Share

Bab 801

Author: Danira Widia
Janice berkata dengan ragu, "Kamu ...."

"Janice, jangan berterima kasih padaku," kata Jason.

Janice langsung terkejut dan secara refleks menatap kedua mata Jason yang hitam. Melihat Jason menggenggam tangannya dan sama sekali tidak berniat melepaskannya, dia benar-benar merasa kesal. Namun, dia juga tidak tahu harus mulai marah dari mana, hanya bisa langsung mencakar Jason dengan kesal.

"Ah .... Kamu benar-benar mencakarku?" keluh Jason sambil mengernyitkan alis.

"Aku hanya mencakar dengan pelan," jelas Janice.

"Bantu aku melihatnya," kata Jason.

"Ya," jawab Janice, lalu menundukkan kepala dan membuka baju Jason. Jangankan bekas cakar, bahkan tidak ada bekas sedikit pun. Namun, terlihat perut Jason yang kekar beberapa sentimeter dari sana dan bergerak mengikuti napas Jason. Pada saat itu, dia baru sadar dia sudah tertipu.

"Berengsek," kata Janice sambil mengangkat tangan dan ingin menampar Jason.

Namun, Jason langsung menggenggam tangan Janice dan berkata, "Sekarang kamu masih dingin?
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (13)
goodnovel comment avatar
butterfly
Btw, makasih author sdh kasih bonus 1 part... wkwkwk mgkin krn nanggung di part 800 pas janice merasa hangat di dekat jason.. bsok2 tambah lagi ya perhari 5 episode.
goodnovel comment avatar
butterfly
Janicepun jg demikian., meski masih ada sdikit trauma dan perspektif masa lalu yg melekat, namun janice sdh belajar lbih memahami isi pikiran jason. Mulai lebih manut meaki ada sedikit penolakan manja.. ia bhkn semudah itu mbiarkan jason dekat dg Vega. Kerjasama mrk sdh membaik..
goodnovel comment avatar
butterfly
Terakhir dia benar2 masih dingin itu saat ketemu Vega di tepi jalan.. stlh itu dia terasa lebih santai, ringan, rileks, dan bhkan saat ngobrol dg arya norman sj dia tdk sedingin biasanya.. sdh mulai bs mjelaskan maksud dan pikirannya serta rencana2nya dg sgt bagus ke Janice...
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Pembalasan sang Istri Tertindas   Bab 801

    Janice berkata dengan ragu, "Kamu ....""Janice, jangan berterima kasih padaku," kata Jason.Janice langsung terkejut dan secara refleks menatap kedua mata Jason yang hitam. Melihat Jason menggenggam tangannya dan sama sekali tidak berniat melepaskannya, dia benar-benar merasa kesal. Namun, dia juga tidak tahu harus mulai marah dari mana, hanya bisa langsung mencakar Jason dengan kesal."Ah .... Kamu benar-benar mencakarku?" keluh Jason sambil mengernyitkan alis."Aku hanya mencakar dengan pelan," jelas Janice."Bantu aku melihatnya," kata Jason."Ya," jawab Janice, lalu menundukkan kepala dan membuka baju Jason. Jangankan bekas cakar, bahkan tidak ada bekas sedikit pun. Namun, terlihat perut Jason yang kekar beberapa sentimeter dari sana dan bergerak mengikuti napas Jason. Pada saat itu, dia baru sadar dia sudah tertipu."Berengsek," kata Janice sambil mengangkat tangan dan ingin menampar Jason.Namun, Jason langsung menggenggam tangan Janice dan berkata, "Sekarang kamu masih dingin?

  • Pembalasan sang Istri Tertindas   Bab 800

    "Apa?" tanya Janice sambil menatap tangan Jason yang terulur di depannya dengan heran."Dia seharusnya memberimu sesuatu dan sekarang masih ada padamu," kata Jason."Nggak, aku nggak pernah menerima hadiah darinya. Aku ... ada satu barang," kata Janice yang langsung tertegun sejenak, lalu mengeluarkan ponsel dari tasnya.Ekspresi Jason menjadi muram. "Ponsel ini hadiah darinya?""Bukan hadiah, tapi ganti rugi. Dia nggak sengaja menjatuhkan ponselku ke laut saat ada festival makanan pantai di kota kecil, jadi dia ganti rugi padaku," jelas Janice.Jason mengambil ponselnya, lalu mengayun-ayunnya sebentar. "Kamu ingin tahu apa perkataanku benar?""Maksudmu, kamu ingin memeriksa ponsel itu?" tanya Janice."Nggak, sudah terlambat. Aku punya cara yang lebih cepat," jawab Jason."Apa caranya?" tanya Janice yang merasa ada yang aneh dengan ekspresi Jason.Namun, Jason tidak menjelaskan lebih lanjut, malahan langsung menyalakan mobilnya. Sepuluh menit kemudian, dia berhenti di depan satu-satuny

  • Pembalasan sang Istri Tertindas   Bab 799

    "Ibumu baik-baik saja, 'kan?" tanya Janice yang mencoba untuk mengalihkan topik pembicaraannya."Nggak apa-apa. Kamu sudah selesai membereskan barang-barangmu? Bagaimana kalau aku mengantarmu mencari Vega?" tanya Dipo sambil tersenyum.Janice menggigit bibirnya. "Nggak perlu, aku bisa pergi sendiri. Kamu cepat kembali dan jaga ibumu."Dipo tidak mengatakan apa-apa, tetapi pandangannya melewati Janice dan melihat ke dalam kegelapan.Janice yang menyadarinya pun segera menghalangi. "Dokter Dipo, nggak perlu mengantarku.""Kalau begitu, hati-hati di jalan," kata Dipo."Terima kasih," balas Janice, lalu menutup pintunya.Mendengar suara langkah kaki Dipo yang turun, Janice baru menghela napas lega.Jason yang berada dalam kegelapan pun perlahan-lahan mendekat, lalu membuka gordennya dan keluar. "Kamu benar-benar berpikir dia ini mudah untuk ditipu?""Apa maksudmu?" tanya Janice yang kebingungan.Jason melihat ke barang-barang di dekat lemari yang belum dikemas sepenuhnya, lalu menatap Jani

  • Pembalasan sang Istri Tertindas   Bab 798

    Jason mendekati Janice dan jari-jarinya yang panjang menyentuh ujung kertas desain itu, lalu mengeluarkan suara yang lembut saat membalik halaman itu.Janice secara refleks menelan ludahnya dan menekan kertas itu dengan makin erat. Pada detik berikutnya, Jason sudah menyentuh tangannya yang diletakkan di kertas itu dan perlahan-lahan menggenggamnya sampai bekas luka di punggung tangannya terasa hangat.Lampu di dalam kamar itu juga sengaja disesuaikan dengan suasana penginapan, semuanya cahayanya terasa lembut. Satu-satunya kekurangannya adalah terlalu redup, sehingga dia tidak bisa melihat ekspresi Jason dengan jelas. Namun, dia tetap tidak bisa menghindari tatapan Jason yang dalam.Jason menundukkan kepala dan mencium bibir Janice, lalu saling memandang dengan diam dan napas mereka makin terengah-engah. Janice menggigit bibirnya dan berusaha menghindarinya, tetapi dia sudah mencium Janice dengan paksa. Saat dia menjauhkan tangan Janice dengan paksa dan angin dari luar jendela pun men

  • Pembalasan sang Istri Tertindas   Bab 797

    "Kamu ini seorang pria mau bantu Janice mengurus pakaian?" kata Louise mengingatkan.Arya langsung mundur selangkah karena dia tentu saja tidak berani.Jason menatap Janice. "Aku temani kamu pergi mengambil barangmu."Janice ingin langsung menolak begitu teringat dengan status Jason, tetapi Louise malah langsung mendukung. "Kalau Vega terbangun, aku yang akan jaga dia. Kamu dan Pak Jason saja yang pergi ambil barang. Kamu sendiri yang mengurus barangmu sendiri pasti lebih cepat."Mendengar perkataan itu, Janice langsung memelototi Louise. "Dia terlalu mencolok.""Asalkan nggak berlama-lama, aku bisa cari cara," kata Jason.Janice tidak bisa mencari alasan lain untuk menolak lagi karena mendengar perkataan Jason, hanya bisa menganggukkan kepalanya.Setelah itu, keduanya pun bersiap untuk berangkat.Di perjalanan.Jason yang berusaha untuk menenangkan Janice pun berkata, "Aku sudah meminta orang untuk memberi tahu media di sekitar bahwa ada orang misterius yang donasi uang ke TK. Sekaran

  • Pembalasan sang Istri Tertindas   Bab 796

    Arya tertegun sejenak, lalu melanjutkan, "Meskipun Dipo pendiam, aku tahu dia selalu mengujiku. Dia bisa langsung menyebut siapa aku dulu, lalu tanya pendapatku tentang laporan hasil pemeriksaan dan mengeluarkan foto keluarga bersama Janice dan Vega. Aku memang nggak yakin apa tujuan sebenarnya, jadi aku pura-pura nggak tahu apa-apa dan pergi begitu saja."Jason memutar cincinnya, lalu berkata dengan suara yang serak dan dingin, "Dia bukan hanya ingin menguji kemampuan medismu, tapi lebih ingin kamu menyampaikan masalah foto itu pada orang yang membawa pergi Vega dan Janice."Arya menganggukkan kepala, tetapi dia tiba-tiba merasa ada yang tidak beres. "Tunggu sebentar. Dia sudah tahu aku bukan orang yang membawa pergi Janice dan Vega saat kita pertama kali bertemu? Apa dia meremehkanku? Padahal saat aku melihat fotonya, aku sengaja pura-pura dingin. Aku bahkan pura-pura marah, tapi nggak melampiaskannya.""Berarti dia sudah tahu yang membawa pergi Janice dan Vega adalah aku," kata Jaso

  • Pembalasan sang Istri Tertindas   Bab 795

    Janice menahan tawanya saat mendengar jawaban Jason, lupa Jason ini adalah tipe orang yang pendendam. Namun, saat mendengar Jason menyebut Arya dengan Paman Arya, dia teringat dengan sikap Arya tadi. "Ada apa dengan Arya ya? Kenapa dia sepertinya menjaga jarak denganku saat keluar dari rumah sakit tadi?"Tatapan Jason menjadi muram dan menjawab dengan nada tenang, "Nggak ada apa-apa, dia sedang sibuk mengirim data ke Kota Pakisa. Kalau sudah sibuk, dia memang seperti itu.""Baiklah," jawab Janice. Dia memang tidak pernah meragukan profesionalisme Arya.Janice pun membelai kepala Vega dan berbisik, "Meskipun risikonya kecil, aku sangat takut kalau Vega harus menjalani operasi."Semua itu mungkin karena trauma dari kehidupan sebelumnya terlalu membekas pada Janice. Seiring bertambah usianya Vega, dia selalu bermimpi buruk setiap kali teringat soal operasi Vega.Jason pun menepuk punggung tangan Janice dengan lembut. "Aku akan minta dokter cari cara yang terbaik."Setelah berpikir sejenak

  • Pembalasan sang Istri Tertindas   Bab 794

    Jason memarkir mobilnya di sebuah jalan pesisir yang tidak terkenal. Selain beberapa orang yang berjalan-jalan di kejauhan, sore itu pantai di depan hanya milik mereka bertiga.Begitu keluar dari mobil, Vega langsung berlari ke pantai untuk bermain pasir. Baginya, hal ini sudah menjadi kebiasaannya.Sementara itu, Janice yang menatap Vega bermain dengan bebas pun tanpa sadar tersenyum. Angin laut yang berembus membuatnya menggigil dan secara refleks menyusutkan lehernya. Namun, pada detik berikutnya, sebuah jaket kulit menutupi bahunya.Saat Janice mengangkat kepala dan melihat Jason di samping, dia merasa bahkan angin laut pun memanjakan Jason. Rambut Jason yang berkibar karena tertiup angin dan matanya yang memancarkan cahaya matahari yang lembut terlihat memikat."Apa aku lebih bagus dilihat daripada matahari terbenam?" tanya Jason dengan tiba-tiba.Mendengar perkataan itu, Janice baru menyadari dia sudah menatap Jason cukup lama. Dia segera memalingkan wajahnya dan menjelaskan deng

  • Pembalasan sang Istri Tertindas   Bab 793

    "Ya, ini adalah pilihan terbaik untuk saat ini. Tapi, tenang saja. Dokter Dipo sangat berpengalaman di bidang ini, jadi nggak akan ada masalah," kata Arya sambil tersenyum pada Dipo.Dipo menundukkan kepala dengan sangat rendah hati. "Aku nggak berani mengaku begitu, kemampuanku masih nggak sebanding dengan dokter dari Kota Pakisa."Arya melambaikan tangannya. "Sudahlah, nggak perlu begitu merendah. Sudah sore, kami jangan mengganggu Dokter Dipo lagi."Dipo menganggukkan kepala, lalu melirik Janice. "Janice, tunggu sebentar.""Ada apa?" tanya Janice yang menghentikan langkahnya, lalu menoleh pada Dipo.Dipo mengeluarkan setumpuk foto dari laci. "Ini foto-foto dari kepala sekolah TK, aku lupa memberikannya padamu."Saat menundukkan kepala, Janice melihat itu adalah foto-foto saat sesi pembuatan video promosi di TK saat itu. Foto pertama adalah foto keluarga bahagia dan mereka bertiga seperti keluarga kecil. Dia merasa malu dan ingin segera mengambil fotonya, tetapi dia masih sedang meng

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status