Share

Bab 249

Author: Leona Valeska
last update Last Updated: 2025-12-07 21:00:16

“Ada apa, Tuan? Seharusnya Anda sedang menikmati bulan madu. Kenapa malah meneleponku sepagi ini?” tanya Jemmy begitu terkejut ketika mendapat panggilan dari Jason di pagi itu.

Jason duduk di tepi ranjang kemudian menghela napas pelan. “Aku hanya ingin memberitahumu sesuatu, Jem. Tentang Kirana.”

Jemmy terdiam sesaat, dan suara kursi bergeser terdengar samar dari seberang sana.

“Kirana? Aku tidak menyangka Anda akan menyebut namanya di saat Anda sedang menikmati bulan madu dengan istri baru Anda. Tapi, ada apa?”

Jason menatap layar ponsel seolah bisa melihat ekspresi Jemmy di baliknya.

“Dugaanku benar. Dia memang bersama Alex. Tom melihatnya satu minggu yang lalu, Jemmy.”

Keheningan menyergap beberapa detik sebelum Jemmy mendesah panjang. “Aku sudah menduganya juga. Dari dulu keduanya mencurigakan, tetapi tidak kusangka mereka akan bergerak sedekat ini.”

“Kalau begitu k

Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Pembantu Pemuas Nafsu Sang Majikan   Bab 293

    Ariana telah dipindahkan ke ruang rawat inap beberapa waktu setelah proses persalinan selesai.Suasana ruangan itu terasa jauh lebih tenang dibandingkan ruang persalinan sebelumnya. Cahaya lampu temaram menyinari ruangan, menciptakan kesan hangat dan damai.Di sisi ranjang Ariana, sebuah ranjang bayi kecil terletak dengan rapi. Di dalamnya, bayi mungil itu terlelap dengan napas teratur, wajahnya tampak damai seolah tidak pernah merasakan hiruk-pikuk dunia.Jason berdiri di samping ranjang bayi itu beberapa detik sembari menatap sosok kecil yang kini menjadi bagian penting dalam hidupnya.Dengan gerakan hati-hati, dia mengangkat bayi mereka dan membawanya mendekat ke Ariana.Dia kemudian duduk di kursi di samping ranjang dan memperlihatkan bayi itu kepada Ariana agar dapat melihatnya lebih dekat.“Lihatlah,” ucap Jason pelan, suaranya mengandung rasa takjub yang sulit disembunyikan. “Dia tertidur begitu nyenyak.”Ariana menggeser sedikit tubuhnya, meski kelelahan masih jelas tergambar

  • Pembantu Pemuas Nafsu Sang Majikan   Bab 292

    Tengah malam telah lama berlalu ketika keheningan kamar tidur itu tiba-tiba terusik oleh rintihan pelan.Ariana membuka matanya perlahan, keningnya berkerut, bibirnya sedikit bergetar menahan rasa tidak nyaman yang mendadak menyerang perutnya.Rasa mulas itu berbeda dari yang biasa dia rasakan sebelumnya. Kali ini datang lebih kuat, lebih teratur, dan membuat dadanya terasa sesak.Ariana menarik napas pendek, lalu menghembuskannya dengan perlahan. Tangannya refleks menyentuh perutnya yang membesar, berusaha menenangkan diri.Namun, rasa nyeri itu kembali datang, membuatnya meringis lebih dalam. Sebuah erangan halus keluar dari bibirnya tanpa mampu ia tahan.Jason yang tertidur di sampingnya langsung terbangun saat mendengar suara itu. Matanya terbuka lebar, refleks tubuhnya membuatnya segera duduk di sisi tempat tidur. Ia menatap wajah Ariana yang tampak pucat dan berkeringat.“Ariana?” panggil Jason dengan suara cemas. “Kau kenapa?” tanyanya.Ariana menoleh perlahan ke arah suaminya.

  • Pembantu Pemuas Nafsu Sang Majikan   Bab 291

    Usai pertemuan resmi itu berakhir, suasana ruang rapat masih menyisakan ketegangan yang samar.Lampu-lampu neon di langit-langit tetap menyala terang, memantulkan bayangan empat pria yang masih berada di dalam ruangan.Hanya Jason, Jemmy, dan Zoro yang tersisa, duduk mengelilingi meja panjang berlapis kayu gelap.Dokumen-dokumen kerja sama proyek masih terbuka, namun tak satu pun dari mereka kembali membahasnya. Fokus pembicaraan perlahan bergeser ke arah yang jauh lebih personal.Zoro menyandarkan punggungnya ke kursi, lalu menghela napas pendek sebelum akhirnya membuka suara.Nada bicaranya terdengar lebih rendah dibandingkan saat rapat berlangsung, seolah ia sengaja menurunkan intonasi agar pembicaraan ini terasa lebih tertutup.“Kirana dalam kondisi yang tidak stabil semalam,” ujar Zoro dengan hati-hati.“Kau tahu, Jason? Dia sepertinya mengalami tekanan mental cukup berat, emosinya naik turun, dan beberapa kali kehilangan kendali.”Jason, yang sejak tadi bersandar dengan kedua ta

  • Pembantu Pemuas Nafsu Sang Majikan   Bab 290

    Di sebuah klub malam yang remang, cahaya lampu berwarna merah dan biru berpendar samar, menciptakan bayangan-bayangan panjang di dinding berlapis beludru gelap.Musik berdentum rendah, teredam oleh pintu tebal yang memisahkan ruang utama dengan sebuah ruangan VVIP yang tersembunyi di sudut terdalam klub itu.Di ruangan tersebut, lima orang pria duduk santai di sofa kulit hitam, masing-masing dengan gelas minuman di tangan.Wajah-wajah mereka tampak tenang, namun sorot mata mereka tajam dan penuh perhitungan.Pintu ruangan terbuka dengan kasar.Madam Rose mendorong tubuh Kirana masuk ke dalam ruangan itu tanpa kelembutan sedikit pun.Langkah Kirana tersandung, hampir jatuh, sebelum akhirnya berhasil berdiri dengan napas terengah.Gaun yang dikenakannya tampak kusut, wajahnya pucat, dan matanya menyiratkan ketakutan yang tak lagi bisa ia sembunyikan.“Rose, aku mohon. Aku sudah lelah, beri aku waktu—”“Waktu?” Rose memotong ucapan Kirana lalu senyum tersungging di bibirnya.Dia berdiri

  • Pembantu Pemuas Nafsu Sang Majikan   Bab 289

    Malam telah larut ketika Ariana selesai menidurkan Ethan di kamarnya.Anak itu tertidur dengan damai, napasnya teratur, wajahnya polos dan tenang seolah tidak menyimpan beban apa pun.Ariana menarik selimut dengan hati-hati agar menutupi tubuh kecil itu dengan sempurna, lalu mengusap kening Ethan sebentar sebelum mematikan lampu tidur dan menutup pintu kamar perlahan.Langkah Ariana terdengar pelan saat ia kembali menuju kamar utama. Tubuhnya memang terasa sedikit lebih berat dibandingkan biasanya, namun pikirannya justru jauh lebih penuh daripada kelelahan fisiknya.Setibanya di kamar, ia mendapati Jason sudah duduk bersandar di sandaran tempat tidur.Sebuah tablet berada di tangannya, menampilkan artikel panjang tentang perusahaan yang dia pimpin.Tentang grafik yang terus menanjak, tentang keberhasilan memenangkan tender besar di luar negeri, dan tentang prediksi para analis yang menyebutkan bahwa perusahaan itu tengah berada pada puncak kejayaannya.Ariana menghampiri Jason, lalu

  • Pembantu Pemuas Nafsu Sang Majikan   Bab 288

    Usia kandungan Ariana kini telah memasuki dua minggu terakhir menjelang Hari Perkiraan Lahir.Berdasarkan perhitungan dokter, paling lambat dua minggu ke depan, ia akan segera melahirkan.Sejak awal, Ariana telah menyampaikan keinginannya untuk menjalani persalinan normal.Meskipun demikian, Jason sempat menyimpan keraguan. Kekhawatirannya bukan tanpa alasan; ia takut Ariana tidak cukup kuat menghadapi proses persalinan yang panjang dan melelahkan.Namun pada akhirnya, Jason memilih menuruti keputusan istrinya, selama kondisi medis Ariana memungkinkan dan dokter menyatakan aman.Siang itu, mereka bertiga—Jason, Ariana, dan Ethan berada di sebuah toko perlengkapan bayi terbesar di pusat kota.Deretan rak yang dipenuhi pakaian bayi, botol susu, kereta dorong, hingga perlengkapan tidur memenuhi pandangan.Ariana tampak bahagia meskipun langkahnya tidak lagi selincah dulu. Jason setia berjalan di sisinya, sesekali mengingatkan agar Ariana tidak terlalu lelah. Sementara itu, Ethan terlihat

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status