Share

Bab 264

Penulis: Leona Valeska
last update Terakhir Diperbarui: 2025-12-12 21:58:00

Malam itu jatuh perlahan seperti tirai beludru, menutup seluruh dunia dalam keheningan yang manis.

Di balik jendela kamar mereka, bulan menggantung sebagai saksi yang berkilau pucat, seakan mengerti betapa malam itu tidak hanya milik waktu, melainkan milik dua jiwa yang sedang membara.

Ariana berdiri membelakangi jendela dan membiarkan cahaya bulan melukis siluet halus di sepanjang lekuk tubuhnya.

Napasnya masih teratur, tetapi matanya memantulkan gelombang hasrat yang sejak tadi bergulung-gulung tanpa muara.

Jason berdiri beberapa langkah darinya, memandangi perempuan yang kini menjadi pusat semestanya.

Ada sesuatu yang berubah malam ini. Nyala yang biasanya tersembunyi di balik ketegasan wajah Jason kini terang-benderang, seperti bara yang baru saja disulut angin.

“Ariana?” panggilnya dengan suara lembutnya.

Ariana menoleh setengah dan bibirnya terangkat lembut. “Kenapa menatapku seperti itu?”

Jason mendekat dengan langkah pelan, tetapi setiap langkah menyimpan ketegangan, seperti b
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • Pembantu Pemuas Nafsu Sang Majikan   Bab 289

    Malam telah larut ketika Ariana selesai menidurkan Ethan di kamarnya.Anak itu tertidur dengan damai, napasnya teratur, wajahnya polos dan tenang seolah tidak menyimpan beban apa pun.Ariana menarik selimut dengan hati-hati agar menutupi tubuh kecil itu dengan sempurna, lalu mengusap kening Ethan sebentar sebelum mematikan lampu tidur dan menutup pintu kamar perlahan.Langkah Ariana terdengar pelan saat ia kembali menuju kamar utama. Tubuhnya memang terasa sedikit lebih berat dibandingkan biasanya, namun pikirannya justru jauh lebih penuh daripada kelelahan fisiknya.Setibanya di kamar, ia mendapati Jason sudah duduk bersandar di sandaran tempat tidur.Sebuah tablet berada di tangannya, menampilkan artikel panjang tentang perusahaan yang dia pimpin.Tentang grafik yang terus menanjak, tentang keberhasilan memenangkan tender besar di luar negeri, dan tentang prediksi para analis yang menyebutkan bahwa perusahaan itu tengah berada pada puncak kejayaannya.Ariana menghampiri Jason, lalu

  • Pembantu Pemuas Nafsu Sang Majikan   Bab 288

    Usia kandungan Ariana kini telah memasuki dua minggu terakhir menjelang Hari Perkiraan Lahir.Berdasarkan perhitungan dokter, paling lambat dua minggu ke depan, ia akan segera melahirkan.Sejak awal, Ariana telah menyampaikan keinginannya untuk menjalani persalinan normal.Meskipun demikian, Jason sempat menyimpan keraguan. Kekhawatirannya bukan tanpa alasan; ia takut Ariana tidak cukup kuat menghadapi proses persalinan yang panjang dan melelahkan.Namun pada akhirnya, Jason memilih menuruti keputusan istrinya, selama kondisi medis Ariana memungkinkan dan dokter menyatakan aman.Siang itu, mereka bertiga—Jason, Ariana, dan Ethan berada di sebuah toko perlengkapan bayi terbesar di pusat kota.Deretan rak yang dipenuhi pakaian bayi, botol susu, kereta dorong, hingga perlengkapan tidur memenuhi pandangan.Ariana tampak bahagia meskipun langkahnya tidak lagi selincah dulu. Jason setia berjalan di sisinya, sesekali mengingatkan agar Ariana tidak terlalu lelah. Sementara itu, Ethan terlihat

  • Pembantu Pemuas Nafsu Sang Majikan   Bab 287

    Dering ponsel Jason terdengar nyaring tepat ketika ia tengah mengenakan jam tangan di pergelangan kirinya.Gerakannya terhenti sejenak. Ia menoleh ke arah meja kecil di sisi ranjang, tempat ponselnya tergeletak. Alisnya terangkat perlahan saat melihat nama yang tertera di layar: Madame Rose.Tatapan Jason mengeras. Tanpa ragu, dia mengangkat panggilan itu dan menempelkannya ke telinga.“Ada apa?” tanyanya singkat dengan nada yang datar namun sarat kewaspadaan.Di seberang sana, suara Madame Rose terdengar tenang, bahkan nyaris santai. Jason tidak membuang waktu.“Aku tidak mau mendengar kabar bahwa Kirana kabur,” ucapnya tegas sebelum Rose sempat berbicara panjang.Terdengar tawa kecil dari seberang sambungan. “Kau terlalu meremehkanku, Jason,” jawab Rose. “Aku tidak pernah kecolongan sampai membiarkan anak buahku melarikan diri.”Jason tidak tersenyum. “Lalu apa?” tanyanya kembali.Rose menghela napas ringan, kemudian menjelaskan dengan nada profesional. “Kirana sudah kutempatkan ses

  • Pembantu Pemuas Nafsu Sang Majikan   Bab 286

    Pukul sebelas malam, suasana rumah telah lama sunyi. Lampu kamar utama masih menyala redup, menampakkan Ariana yang duduk gelisah di tepi sofa kecil dekat ranjang.Sejak beberapa jam lalu, ia berkali-kali melirik jam dinding, menahan kegundahan yang tak mampu ia sembunyikan.Pintu kamar akhirnya terbuka perlahan, dan Jason masuk dengan langkah tenang, meski raut wajahnya menyiratkan kelelahan yang mendalam.Ariana segera berdiri. Senyum tipis terbit di bibirnya, senyum yang lebih mencerminkan kelegaan daripada kegembiraan.Tanpa berkata apa-apa, ia melangkah mendekat dan menatap suaminya seolah ingin memastikan bahwa pria itu benar-benar baik-baik saja.Jason berhenti tepat di hadapannya. Ia lalu mengulurkan tangan, seakan hendak memeluk, tetapi Ariana lebih dulu berbicara dengan suara pelan yang sarat kekhawatiran.“Kau tidak membunuh mereka, bukan?” tanyanya memastikan.Jason terkekeh lirih. Nada tawanya tidak mengandung kegembiraan, melainkan keletihan yang tertahan.Tangannya tera

  • Pembantu Pemuas Nafsu Sang Majikan   Bab 285

    Jason melangkahkan kakinya dengan mantap ke dalam ruangan itu. Tatapannya tajam dan dingin, seolah tak menyisakan sedikit pun ruang bagi rasa iba.Di hadapannya, Kirana dan Alex duduk bersampingan, tangan mereka terikat dengan erat dan tubuh keduanya tampak tegang menunggu sesuatu yang belum terucap, tetapi sangat mereka takuti.Begitu melihat Jason, Kirana langsung meronta. Suaranya meninggi dan penuh amarah dan kepanikan.“Jason! Lepaskan aku sekarang juga! Kau tidak berhak melakukan ini!” teriaknya dengan napas memburu.Jason sama sekali tidak menjawab. Ia hanya berdiri beberapa langkah di depan mereka, menatap wajah Kirana dengan sorot mata yang beku.Kebencian yang selama berbulan-bulan ia pendam, sejak Ariana pergi dari rumah, sejak hidupnya hampir runtuh akibat tipu daya wanita itu kini mengendap pekat di dadanya.Semua pencarian, semua kemarahan yang tertahan, terbayar lunas dalam satu tatapan itu.Jason kemudian mengalihkan pandangannya ke arah Alex. Nada suaranya rendah, teg

  • Pembantu Pemuas Nafsu Sang Majikan   Bab 284

    Usia kandungan Ariana kini sudah memasuki bulan keenam. Perutnya mulai membulat sempurna, menampakkan kehidupan kecil yang tumbuh dengan begitu tenang di dalam rahimnya.Pagi itu, suasana rumah terasa lebih sunyi dari biasanya karena Ethan sudah berangkat ke sekolah sejak pukul delapan dengan Maria dan Jonas.Untuk pertama kalinya sejak beberapa pemeriksaan terakhir, Ariana hanya ditemani Jason ke rumah sakit.Jason menggenggam tangan Ariana erat sejak mereka turun dari mobil hingga duduk di ruang tunggu poli kandungan.Sesekali Jason melirik perut istrinya, lalu menatap wajah Ariana yang terlihat lebih lembut dari biasanya. Ada sorot ketenangan di matanya, sesuatu yang dulu jarang ia lihat pada Ariana di masa awal pernikahan mereka.Saat nama Ariana dipanggil, Jason langsung berdiri dan membantu Ariana bangkit. Mereka masuk ke ruang pemeriksaan, disambut oleh dokter kandungan yang sama dengan senyum ramah yang khas.“Enam bulan ya, Nyonya Ariana,” ucap dokter itu sambil melihat catat

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status