Share

Bab 574. Teman Butuh

Saat seseorang terbiasa di posisi puncak dan tiba-tiba jatuh, dunia seperti mengucilkannya. Sebelumnya dunia seperti berada digenggaman, dan tiba-tiba yang didapati hanyalah ruang hampa. Keadaan inilah yang sering memaksa seseorang butuh pengakuan. Seperti Papa Bram saat ini.

[Maaf, Pa. Untuk apa Papa membutuhkan uang segitu? Apa bisa Wisnu mentransfer lima juta dan sisanya sesampai di sini?]

Aku bertanya sehati-hati mungkin. Jangan sampai Papaku ini merasa tersinggung.

[Duh! Bagaimana, ya? Soalnya Papa sudah janji kepada teman.]

[Teman? Papa punya hutang?] tanyaku penasaran.

Papa justru mengirim emoticon tertawa terbahak-bahak.

[Dia ini temanku SD, Wis. Tidak mungkinlah aku meminjam uang kepada teman yang tidak beruntung seperti dia]

[Terus untuk apa?]

Dahiku semakin mengernyit. Maksud Papa apa? Dia tidak membutuhkan uang untuk membayar hutang. Terus untuk apa?

Mata ini tidak sabar melihat layar yang bertuliskan 'typing'. Penasaran menunggu apa yang ditulis, tapi ini terasa
Astika Buana

Maaf pendek. Ikutan kesel sama si Bram.

| Sukai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (9)
goodnovel comment avatar
kaymaria43
semoga Rani segera tahu ulahnya si Bram
goodnovel comment avatar
Astika Buana
Siap, Kakak. Terima kasih sudah memberi semangat.
goodnovel comment avatar
Astika Buana
Murni fiksi, Kak. . Namun, bahan cerita dari kejadian sekitar. Ini sebenarnya kumpulan catatan sebagai pengingat saya pribadi. . Semoga berkenan. ...
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status