Share

Ep 8. Reruntuhan

Ep 8. Reruntuhan

Kabar reruntuhan kuno membuat banyak orang ingin datang, tentunya semua orang ingin mendapatkan keberuntungan. Setelah beberapa jam pintu reruntuhan terbuka, rombongan putri Lien dan pangeran Shu Fu dikepung banyak orang, disana terlihat beberapa immortal memiliki kekuatan besar, wajah pangeran memucat, ia tidak mungkin meninggalkan istrinya.

Putri Lien menarik satu pedang milik immortal Lou "Bagaimana ini?"

"Kamu bersembunyilah!"

"Kamu akan mati, semua pasukan sudah tewas!"

"Cepat lari!" teriak pangeran Shu Fu memerintah putri Lien.

"Dasar bodoh, ingin lari… hahah!" tawa salah satu orang.

"Biarkan aku dulu menikmati wanita itu!" ucap salah satu orang.

"Tidak akan aku biarkan!"

Pangeran berlari ke atau satu immortal, saat itu juga ia terlempar menghantam bangunan, putri Lien melihat Pangeran jatuh pingsan, ia berharap Lou ada di dekatnya.

"Lou, dimana kamu!"

Satu immortal muncul di hadapan Putri Lien, saat tangan ingin menyentuh, pedang di tangan Putri Lien terlepas lalu menyerang satu orang yang ingin menyentuh.

"Itu pusaka tingkat tinggi, sebuah pedang… ini keberuntungan kita!"

Pedang berputar-putar melesat ke atau semua orang, pertempuran terjadi, dengan agresif pedang milik immortal Lou melakukan perlawanan kepada semua orang yang mengepungnya, putri Lien berlari menghampiri pangeran Shu Fu.

"Pangeran, bangunlah!"

"Aduh, apa yang harus ku lakukan!"

"Lari saja!"

"Hoi… wanita itu ingin lari, cepat tangkap!"

"Cepat tangkap!"

Semua orang mengalihkan perhatian ke arah sosok cantik, pandangan pandangan putri Lien memucat melihat semua orang ingin menangkapnya, saat semua orang ingin menyentuh putri, tiga sosok bertopeng muncul.

"Tapak Langit Dunia Persilatan!"

"Naga Mengamuk!"

"Tarian Pedang Gunung!"

"DUARRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR!"

Semua orang terlempar mundur, sebagian mengalami luka serius, putri Lien melihat pedang tersarung di pinggang pria bertopeng, ia langsung memeluk tubuh immortal Lou.

"Kemana saja kamu, aku mencarimu sampai kesini!" ucap putri dengan nada tangis.

"Maafkan aku, kau tidak tahu bagaimana cara memberitahumu saat berada di istana!"

"Dasar Lou!" ejek Anin Shi.

"Anin Shi, Chu Ren bawa putri dan pangeran ke tempat aman!"

"Oke!"

"Siapa mereka?" tanya Putri Lien

"Tenang saja, dia tidak akan melukaimu!"

"Em..!"

Immortal Chu Ren dan Anin Shi membawa dua sosok ke tempat aman, semua orang ingin mengejar namun dihalangi satu pria bertopeng.

"Ayo bunuh dia!"

"Serang….!"

Immortal Lou menghindari semua serangan dengan mudah, semua orang menyerang secara bergantian, setelah satu jam tidak ada serangan yang mengenai sosok pria bertopeng, merasa kesal semua orang menggabungkan kekuatan, mereka membentuk lingkaran.

"Formasi gabungan!"

"DUARRRRRRRRRRRRRRRRRR!"

Bumi bergetar memperlihatkan aura kuat, angin berhembus kencang, immortal Lou menarik satu buah pedang yang sebelumnya disimpan putri Lien, ia merendahkan kuda-kuda.

"Yeaaaaaaaaaaaaaaaaa!" teriak semua orang.

"Badai Pedang!"

"DUARRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR!"

Immortal Lou menahan serangan gabungan, di sisi lain Pedang kembar memunculkan bayangannya, ribuan pedang menghujani wilayah pertarungan, satu persatu orang tewas membuat formasi gabungan melemah, tidak berapa lama immortal Lou menarik energi spiritual.

"Tapak Langit Jatuh!"

"DUARRRRRRRRRRRRRRRRRR!"

Reruntuhan sekitar rata dengan tanah, semua orang yang berniat jahat tewas di tempat, immortal Lou langsung melesat terbang menyusul putri Lien, disisi lain immortal Ling merasakan ada pertempuran besar, ia langsung menuju lokasi ledakan, tidak butuh waktu lama sosok agung melihat banyak mayat tergeletak.

"Siapa yang melakukan ini, membunuh tanpa ampun adalah kejahatan besar!"

"Jejak energi ini, seperti tidak asing? Siapa?" gumam immortal Ling mencoba mengingat.

Setelah beberapa menit, immortal Lou melihat putri Lien dan yang lainnya, ia langsung melesat menghampiri.

Lou melihat pangeran Shu Fu jatuh pingsan "Bagaimana keadaannya?"

"Dia mengalami luka dalam, beberapa tulang patah!"

"Lou, aku mohon tolong dia… kalau di terluka? Aku takut Raja Shu akan mengurungkan niatnya untuk mengirimkannya bantuan ke benua tengah!" ucap putri Lien.

"Tapi aku memiliki satu permintaan!"

"Katakan!

"Ikut aku!"

Putri Lien mengikuti immortal Lou, tidak butuh waktu lama mereka sudah berada di tempat sepi.

"Putri, aku bersedia menjadi pelayan atau pengawalmu!"

"Terus?"

"Aku menyayangimu!" ucap Lou pelan.

Putri Lien terdiam mendengar ucapan sosok di depannya "maafkan aku, pernikahan itu hanyalah sandiwara agar aku mendapatkan bantuan… hanya itu cara yang aku miliki, kau juga tidak mau menyerahkan kesucianku dengan pangeran!"

"Em….!"

"Sekarang kamu jangan khawatir, aku tidak akan meninggalkanmu? Tapi kamu jangan pergi begitu saja!"

"Baiklah, aku akan menyelamatkan Pangeran!"

Dua sosok berbalik ke tempat sebelumnya, immortal Lou memunculkan beberapa tanaman obat, ia meracik obat dan ramuan di campur air. Immortal Chu Ren dan Anin Shi melihat dengan rasa kagum.

Anin Shi meletakan tanaman obat "Kamu tidak hanya pandai bertarung, tapi juga pandai mengobati!"

"Tentu saja, kalau kita terluka akibat pertarungan? Bagaimana cara untuk menyelamatkan diri!"

"Betul juga. Kak tolong ajari aku meracik obat!"

"Tenang saja, aku akan mengajarkan kalian!"

Putri terdiam membisu, ia merasa bersalah karena sudah mengabaikan perasaan pria yang sudah melindunginya beberapa kali, jauh di lubuk hati putri Lien juga menyimpan perasaan kepada Lou, namun keadaan tidak berpihak yang mengharuskan putri menikah dengan pangeran.

"Maafkan aku!" gumam putri Lien melihat immortal Lou meracik obat.

"Saudaraku Lien, aku Anin Shi!"

"Senang bisa bertemu denganmu!"

"Sudah selesai!"

"Sini biar aku saja!" ucap Chu Ren.

Immortal Chu Ren mengoleskan obat racikan, sedangkan immortal Lou meminumkan ramuan obat, tidak lama kemudian pangeran membuka matanya, ia melihat sosok yang ditakutinya.

"Ka-kau!"

"Jangan takut, aku sudah menyelamatkan hidupmu… sekarang kakimu belum sembuh, aku harap kamu jangan berbuat bodoh!"

"Terimakasih!"

"Dia Anin Shi, dan ini Chu Ren!'

"Aku Shu Fu!"

"Em…!"

Setelah mengoleskan obat, mereka melanjutkan perjalanan menyusuri reruntuhan, tanpa sungkan immortal Lou menggendong pangeran di punggung belakang, semua mata tidak percaya melihat sosok kejam mau membantu orang.

"Dia pembunuh atau penyelamat?" gumam Anin Shi bingung.

Pangeran melihat ke arah putri Lien "Bagaimana keadaanmu!"

"Tidak apa-apa, beruntungnya mereka datang menyelamatkan kita!" jawab Putri.

"Apa yang kamu inginkan, aku memenuhinya!"

"Berjanjilah untuk mengikuti apa kata putri Lien!"

"Baik, aku berjanji!"

Sambil berjalan kaki, canda tawa dan cerita terdengar satu sama lain, pangeran yang memiliki sifat arogan di tundukkan immortal Lou, sekarang ia sadar betapa pentingnya keluarga dan pertolongan orang lain, pangeran menyesali perbuatan sebelumnya.

"Maafkan aku telah menghinamu waktu itu!"

"Sudahlah, aku tidak menyimpannya!"

"Em!"

30 menit kemudian, semua orang berhenti di sebuah kuil tua, Immortal mengajak semua orang untuk masuk, setelah berada di dalam kuil, immortal Lou kehilangan kesadaran, jiwanya tertarik ke alam bawah sadar. Sekarang immortal berdiri di kehampaan gelap tanpa ujung, ia melihat gambaran dirinya yang belum pernah terjadi.

Bersambung…

Comments (1)
goodnovel comment avatar
Fiiz Hap
ingin deket dengan putri
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status