu adalah kebencian. Janice awalnya mengira itu karena Leah. Namun sekarang, dia merasa kebencian itu justru berasal dari Verica sendiri.Aneh, mereka bahkan tidak saling kenal.Janice berniat melangkah maju, tetapi gerakan Verica yang merapikan rambutnya kembali menghalangi jalannya.Tatapan Verica melirik ke arah Leah. Leah langsung mengerti. Dia berdiri dan melangkah ke arah Jason. Langkahnya tampak begitu lemah, seolah-olah dia akan jatuh ke pelukan Jason kapan saja.Janice mengepalkan telapak tangannya, sementara Jason sontak meraih dan menariknya k

  • Pembalasan sang Istri Tertindas   Bab 1110

    Janice memperkirakan Zion sebentar lagi akan sadar, jadi dia dan Jason pergi membeli bubur sekaligus membawakan makanan untuk yang lain.Tak disangka, begitu masuk ke ruangan, mereka langsung melihat Norman dan Zion sedang saling memelototi."Ada apa? Pak Zion, apa ada yang sakit?" Janice meletakkan makanan dan maju.Mungkin karena Zion baru saja bangun dari bius, wajahnya tampak sangat pucat dan kaku.Zion seperti baru sadar dari mimpi. Dia menggeleng. "Nggak ada, cuma lukaku agak nyeri."Baru saja kalimat itu terucap, Louise yang berbaring di sofa pun terbangun.Sebelum Janice sempat menyuruhnya makan, Zion sudah bertanya, "Louise, kamu dengar sesuatu nggak tadi?"Louise meregangkan badan dan bertanya balik, "Dengar apa? Tapi aku merasa kayak ada nyamuk, berdengung terus. Buat susah tidur."Janice tertawa. "Mungkin kamu mimpi. Di musim dingin begini, mana ada nyamuk. Ayo makan dulu."Louise pun tidak terlalu memikirkannya, langsung berdiri dan ikut makan.Sambil makan, dia berkata, "

  • Pembalasan sang Istri Tertindas   Bab 1109

    Mendengar itu, Leah pun menenangkan diri. Tadi saat melihat Jason memperlakukan Janice dengan kelembutan luar biasa, hatinya dipenuhi rasa cemburu. Dia bahkan sempat ingin mengabaikan harga dirinya dan langsung menghampiri mereka. Setelah dipikir-pikir sekarang, dia memang terlalu terburu-buru."Dengarkan ibumu." Tiba-tiba, sebuah suara terdengar dari luar.Leah menengadah dan melihat orang yang masuk. Dia langsung maju untuk menyambut. "Ayah."Bayu menatap luka di tubuh Leah, lalu mengerutkan kening melihat Verica.Verica refleks mengepalkan tangannya, buru-buru menjelaskan, "Dokter bilang nggak ada cedera serius, tapi aku sudah perintahkan orang-orang untuk memberi tahu polisi dan Jason bahwa kondisinya cukup parah.""Hmm." Bayu menarik kembali pandangannya dan membantu Leah duduk.Leah yang sedang terluka menjadi manja di hadapan ayahnya. "Ayah, aku nggak mau ada bekas luka. Tolong carikan dokter bedah plastik terbaik untukku.""Ya, ya. Semua keinginanmu akan Ayah turuti." Bayu mena

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status