Share

Bab2

Author: Chau08
last update Last Updated: 2022-06-04 20:08:54

Setelah membereskan barang-barang yang akan di bawa, Astri duduk di atas ranjang. Astri merenung memikirkan semua yang terjadi. Sebenarnya selama ini, Astri mulai sadar kalau ada yang tidak beres dengan rumah tangganya. Karena Astri tulus mencintai Ardi, sehingga selama ini dia menutup mata. Karena Astri berpikir suatu saat Ardi akan berubah. Namun, semua hanya angan semu yang takkan pernah terjadi.

Dulu paman Astri lah yang mencarikan jodoh untuk Astri. Paman Yadi sangat khawatir karena, selama Astri kuliah tidak pernah melihat membawa laki-laki yang punya hubungan spesial dengan Astri.

Karena alasan itulah pamannya mencarikan Astri pasangan. Namun karena, Astri tidak ingin membuat paman nya kecewa, dengan hati lapang Astri pun menerima perjodohan itu. Meski saat itu di tentang oleh Oma nya. Namun melihat Paman yang begitu berharap dengan perjodohan ini. Astri membujuk Oma dan akhirnya Oma setuju. Meskipun setuju namun sikap Oma berubah terhadapku. Mungkin Oma sudah tau akan seperti ini akhirnya. Astri jadi rindu Omanya.

Semakin berjalan nya waktu, Astri mulai luluh dengan sikap baik suaminya. Astri melahirkan seorang putri setelah 1 tahun menikah.

Setelah melahirkan, suaminya masih sama memperlakukan Astri dengan baik. Namun tetap, Astri merasakan tidak ada ketulusan dari suaminya. Astri yang sudah jatuh cinta pada Ardi hanya memakluminya, Astri berpikir pasti akan berubah.

Nyatanya Astri salah, setelah 4 tahun pernikahan, paman Astri meninggal. Di situ sikap suaminya berubah namun, perubahan suami nya bukan yang Astri harapkan selama ini.

Ardi selalu marah, bahkan ketus ketika berbicara. Bahkan Ardi meminta Astri tanda tangan untuk pengalihan kepemilikan rumah, dan perusahaan milik Astri yang di berikan oleh pamannya.

Astri dengan sukarela dan tanpa curiga pun, menandatangani surat pengalihan tersebut. Setelah satu bulan dari situ, Ardi semakin buruk perlakuan nya. Bahkan ibu mertua serta kakak kakaknya ikut berubah. Mereka selalu berbicara sinis kepada ku.

Hanya ayah mertua yang bersikap biasa, serta Alin adik tiri dari suami ku. Ya! Mas Ardi memiliki adik beda ibu, dia adalah Alina gadis yang sekarang menginjak masa dewasa. Alin sama sepertiku,di perlakukan tidak baik. Ayah mertuaku tak bisa berbuat banyak untuk membela Alin.

Aku sering melihat mas Ardi jalan dengan perempuan, bahkan selalu bergonta ganti. Aku tak pernah ambil pusing selama aku memiliki kesabaran. Namun hari ini, dengan tak tau malu nya, Mas Ardi membawa salah satu perempuan yang sering ku lihat jalan bersamanya. Yang lebih membuatku muak, dengan percaya dirinya memperkenalkan sebagai istrinya.

Sebenarnya aku dapat memahami, kalo keluarga Mas Ardi mengincar harta Paman yang tak seberapa itu. Untung saja paman tidak memberitahu keluarga Ardi siapa aku sebenarnya.

Yang mereka tau, aku hanya gadis desa. Keponakan dari Almarhum pamanku. Yang mereka tahu, aku hanyalah wanita lulusan SMA, yang tidak punya keahlian apapun. Sebenarnya ini syarat dariku dulu sebelum aku menikah. Aku meminta pada paman untuk, memperkenalkanku seperti itu. Tapi aku tidak menyesal karena, sekarang aku tahu siapa mereka sebenarnya.

Setelah lama termenung, aku menelpon seseorang, menggunakan hp yang selama ini aku sembunyikan dari mereka semua.

[Hallo]

[Hallo]

[Ini aku Astri!]

[Masyaallah Bu...ini benaran ibu kan?] Tanya orang yang Astri telepon.

[Ya ini saya... Bisa tolong antarkan mobil sekarang?]

[Bisa Bu bisa,mau saya antarkan kemana Bu?]

[Nanti saya kirim alamatnya. Saya minta pesankan hotel yang dekat bandara untuk dua hari ya!]

[Baik Bu. Ada lagi yang ibu butuhkan?]

[Tidak itu saja, saya mau sekarang antar mobilnya ya May!]

[Baik Bu saya siapkan sekarang ibu kirim saja alamatnya.]

[Saya kirim ya May, kalau gitu saya tutup terimakasih!]

Setelah mengirim alamat kepada Maya, asisten pribadi Astri. Astri pun menarik koper nya keluar. Lalu menuju kamar anaknya.

"Sudah siap sayang?"

"Sudah ma!" jawab Syifa tersenyum.

"Yuk berangkat sekarang!" ajak ku pada Syifa.

Aku dan Syifa pun keluar dari kamar. Kita berjalan menuju ruang tamu. Di sana mereka semua sedang berkumpul namun, aku tidak melihat Ayah dan Alin.

"Akhirnya benalu dan anaknya pergi juga dari sini!" ucap mbak Tari.

"Kira - kira mau pergi kemana kamu, Astri. Mau kembali ke kampung kamu, ya!" ejekan mbak Sindi, yang sama sekali tidak ku gubris.Aku tidak menanggapi mereka, karena rasanya malas meladeni orang-orang bodoh." Ini uang buat ongkos kamu ke kampung," ku lihat Ardi menyodorkan uang kepadaku.

"Tak usah, simpan saja untuk wanita itu.aku tak butuh sumbangan dari hasil mencuri," ucapku meremehkan.

"Dasar belagu!" sahut mbak Tari marah.

Namun aku tak peduli, kulangkahkan kaki ke luar rumah. Saat akan sampai di depan pintu, aku berhenti dan menoleh ke belakang." Apapun yang terjadi jangan pernah sekalipun mencari aku Mas. Dan jika suatu saat kita bertemu, anggap kita tidak pernah saling mengenal! Surat perceraian aku yang urus kamu tidak perlu repot!" tanpa mau mendengar ucapan mereka aku segera menarik koperku dan keluar dari rumah itu.

*******

Di ruang tamu setelah kepergian Astri dan Syifa mereka semua masih berkumpul.

"Memangnya siapa? dia sampai adikku akan mencarinya. Dasar perempuan udik tidak tahu malu," ucap Tari emosi.

"Sudah lah mbak, yang penting sekarang dia sudah pergi. Kita bisa sepuasnya menikmatinya, tanpa harus berpura-pura lagi," ucap Ardi menenangkan kakaknya itu.

" Iya sudah nak, benalu di rumah ini sudah pergi semua, Alin juga udah ibu usir," timpal anis, lalu mereka semua tertawa. Mereka merasa senang telah mengusir orang-orang yang mereka anggap mengganggu.

Mereka tidak pernah sadar, dengan apa yang mereka lakukan. Mereka hanya memikirkan harta yang di tinggalkan paman Astri. Tanpa tau siapa Astri sebenarnya.

"Kapan kita akan menikah Mas?" tanya Widia yang tadi hanya diam.

"Secepatnya sayang, setelah surat cerai aku dan Astri selesai," kata Ardi terlihat enggan menjawab.

Widia langsung memeluk Ardi. Dia senang, akhirnya akan menikah dengan Ardi. Namun berbeda dengan Ardi dia tampak biasa saja.

Karena Ardi bukan hanya memiliki satu wanita. Memang pada dasarnya Ardi suka mempermainkan wanita.

Belum tahu saja Widia, sifat Ardi yang sebenarnya. Sekarang Widia memang menjadi istri Ardi namun, hanya istri yang di nikahi secara siri.

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Pembuktian Seorang Istri Yang Terbuang   bab 26

    Hari ini Astri, Alin, Syifa, dan juga Reta. Mereka akan pergi berlibur, karena Astri yang tengah hamil, jadi mereka memutuskan liburan kali ini hanya mengunjungi tempat-tempat indah di kota Bandung.Rencana pertama mereka akan mengunjung Maribaya. Mereka akan menginap dan menghabiskan waktu selama beberapa hari di sana.Mereka memilih Glamping di Maribaya. Suasan yang sejuk, pemandangan yang indah, ada juga wahana bermain untuk Syifa, juga spot foto untuk Alin dan Reta.Alin dan Reta asyik menikmati pemandangan sekitar, apalagi Alin yang selama ini hanya terkurung di rumah. Alin begitu senang bisa pergi berlibur, dia dan Reta berfoto, lalu memposting di akun sosial medianya.“Alin, yang ini bagus deh ftonya!” ucap Reta.“Ihh iya , ta! Bagus coba kamu yang post nanti tag ke aku ya!” pinta Alin pada Reta.Reta pun langsung memposting fotonya bersama Alin. Banyak komen dan laike di akun sosmed nya Reta. Apalagi mereka berdua cantik di tambah background pemandangan yang mendukung.Se

  • Pembuktian Seorang Istri Yang Terbuang   bab 25

    Setelah mengantar Syifa dan Aline. Astri tidur kembali, karena tiba-tiba dia merasa mual dan lemas.Saat tengah tidur tiba-tiba handphone Astri berdering. Astri bangun melihat siapa yang menelepon.‘ayah , ada apa ya?’ gumam Astri pelan, langsung mengangkat telepon dari Ayah.[Assalamualaikum, ayah].[Waalaikumsalam,nak! Ayah ganggu ya? Kayanya lagi tidur ya?][Tidak yah, tadi ketiduran, hehe,,, ada apa yah?][Tumben jam segini tidur,nak? ][Tadi pagi mual lagi ,yah! Jadi tiduran . Eh malah keterusan tidur!][Pasti lemes ya ,nak? ][Iya ayah, makanya Astri udah ga ke kantor lagi. Pasti repot kalau mual di kantor.][Iya ayah setuju, baiknya kamu Istirahat di rumah, nak .][Iya ayah][Oh iya Ayah sampai lupa, Ayah mau ngabarin, nanti sore Ayah pergi ke tempat proyek yang di Kalimantan,ya][Ayah, serius. Ayah bisa pergi kesana?][Iya, kemarin Ayah sudah mengundurkan diri, kebetulan atasan Ayah mengijinkan][Loh , Ayah keluar? Bukannya Ayah bilang mau ijin ya?][Tadinya Ay

  • Pembuktian Seorang Istri Yang Terbuang   bab 24

    Alin dan Syifa pulang ke rumah telat, karena Alin ada kelas ekskul tambahan. Syifa dengan senang hati menemani Alin. Jadilah mereka sampai di rumah hampir Maghrib.Saat memasuki rumah mereka tidak melihat keberadaan Astri. Akhirnya mereka memutuskan pergi mandi dan bersih-bersih. Selesai mandi Alin mengerjakan tugas sekolahnya. Untuk di kumpulkan besok. Setelah selesai Alin keluar, dia duduk di balkon kamarnya, sambil menikmati angin malam.Alin selalu bersyukur dengan kehidupan yang sekarang ia jalani. Kakak yang baik, keponakan yang menemani, Ayah yang sangat menyayanginya walau pun jauh.Tak pernah terpikir sebelumnya Alin bisa bebas dari pahitnya , kehidupan sebelumnya, sekarang Alin merasa semua yang dia inginkan bisa dia dapat.“Dek?” . Alin terkejut saat ada yang memanggil dan menepuk bahunya, sepontan Alin langsung menengok ke belakang.“Kakak panggil dari tadi loh! Ga taunya lagi di sini!” ucap Astri.“Eh iya ,kak! Kenapa?” balas Alin , masih dengan muka terkejutnya.“

  • Pembuktian Seorang Istri Yang Terbuang   bab 23

    Ketika Astri bangun, dia langsung mandi, dan berpakaian. Dia berniat bertemu dengan pemuda aneh, yang di temui beberapa hari ini. Yang selalu mengganggunya.Setelah selesai Astri turun ke bawah, dia mencari BI Ina, ternyata BI Ina, sedang di dapur.“Bi?” Sapa Astri.“Loh, neng bikin kaget bibi saja!” “Iya, habis bibi serius benar. Lagi apa sih BI?” Tanya Astri penasaran.“Ini loh bibi lagi coba masakan baru neng, bibi dapat resep dari hape!” Seru BI Ina senang.“ Oh gitu, toh! Ehm BI?”“ Kenapa neng? Ada mau sesuatu? Biar bibi buatkan!”“Enggak kok bi, Astri cuman mau titip pesan. Astri mau keluar sebentar. Nanti kalau Syifa sama Alin, pulang bibi bilang aja Astri , mau bertemu teman ya!” ucap Astri menjelaskan.“siap ,neng!” balas BI Ina yang masih fokus pada bahan masaknnya.“ya udah, Astri pamit BI, assalamualaikum!” setelah mendapat jawaban dari BI Ina. Astri langsung pergi keluar.Astri memilih membawa mobil sendiri untuk bertemu dengan Devan. Biar mang Ujang bisa jemput, anak-a

  • Pembuktian Seorang Istri Yang Terbuang   Bab 22

    POV AstriHari ini aku di rumah sendirian, tadi pagi saat akan berangkat kerja, tiba tiba aku sedikit pusing dan merasa lelah. Aku bingung kehamilanku yang sekarang lebih mudah lelah. Tak jarang pula aku merasa malas melakukan sesuatu.Saat kehamilan Syifa aku masih bisa mengerjakan semua pekerjaan rumah. Tapi sekarang bawaannya lelah dan malas. Akhirnya aku memutuskan hanya rebahan di kasur yang sangat nyaman ini.Ah, aku melupakan sesuatu! Aku harus mencari orang untuk mengecek proyek di luar pulau. Sepertinya aku tau harus meminta tolong siapa. Akhirnya aku memutuskan untuk menelponnya.[Assalamualaikum, ayah][Waalaikumsalam, nak][Apa kabar, Ayah? Ayah sehat kan?][Alhamdulillah, ayah sehat! Gimana kabar kamu? Alin dan Syifa baik,nak?][Alhamdulillah, kami di sini baik Ayah! Ayah jangan khawatir,][Syukurlah kalau kalian baik! Tumben telepon Ayah? Kamu tidak sibuk kerja,nak?][Tidak, Ayah. Sudah dua hari aku di rumah. Akhir-akhir ini aku mudah lelah, bawaannya malas terus

  • Pembuktian Seorang Istri Yang Terbuang   Bab 21

    Pagi ini Astri tidak berangkat ke kantor, setelah mengantar Alin dan Syifa, Astri kembali pulang ke rumah. Astri sedang memikirkan orang yang akan Astri percayakan mengurus pembangunan di luar pulau. Tiba-tiba Astri teringat seseorang. Ya Astri sudah tau siapa orangnya. Astri memutuskan untuk meneleponnya nanti siang.Astri lalu masuk ke dalam kamarnya. Dia duduk di ranjang. Astri teringat akan suaminya. Suami yang dulu sangat Astri cintai. Namun, sekarang rasa cintanya sedikit menghilang, tergantikan dengan rasa kecewa dan benci.Di depan semua orang Astri bisa terlihat tegar, akan tetapi bila sedang sendiri Astri selalu teringat saat, di mana suaminya begitu sempurna di matanya.Dulu sempat suaminya begitu memanjakannya, di awal Astri merasa jatuh cinta pada suaminya. Namun itu hanya bertahan tiga tahun lamanya. Sampai sekarang Astri belum tahu penyebab suaminya berubah. Yang pasti ada campur tangan Ibu mertuanya.Saat sedang membayangkan sikap manis suaminya, tiba-tiba handphone As

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status