Share

Bab2

Setelah membereskan barang-barang yang akan di bawa, Astri duduk di atas ranjang. Astri merenung memikirkan semua yang terjadi. Sebenarnya selama ini, Astri mulai sadar kalau ada yang tidak beres dengan rumah tangganya. Karena Astri tulus mencintai Ardi, sehingga selama ini dia menutup mata. Karena Astri berpikir suatu saat Ardi akan berubah. Namun, semua hanya angan semu yang takkan pernah terjadi.

Dulu paman Astri lah yang mencarikan jodoh untuk Astri. Paman Yadi sangat khawatir karena, selama Astri kuliah tidak pernah melihat membawa laki-laki yang punya hubungan spesial dengan Astri.

Karena alasan itulah pamannya mencarikan Astri pasangan. Namun karena, Astri tidak ingin membuat paman nya kecewa, dengan hati lapang Astri pun menerima perjodohan itu. Meski saat itu di tentang oleh Oma nya. Namun melihat Paman yang begitu berharap dengan perjodohan ini. Astri membujuk Oma dan akhirnya Oma setuju. Meskipun setuju namun sikap Oma berubah terhadapku. Mungkin Oma sudah tau akan seperti ini akhirnya. Astri jadi rindu Omanya.

Semakin berjalan nya waktu, Astri mulai luluh dengan sikap baik suaminya. Astri melahirkan seorang putri setelah 1 tahun menikah.

Setelah melahirkan, suaminya masih sama memperlakukan Astri dengan baik. Namun tetap, Astri merasakan tidak ada ketulusan dari suaminya. Astri yang sudah jatuh cinta pada Ardi hanya memakluminya, Astri berpikir pasti akan berubah.

Nyatanya Astri salah, setelah 4 tahun pernikahan, paman Astri meninggal. Di situ sikap suaminya berubah namun, perubahan suami nya bukan yang Astri harapkan selama ini.

Ardi selalu marah, bahkan ketus ketika berbicara. Bahkan Ardi meminta Astri tanda tangan untuk pengalihan kepemilikan rumah, dan perusahaan milik Astri yang di berikan oleh pamannya.

Astri dengan sukarela dan tanpa curiga pun, menandatangani surat pengalihan tersebut. Setelah satu bulan dari situ, Ardi semakin buruk perlakuan nya. Bahkan ibu mertua serta kakak kakaknya ikut berubah. Mereka selalu berbicara sinis kepada ku.

Hanya ayah mertua yang bersikap biasa, serta Alin adik tiri dari suami ku. Ya! Mas Ardi memiliki adik beda ibu, dia adalah Alina gadis yang sekarang menginjak masa dewasa. Alin sama sepertiku,di perlakukan tidak baik. Ayah mertuaku tak bisa berbuat banyak untuk membela Alin.

Aku sering melihat mas Ardi jalan dengan perempuan, bahkan selalu bergonta ganti. Aku tak pernah ambil pusing selama aku memiliki kesabaran. Namun hari ini, dengan tak tau malu nya, Mas Ardi membawa salah satu perempuan yang sering ku lihat jalan bersamanya. Yang lebih membuatku muak, dengan percaya dirinya memperkenalkan sebagai istrinya.

Sebenarnya aku dapat memahami, kalo keluarga Mas Ardi mengincar harta Paman yang tak seberapa itu. Untung saja paman tidak memberitahu keluarga Ardi siapa aku sebenarnya.

Yang mereka tau, aku hanya gadis desa. Keponakan dari Almarhum pamanku. Yang mereka tahu, aku hanyalah wanita lulusan SMA, yang tidak punya keahlian apapun. Sebenarnya ini syarat dariku dulu sebelum aku menikah. Aku meminta pada paman untuk, memperkenalkanku seperti itu. Tapi aku tidak menyesal karena, sekarang aku tahu siapa mereka sebenarnya.

Setelah lama termenung, aku menelpon seseorang, menggunakan hp yang selama ini aku sembunyikan dari mereka semua.

[Hallo]

[Hallo]

[Ini aku Astri!]

[Masyaallah Bu...ini benaran ibu kan?] Tanya orang yang Astri telepon.

[Ya ini saya... Bisa tolong antarkan mobil sekarang?]

[Bisa Bu bisa,mau saya antarkan kemana Bu?]

[Nanti saya kirim alamatnya. Saya minta pesankan hotel yang dekat bandara untuk dua hari ya!]

[Baik Bu. Ada lagi yang ibu butuhkan?]

[Tidak itu saja, saya mau sekarang antar mobilnya ya May!]

[Baik Bu saya siapkan sekarang ibu kirim saja alamatnya.]

[Saya kirim ya May, kalau gitu saya tutup terimakasih!]

Setelah mengirim alamat kepada Maya, asisten pribadi Astri. Astri pun menarik koper nya keluar. Lalu menuju kamar anaknya.

"Sudah siap sayang?"

"Sudah ma!" jawab Syifa tersenyum.

"Yuk berangkat sekarang!" ajak ku pada Syifa.

Aku dan Syifa pun keluar dari kamar. Kita berjalan menuju ruang tamu. Di sana mereka semua sedang berkumpul namun, aku tidak melihat Ayah dan Alin.

"Akhirnya benalu dan anaknya pergi juga dari sini!" ucap mbak Tari.

"Kira - kira mau pergi kemana kamu, Astri. Mau kembali ke kampung kamu, ya!" ejekan mbak Sindi, yang sama sekali tidak ku gubris.Aku tidak menanggapi mereka, karena rasanya malas meladeni orang-orang bodoh." Ini uang buat ongkos kamu ke kampung," ku lihat Ardi menyodorkan uang kepadaku.

"Tak usah, simpan saja untuk wanita itu.aku tak butuh sumbangan dari hasil mencuri," ucapku meremehkan.

"Dasar belagu!" sahut mbak Tari marah.

Namun aku tak peduli, kulangkahkan kaki ke luar rumah. Saat akan sampai di depan pintu, aku berhenti dan menoleh ke belakang." Apapun yang terjadi jangan pernah sekalipun mencari aku Mas. Dan jika suatu saat kita bertemu, anggap kita tidak pernah saling mengenal! Surat perceraian aku yang urus kamu tidak perlu repot!" tanpa mau mendengar ucapan mereka aku segera menarik koperku dan keluar dari rumah itu.

*******

Di ruang tamu setelah kepergian Astri dan Syifa mereka semua masih berkumpul.

"Memangnya siapa? dia sampai adikku akan mencarinya. Dasar perempuan udik tidak tahu malu," ucap Tari emosi.

"Sudah lah mbak, yang penting sekarang dia sudah pergi. Kita bisa sepuasnya menikmatinya, tanpa harus berpura-pura lagi," ucap Ardi menenangkan kakaknya itu.

" Iya sudah nak, benalu di rumah ini sudah pergi semua, Alin juga udah ibu usir," timpal anis, lalu mereka semua tertawa. Mereka merasa senang telah mengusir orang-orang yang mereka anggap mengganggu.

Mereka tidak pernah sadar, dengan apa yang mereka lakukan. Mereka hanya memikirkan harta yang di tinggalkan paman Astri. Tanpa tau siapa Astri sebenarnya.

"Kapan kita akan menikah Mas?" tanya Widia yang tadi hanya diam.

"Secepatnya sayang, setelah surat cerai aku dan Astri selesai," kata Ardi terlihat enggan menjawab.

Widia langsung memeluk Ardi. Dia senang, akhirnya akan menikah dengan Ardi. Namun berbeda dengan Ardi dia tampak biasa saja.

Karena Ardi bukan hanya memiliki satu wanita. Memang pada dasarnya Ardi suka mempermainkan wanita.

Belum tahu saja Widia, sifat Ardi yang sebenarnya. Sekarang Widia memang menjadi istri Ardi namun, hanya istri yang di nikahi secara siri.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status